Istri Simpanan

Bab 90 - Bulan Madu (part 2) 21+



Bab 90 - Bulan Madu (part 2) 21+

0Soo Yin terdiam beberapa saat. Mata mereka saling berpandangan. Soo Yin yang mendengar permintaan Dae Hyun dengan penuh harap hanya bisa menghela napas panjang sebelum akhirnya menganggukan kepalanya.     

Dae Hyun tersenyum lebar mendapat respon positif dari istrinya.      

"Tapi aku takut," ujar Soo Yin lirih sembari menggigit bibir bawahnya. Ada sorot ketakutan di matanya.     

"Aku janji akan melakukannya pelan-pelan," ujar Dae Hyun dengan tatapan berkabut dan penuh harap. Ia berusaha meyakinkan istri kecilnya kalau tidak akan menyakitinya.     

Sejenak Soo Yin menatap mata elang suaminya untuk berpikir kembali sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya. Semoga saja apa yang dibayangkannya selama ini tidaklah benar. Lagi pula ia menyadari jika sudah cukup lama untuk menundanya. Soo Yin juga tidak ingin jika Dae Hyun akan melampiaskannya pada wanita lain.     

Dae Hyu merasa gembira dan hendak mencium bibir ranum itu namun tangan Soo Yin kembali menghalanginya.     

"Aku belum ingin punya anak," ujar Soo Yin.     

Hasrat yang sudah di ubun-ubun tidak dapat ditahan oleh Dae Hyun sehingga langsung melumat bibir istrinya tanpa memperdulikan ucapannya.     

Soo Yin hanya bisa pasrah dan menerima apa yang dilakukan Dae Hyun dengan tubuhnya. Di dalam hatinya sambil berdoa kalau ini bukan masa subur sehingga ia bisa menunda kehamilannya. Rasanya belum sanggup jika memiliki anak pada usia muda.     

Dae Hyun melepaskan pakaiannya dan membuang ke segala arah.      

"Arghhh!" jerit Soo Yin saat sesuatu menghujam bagian tubuhnya yang sensitif.     

Perlahan tapi pasti robekan terjadi di area sensitif Soo Yin yang terasa sangat sakit dan sangat perih hingga butiran air mengalir di pipinya. Soo Yin berusaha menahan rasa sakit itu dengan mencengkram punggung Dae Hyun dengan sangat kuat. Ia tidak peduli jika kuku-kukunya menancap di tubuh kekar itu.     

Dae Hyun yang melihat butiran air di pipi istrinya merasa tidak tega. Namun dirinya sudah tidak bisa menahannya lagi kali ini. Jikapun ia menundanya tetap saja istrinya pasti akan merasakan hal yang sama cepat atau lambat.     

Soo Yin mengunci mulut dan memejamkan mata menahan rasa perih saat tubuh kekar Dae Hyun terus mengguncang tubuhnya. Dae Hyun seakan tidak merasa lelah sama sekali melakukan serangan dengan cepat.     

Malam semakin dingin dan sunyi tapi tidak dengan suasana di kamar itu yang semakin panas dengan desahan dua insan yang saling memadu kasih.     

Dae Hyun merasa senang karena Soo Yin akhirnya menyerahkan tubuhnya pada dirinya seorang. Dae Hyun merasa sangat bahagia karena bisa menjadi yang pertama untuk istrinya.     

================================     

Dae Hyun sudah terbangun ketika mentari sudah muncul. Ada pekerjaan yang sudah menunggu sehingga ia bangun lebih awal. Dipandanginya wajah istrinya yang tampak kelelahan karena ulahnya semalam. Entah berapa kali semalam dia melakukannya pada Soo Yin hingga istrinya itu kelelahan. Mereka bahkan baru tidur saat sudah hampir fajar.     

Dae Hyun menaikkan selimut untuk menutupi tubuh Soo Yin hingga kepalanya saja yang terlihat. Ia takut jika melihat tubuh indah itu pasti  tidak bisa menahannya lagi seperti semalam. Dia mengecup kening Soo Yin dengan lembut sebelum pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.     

Setelah selesai mandi Dae Hyun segera memesan makanan barang kali istrinya akan bangun. Namun beberapa kali mencoba untuk membangunkan, Soo Yin justru hanya menggeliat dan menutup matanya kembali.     

Dae Hyun memilih bekerja di ranjang berada di samping Soo Yin sambil menunggunya terbangun. Dia tidak ingin meninggalkan istrinya sendirianbdi resort. Ia memilih memerintahkan anak buahnya jika ada pekerjaan mendesak Yang harus dilakukan di luar.     

°     

°     

Soo Yin mencoba membuka matanya yang silau terkena sinar matahari yang sudah berwarna jingga. Sekujur tubuhnya terasa remuk saat digerakkan. Ia memandang ke arah tubuhnya yang hanya tertutup selimut tanpa memakai sehelai benangpun.     

"Ya ampun, apa yang terjadi?" ujar Soo Yin lirih sembari memegang kepalanya untuk mengingat apa yang telah terjadi semalam. Kepalanya masih terasa agak berat.     

Soo Yin berusaha untuk turun dari ranjang dengan menggeser tubuhnya ke tepi. Baru saja berdiri melangkah namun Soo Yin merasa ada sesuatu yang menusuk-nusuk area sensitifnya.     

"Awww," rintih Soo Yin sembari memegang bagian sensitifnya yang terasa perih. Ia meringis saat merasakannya.     

"Sayang, kau sudah bangun?" ujar Dae Hyun. Dia baru saja pulang dari  minimarket sebentar untuk membeli sesuatu yang jaraknya tidak terlalu jauh dari resort.     

Soo Yin langsung melingkarkan selimut di tubuhnya dengan dengan erat agar tidak melorot.     

"Tidak usah malu, bukankah semalam aku sudah melihat semuanya?" goda Dae Hyun dengan senyum yang sangat menawan. Membuat wajah Soo Yin menjadi merah padam.     

"Pergilah ke luar, aku ingin mandi," ujar Soo Yin sembari melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Ia meringis karena menahan rasa perih yang teramat.     

Dae Hyun yang melihat istrinya kesulitan untuk berjalan langsung meletakkan kantong kresek di atas nakas lalu membopong tubuh kecil itu.     

"Lepaskan!" ujar Soo Yin dengan memukul dada bidang Dae Hyun. Akibat gerakan tangannya justru membuat selimut itu terjatuh ke lantai.     

Soo Yin membelalakkan matanya dan langsung menutupi kedua bukit kembar miliknya dengan telapak tangan.     

Dae Hyun yang melihat pemandangan begitu indah di depan matanya menjadi bergairah lagi. Tanpa sadar ia meneguk salivanya.     

"Turunkan aku," ujar Soo Yin.     

Dae Hyun tidak peduli dengan istrinya yang terus meronta. Ia tetap melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar mandi. Ia menurunkan tubuh Soo Yin ke dalam bath up yang besar. Di dalamnya sudah terdapat air sabun dengan busa melimpah dan aroma sabun yang sangat wangi.     

Soo Yin merasa lega karena kini tubuhnya tertutup oleh busa. Namun langsung menutup matanya dengan telapak tangan ketika Dae Hyun membuka bajunya.     

"Apa yang kau lakukan?" teriak Soo Yin sembari mengintip dari sela-sela jemarinya.     

"Tidak usah begitu, bukankah kau juga sudah melihat semuanya semalam?" tanya Dae Hyun yang mulai melepaskan celananya.     

"Aku malu," ujar Soo Yin yang tidak mau membuka wajahnya.     

Dae Hyun hanya menggelengkan kepalanya dan ikut masuk ke dalam bath up bersama Soo Yin.     

"Apa yang kau lakukan? kenapa ikut masuk?" ujar Soo Yin yang menoleh ke belakang. Karena Dae Hyun sudah duduk tepat di belakangnya hingga ia dapat merasakan kulit mereka saling bersentuhan.     

"Aku ingin kita mandi bersama," bisik Dae Hyun di telinga Soo Yin dengan tersenyum nakal.     

"Tapi …."     

Dae Hyun tidak membiarkan Soo Yin untuk protes. Ia memutar tubuh Soo Yin agar menghadap ke arahnya dan langsung saja membungkam mulut Soo Yin dengan bibirnya.     

Awalnya Soo Yin melakukan perlawanan namun tenaga Dae Hyun terlalu kuat bagi tubuhnya yang kecil. Lagi pula kini Dae Hyun menciumnya dengan lembut hingga merasakan sensasi bergelar kembali di tubuhnya. Kini Soo Yin mulai membalas ciuman Dae Hyun hingga menjadi semakin panas dan membuat Dae Hyun kembali berkobar padahal semalam baru saja melakukannya.     

Dae Hyun kembali memainkan dua bukit Indah tanpa melepaskan bibirnya hingga membuat tubuh Soo Yin menggelinjang dan terengah-engah.     

"Sakit," ujar Soo Yin dengan tatapan nanar di matanya.     

"Kali ini tidak akan sakit," ujar Soo Yin yang langsung membenamkan tubuhnya ke tubuh istrinya.     

Ditemani suara gemericik air yang mengalir Dae Hyun kembali melakukan serangan ke tubuh Soo Yin. Seakan pria itu tidak bosan dan lelah sama sekali.     

============================     

*Cukup sekian bulan madunya karena Author takut kebablasan :face_with_hand_over_mouth::smiling_face_with_hearts::smiling_face_with_hearts:     

*Silahkan para readers berimajinasi sendiri :face_blowing_a_kiss::face_blowing_a_kiss:     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.