Istri Simpanan

Bab 249 - Bertemu Jung Rok kembali



Bab 249 - Bertemu Jung Rok kembali

0Entah kenapa dengan hari ini sehingga begitu banyak kejadian yang mengharuskan Soo Yin untuk bertemu dengan orang-orang yang mengetahui hubungannya dengan Dae Hyun.     

Bahkan sekarang mereka tengah berada di restoran khas Jepang yang ada di Yeonju Premium Outlet. Restoran itu tidak lain adalah milik Jung Rok, salah satu teman Dae Hyun. Soo Yin teringat jika Dae Hyun juga mengajaknya ke sana meskipun belum sempat mencicipi makanannya.     

"Aeri dan Li Sa sebenarnya kemana, sejak tadi menghilang sampai sekarang belum juga kembali," gerutu Ny. Park sembari berusaha menghubungi mereka berdua. Sebenarnya panggilan itu terhubung namun tidak tidak diangkat. Mungkin mereka saat ini masih sangat sibuk berbelanja.     

Jung Rok yang merupakan pemilik restoran langsung menemui mereka berempat. Ia merasa bahagia karena kedatangan tamu keluarga salah satu sahabatnya datang ke restorannya. Meski kini sangat jarang bertemu dengan Dae Hyun karena kesibukan masing-masing.     

"Selamat datang, Bibi. Senang rasanya kalian mau mampir kemari," ucap Jung Rok seraya membungkukkan tubuhnya sebagai rasa hormat dan sopan.     

"Senang juga bertemu denganmu, lama sekali tampaknya kita tidak pernah berjumpa," ujar Ny. Park dengan senyum ramahnya.     

"Iya, Bibi," ucap Jung Rok sambil melirik Soo Yin yang sejak tadi menunduk. Sudah lama tidak bertemu membuatnya agak lupa dengan wajah Soo Yin. Namun ia sangat yakin jika dia adalah istri kedua Dae Hyun.     

"Bibi, apa Dae Hyun tidak  datang bersama kalian?" tanya Jung Rok kepada Ny. Park.     

"Dia itu sangat sibuk akhir-akhir ini. Bahkan sekarang lebih sering menginap di hotel dari pada di rumah," sahut Ny. Park.     

"Apa kakakku jarang kemari?" timpal Kim Soo Hyun yang mengetahui jika mereka adalah teman dekat saudaranya.     

"Dia datang kemari beberapa bulan lalu berkumpul bersama yang lainnya juga di sini," sahut Jung Rok sambil mengamati wajah Soo Yin. Setelah lebih jauh diamati, ia sangat yakin jika itu adalah istri sahabatnya.     

Soo Yin masih menundukkan kepalanya. Berharap semoga saja Jung Rok tidak mengenali wajahnya. Ia tidak ingin pria itu keceplosan mengatakan semua tentangnya.     

"Siapa mereka, Bibi?" tanya Jung Rok sambil menunjuk dua gadis yang duduk bersebelahan. Masih pura-pura tidak mengenali mereka agar lebih yakin.     

"Kenalkan ini adalah Soo Yin dan Jean. Soo Yin ini adalah calon menantu kami, Kim Soo Hyun sangat menyukainya," ujar Ny. Park tanpa segan memperkenalkan Soo Yin sebagai calon menantunya.     

Mau tak mau Soo Yin lantas mengangkat kepalanya untuk memandang Jung Rok sebentar. Keringat dingin sudah keluar dari dahinya sejak duduk di sana. Sebisa mungkin Soo Yin menyunggingkan senyum ramahnya.     

"Senang bertemu kalian," ucap Jung Rok sembari menatap Soo Yin dengan penuh arti.     

"Maaf, aku ingin ke toilet sebentar," pamit Soo Yin. Ia takut jika Jung Rok mengenali wajahnya karena Soo Yin merasa jika pria itu memandangnya lain. Tanpa bertanya lagi buru-buru ia melangkahkan kakinya menuju toilet.     

Soo Yin segera menutup pintu kamar mandi rapat-rapat. Lalu menyandarkan tubuhnya di sana sambil memegangi dadanya. Nafasnya masih menderu karena gugup.     

"Apa yang harus aku lakukan?" gumam Soo Yin. Is sungguh merasa takut Jung Rok membocorkan hubungannya dengan Dae Hyun.     

Setelah mulai tenang, Soo Yin membasuh wajahnya berulang kali sambil mematut wajahnya di depan kaca yang terletak di atas westafel. Ingin menghubungi Dae Hyun saat ini juga tapi Soo Yin takut mengganggu kerja suaminya. Padahal ia berniat memintanya agar menghubungi Jung Rok.     

Soo Yin berusaha berkata pada dirinya sendiri jika semuanya akan baik-baik saja. Barulah ia memutuskan untuk keluar.     

Begitu membuka pintu Soo Yin terkejut bukan kepalang karena Jung Rok berdiri di depan pintu. Tatapan mata pria itu penuh intimidasi dan keingintahuan yang mendalam.     

"Nona, bisakah kita bicara sebentar?" tanya Jung Rok. Ia butuh kejelasan tentang hubungan sahabatnya. Tak ingin jika gadis sepolos Soo Yin mempermainkan Dae Hyun.     

Dengan mata yang masih terbelalak, tanpa sadar justru Soo Yin menganggukan kepalanya. Lantas ia mengikuti langkah Jung Rok ke belakang restoran.     

"Nona, tolong jelaskan kepadaku bagaimana bisa kau menjadi calon istri Kim Soo Hyun sedangkan kau adalah istri dari saudaranya?" ujar Jung Rok sembari berdiri membelakangi Soo Yin.     

"Tuan, tolong jangan katakan apapun mengenai hubungan kami kepada mereka. Sebenarnya mereka belum mengetahui jika aku sudah menikah dengan Dae Hyun," ucap Soo Yin lirih.     

"Lalu, kenapa bisa bibi mengatakan jika kau calon istri Kim Soo Hyun?" Jung Rok membalikkan tubuhnya untuk menatap mata Soo Yin. Ingin mengetahui jika tidak ada kebohongan dalam ucapannya.     

"Itu karena Kim Soo Hyun menyukaiku tapi aku sama sekali tidak menyukainya. Dae Hyun juga tahu mengenai hal ini," ucap Soo Yin sambil menegakkan kepalanya.     

"Ya ampun, ternyata hidupmu sangat rumit," ujar Jung Rok sambil menggelengkan kepalanya.     

"Sekarang kembalilah, aku tidak akan mengatakan apapun tentang hubunganmu dengan Dae Hyun," ujar Jung Rok. Sulit membedakan siapa yang menjadi korban di antara mereka.     

"Terima kasih, Tuan," tukas Soo Yin senbari membungkukkan tubuhnya. Sekarang sudah bisa bernafas lega karena sudah mengatakan semuanya.     

Jung Rok hanya menganggukkan kepalanya. Memandangi punggung Soo Yin yang perlahan sudah menghilang di balik pintu.     

Ketika Soo Yin kembali ke tempat duduknya, ternyata di sana sudah ada Li Sa dan Aeri. Meja juga sudah dipenuhi oleh berbagai macam menu khas makanan Jepang. Ada Sushi, Sashimi, Unigiri, Takoyaki, Yakiniku, Tempura dan masih ada lainnya.     

"Soo Yin, dari mana saja kau? Kenapa lama sekali?" gerutu Aeri sembari menatap Soo Yin dengan tatapan sinis.     

Ny. Park menatap tidak suka ke arah menantunya. Aeri bahkan baru saja tiba tapi sudah mengumpat tidak jelas. Padahal yang seharusnya marah adalah Ny. Park.     

"Aeri, sudah tidak usah membuat keributan. Lagi pula kau dari mana saja sejak tadi ibu mencarimu," ujar Ny. Park untuk menengahi mereka. Bagaimana pun juga wanita paruh baya itu tidak mau membuat Soo Yin merasa tidak nyaman.     

"Maaf Bu, kami tadi terlalu asyik. Sehingga melupakan Ibu," sahut Aeri sambil meringis tanpa ada rasa bersalah sama sekali. Baginya belanja dengan ibu mertuanya itu sangat menyebalkan. Sehingga tadi dengan sengaja memilih berbelanja dengan Li Sa.     

"Soo Yin, makanlah," ujar Ny. Park yang enggan menanggapi perkataan Aeri. Lebih memilih mengambilkan makanan ke dalam piring Soo Yin yang masih kosong.     

Ingin memberikan perhatian lebih, Kim Soo Hyun juga melakukan hal yang sama dengan ibunya. Menaruh menu yang berbeda ke piring Soo Yin hingga piring penuh.     

"Maaf, aku tidak bisa makan sebanyak ini," ujar Soo Yin.     

"Soo Yin, sebaiknya kau habiskan semuanya dan tidak perlu malu-malu. Kau pasti jarang menyantap makanan seperti ini," sindir Li Sa dengan ucapan yang lembut. Tidak mungkin jika dirinya berkata dengan kasar karena tidak ingin membuat Ny. Park tidak menyukainya.     

Li Sa belum mengetahui jika Kim Soo Hyun menyukai Soo Yin karena Aeri lupa belum menceritakan semuanya. Yang diketahuinya adalah jika Jean yang berusaha mendekati Kim Soo Hyun. Itu mengapa sejak tadi Li Sa melihat Jean seperti benda yang sangat menjijikkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.