Istri Simpanan

Bab 258 - Terbalik



Bab 258 - Terbalik

0Jo Yeon Ho kembali keluar dari tenda karena tadi sedang asyik melihat layang-layang yang terbang jauh tinggi di atas awan.     

Sedangkan Soo Yin masih terus bersorak gembira karena wanita itu meninggalkan mereka. Rasanya sangat lega sudah tidak ada yang mengganggu lagi.     

"Dasar tidak tahu malu! Menggoda suami orang di depan istrinya," gerutu Soo Yin sembari berkacak pinggang.     

Dae Hyun hanya mengulum senyum melihat istrinya yang terlihat sangat kesal seperti itu.     

"Ternyata istriku sudah pandai menyingkirkan wanita yang mencoba menggoda suaminya," puji Dae Hyun sambil terkekeh geli mengingat cara yang dilakukan. Min-seok pasti sangat malu tadi.     

"Tentu saja, siapa saja yang berani menggoda suamiku bersiaplah untuk melawanku," ucap Soo Yin seraya mendengus memandang Min-seok yang sudah menghilang dari pandangannya.     

"Kau juga tidak boleh melihat wanita yang berpakaian seksi lagi. Jika kau masih melakukannya, bersiaplah aku akan mencungkil kedua bola matamu," ancam Soo Yin dengan mata yang berapi-api ke arah Dae Hyun.     

"Ya ampun, kejamnya istriku padahal dia sangat manis jika tersenyum," ujar Dae Hyun sambil mengerling nakal.     

"Tenanglah, meskipun ada ribuan wanita tidak memakai pakaian berada di depanku itu tidak akan membuatku tergoda," ujar Dae Hyun sembari merengkuh pinggang Soo Yin dari samping.     

"Lepaskan, nanti Yeon Ho melihat kita," tukas Soo Yin sambil berusaha melepaskan diri.     

"Tidak apa-apa. Justru biar dia tahu kalau kau juga adalah ibunya," ujar Dae Hyun dengan santai.     

"Tidak usah bercanda. Cepatlah menjauh, lihatlah katanya kau mau menanak nasi. Bagaimana kita bisa menang?" ucap Soo Yin seraya mengerucutkan bibirnya.     

"Baiklah, tapi sebaiknya kau ajak Yeon Ho main layang-layang. Dia tampak sudah tidak sabar," ujar Dae Hyun seraya melepaskan tangannya yang merangkul pinggang Soo Yeon. Ia memandang Jo Yeon Ho berdiri agak jauh dari posisi mereka saat ini. Anak itu tengah menengadahkan wajahnya menatap langit.     

"Ingat, jika wanita itu datang lagi kau harus mengusirnya," ujar Soo Yin sekali lagi seraya menyipitkan matanya.     

"Iya, Sayang," ujar Dae Hyun seraya tersenyum geli mengetahui istri kecilnya cemburu. Namun itu membuatnya sangat senang. Berarti sekarang Soo Yin yang benar-benar mencintainya. Semenjak Soo Yin hadir dalam kehidupannya, ia merasa jika hidupnya terasa lebih berwarna. Tak ada lagi kehampaan yang selama ini ia rasakan selama menikah dengan Aeri. Itulah mengapa Dae Hyun bertekad akan mempertahankan hubungan mereka apapun yang terjadi.     

Mereka benar-benar terbalik. Bukan Soo Yin yang menanak nasi tapi Dae Hyun yang melakukannya. Soo Yin justru disuruh main layang-layang bersama putranya. Bukan tidak mau kepanasan tapi Dae Hyun hanya ingin memberikan waktu agar mereka semakin dekat.     

"Ingat, jangan terlalu jauh," ujar Dae Hyun seperti memberi pesan kepada putranya.     

"Kami tidak akan terlalu jauh," ujar Soo Yin seraya menoleh sedikit ke belakang lalu segera melangkahkan kakinya menghampiri Jo Yeon Ho.     

"Yeon Ho, apa kau ingin menerbangkan layang-layang seperti mereka?" tanya Soo Yin seraya menunjuk kerumunan orang-orang yang tengah bermain layang-layang.     

Jo Yeon Ho menganggukan kepalanya dengan cepat. Sejak tadi sebenarnya ia ingin mengajak Soo Yin tapi takut tidak mau.     

"Apa Kakak bisa menerbangkannya ?" tanya Jo Yeon Ho ragu.     

"Kita harus mencobanya agar tahu," sahut     

Soo Yin, lantas mengajak Jo Yeon Ho terlebih dahulu untuk membeli layang-layang kepada para penjual yang sudah menjajakan dagangannya sejak tadi. Di sana terdapat beraneka ragam bentuk serta warna. Bahkan ukurannya juga sangat beraneka ragam dari yang kecil hingga paling besar.     

"Pilihlah yang kau inginkan. Tapi jangan terlalu besar nanti kita tidak bisa menerbangkannya," saran Soo Yin.     

Jo Yeon Ho mengerti sehingga ia memilih layang-layang berbentuk naga dengan ukuran sedang. Setelah membayarnya mereka segera bergabung ke lapangan yang luas bersama yang lainnya.     

Kebanyakan dari mereka adalah para pria bersama anaknya. Untuk wanita hampir tidak ada. Hanya Soo Yin saja wanita yang agak dewasa di sana. Mungkin ibu mereka bertugas ikut lomba menanak nasi. Bukan seperti Soo Yin yang justru bermain layangan.     

Jo Yeon Ho bertugas memegang layangan sedangkan Soo Yin bertugas untuk membawa benang dan berlari menarik benang yang sudah terhubung dengan layangan agar dapat terbang. Namun tidak segampang kelihatannya, Soo Yin bahkan sudah beberapa kali mencobanya tapi tak juga dapat terbang. Namun melihat Jo Yeon Ho yang bersemangat membuatnya berusaha lebih keras lagi.     

Hingga akhirnya ada beberapa pria dewasa yang menghampiri mereka. Mereka tidak tega melihat Soo Yin yang sudah kelelahan dengan dahi yang mengkilap karena berkeringat.     

"Nona, biarkan kami membantu. Sebaiknya Nona istirahat saja," ujar seorang pria muda yang tampaknya baru saja berhasil menerbangkan layangan untuk putranya.     

"Benar, jangan sampai wajah Nona yang cantik terkena sinar matahari terlalu lama," goda salah satu pria lagi.     

"Dimana Ayahmu? Kenapa membiarkan anak gadis dan putranya menerbangkannya hanya berdua saja?"     

"Ya ampun, memang pria yang tidak bertanggung jawab."     

Soo Yin hanya menyunggingkan senyum mendengar pernyataan yang mereka lontarkan. Sepertinya para pria itu menganggapnya masih seorang gadis kecil. Mungkin karena tubuhnya yang ramping.     

Soo Yin tidak mengetahui jika Dae Hyun sudah berdiri tidak jauh dari sana. Ia terus mengamati orang-orang yang telah membantu istrinya menerbangkan layang-layang.     

"Ughh, tidak di sini, tidak di rumah. Selalu saja ada yang mencoba untuk menggodanya," gerutu Dae Hyun sembari berdecak kesal. Ia memilih meninggalkan tenda karena banyak ibu-ibu yang datang dan itu sangat membuatnya tidak nyaman.     

Kini justru melihat istrinya sedang digoda oleh para pria. Meski begitu Dae Hyun tidak ingin ke sana. Membiarkan mereka terlebih dahulu berhasil menerbangkan layangan. Sayang jika mereka disia-siakan.     

Soo Yin dan Jo Yeon Ho berjingkrak ria setelah layangan mereka berhasil terbang. Hingga tidak menyadari Dae Hyun yang sudah berada di belakangnya, hanya berjarak beberapa meter.     

"Terima kasih semuanya, kalian sangat baik kepada kami," ucap Soo Yin dengan tulus sembari membungkukkan tubuhnya sedikit.     

"Ah, tidak masalah."     

"Jika kau ingin menerbangkan layang-layang lagi panggil saja kami."     

Soo Yin hanya membalas kebaikan mereka dengan senyuman yang terukir manis di bibirnya. Semoga suaminya tidak tahu sehingga tidak akan mendapatkan masalah.     

Para pria itu melambaikan tangan mereka ke arah Soo Yin sebelum akhirnya kembali bersama masing-masing putra mereka yang telah menunggu.     

"Ayah!" panggil Jo Yeon Ho sambil berjingkrak ria ketika melihat Dae Hyun yang sudah berada di belakang Soo Yin.     

Deg …     

Seketika jantung Soo Yin seperti berhenti berdetak beberapa saat.     

"Ayah?" gumam Soo Yin lirih dengan jantung yang berdegup kencang. Lagi-lagi ia merasa seperti ketahuan selingkuh oleh Dae Hyun. Padahal sebenarnya ia sama sekali tidak melakukannya.     

Soo Yin menarik nafas dalam-dalam sebelum akhirnya berbalik ke belakang untuk melihat suaminya.     

"Hai, Sayang," ujar Soo Yin pura-pura tidak menyadari kesalahan yang dia lakukan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.