Istri Simpanan

Bab 79 - Takut hal buruk terjadi lagi



Bab 79 - Takut hal buruk terjadi lagi

0Jean diam tidak bergeming, hanya mampu menghela napas panjang. Bagaimana mungkin dia mengatakannya sedangkan mereka tidak berkencan.     

Kim Soo Hyun berjalan menghampiri Jean dan Soo Yin.     

"Soo Yin, untuk apa kau di sini?"     

"Aku ada acara makan malam dengan Tuan Takashi bersama Tuan Dae Hyun di sini," sahut Soo Yin.     

"Apa acaranya sudah selesai?" tanya Kim Soo Hyun.     

"Baru saja selesai. Ini kami juga akan segera pulang," ujar Soo Yin.     

"Kalau begitu sebaiknya ku antar pulang saja."     

"Tidak perlu karena pasti Tuan Dae Hyun akan mencariku," tolak Soo Yin.     

"Sudah, jangan khawatir nanti akan memberitahukan pada kakakku kalau aku yang mengantarmu," ujar Kim Soo Hyun yang bersikeras ingin mengantarkan Soo Yin.     

"Tapi ...." Tanpa persetujuan Soo Yin, Kim Soo Hyun langsung manarik pergelangan tangannya.     

Jean hanya berdiri sebelum akhirnya Soo Yin juga menarik pergelangan tangan Jean.     

"Aku pulang naik taksi saja," ujar Jean. Semenjak Soo Yin berada di antara mereka, Jean merasa Kim Soo Hyun tidak membutuhkannya lagi.     

"Tuan, sebaiknya kau mengantarkan Jean saja karena rumah kami berlawanan. Aku akan menunggu Tuan Dae Hyun," ujar Soo Yin yang merasa tidak enak hati pada Jean.     

"Tidak masalah, aku bisa mengantarkan Jean terlebih dahulu baru kemudian mengantarkanmu. Ayo semuanya masuk." Kim Soo Hyun terlebih dahulu masuk ke dalam mobil.     

Selama di dalam perjalanan Jean lebih banyak diam. Hanya sesekali saja menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Soo Yin. Jean merasa seperti obat nyamuk saat ini.     

"Apa kalian berkencan?" tanya Soo Yin secara gamblang. Dia ingin sekali menanyakan hal itu sampai lupa menjaga perasaan Jean.     

"Tidak," ucap Kim Soo Hyun dengan cepat. Dia tidak ingin kalau Soo Yin sudah salah paham mengenai hubungan mereka.     

"Tidak perlu malu-malu. Ku rasa kalian berdua sangat cocok," ujar Soo Yin sembari mengedipkan sebelah matanya pada Jean.     

"Sungguh, aku mengajak Jean makan malam hanya sebagai ucapan terima kasih saja," ujar Kim Soo Hyun sambil melirik Soo Yin dari kaca spion.     

"Terima kasih?" ujar Soo Yin sembari menautkan kedua alisnya.     

"Itu karena Jean sudah membersihkan ruanganku dengan sangat rapi," sahut Kim Soo Hyun mencoba untuk mencari alasan yang tepat.     

Entah kenapa hati Jean terasa teriris mendengar jawaban dari Kim Soo Hyun. Padahal memang itulah yang sebenarnya terjadi. Jika tidak karena Soo Yin mana mungkin pria itu berkenan mengajak gadis biasa seperti dirinya.     

"Memang benar apa yang dikatakan oleh Tuan Kim Soo Hyun," timpal Jean. Sungguh Jean merasa terlalu bodoh karena mau diajak makan malam oleh pria kaya yang bahkan sama sekali tidak memandangnya. Dirinya terlalu percaya diri pada awalnya. Seharusnya dia cukup sadar diri mana mungkin pria kaya dan setampan Kim Soo Hyun mau mengajaknya makan malam jika tidak ada maunya.     

"Ohhh,,, begitu ya," ujar Soo Yin.     

Tidak berapa lama kemudian akhirnya mereka sampai di depan rumah Jean.     

"Bye, Jean," ucap Soo Yin sembari melambaikan tangannya ke arah sahabatnya itu. Jean hanya membalasnya sebentar kemudian segera masuk ke dalam rumah. Ada rasa kesal terhadap Soo Yin yang tidak pernah dirasakannya sejauh ini.     

"Di mana rumahmu?" tanya Kim Soo Hyun setelah melanjutkan perjalanannya kembali. Meski Jean sudah memberikan alamat Soo Yin namun dia belum mengetahui letaknya.     

"Rumahku ... rumahku ...." Soo Yin bingung harus menjawab di mana dia tinggal karena tidak memungkinkan baginya berkata jujur dengan Kim Soo Hyun.     

"Apa kau masih tinggal di kontrakan itu?" tanya Kim Soo Hyun.     

"Iya, antarkan saja aku ke sana," ujar Soo Yin tanpa pikir panjang lagi. Meskipun dia sama sekali tidak tahu dimana kontrakan yang dimaksud oleh Kim Soo Hyun.     

Soo Yin lupa kalau belum mengirimkan pesan pada Dae Hyun. Buru-buru dia mengeluarkan ponselnya dari tas namun sayangnya ponselnya mati karena kehabisan baterai.     

'Kasihan Dae Hyun, pasti sekarang dia tengah mencariku.' ~ batin Soo Yin sembari menggigit bibir bawahnya. Sungguh dirinya merasa menyesal karena meninggalkan Dae Hyun.     

Soo Yin menyandarkan kepalanya sambil melihat bayangan pohon di bawah sinar rembulan.     

'Maafkan aku, Sayang,' ~ batin Soo Yin lagi. Seharusnya dia tadi menolak dengan keras ajakan Kim Soo Hyun.     

Perlahan kantuk Soo Yin mulai datang sehingga dia memejamkan kepalanya untuk sejenak saja. Dia akan memikirkan bagaimana bertemu dengan suaminya besok pagi.     

"Eh, dia tertidur." Kim Soo Hyun sudah memarkirkan mobilnya di pinggir jalan tepat di depan kontrakan Soo Yin yang dulu.     

Namun Kim Soo Hyun segera kembali mengemudikan mobilnya untuk memutar arah karena tidak tega jika membangunkan Soo Yin yang sepertinya kelelahan.     

°     

°     

°     

Di saat yang bersamaan di Restoran.     

Dae Hyun sangat resah karena setengah jam istrinya pamit ke toilet namun sampai saat ini belum ke luar juga. Dia bahkan sudah berdiri di depan toilet wanita sejak sepuluh menit yang lalu. Saat akan masuk selalu saja ada wanita yang masuk ataupun ke luar kemudian mereka memelototinya. Sampai ada yang mencacinya.     

Setelah keadaan sudah sepi Dae Hyun langsung masuk memeriksa satu per satu pintu toilet wanita namun hasilnya nihil. Tidak ada seorangpun di dalam termasuk Soo Yin.     

"Sayang, kau di mana?" gumam Dae Hyun sembari berusaha menghubungi nomor ponsel Soo Yin namun tidak aktif.     

"Tuan, apakah Nona Muda sudah ketemu?" tanya Chang Yuan yang menghampiri Dae Hyun. Dia baru saja mengelilingi restoran hingga halaman depan namun tidak menemukannya.     

"Bagaimana di luar?" tanya Dae Hyun.     

"Saya sudah mengelilingi tempat ini bersama dengan yang lain namun tidak juga menemukannya," sahut Chang Yuan.     

"Cepat periksa cctv!" perintah Dae Hyun. Saat ini benar-benar khawatir dengan istrinya. Dia takut kejadian tempo hari terulang kembali. Dae Hyun tidak ingin hal itu terjadi.     

Chang Yuan bergegas pergi ke ruang keamanan untuk memeriksa cctv agar setidaknya mendapatkan titik terang. Alangkah terkejut saat melihat semuanya.     

"Tuan, ternyata Nona ke luar bersama dengan Tuan Kim Soo Hyun," ujar Chang Yuan yang menghampiri Dae Hyun di parkiran.     

"Apa?" Dae Hyun mengepalkan tinjunya. Tidak habis pikir ternyata Kim Soo Hyun yang sudah menculik istrinya. Jika sampai terjadi sesuatu pada Soo Yin, dia tidak akan tinggal diam.     

Dae Hyun langsung menghubungi ponsel Kim Soo Hyun yang ternyata lama sekali tidak diangkat. Membuatnya semakin resah dan berpikiran negatif terhadap saudaranya.     

"Kim Soo Hyun, di mana kau?" teriak Dae Hyun begitu teleponnya dijawab. Bahkan Kim Soo Hyun yang berada di seberang telepon harus menjauhkan ponsel dari telinganya. Teriakan Dae Hyun begitu memekakan telinga.     

"Ada apa, Kak?" sahut Kim Soo Hyun dengan santai.     

"Kemana kau membawa Soo Yin?" tanya Dae Hyun tanpa basa-basi lagi.     

"Aku membawanya ke rumah. Aku baru saja memarkirkan mobilku, bye." Kim Soo Hyun langsung mematikan sambungan telepon.     

"Kurang ajar!" umpat Dae Hyun.     

"Ya sudah, kalian boleh pulang," ujar Dae Hyun pada Chang Yuan dan anak buahnya yang lain.     

Dae Hyun segera masuk ke dalam mobil. Membanting pintunya kuat-kuat karena kesal bercampur cemas dirasakannya. Pria itu langsung mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai di rumah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.