Istri Simpanan

Bab 89 - Bulan Madu (1) 21+



Bab 89 - Bulan Madu (1) 21+

0Soo Yin masuk ke dalam kamar dengan berjalan sedikit agak pincang. Matanya tertegun sejenak ketika melihat kelopak bunga mawar merah yang bertebaran di atas seprai berwarna putih. Bunga mawar itu bertebaran membentuk love. Ada lilin dengan aroma terapi di sekeliling ranjang. Aroma harum semerbak menyerbu Indra penciuman Soo Yin hingga membuatnya menghirup lebih dalam lagi.     

Kamar ini terlihat seperti di sebuah film romantis yang ditontonnya beberapa hari yang lalu.     

Soo Yin hanya berdiri mematung. Ia merasa heran karena sepertinya saat pergi keadaan ranjangnya sangat berantakan. Tidak mungkin mereka salah masuk. Dia segera mengenyahkan semua keheranan yang ada di benaknya.     

Soo Yin segera masuk ke dalam kamar mandi. Mengisi bathup dengan air hangat dan juga sabun. Ia segera masuk ke dalam bathup yang penuh dengan busa dengan aroma sabun yang sangat wangi. Hampir setengah jam Soo Yin berendam untuk membuat  tubuhnya terasa rileks.     

Setelah puas berendam akhirnya Soo Yin ke luar dengan menggunakan handuk. Gadis itu mengacak-acak koper tapi tak ada satupun pakaian yang pas di hatinya. Satu koper berisi pakaian Dae Hyun dan satunya berisi lingerie dengan berbagai warna dan ukuran.     

"Kenapa selalu pakaian ini yang aku temukan?" gerutu Soo Yin seraya mengambil salah satu lingerie berwarna putih polos dan transparan. Ukurannya sedikit lebih panjang dari yang lain namun bahannya terlalu transparan. Mau tidak mau Soo Yin terpaksa memakainya.     

Soo Yin selesai mengganti pakaiannya ia hendak berbaring di ranjang namun mengurungkan niatnya. Ia sangat menyayangkan jika tatanan ranjang yang indah akan berantakan olehnya. Sebenarnya dia ingin berjalan-jalan ke luar untuk menikmati malam di pinggir pantai. Hanya saja tidak memungkinkan jika harus pergi ke luar hanya memakai lingerie.     

Gadis itu menghidupkan televisi untuk menghilangkan rasa bosan. Ia Mematikan lampu terlebih dahulu sebelum akhirnya berbaring di sofa.     

=============================     

Dae Hyun kembali ke resort sudah pukul sebelas malam. Resort tempatnya menginap tampak gelap saat terlihat dari kejauhan sehingga Dae Hyun langsung berjalan-jalan terburu-buru agar cepat sampai.     

Ceklek ….     

Baru saja memegang gagang pintu. Pintu ternyata tidak terkunci sehingga langsung terbuka ketika mendorongnya sedikit. Dae Hyun langsung mencari saklar untuk menghidupkan lampu. Ia mengarahkan pandangannya ke sekeliling ruangan hingga akhirnya merasa lega karena istrinya ada di sofa. Dia pikir tadi Soo Yin pergi.     

Dae Hyun menghampiri istri kecilnya itu yang sudah terlelap. Ia memandang tubuh Soo Yin yang tengah terbaring dengan baju yang begitu transparan. Beruntung tadi tidak ada orang jahat yang masuk. Ia tidak sanggup membayangkan semua itu.     

Dae Hyun meneguk saliva ketika melihat kaki jenjang istrinya yang mulus hingga ke atas paha tanpa tertutup oleh apapun karena lingerie itu menyingkap hingga atas paha. Dapat juga dilihatnya bagian dada yang menonjol dan perut Soo Yin.     

'Apa dia menggodaku sehingga berpakaian seperti ini?' batin Dae Hyun sembari memijat kepalanya.     

Dae Hyun duduk berjongkok di depan istrinya. Menyingkirkan rambut yang menutupi wajahnya. Perlahan Dae Hyun menyusuri setiap inci kulit wajah nan mulus itu dengan jari telunjuknya. Hingga tatapannya terhenti pada bibir ranum berwarna merah muda yang begitu menggoda. Dia mengusap lembut bibir Soo Yin dengan ibu jarinya.     

Dae Hyun sudah tidak bisa menahan lagi hasratnya yang sudah cukup lama ditahan. Perlahan dia mendekatkan wajahnya ke wajah Soo Yin. Ia mulai menempelkan bibirnya ke bibir istrinya untuk memulai kecupan yang lembut hingga akhirnya memperdalam lumatannya. Bahkan sesekali menggigit bibir bawahnya dengan gemas.     

Soo Yin yang sedang tertidur pulas seperti sedang bermimpi dicium oleh suaminya. Dia begitu terkejut saat membuka mata ternyata itu bukanlah mimpi. Bahkan Soo Yin berulang kali mengerjapkan mata untuk memastikannya. Karena terkejut itu bukanlah mimpi Soo Yin membuka mulutnya sehingga digunakan Dae Hyun untuk menerobos masuk ke dalam mulut istrinya untuk memperdalam ciuman. Hingga lidahnya dapat menelusuri lidah istrinya.     

Soo Yin mencoba mendorong tubuh suaminya karena merasa kehabisan napas. Nafasnya tersengal-sengal karena Dae Hyun tidak melepaskan ciumannya. Tapi kekuatan Soo Yin terlalu lemah dibandingkan kekuatan besar Dae Hyun yang sudah dibakar gairah yang membara.     

"Aku … aku tidak bisa ber … napas," ujar Soo Yin di sela ketika ada kesempatan.     

Melihat istrinya yang kehabisan napas, Dae Hyun perlahan melepaskan ciumannya.     

"Sayang, bolehkah aku melakukannya?" tanya Dae Hyun dengan tatapan yang sayu karena menahan hasratnya.     

Soo Yin menganggukkan kepalanya tanpa mengerti apa yang dimaksud oleh Dae Hyun. Karena pikirannya belum bekerja dengan benar.     

Dengan gembira karena sudah mendapatkan lampu hijau Dae Hyun langsung mengangkatnya tubuh istrinya. Hingga Soo Yin seperti melayang di udara. Dengan sigap langsung melingkarkan tangannya di leher Dae Hyun.     

Dae Hyun membawa tubuh Soo Yin untuk masuk ke dalam kamar. Aroma lilin yang begitu harum langsung membuat Dae Hyun menjadi semakin bergairah.     

Diletakkan tubuh Soo Yin di atas ranjang dengan lembut. Dia tidak ingin membuat istrinya merasa takut.     

Dae Hyun menelusuri kening kemudian hidung hingga bibir dengan mulutnya. Dia mulai mencium leher hingga tulang selangka milik istrinya. Membuat Soo Yin merasakan gelayar aneh di seluruh tubuhnya.     

Dae Hyun memainkan lidahnya di telinga Soo Yin, memberikan efek desiran di sekujur tubuhnya. Dae Hyun memasukkan daun telinga Soo Yin ke dalam mulutnya dan menyusuri setiap lekukan telinga dengan lidahnya.     

Soo Yin benar-benar tidak bisa menahannya. Tangannya mencengkram lengan Dae Hyun dengan begitu kuat hingga kuku-kukunya menancap. Tubuhnya menggeliat berharap Dae Hyun menghentikan permainan di telinganya.     

Permainan Dae Hyun kini berpindah ke leher Soo Yin. Membuat jejak kepemilikan begitu banyak yang terlihat jelas di kulit putih Soo Yin.     

Dae Hyun kembali melumat bibir Soo Yin dengan hasrat yang sudah di ubun-ubun. Tangannya terus bergerilya di dua buah benda sintal yang sangat menggoda yang masih terbungkus kain.     

Nafas Soo Yin tidak teratur. Tubuhnya menggelinjang setiap ada desiran aneh yang menggelitik tubuhnya. Tangannya kini mencengkram kuat rambut Dae Hyun. Rasanya Soo Yin ingin menggigit kuat-kuat Dae Hyun yang berusaha ditahannya.     

Dae Hyun langsung merobek lingerie Soo Yin dan melemparkannya ke sembarang arah. Kemudian memainkannya lagi dua buah bukit kembar yang sudah tidak berpenghalang sehelai benangpun. Mencecap dan menghisap dengan gairah yang sudah membara. Tidak membiarkan istrinya untuk istirahat sedikitpun.     

Dae Hyun benar-benar menikmati setiap inci tubuh Soo Yin dari atas kepala hingga ujung kaki. Kini pria itu sungguh sudah terbakar oleh gairah yang sudah terlalu lama ditahannya yang terkadang membuatnya sangat frustasi setiap melihat tubuh indah Soo Yin.     

"Sayang, bolehkah aku melakukannya? aku sungguh tidak bisa lagi untuk menahannya," ujar Dae Hyun dengan suara serak dan napas yang memburu. Tatapannya terlihat sayu hingga Soo Yin merasa iba terhadapnya.     

==================================     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.