Istri Simpanan

Bab 257 - Wanita seksi



Bab 257 - Wanita seksi

0Soo Yin menautkan kedua alisnya sambil mengamati dari atas hingga bawah. Wanita itu memakai baju yang sangat seksi hingga memperlihatkan belahan dadanya. Dua buah dada itu menyembul tampak begitu sesak. Rambut panjang yang dibiarkan terurai dikibaskan olehnya ke belakang. Perkiraan Soo Yin wanita itu seperti seumuran dengan Dae Hyun.     

Soo Yin langsung memandang tidak suka dan memasang wajah cemberut. Dirinya sebagai seorang wanita bahkan akan merasa malu jika pakaiannya kekurangan bahan seperti itu.     

"Apa kalian hanya bertiga saja? Dimana ibu kalian?" tanya wanita itu sembari mendekati Soo Yin dam Jo Yeon Ho yang tengah duduk.     

Soo Yin hanya diam saja tanpa niat untuk membalas pertanyaanya. Gara-gara wanita itu membuat moodnya berubah jadi buruk.     

"Ibuku tidak ikut," sahut Jo Yeon Ho dengan jujur. Menurut gurunya di sekolah tidak baik diam saja jika ada orang yang bertanya.     

"Kalau begitu biarkan bibi membantu kalian," ujarnya.     

"Tidak perlu," sahut Soo Yin dengan sinis. Tidak peduli jika wanita itu tersinggung.     

"Tuan, anak-anak anda sangat menggemaskan," ujar wanita itu sambil terkekeh geli melihat raut wajah Soo Yin yang merah padam.     

Dae Hyun yang tengah sibuk membuat api menolehkan kepalanya ke belakang ketika ada yang memanggil. Ia tidak terlalu mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Sejenak dipandanginya wanita itu lalu berdiri.     

"Benar-benar ayah yang baik," puji wanita itu seraya menyunggingkan senyum semanis mungkin.     

Dae Hyun merasa pernah mengenal wanita itu tapi entah dimana. Wajahnya sangat tidak asing seperti pernah beberapa tahun yang lalu bertemu. Namun mungkin itu hanya mirip saja.     

"Putramu bilang kau tidak membawa istrimu bersama mereka," lanjut wanita itu.     

Dae Hyun menggaruk pelipisnya. Ingin mengatakan jika Soo Yin adalah istrinya tapi tidak mungkin. Pasti dia tidak akan percaya, Jo Yeon Ho juga ada bersama mereka saat ini.     

"Kenalkan namaku Min-seok," ujar wanita itu memperkenalkan diri seraya mengulurkan tangannya yg untuk bersalaman dengan Dae Hyun.     

Dae Hyun melirik wajah sang istri yang sudah memasang wajah gelap.     

"Namaku Dae Hyun," sahutnya tanpa membalas jabatan tangan wanita itu.     

Setelah berkenalan dengan Dae Hyun barulah Min-seok memperkenalkan diri kepada Jo Yeon Ho dan Soo Yin. Padahal sudah bertanya dengan mereka terlebih dahulu. Membuat Soo Yin memutar bola matanya karena muak.     

Min-seok tidak juga pergi meskipun Dae Hyun sudah memintanya untuk pergi meski secara halus. Tidak sopan rasanya jika terang-terangan mengusirnya. Dae Hyun juga sebenarnya sangat terganggu dengan baju yang dia kenakan.     

Sejak pertama melihat Dae Hyun Min-seok sudah sangat tertarik dengan wajah tampan pria itu. Tak peduli jika masih memiliki istri selagi bisa dekat dengannya itu tidak masalah. Sekarang juga marak wanita menjalani hubungan di depan istrinya. Terlebih lagi jika Dae Hyun terlihat seperti orang kaya. Itu membuat Min-seok semakin gencar mendekatinya.     

Soo Yin hendak mencuci beras yang telah disediakan. Ia sangat kesal dengan wanita itu yang tak kunjung pergi.     

"Sini biarkan aku saja yang mencuci berasnya. Lebih baik kau mengajak adikmu pergi bermain dengan yang lain," usir Min-seok secara halus seraya mengambil mangkuk yang berisi beras dari tangan Soo Yin.     

"Kami datang kemari untuk belajar menanak nasi bukan hanya bermain," sahut Soo Yin ketus.     

Dae Hyun sangat menyadari jika Soo Yin saat ini sudah sangat marah. Sejak kedatangan Min-seok wajahnya langsung berubah drastis. Tak ada sedikitpun senyuman terukir di bibirnya.     

Soo Yin mengajak Jo Yeon Ho agar ikut dengannya menjauh sedikit. Mereka harus melakukan cara agar wanita itu pergi sekarang juga.     

"Yeon Ho, sepertinya wanitu itu mencoba mendekati ayahmu. Sebaiknya kita mengerjainya agar pergi dari sini," bisik Soo Yin.     

Jo Yeon Ho hanya mengedipkan matanya berulang kali yang menandakan dirinya tidak tahu mengenai maksud Soo Yin.     

Soo Yin menghela nafas pelan.     

"Lihatlah, jika wanita itu bersama kita terus kita tidak akan bisa belajar menanak nasi. Kita harus membuatnya pergi dari sini," ujar Soo Yin.     

"Bagaimana caranya?" tanya Jo Yeon Ho dengan wajah polosnya.     

Soo Yin mengedarkan pandangannya sambil mencari ide bagaimana mengusir wanita itu. Pandangannya tertuju pada rok wanita tersebut yang berbahan kain wol.     

"Yeon Ho, kau harus mendekatinya lalu tusukkan ranting ini di roknya setelah itu kau menariknya ke luar lalu membuangnya," ujar Soo Yin berusaha membuat mengerti Jo Yeon Ho apa yang harus mereka lakukan.     

Jo Yeon Ho mulai menganggukan kepalanya mulai mengerti yang harus dilakukannya. Soo Yin memberikannya ranting berukuran pendek yang ia temukan di tanah. Tidak peduli jika nanti wanita itu akan malu. Itu salahnya sendiri mengganggu suami orang.     

Setelah selesai mencuci beras dengan bersih Soo Yin dan Jo Yeon Ho menghampiri wanita itu dan suaminya. Wanita itu terus saja mengobrol meskipun Dae Hyun tidak terlalu menanggapinya. Bahkan sekarang sudah berani menyentuh pundak Dae Hyun. Membuat Soo Yin semakin geram.     

Sesuai perintah, Jo Yeon Ho mulai menjalankan misinya dengan mengaitkan benang rok wanita itu ke ranting. Lalu dia terus berjalan menjauh. Ternyata benang yang ditariknya semakin lama semakin panjang. Sedangkan Soo Yin bertugas mengalihkan wanita itu agar tidak merasakannya. Dengan cara mengajaknya mengobrol terus-menerus.     

Jo Yeon Ho lantas berjalan menjauh dari tenda sesuai apa yang diperintahkan Soo Yin. Tepat sekali karena ia menemukan seekor anjing kecil yang menggemaskan. Sepertinya anjing itu meminta ranting yang dibawa Jo Yeon Ho untuk mainan. Belum sempat Jo Yeon Ho memberikannya, anjing itu sudah merebutnya. Kemudian membawanya berlari semakin menjauh di antara kerumunan orang yang tengah bermain layang-layang.     

Mendapati putranya yang belum juga kembali, Soo Yin mencarinya karena cemas takut jika mereka akan tersesat. Beruntunglah ia sudah dapat melihat anak itu tidak terlalu jauh.     

"Yeon Ho, mana ranting tadi?" tanya Soo Yin saat melihat ranting tadi sudah tidak berada di tangannya.     

"Anjing kecil itu mengambilnya," sahut Jo Yeon Ho sembari menunjuk anjing tadi yang sedang berlarian sedangkan ranting itu maish ada di mulutnya.     

"Kau memang sangat pintar. Sebaiknya sekarang kita kembali," ajak Soo Yin. Digandengnya tangan mungil Jo Yeon Ho yang terasa sangat halus.     

Benar seperti yang sudah diperkirakan oleh Soo Yin, saat ini rok wanita itu tinggal separuh saja menutupi pahanya. Ia benar-benar tidak menyadari jika roknya sudah hampir habis. Kini paha mulusnya bahkan sudah terlihat separuh.     

Soo Yin menatap tajam ke arah suaminya agar ia tidak memandang bagian bawah wanita itu.     

"Bibi, sepertinya rok anda tersangkut," ujar Soo Yin setelah berdiri di dekat Min-seok.     

Min-seok lantas melihat ke bawah.     

"Arghhh!" serunya sambil menutupi pahanya dengan telapak tangan. Wajahnya langsung memerah menahan malu.     

Soo Yin yang berada di samping Dae Hyun langsung mencubit pinggangnya agar mengalihkan pandangan. Hingga membuat Dae Hyun meringis kesakitan.     

"Aku permisi dulu untuk mengganti pakaianku. Nanti aku akan kembali lagi," ujar Min-seok yang langsung berjalan dengan langkah pendek menjauhi tenda mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.