Istri Simpanan

Bab 273 - Tidak usah menutupi



Bab 273 - Tidak usah menutupi

0Dua hari kemudian.     

Soo Yin hari ini memutuskan untuk pergi bekerja kembali ke The Silla Seoul Hotel. Setelah berkonsultasi dengan dokter Mi Young kalau sekarang sudah benar-benar pulih dan sudah bisa beraktivitas seperti biasa. Padahal sepertinya Soo Yin juga selama ini selalu beraktivitas sehari-hari. Bahkan dirinya juga sering beraktivitas di luar.     

Semenjak pesta pernikahan itu Soo Yin tidak ada bertemu dengan sang suami sehingga hari ini ingin memberikan kejutan kepadanya. Berdasarkan informasi yang diterima dari Chang Yuan hari ini akan diadakan rapat bersama dewan direksi. Itu cukup membuat jantungnya berdebar karena Dae Hyun sebentar lagi akan turun dari jabatan sebagai direktur. Meski suaminya masih bekerja di sana tapi kemungkinan besar hanya sebagai karyawan biasa atau bisa juga bertukar posisi dengan Kim Soo Hyun.     

Dengan memakai rok berwarna hitam yang dipadukan dengan baju berwarna merah, Soo Yin turun dari mobil yang dikemudikan Chung Ho. Ia turun di pinggir jalan belum sampai memasuki kawasan hotel.     

Hari ini ia juga berniat untuk menemui Jae-hwa untuk menanyakan bagaimana hasil dari ujian masuk ke universitas. Dari kemarin ingin meminta Dae Hyun mengantarkannya tapi sayang sekali suaminya tidak ada waktu. Soo Yin mengerti karena Dae Hyun harus menyelesaikan pekerjaannya.     

Soo Yin mengernyitkan keningnya ketika bertemu beberapa karyawan wanita yang memandangnya cukup sinis. Meski begitu Soo Yin enggan bertanya karena sepertinya dia tidak melakukan apapun.     

"Lihatlah dia, masih punya nyali untuk datang bekerja di hotel ini."     

"Betul, dasar tidak tahu diri. Lihatlah di video bagaimana dia setelah bersama dengan Tuan Kim Soo Hyun justru berdansa dengan Tuan Dae Hyun."     

"Mungkin dia sudah tidak memiliki malu. Apakah dia tidak bisa menjaga perasaan Nona Aeri?"     

"Gadis yang polos tapi tidak sepolos wajahnya."     

"Liburan seenaknya sendiri tidak tahu bagaimana Tuan Dae Hyun yang harus bekerja sendirian."     

Para karyawan hanya mengetahui jika Soo Yin mengambil cuti liburan sekaligus masuk ujian universitas. Bagaimanapun Soo Yin sudah terlalu lama libur sehingga wajar jika mereka berkata seperti itu.     

Saat berjalan mulai dari lobi hingga lantai 10 itulah kata-kata yang sayup-sayup hanya terdengar. Soo Yin mencoba untuk tidak mendengarkan mereka. Tidak disangka jika niatnya untuk bekerja hari ini justru harus mendengarkan ocehan mereka.     

Kini Soo Yin sudah berdiri di depan pintu hendak masuk ke dalam ruangan Dae Hyun. Tapi mengurungkan niatnya setelah mendengar suara obrolan di dalam ruangan.     

"Ini semua gara-gara Kakak sehingga orang-orang berbicara yang tidak baik mengenai Soo Yin." Kim Soo Hyun meninggikan nada suaranya ketika berbicara dengan saudaranya. Sudah dua hari gosip mengenai Soo Yin beredar tapi tak juga dapat diredam.     

"Kenapa kau menyalahkanku? Kau tidak perlu pusing mendengarkan mereka semua. Kau hanya perlu membuat perintah barang siapa yang membicarakan Soo Yin maka siap-siap untuk dipecat," ucap Dae Hyun dengan tenang karena sebelumnya dia sudah meminta Chang Yuan membuat pengumuman itu.     

"Kakak saja yang memberi perintah karena kau adalah pimpinan di hotel ini," ujar Kim Soo Hyun.     

"Kau juga sebentar lagi akan menjadi pemimpin hotel ini. Jika kau tidak ingin gosip itu beredar luas maka lakukanlah sekarang," perintah Dae Hyun dengan tegas. Ia juga tidak rela jika harus mendengarkan para karyawan membicarakan tentang istri kecilnya. Itu semua bukanlah kesalahan Soo Yin. Dae Hyun tidak menyangka jika niatnya untuk sekedar berdansa justru akan menimbulkan polemik seperti itu.     

"Apa maksud Kakak?" Kim Soo Hyun menautkan kedua alisnya. Mencoba mencerna apa yang diucapkan saudaranya.     

"Sudahlah, setelah rapat dewan direksi nanti kau juga akan mengetahuinya," sahut Dae Hyun dengan wajah datar.     

"Jangan membuatku penasaran, Kak. Katakan ada apa sebenarnya?" ujar Kim Soo Hyun.     

"Cepat minta Chang Yuan untuk membuat pengumumannya sebelum Soo Yin mendengar para karyawan membicarakannya," perintah Dae Hyun.     

"Baiklah, kalau begitu aku pergi. Memangnya kapan Soo Yin akan masuk kerja kembali? Apa urusan kuliahnya belum selesai juga?" Kim Soo Hyun sebenarnya ingin bertanya langsung kepada Soo Yin tapi dilarang oleh Dae Hyun.      

Alasannya adalah takut mengganggu konsentrasi belajar Soo Yin. Sebenarnya itu alasan yang cukup masuk akal. Dengan mereka terus menanyakannya, Soo Yin akan merasa tidak enak karena sudah libur terlalu lama.     

"Nanti jika dia sudah selesai pasti akan segera kembali bekerja," sahut Dae Hyun.     

Meski tidak puas dengan jawaban saudaranya tapi Kim Soo Hyun akhirnya memutuskan untuk melangkah keluar. Sebenarnya Kim Soo Hyun sudah tidak sabar mendengarkan jawaban Soo Yin karena waktu yang diberikan sudah lewat. Seharusnya saat pesta pernikahan sepupunya bisa mendengarkan jawaban Soo Yin. Namun gara-gara Dae Hyun membuat semuanya kacau balau.     

Mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke arah pintu, Soo Yin segera melangkah pergi untuk bersembunyi karena tidak ingin bertemu dengan Kim Soo Hyun. Ia bersembunyi di balik tiang sampai Kim Soo Hyun perlahan pergi menjauh dan sudah tidak terlihat lagi di lorong.     

Sedih juga rasanya Soo Yin mengetahui jika para karyawan membicarakannya. Namun apalah daya karena semua sudah terjadi. Mungkin semua ini memang harus dilaluinya.     

Rindu yang sudah memuncak karena tidak bertemu dan mengirim pesan dengan sang suami, membuat Soo Yin lantas mendorong pintu agar terbuka. Ia ingin segera bertemu dengan suaminya.     

Dae Hyun yang tengah fokus memandang layar monitor menoleh ke arah pintu saat mendengar suara pintu yang berderit tanda terbuka. Ia pikir tadi adalah Kim Soo Hyun yang kembali lagi ke ruangannya.     

"Sayang," ucap Dae Hyun lantas berdiri kemudian menghampiri sang istri yang tengah mengunci pintu.     

Dae Hyun langsung mmenghujani kecupan mesra di pipi sang istri serta lehernya. Kemudian memeluknya dengan sangat erat seperti telah tidak bertemu untuk waktu yang lama.     

"Ada kabar apa di hotel ini?" tanya Soo Yin setelah Dae Hyun berhenti mencium kedua pipinya.     

" Kabarnya sangat baik. Kenapa kau tidak mengatakan jika akan kemari hari ini? Sehingga aku bisa meminta Chang Yuan untuk menjemput," ujar Dae Hyun.     

"Tadinya aku ingin mengejutkanmu tapi sayangnya justru aku yang terkejut," ucap Soo Yin sembari mencebikkan bibirnya.     

"Memangnya apa yang membuatmu terkejut?"      

"Tidak usah menutupinya dariku. Aku tadi mendengar apa yang telah kalian bicarakan. Bahkan tadi aku juga mendengar beberapa karyawan yang mencibir ketika berpapasan denganku," sahut Soo Yin dengan raut wajah sedih. Tidak ada seorang wanita yang mau dituduh seperti itu meskipun memang semua itu adalah fakta.     

"Jadi,kau sudah mendengarnya? Kau tidak perlu peduli dengan cibiran itu karena mereka semua tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya," ujar Dae Hyun.     

"Tenanglah, sebentar lagi Chang Yuan pasti akan mengurusnya. Maaf, mungkin itu semua gara-gara diriku," imbuh Dae Hyun dengan penuh penyesalan.     

"Sudahlah, aku kemari bukan untuk membicarakan hal itu," ujar Soo Yin sembari memeluk tubuh Dae Hyun untuk menghilangkan keluh kesahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.