Istri Simpanan

Bab 264 - Pesta pernikahan part 2



Bab 264 - Pesta pernikahan part 2

0Kini Soo Yin sedang sendirian karena Kim Soo Hyun pamit menemui beberapa tamu yang dikenalnya. Lagi pula Kim Soo Hyun juga ditunjuk untuk mengawasi jalannya resepsi pernikahan agar berjalan dengan lancar.     

Soo Yin merasa tenggorokannya kering sehingga ia mengedarkan pandangan ke meja yang udah terdapat kudapan dan minuman. Ada bermacam-macam jenis minuman dan makanan ada di atas meja.     

Dengan langkah pelan sambil memegang roknya agar lebih mudah berjalan, Soo Yin berjalan ke arah meja. Meski ada beberapa pelayan namun mereka tampak sibuk. Sehingga Soo Yin memilih untuk mengambilnya sendiri.     

Sendirian di acara pesta seperti ini membuatnya merasa seperti orang hilang. Jarang sekali tamu yang dikenalnya. Sejak tadi juga mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Dae Hyun. Namun suaminya itu tak nampak. Jika tahu akan seperti ini ia akan memaksa Jean untuk datang.     

Soo Yin mengambil satu gelas jus jeruk untuk menghilangkan dahaga di tenggorokannya. Tak lupa ia juga mencicipi satu cup puding.     

Aeri dan Li Sa sejak tadi mengamati Soo Yin dari kejauhan. Li Sa saat ini benar-benar marah melihat bagaimana tadi Kim Soo Hyun yang berjalan beriringan dengan Soo Yin. Terlebih lagi omongan para tamu undangan yang membuat emosinya semakin naik.     

"Kakak, apa yang harus kita lakukan agar bisa menyingkirkannya?" Li Sa terlihat sudah tidak sabar ingin mempermalukan Soo Yin di depan para tamu undangan. Hanya itu salah satu cara agar hatinya merasa puas.     

"Sebaiknya kita menghampiri dia sekarang juga selagi dia sendirian," ujar Aeri.     

"Kita harus berpura-pura ikut mengambil makanan bersamanya," lanjut Aeri dengan pandangannya yang tidak teralihkan dari Soo Yin.     

"Lalu, apa yang harus kita lakukan?" tanya Li Sa.     

Aeri mendekatkan wajahnya ke telinga Li Sa untuk membisikkan sesuatu. Li Sa menganggukan kepalanya berulang kali tanda mengerti apa yang harus dilakukannya.     

Dengan langkah santai dan seanggun mungkin Aeri dan Li Sa berjalan menghampiri Soo Yin yang tengah menyesap minumannya.     

"Soo Yin, kukira kau tidak akan datang," ujar Aeri pura-pura ramah. Padahal sebenarnya sangat malas berbicara dengannya.     

Soo Yin menautkan kedua alisnya. Merasa aneh karena Aeri tampak ramah kepadanya. Tidak seperti jika bertemu dengannya di tempat lain. Soo Yin berpikir jika itu mungkin karena sekarang berada di tempat ramai.     

"Tentu saja aku akan datang singkat," sahut Soo Yin singkat untuk menjawab pertanyaan Aeri. Tidak baik jika ada yang bertanya tapi tidak dijawab.     

Li Sa hanya diam saja dengan bibir sebelahnya terus ditarik ke atas. Mengukir senyuman licik yang begitu kentara. Sejak tadi ia bahkan dengan sengaja memijakkan sepatunya yang berhak tinggi pada ekor gaun Soo Yin.     

Aeri terus mengajak ngobrol baik-baik pada awalnya agar Soo Yin tidak merasa curiga dengan rencana yang akan mereka lakukan.     

"Soo Yin, ternyata kau sekarang sudah berhasil merebut Kim Soo Hyun dariku. Sudah berapa banyak pria kaya yang kau rayu?" cibir Li Sa yang sudah tidak tahan ingin mengatakan semuanya. Ia ingin segera mempermalukan sepupunya sekarang juga.     

Soo Yin hanya diam saja. Pura-pura tidak mendengarkan apa yang diucapkan Li Sa. Itu semua pasti hanya akal-akalan saja untuk memancing emosinya di depan orang banyak. Soo Yin tidak sebodoh itu hingga mempermalukan diri sendiri di depan seluruh keluarga besar Dae Hyun.     

"Li Sa, jaga ucapanmu. Soo Yin itu mungkin butuh uang sehingga melakukan hal seperti itu. Kau harus tahu jika sekarang banyak gadis remaja yang menjual tubuhnya hanya demi kesenangan semata," imbuh Aeri sembari tersenyum miring lalu mengedipkan sebelah matanya.     

Soo Yin menghela nafas panjang. Mencoba tetap bersabar meski dadanya sudah bergemuruh menahan emosi. Berulang kali menarik nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya dengan pelan.     

"Soo Yin, kenapa kau diam saja? Apa kau tidak mendengarkan apa yang kami ucapkan?" Aeri sudah mulai kesal karena Soo Yin tidak menanggapinya. Niatnya untuk membuat Soo Yin marah tampaknya tidak berhasil kali ini.     

"Aku tidak punya waktu untuk menanggapi ucapan kalian," ucap Soo Yin dengan tenang kemudian menyesap minumannya hingga habis lalu mengembalikan gelasnya ke atas meja. Lantas ia melangkahkan kakinya untuk pergi.     

Sayang sekali, baru saja satu langkah terdengar suara robekan kain yang berasal dari bagian bawah rok Soo Yin. Bahkan Soo Yin merasa gaunnya terasa berat ketika hendak melangkah.     

"Ah, maaf. Aku sungguh tidak sengaja," ujar Li Sa sembari mengulum senyum penuh kemenangan.     

Soo Yin menoleh ke belakang bagian bawah gaunnya. Ia terbelalak karena gaunnya sudah robek hingga batas paha bagian belakang. Sungguh merasa malu karena orang-orang di sana tampak memperhatikannya.     

"Sepertinya gaunmu itu sangat murahan sehingga mudah robek," cibir Aeri seraya tersenyum senang. Tampaknya usahanya untuk mempermalukan Soo Yin akan berhasil. Pastilah sebentar lagi Soo Yin akan sangat marah sehingga semua orang akan tahu jika Soo Yin itu gadis pemarah yang sangat tidak sesuai dengan wajahnya yang polos.     

Dengan sengaja tubuh Li Sa di dorong oleh Aeri sehingga membuat gelas yang berisi minuman tumpah ke bagian dada Soo Yin. Membuat gaun Soo Yin yang berwarna putih lantas seperti terkena noda darah karena minuman yang tumpah ke gaunnya berwarna merah.     

"Arghh," seru Soo Yin. Tangannya refleks mengibaskan bagian dadanya yang terkena air.     

"Soo Yin, kami sungguh minta maaf," ucap Aeri dengan pura-pura memasang wajah memelas.     

Dae Hyun terus mengamati Soo Yin sejak tadi langsung menghampiri istrinya yang sedang mendapatkan masalah. Tidak mungkin ia tinggal diam saat istri kecilnya hendak dipermalukan oleh Aeri.     

Tanpa sepatah kata yang terucap di bibirnya, Dae Hyun lantas membuka jasnya. Lalu mengikatnya di pinggang Soo Yin. Ia juga mengoyak sekalian ekor gaun itu yang membuat Soo Yin kesusahan untuk berjalan.     

"Apa-apaan kalian berdua?" Dae Hyun menatap tajam ke arah Aeri dan Li Sa secara bergantian.     

"Kami sungguh tidak sengaja," ucap Li Sa dengan memasang wajah penuh rasa penyesalan.     

Melihat apa yang dilakukan Dae Hyun kini Aeri merasa sangat marah. Dae Hyun sebelumnya tidak pernah melakukan hal seperti itu kepadanya.     

Pernah suatu hari mereka pergi ke pesta. Lalu gaun Aeri kotor, Dae Hyun justru mengajaknya untuk pulang ke rumah dengan segera.     

"Soo Yin, sebaiknya kau mengganti gaunmu. Aku akan meminta Chang Yuan untuk mengantarkan gaun kemari," ujar Dae Hyun seraya menuntun Soo Yin agar sedikit menajuh dari tamu yang terus memperhatikannya. Beberapa bahkan terdengar mencibirnya.     

"Aku akan membuat perhitungan kepada kalian berdua." Dae Hyun menoleh ke belakang sembari menatap tajam ke arah Aeri dan Li Sa. Ini pasti akal-akalan mereka agar Soo Yin pergi dari tempat itu.     

Tubuh Aeri seketika langsung gemetar karena sepertinya akan mendapatkan masalah. Ia tidak tahu jika sejak tadi Dae Hyun mengawasi mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.