Istri Simpanan

Bab 269 - Berdansa



Bab 269 - Berdansa

0Dae Hyun dengan sengaja berdiri di antara mereka. Dengan secara paksa mendorong tubuh adiknya sedikit menjauh dari Soo Yin. Membuat Kim Soo Hyun langsung menyingkir lantas memasang wajah masam. Karena jika ada saudaranya ada di dekatnya pasti membuat rencananya gagal.     

"Kakak, kenapa di sini? Mengganggu kami saja," gerutu Kim Soo Hyun sembari berdecak kesal.     

"Di sini lebih enak untuk melihat kedua mempelai," sahut Dae Hyun dengan datar tanpa rasa bersalah sama sekali. Pandangannya terus tertuju ke depan.     

"Ugghhh, menyebalkan," umpat Kim Soo Hyun. Mencoba mendorong tubuh Dae Hyun tapi pria itu tetap bergeming di tempatnya.     

"Perhatian semuanya, sekarang adalah saatnya pesta dansa. Kita akan memilih pasangan secara acak. Baik pasangan atau bukan yang tertangkap oleh cahaya maka mereka harus maju kemari bersama kami," ujar Sang pembawa acara dengan penuh semangat.     

"Kakak, minggirlah aku ingin lewat," ujar Kim Soo Hyun. Ia berharap sekali jika dirinya dengan Soo Yin yang akan terpilih berdansa di depan.     

"Diamlah di situ," ujar Dae Hyun mencoba menggeser tubuhnya setiap Kim Soo Hyun ingin mendekati Soo Yin.     

Kini lampu sudah dimatikan hingga hanya ada cahaya remang-remang yang menyinari. Sebuah cahaya terang bergerak kesana kemari untuk mencari pasangan pria dan wanita yang saling berdekatan. Hingga cahaya itu menangkap Dae Hyun dan Soo Yin.     

Soo Yin dan Dae Hyun berpandangan untuk beberapa saat. Semua tamu undangan juga memandang ke arah mereka berdua. Soo Yin sungguh merasa terkejut akan hal itu. Membuatnya merasa gugup.     

"Untuk Tuan dan Nona silahkan maju ke depan bersama kami," panggil pembawa acara sambil memandang ke arah Soo Yin dan Dae Hyun.     

"Selanjutnya kita akan mencari beberapa pasangan lagi," imbuh sang pembawa acara.     

Cahaya itu kembali bergerak ke sana kemari untuk mencari beberapa pasangan lagi.     

Dae Hyun merasa lega karena dirinyalah yang menjadi pasangan dansa sang istri. Jika terlambat sedikit saja pastilah Kim Soo Hyun yang menjadi pasangannya. Direngkuhnya pinggang Soo Yin dengan sebelah tangan. Tempat yang gelap tidak akan ada yang menyadari apa yang mereka lakukan. Sedangkan Soo Yin masih cukup syok mendengar jika mereka akan berdansa di depan tamu undangan.     

"Kakak, bukankah kau tidak suka berdansa? Biarkan aku saja yang menggantikanmu," pinta Kim Soo Hyun dengan penuh harap karena ia tahu selama ini saudaranya tidak suka dengan hal-hal seperti itu.     

"Tidak perlu, aku yang akan melakukannya," sahut Dae Hyun dengan nada datar.     

"Yang seharusnya berdansa dengan Soo Yin itu aku bukan Kakak," protes Kim Soo Hyun dengan rasa kesal yang mulai menguasai dirinya. Berusaha berbicara baik dengan saudaranya juga tidak akan berhasil.     

"Bukankah sang pembawa acara sudah mengatakan jika ini dipilih secara acak. Jadi tidak tahu siapa yang terpilih dan menjadi pasangan dansa," tukas Dae Hyun yang mulai kesal kepada adiknya yang sejak tadi selalu ngotot.     

Soo Yin membalas rangkulan Dae Hyun dengan melingkarkan tangannya di pinggang sang suami setelah hatinya cukup tenang. Untunglah suaminya cepat datang terlambat. Jika tidak pasti dirinya harus berdansa dengan Kim Soo Hyun di depan. Ia tidak ingin hal itu terjadi karena akan membuat Kim Soo Hyun terlalu berharap padanya. Sungguh Soo Yin merasa sangat bersalah mengenai hal itu.     

"Soo Yin, sebaiknya kau berdansa dengan diriku saja. Kakakku itu tidak bisa berdansa nanti kau akan merasa malu dibuatnya," ujar Kim Soo Hyun.     

Tangan Soo Yin refleks terlepas dari pinggangnya sang suami. Ia lantas menggaruk kepala bagian belakang karena bingung harus menjawab apa.     

"Untuk para pasangan yang sudah kami tunjuk silahkan ke depan," seru sang pembawa acara dengan suara yang menggelegar.     

Kini lampu kembali dinyalakan seperti semula. Suasana semakin ramai karena mereka terus berteriak agar yang sudah ditunjuk tadi segera maju ke depan.     

Jantung Soo Yin berdebar karena ia tidak terlalu lihai dalam berdansa. Ia hanya mempelajarinya ketika sekolah, itupun karena adanya sebuah pesta yang diadakan di sekolah sehingga terpaksa mempelajarinya.     

"Kak, aku mohon biarkan aku yang ke depan bersama Soo Yin," ujar Kim Soo Hyun dengan penuh harap. Ia lantas berdiri di depan keduanya yang hendak melangkah.     

"Kim Soo Hyun, minggirlah. Jika kau ingin berdansa silahkan saja ajak orang lain," tukas Dae Hyun dengan dingin.     

"Aku hanya ingin berdansa dengan Soo Yin," sahut Kim Soo Hyun.     

"Minggirlah, tidak usah kekanakan seperti itu," gerutu Dae Hyun tanpa peduli melangkahkan kakinya ke depan sambil menggandeng tangan Soo Yin. Dia tidak akan semudah itu merelakan istrinya berdansa dengan saudaranya. Sepertinya tadi ia sudah memberikan waktu begitu lama untuk mereka.     

Kim Soo Hyun terpaksa memberikan jalan untuk mereka maju ke depan karena pembawa acara sudah memanggil mereka sejak tadi. Tubuhnya langsung terasa lemas dan tidak bersemangat.     

"Tuan, aku tidak pandai berdansa," ujar Soo Yin ketika mereka sudah berada berkumpul bersama yang lain.     

"Sayang, kau pasti bisa. Kau hanya perlu mengikuti irama lagu dan gerakanku saja," bisik Dae Hyun untuk memberikan sedikit arahan untuk Soo Yin.     

"Aku gugup," sahut Soo Yin dengan jujur.     

Jika Kim Soo Hyun tidak ada di sana sebenarnya Dae Hyun juga enggan untuk berdansa di depan keramaian seperti ini. Namun beruntung dulu ia pernah mempelajarinya dengan Mi Young ketika mereka masih berpacaran beberapa tahun yang lalu. Dulu Mi Young sangat suka dengan dansa sehingga sering memaksa Dae Hyun untuk mempelajarinya. Tak disangka ini akan berguna sekarang.     

Dae Hyun hanya berharap tidak lupa dengan gerakannya karena yang diingatnya hanyalah gerakan dasar saja. Setelah itu tak mengingatnya sama sekali. Sebenarnya saat ini ia juga merasa gugup tapi berusaha berpikir positif jika mereka pasti bisa melakukannya.     

"Tenanglah, aku yakin istriku yang sangat manis ini pasti bisa," tukas Dae Hyun untuk berusaha menyemangati sang istri.     

Soo Yin mulai menghirup nafas dalam-dalam melalui hidung lalu membuangnya perlahan dari mulut. Ternyata ini cukup bisa membuat hatinya sedikit merasa lebih tenang.     

Dae Hyun memberi arahan agar Soo Yin meletakkan sebelah tangan di pundaknya. Sedangkan sebelah tangan di pinggang dengan posisi mereka saling bertukar.      

Soo Yin mengikuti arahan dari suaminya dan sesuai dengan apa yang dia ingat. Kini lagu sudah di putar untuk mengiringi jalannya dansa. Musik mengalun dengan merdu hingga tanpa sadar Dae Hyun dan Soo Yin mulai menggerakkan tubuhnya mengikuti irama.     

Ada enam pasangan yang tengah berdansa, termasuk kedua mempelai yang begitu anggun mengikuti alunan lagu. Para penonton mulai bertepuk tangan untuk menyemangati mereka semua untuk berdansa.     

Dae Hyun terus menatap mata sang istri begitu intens. Seolah-olah enggan mengedipkan matanya meski hanya satu detik.     

===================================     

Terima kasih saya ucapkan untuk dukungan yang telah kalian berikan melalui review, koment, gift, dan Power stone...     

Dukungan kalian sangat berarti untuk saya..:face_blowing_a_kiss::face_blowing_a_kiss::face_blowing_a_kiss::face_blowing_a_kiss::face_blowing_a_kiss:     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.