Istri Simpanan

Bab 267 - Membuat perhitungan



Bab 267 - Membuat perhitungan

0"Itu tidak benar," sanggah Li Sa dengan cepat. Mana mungkin ia mengakui hal buruk yang mereka lakukan pada Soo Yin.     

"Kalau begitu mari ikut kami ke ruang cctv," ujar Dae Hyun dengan bibir yang tertarik ke belakang membentuk senyuman miring yang menakutkan.     

"Bukankah sudah kukatakan jika aku tidak sengaja, Tuan," tukas Li Sa dengan tubuh gemetar. Jika akhirnya akan seperti ini lebih baik ia tidak menuruti apa yang dikatakan oleh Aeri.     

Tidak ingin membuat keributan di acara pesta, Kim Soo Hyun lantas mencekal pergelangan tangan Li Sa. Menarik tangannya agar mengikutinya ke ruang keamanan. Jika memang gara-gara Li Sa yang membuat ulah kepada Soo Yin. Ia tidak akan segan-segan untuk membuat perhitungan.     

Sedangkan Dae Hyun hanya mengamati apa yang dilakukan oleh adiknya. Tepat seperti dugaannya jika Kim Soo Hyun pasti akan sangat marah. Yang dilakukannnya sekarang adalah mencari keberadaan Aeri.     

Sebelum mencari Aeri, sejenak dipandanginya wajah cantik Soo Yin dari kejauhan karena saat ini Soo Yin tengah berada di dekat kolam. Dae Hyun tidak merasa bosan sama sekali memandang wajah imutnya ketika sedang mengobrol dengan tamu undangan yang lain.     

°     

°     

"Aduh!" seru Li Sa karena cekalan Kim Soo Hyun di tangannya terasa sangat kuat. Saat ini mereka tengah berada di depan ruang cctv.     

"Jika memang kau yang membuat baju Soo Yin robek. Aku tidak ingin melihatmu lagi di tempat ini," kecam Kim Soo Hyun dengan sangat marah. Tentu saja ia sangat marah karena gaun itu adalah pilihannya agar mereka terlihat seperti pasangan yang serasi.     

Li Sa hanya pasrah ketika Kim Soo Hyun terus mencekal pergelangan tangannya. Membawanya memasuki ruang cctv, yang ternyata di dalam ada petugas yang sedang berjaga. Dengan cepat Kim Soo Hyun langsung meminta petugas keamanan untuk menemukan rekaman cctv yang tadi.     

°     

°     

Kini Dae Hyun yang bertugas menemukan Aeri untuk meminta pertanggung jawaban. Meski Dae Hyun cukup senang karena akhirnya gaun yang dikenakan Soo Yin robek sehingga bisa mengganti dengan warna yang senada dengannya. Namun Dae Hyun tidak suka karena Aeri hampir saja mempermalukan Soo Yin jika dirinya datang terlambat di depan semua orang termasuk keluarganya.     

Dia tidak akan semudah itu membiarkan Aeri untuk kabur. Baginya Aeri kini hanya sebagai mantan istrinya. Jika nanti dia tetap tidak mau menandatangani surat perceraian, Dae Hyun sudah mempersiapkan semuanya. Tinggal menunggu waktu saja.     

Dae Hyun berjalan di antara para tamu undangan sambil mengedarkan pandangannya. Akhirnya ia menemukan Aeri sedang mengobrol dengan tamu undangan yang lain.     

Terpaksa Dae Hyun menghampirinya sekarang juga.     

"Hai, Sayang. Dari tadi aku mencarimu," ujar Aeri ketika melihat Dae Hyun sudah berada di dekatnya. Tanpa merasa malu bergelayut manja di lengan Dae Hyun, untuk memamerkan kemesraannya di depan para tamu.     

"Ikut aku sekarang." Dae Hyun berusaha melepaskan diri karena merasa tidak nyaman dengan apa yang dilakukan oleh Aeri.     

"Aku permisi sebentar, nanti kita mengobrol lagi. Sepertinya suamiku menginginkan sesuatu," ujar Aeri kepada beberapa para tamu wanita sambil terkekeh.     

"Ini masih sore," goda wanita berbaju merah sambil terkekeh.     

"Ingat, ini bukan rumah kalian," imbuh wanita dengan gaun berwarna hijau.     

"Kalian bisa saja," ujar Aeri tersipu malu mendengar mereka yang menggodanya. Dia tidak menyadari yang diperbuat olehnya terhadap Soo Yin akan mendapatkan masalah besar.     

Dae Hyun hanya memasang wajah masam mendengar omong kosong mereka semua. Hingga membuatnya tidak sabar lantas segera menarik tangan Aeri untuk menjauh dari mereka untuk menyusul Kim Soo Hyun.     

Kebetulan sekali saat mereka akan menuju ke ruang keamanan berpapasan dengan Soo Yin.     

"Soo Yin, mari ikut kami," ujar Dae Hyun dengan nada lembut.     

"Untuk apa kita mengajaknya?" ucap Aeri seraya memandang wajah Soo Yin dengan sinis dan jijik.     

"Untuk membuat perhitungan apa yang telah kau lakukan tadi terhadapnya," ucap Dae Hyun dengan nada dingin.     

Aeri langsung berkeringat mendengar pernyataan Dae Hyun yang membuat bulu kuduknya merinding. Ia pikir Dae Hyun sudah melupakannya sehingga dirinya bisa santai. Tidak disangka jika ucapan Dae Hyun benar adanya.     

Dae Hyun memaksa Aeri menuju ruang cctv sedangkan Soo Yin berjalan mengikuti mereka di belakang.     

"Kakak, tolong aku," ujar Li Sa ketika melihat Aeri yang baru saja masuk.      

"Kalian berdua sekarang juga meminta maaf kepada Soo Yin!" perintah Dae Hyun dengan nada dingin dan matanya terus menatap tajam ke arah mereka.     

Kim Soo Hyun yang biasanya jarang sekali marah kini benar-benar merasa emosi dibuat mereka.     

"Kami tidak melakukan apapun. Untuk apa kami meminta maaf kepada gadis miskin seperti dia," cibir Aeri. Baginya meminta maaf kepada Soo Yin adalah hal terburuk dalam hidupnya.     

"Benar, sudah berulang kali kami mengatakan kalau kami tidak sengaja," timpal Li Sa yang sudah mempunyai keberanian untuk menyanggah. Keberadaan Aeri di sana membuatnya semakin berani. Lagi pula ia tidak sudi meminta maaf kepada Soo Yin.     

Kim Soo Hyun segera memutar kembali rekaman cctv kejadian tadi dimana Li Sa dengan sengaja menginjak gaun Soo Yin serta Aeri yang sengaja mendorong Li Sa yang membuat minumannya tumpah ke bagian dada Soo Yin.     

"Apa kalian masih bisa mengelak sekarang?" tanya Kim Soo Hyun dengan nada tinggi.     

"Kami … kami …." Lidah Aeri terasa berat untuk menyanggahnya. Bagaimanapun pun juga mereka tidak akan bisa mengelak.     

"Itu Kakak yang mendorong tubuhku," ujar Li Sa untuk membela diri. Dia tidak ingin Kim Soo Hyun semakin membencinya.     

"Li Sa, kenapa kau justru menyalahkanku?" Aeri melotot ke arah Li Sa. Sungguh tidak disangka jika Li Sa berkhianat.     

"Sudah, kami tidak ingin mendengarkan perdebatan kalian. Meminta maaf sekarang juga atau perlu kami putar video ini di depan para tamu dan keluarga agar mereka mengetahui jika kalian memiliki sifat yang licik dan jahat," ucap Dae Hyun yang kesabarannya sudah habis.     

Soo Yin Hanya berdiri mematung mendengarkan kedua pria yang mau membelanya. Padahal mereka tidak perlu  melakukan hal seperti itu. Meskipun Aeri dan Li Sa meminta maaf kepadanya sekarang. Namun bisa saja nanti mereka melakukan hal itu lagi kepadanya. Yang Soo Yin tahu Li Sa tidak akan pernah mau meminta maaf kepadanya sekalipun dia yang salah.     

Aeri gelagapan mendengar ancaman dari Dae Hyun. Itu tidak boleh terjadi karena dirinya tidak ingin dipermalukan di depan orang banyak. Apalagi sampai di depan keluarga Dae Hyun yang pasti akan membuat mereka semua mencibirnya.     

"Soo Yin, kenapa kau sejahat itu mengadu kepada suamiku? Apa karena kau sekretarisnya sehingga ingin mencari muka?" Aeri belum ingin menyerah sampai disini.     

"Aeri, ini tidak ada hubungannya dengan hal itu. Kim Soo Hyun sebaiknya kita putar rekaman itu sekarang selagi tamu masih ramai," ujar Dae Hyun yang tidak main-main dengan ancamannya.     

"Baiklah, kami akan meminta maaf," ujar Aeri dengan cepat.     

"Kakak, aku tidak mau," tolak Li Sa karena baginya itu sangat menjijikkan.     

"Sudah cepat minta maaf sekarang dari pada kita dipermalukan," ujar Aeri sembari menyikut pinggang Li Sa. Seorang publik figur seperti Aeri sangat mementingkan image sehingga dia tidak ingin imagenya menjadi buruk. Itu sangat penting karena ia berniat ingin kembali kedunia modelling lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.