Istri Simpanan

Bab 185 - Ingin bercerai



Bab 185 - Ingin bercerai

0Dae Hyun terbangun pada pagi hari. Ia begitu terkejut setelah melihat siapa yang tengah tertidur di sampingnya.     

"Aeri?" Dae Hyun membelalakkan matanya dengan bulat sempurna. Dengan rasa kepala yang masih berat Dae Hyun mengingat-ingat apa yang terjadi semalam kepadanya.     

"Sial!" umpat Dae Hyun. Sepertinya dia telah dijebak oleh Aeri. Emosinya kini sudah semakin tidak tertahankan lagi.     

"Selamat pagi, Sayang," sapa Aeri sembari menggeliat dan meregangkan otot-otot tubuhnya.     

"Kau luar biasa semalam," puji Aeri sembari terkekeh malu-malu.     

"Apa yang kau lakukan padaku semalam?" teriak Dae Hyun dengan nada tinggi. Sorot matanya yang tajam menandakan ia begitu marah.     

"Aku tidak melakukan apapun. Aku hanya menuruti keinginanmu saja. Tampaknya semalam kau sudah tidak tahan," ucap Aeri sembari tersenyum.     

"Obat apa yang semalam kau berikan kepadaku?" Dae Hyun mencengkram bahu Aeri dengan kuat. Sorotnya yang begitu tajam terlihat menakutkan.     

"Apa maksudmu? Aku tidak memberikan apapun kepadamu," ujar Aeri dengan berlagak polos.     

"Sudahlah, jika dulu kau bisa menjebakku. Untuk sekarang kau tidak akan berhasil," ujar Dae Hyun. Ingin rasanya saat ini berbuat kekerasan kepada wanita yang tidak tahu malu seperti.      

"Dae Hyun, kenapa kau selalu saja menuduhku? Apa aku emang tak lagi berarti di matamu? Apa memang karena sudah ada wanita lain di hatimu?" tanya Aeri dengan sendu. Padahal hatinya saat ini ingin tertawa.     

"Kau memang tidak pernah berarti di hatiku karena aku sudah memiliki wanita yang jauh lebih baik darimu!" ucap Dae Hyun dengan penuh penekanan.     

Dae Hyun melepaskan cengkeramannya. Kemudian pergi ke kamar mandi. Ia harus berendam untuk menyegarkan kepalanya.     

Aeri begitu kuat mencengkram seprai. Namun ia juga ingin tertawa karena sudah berhasil dengan rencananya.     

Dae Hyun ke luar dari kamar setelah berganti pakaian dengan wajah yang merah padam menahan amarahnya. Ia ingin segera pergi ke hotel namun Jo Yeon Ho merengek minta ditemani sarapan olehnya. Namun saat ini Jo Yeon Ho tengah berganti pakaian yang ditemani oleh Aeri.     

"Kakak, tumben sekali kau pulang," ujar Kim Soo Hyun.     

"Kakak, kenapa kau diam saja?" gerutu Kim Soo Hyun karena Dae Hyun tak kunjung menjawab pertanyaannya.     

Dae Hyun hanya terdiam sambil berpikir dengan keras. Ia tak mau lagi jatuh ke dalam permainan Aeri. Mungkin inilah saat yang tepat untuk memberitahukan kepada ibunya sebelum semuanya terlambat.     

"Ibu, aku akan berpisah dari Aeri," ucap Dae Hyun ketika ibunya tengah menata piring di meja makan.     

Ny. Park menjatuhkan piringnya ke lantai hingga pecah karena ia masih berdiri.     

"Apa maksudmu?" Pernyataan Dae Hyun membuat Ny. Park menjadi syok sehingga dengan cekatan Kim Soo Hyun sudah berdiri di belakang ibunya untuk menopang tubuhnya agar tidak terjatuh ke lantai.     

"Kami sudah tidak cocok lagi," sahut Dae Hyun dengan nada getir namun berusaha untuk tenang.     

"Apa kau sudah berpikir dengan benar terhadap apa yang kau lakukan?" tanya Ny. Park sembari memegang dadanya yang terasa sesak.     

"Aku sudah memikirkannya sejak lama. Tidak ada alasan lagi untukku bertahan," ujar Dae Hyun sembari menatap dalam-dalam bola mata ibunya.     

"Tapi kenapa? Bukankah selama ini kalian baik-baik saja?" Dada Ny Park terasa sesak mendengar pernyataan Dae Hyun. Tidak ada seorang ibu yang ingin melihat kegagalan rumah tangga anaknya.     

Aeri ternyata sudah berdiri tidak jauh dari mereka sehingga ia bisa mendengar apa yang diucapkan oleh Dae Hyun. Dirinya tidak menyangka jika secepat itu Dae Hyun akan mengatakan kepada ibunya. Ini sungguh tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan olehnya.     

"Itu karena ada wanita lain yang sudah berusaha menghancurkan hubungan kami, Bu," timpal Aeri yang menampakkan diri sambil menggenggam tangan Jo Yeon Ho dengan sangat erat. Anak itu bahkan sampai merasa kesakitan karena jarinya memerah.     

"Wanita? Siapa yang kau maksud?" ujar Ny. Park.     

"Nanti ibu juga akan tahu siapa dia. Apakah aku sudah tidak menarik lagi sehingga Dae Hyun ingin meninggalkanku. Setelah apa yang dia lakukan tujuh tahun yang lalu," ujar Aeri sembari terisak-isak.     

Setelah mendudukkan ibunya di kursi, Kim Soo Hyun segera mengajak keluar Jo Yeon Ho dari ruang makan. Jangan sampai anak sekecil dia tahu pertengkaran yang tengah terjadi dengan orang tuanya.     

"Tidak usah mengada-ada. Jangan melimpahkan kesalahanmu kepada orang lain karena ini tidak ada hubungannya dengan siapapun," sanggah Dae Hyun sembari bangkit berdiri.     

"Bukankah kau yang selama ini menjalin hubungan dengan pria lain?" lanjut Dae Hyun.     

"Dae Hyun, apa sebenarnya yang terjadi kepadamu?" tanya Ny. Park dengan setengah berteriak.     

"Apakah kau sadar dengan apa yang tengah katakan? Bukankah sudah ibu katakan jika ada masalah dikatakan baik-baik dan kepala dingin," ujar Ny. Park sembari menghampiri Aeri yang sudah bersimpuh di lantai.     

"Maafkan aku, Bu. Aku tidak mampu lagi untuk mempertahankan pernikahan kami," ujar Dae Hyun. Ia kemudian pergi meninggalkan ruang makan tanpa peduli dengan ibunya yang terus memanggil.     

Dae Hyun segera pergi ke hotel tanpa menunggu sarapan lagi. Percuma saja tetap berada di sana karena Aeri akan berakting lagi.     

Aeri meraung-raung dengan air mata yang membanjiri pipinya.     

"Ibu, tolong bantu aku agar Dae Hyun mengurungkan niatnya," ujar Aeri sembari menyandarkan kepalanya di bahu Ny. Park.     

"Tenanglah, mungkin semua itu karena Dae Hyun terlalu banyak masalah sehingga tidak bisa berpikir dengan jernih," ujar Ny. Park berusaha menenangkan Aeri. Naluri seorang wanita pasti akan terenyuh melihat air mata yang keluar dari pelupuk mata Aeri.     

"Bagaimana jika nanti dia benar-benar menceraikanku? Aku sangat mencintainya, Bu," ujar Aeri di sela isak tangisnya.     

"Ibu nanti akan berusaha membujuknya," ujar Ny. Park.     

Saat ini dirinya tidak tahu harus berpihak kepada siapa karena tidak tahu apa masalah yang sebenarnya terjadi di antara mereka. Yang bisa dilakukan saat ini adalah menenangkan Aeri agar tidak berbuat nekad.     

Seorang wanita yang hatinya hancur cenderung akan melakukan hal-hal yang tidak terduga.     

"Katakan padanya, jika dia ingin menikah lagi bagiku tidak masalah, Bu. Yang terpenting dia tidak pergi meninggalkanku," ujar Aeri. Tidak masalah jika Dae Hyun akan menikah lagi. Selagi dia menjadi istri pertama ia tetap akan lebih berkuasa sehingga suatu saat nanti bisa membuat wanita itu pergi dari rumah ini.     

"Apa yang kau katakan? Tidak ada seorang istri yang akan rela dimadu. Lagi pula tidak ada wanita lain di hati Dae Hyun," ujar Ny. Park.     

"Tapi Bu, Dae Hyun sudah mengatakannya dengan terus terang jika ia sekarang sudah memiliki wanita simpanan. Aku sungguh tidak ingin berpisah darinya."     

"Ibu tidak akan pernah setuju dengan wanita itu. Pasti dia hanyalah seorang gadis yang ingin harta kami saja. Tidak perlu khawatir, kau akan tetap jadi menantuku," ujar Ny. Park.     

Aeri tampak begitu senang karena ibu mertuanya membelanya karena selama ini Dae Hyun akan mematuhi semua ucapan ibunya.     

'Wanita penggoda, kau tidak akan berhasil untuk merebut suamiku,' ~ ujar Aeri dalam hati. Meski dirinya belum yakin siapa yang dimaksud Dae Hyun. Yang penting saat ini sudah memiliki Ny. Park yang akan membelanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.