Istri Simpanan

Bab 171 - Karma 21+



Bab 171 - Karma 21+

0Lee Young Joun menghempaskan tangan Aeri secara kasar hingga tubuh Aeri hampir saja tersungkur ke lantai. Beruntung dapat menyeimbangkan tubuhnya untuk berdiri kembali.     

"Beraninya kau ingin menamparku!" Lee Young Joun merasa sangat marah sehingga ia langsung mendorong tubuh Aeri ke dinding. Memepetnya hingga Aeri tidak bisa terlepas.     

"Itu untuk membalas karena kau sudah menghancurkan hidupku!" teriak Aeri dengan berani.     

Merasa geram dengan ucapan Aeri yang begitu kasar, Lee Young Joun mencekal kedua tangan Aeri kemudian meletakkannya di atas kepala sehingga Aeri tidak bisa berkutik.     

"Lepaskan!" teriak Aeri tepat di wajah Lee Young Joun sehingga membuat pria itu tampak semakin marah.      

"Beraninya kau berteriak di depanku!" Dengan kasar Lee Young Joun memegang dagu Aeri. Jika saja Aeri tidak menyalahkannya maka dia tidak akan semarah ini. Bahkan berniat membantunya untuk menjelaskan semuanya pada Dae Hyun.     

"Dasar pria brengsek!" Aeri merasakan nyeri di pipinya karena cengkeraman Lee yang begitu kuat.     

Lee Young Joun mengamati tubuh Aeri dari atas hingga bawah. Ia kemudian tersenyum dengan seringai liciknya.     

Melihat senyuman jahat di bibir Lee Young Joun, Aeri merasa sedikit ketakutan. Ia sudah tahu jika pria itu sangat mesum. Bahkan ia akan menginginkan siapa saja yang ditemuinya. Sudah banyak wanita yang hamil karena ulahnya namun tidak ada pertanggungjawaban.     

"Tuan Lee, anda jangan macam-macam," ujar Aeri sembari terus berusaha melepaskan tangannya dari cekalan Lee yang sulit untuk terlepas.     

"Tenanglah, aku tidak akan berbuat macam-macam." Lee Young Joun menyusuri wajah Aeri dengan jemarinya dengan sangat perlahan. Ia memang sengaja melakukannya agar Aeri merasakan sesuatu yang ingin dilihatnya. Setiap wanita tidak pernah menolak dengan apa yang dia lakukan.     

"Tuan Lee, tolong jauhkan tanganmu dari wajahku," ujar Aeri sembari menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.     

"Bukankah kau merindukan sentuhan suamimu? aku bisa menjadi pengganti sementara," ucap Lee Young Joun dengan tersenyum miring.     

Lee Young Joun mendekatkan wajahnya dengan sangat dekat ke arah Aeri hingga jaraknya hanya beberapa sentimeter saja. Aeri memejamkan matanya. Baru kali ini ia merasa ketakutan seperti ini.     

"Tubuh seorang model papan atas sepertimu pasti sangat menggiurkan," bisik Lee Young Joun tepat di daun telinga Aeri sehingga menimbulkan getaran aneh yang mulai menjalar.     

"Tuan Lee, aku mohon lepaskan! Jika tidak, akan kupastikan jika kau akan menyesal," ancam Aeri, sudah merasa risih dengan apa yang tengah dilakukan pria itu.     

"Memangnya apa yang akan kau lakukan? Suamimu bahkan sudah tidak menganggapmu sebagia istri lagi," cibir Lee Young Joun diiringi dengan tawa yang menggema di ruangan itu. Ruangan VIP sudah diatur kedap suara oleh pihak restoran sehingga tidak akan ada yang mendengarkan mereka.     

"Dia hanya sedang marah saat ini." Aeri akan terus melakukan segala cara agar bisa melepaskan diri.     

"Ughh, aku sungguh merasa kasihan padamu. Dia bahkan mengatakan istrinya sendiri seorang jalang," ucap Lee Young Joun sembari terkekeh mengejek.     

Dengan sekuat tenaga Aeri berusaha melepaskan tangannya ternyata berhasil. Kemudian ia mendorong tubuh kekar Lee Young Joun hingga terjengkang ke lantai.     

Melihat pria itu yang tengah terjatuh di lantai, Aeri segera mengambil tas dan ponselnya yang berada di atas meja. Baru saja hendak membuka pintu untuk kabur Lee Young Joun sudah menarik rambutnya dari belakang.     

"Awww!" rintih Aeri yang kesakitan karena kepalanya terasa perih dan panas.     

"Dasar jalang!" Lee Young Joun benar-benar marah saat ini sehingga dengan kasar peia itu mengungkung Aeri di dinding. Atas perlakuan Aeri membuatnya kini menjadi hilang kesabaran.     

Lee Young Joun mengunci kedua tangan Aeri di belakang punggungnya dengan sebelah kiri. Tanpa aba-aba Lee Young Joun melumat bibir Aeri dengan kasar tanpa membiarkan Aeri untuk bernafas.     

Aeri merasakan sakit di bibirnya karena pria itu menggigit bibirnya berulang kali seperti orang kerasukan. Ia terus meronta namun percuma saja karena Lee Young Joun semakin mengeratkan cekalan pada tangannya.     

Lee menggunakan tangan kirinya untuk merobek secara kasar gaun yang dipakai oleh Aeri hingga membuat Aeri membelalakkan matanya. Tangannya yang nakal terus menelusuri dua benda sintal yang masih tertutup oleh bra berwarna hitam.     

Tubuh Aeri menggelinjang merasakan sensasi memabukkan itu. Meski hatinya menolak namun tubuhnya merespon lain.     

"Lihatlah tubuh jalangmu, sungguh cepat bereaksi," ucap Lee Young Joun seraya berdecak. Ia baru saja melepaskan ciumannya.     

"Dasar bajingan!" umpat Aeri dengan wajah yang memerah antara menahan malu sekaligus amarahnya.     

Tanpa mendengarkan Aeri yang terus mengumpat, Lee Young Joun terus melakukan aksinya dengan melepaskan secara kasar pakaian Aeri kemudian membuang di lantai.     

Aeri membelalakkan matanya melihat pakaiannya kini teronggok di lantai. Kini tubuhnya hanya di balut oleh pakaian dalam yang besarnya tidak seberapa. Meski bukan untuk pertama kalinya ini namun Aeri tidak suka pemaksaan seperti itu.     

Lee Young Joun semakin bergairah melihat tubuh mulus Aeri yang terlihat sangat menggodanya.     

"Benar dugaanku jika tubuh seorang model sangat menggiurkan!" gumam Lee seraya berdecak kagum dengan tatapan berkabut.     

"Kubilang lepaskan!" Aeri terus meronta namun tidak berhasil.      

Dengan cepat Lee melepaskan dasinya dengan sebelah tangan kemudian digunakan untuk mengikat tangan Aeri di belakang punggungnya.     

"Diamlah dan jangan memberontak. Kau tidak perlu khawatir setelah ini aku akan membayarmu," bisik Lee kemudian memasukkan daun telinga Aeri ke dalam mulutnya kembali.      

Tubuh Aeri terus memberikan reaksi. Ia tak mampu lagi menahan desahan dan lenguhan untuk ke luar dari bibirnya karena Lee begitu membuatnya merasakan gelora nafsu yang membara.     

Beberapa menit berlalu Aeri segera tersadar, ini adalah perbuatan yang salah karena Lee bahkan tak memakai pengaman. Jika sampai hamil maka habislah dia  Namun apalah daya kekuatannya tak mampu membandingi kekuatan Lee Young Joun. Cukup lama mereka melakukan pergulatan panas. Lee terus melakukannya sampai ia merasa puas.     

Kini Lee Young Joun sudah mengenakan pakaiannya. Ia juga sudah melepaskan dasinya dari tangan Aeri.     

Aeri kini masih duduk bersimpuh dengan nafas yang masih memburu di dadanya. Ada nafsu dan amarah yang bergejolak di hatinya saat ini.     

"Terima kasih untuk malam ini," bisik Lee Young Joun dengan seringai liciknya. Ia mengambil sesuatu dari saku bajunya, menuliskan sebuah cek yang akan diberikannya kepada Aeri. Meski bajingan tapi dirinya tidak pernah meningkari apa yang dia katakan.     

Aeri mengepalkan tinjunya erat-erat menyentuh lantai dengan bibir terkatup rapat. Matanya menatap kosong ke sembarang arah.     

Lee Young Joun segera pergi meninggalkan Aeri sendirian di tempat itu tanpa peduli kondi Aeri dengan pakaiannya sudah dirobek.     

Beberapa menit Aeri masih di lantai hingga perlahan tersadar. Aeri memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai kemudian memakainya. Dengan sempoyongan ia mencoba untuk berdiri. Pikirannya saat ini terasa kosong.     

"Dasar pria kurang ajar!" umpat Aeri sembari membuang semua piring yang ada di meja hingga berjatuhan di lantai. Dia merasa sangat marah atas perlakuan Dae Hyun padanya di tambah lagi dengan Lee yang sudah melecehkannya.     

Aeri memandang tubuhnya. Tak mungkin ia ke luar dalam kondisi baju yang berantakan. Dengan cepat ia menghubungi ibunya untuk menjemput karena tidak mungkin dia meminta Han untuk datang. Jika sampai tahu kondisinya seperti ini maka kemungkinan besar akan sangat marah.     

"Kalian berdua, lihatlah nanti karena aku akan membalasnya!" teriak Aeri dengan bibir bergetar.     

====================================     

Dear Readers,     

Terima kasih sudah memberikan komentar, review, power stone serta gift.     

Satu koin dari kalian semua sangat berarti untuk Author agar menjadi lebih bersemangat untuk menulis.     

:face_blowing_a_kiss::face_blowing_a_kiss::face_blowing_a_kiss:     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.