Istri Simpanan

Bab 291 - Mengucapkan kata sayang sekali lagi



Bab 291 - Mengucapkan kata sayang sekali lagi

0Jantung Kim Soo Hyun langsung berdegup kencang ketika seorang gadis yang sangat dicintainya memanggilnya sayang. Sungguh membuat hatinya bergetar dan ingin segera memeluknya.     

Dengan senyuman memikat, Kim Soo Hyun lantas memutar kursi kebesarannya yang biasa ditempati oleh Dae Hyun. Posisinya kini menghadap sang pujaan hati.     

Soo Yin terperangah hingga tanpa sadar membuka mulutnya lebar-lebar. Ia syok melihat pria yang ada di depannya. Ternyata bukanlah sang suami melainkan orang lain. Jantungnya terasa berhenti berdetak mengingat mulutnya yang sudah lancang.     

"Tu … an, Kim … Soo Hyun," ujar Soo Yin tergagap hingga bola matanya hampir saja terjatuh karena sangat terkejut.     

"Hai, Sayang," sapa Kim Soo Hyun dengan mengedipkan sebelah matanya.     

'Tidak! Apa mataku sudah rabun sehingga aku salah lihat?' ~ batin Soo Yin sembari mengucek kedua bola matanya. Bisa saja pandangannya salah tapi sayang sekali hingga beberapa kali mengerjapkan mata, wajah pria itu tidak berubah menjadi wajah suaminya.     

"Kenapa … kenapa Tuan ada di sini?" tanya Soo Yin terbata dengan keringat dingin yang keluar dari tubuhnya serta tangannya kini gemetar.     

"Apakah kau tidak ingat jika ini sekarang sudah menjadi ruanganku?" ujar Kim Soo Hyun dengan dahi berkerut. Tadinya ia bahagia mendengar Soo Yin memanggilnya dengan sebutan sayang. Namun sekarang justru merasa curiga.     

Lidah Soo Yin terasa kelu untuk menjawab. Jika berkata jujur maka Kim Soo Hyun pasti akan sangat curiga. Jika berkata bohong maka Kim Soo Hyun akan menganggap jika Soo Yin benar-benar memanggilnya dengan sebutan sayang.     

"Ahh, ti … tidak. Tentu saja aku ingat, aku … aku kemari hanya untuk mengucapkan selamat kepada anda." Dengan gugup akhirnya Soo Yin melangkah ke depan lalu mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Kim Soo Hyun. Ini hanya agar pria itu tidak merasa curiga.     

"Dapatkah kau mengucapkan kata sayang sekali lagi? Aku ingin sekali mendengarnya kembali," ujar Kim Soo Hyun seraya tersenyum lalu mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Soo Yin yang terasa begitu lembut. Bahkan memegang tangannya saja sudah membuat jantungnya berdegup tidak karuan.     

Soo Yin menggigit bibir bawahnya. Tidak tahu apa yang dilakukan saat ini.     

'Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan?' ~ batin Soo Yin.     

Tadi tanpa sengaja memanggilnya dengan sayang karena ia pikir jika yang duduk di kursi adalah suaminya bukan Kim Soo Hyun. Jika tahu akan seperti ini sungguh ia lebih baik tidak kembali ke hotel lagi. Soo Yin merutuki nasibnya yang sepertinya sudah salah jalan.     

"Katakanlah, jangan membuatku semakin berdebar menunggu," ujar Kim Soo Hyun yang sudah tidak sabar mendengar kata itu terucap kembali di bibir Soo Yin.     

"Sa … Sa …." Sungguh terasa sangat berat lidah dan bibir Soo Yin untuk bergerak.     

Kim Soo Hyun terus menunggu Soo Yin sampai berhasil mengucapkannya. Ia tahu mungkin bertatap muka seperti itu akan membuat seorang gadis merasa malu untuk mengungkapkan isi hatinya.     

"Aku akan sabar menunggumu mengatakannya sampai akhir pekan ini. Kau tidak perlu mengucapkannya sekarang," ujar Kim Soo Hyun seraya mengusap jari Soo Yin dengan sebelah tangannya.     

"Oh, bukankah tadi kau mengatakan jika ada kabar baik? Apakah kabar baik itu?" tanya Kim Soo Hyun.     

"Aku diterima kuliah di Seoul National University," ucap Soo Yin malu-malu mengatakannya.     

"Selamat kalau begitu. Aku sangat senang mendengarnya," ucap Kim Soo Hyun dengan penuh semangat.     

"Terima kasih, Tuan," ucap Soo Yin.     

"Baiklah, kalau begitu sebaiknya aku pergi ke ruangan Tuan Dae Hyun," pamit Soo Yin sembari berusaha untuk melepaskan tangannya.     

"Kau tidak perlu ke sana karena kakakku juga sedang melakukan perjalanan," ujar Kim Soo Hyun.      

"Perjalanan? Kemana?" tanya Soo Yin dengan cepat karena ingin tahu keberadaan suaminya saat ini. Seketika dadanya terasa sesak karena merasa seperti ada sesuatu yang hilang dalam dirinya. Sungguh sedih karena Dae Hyun bahkan tidak mengatakan apapun tadi saat bertemu dengannya.     

"Kakak pergi ke pulau Geoje," ucap Kim Soo Hyun sembari mendesah. Tidak adanya Dae Hyun maka pekerjaannya akan semakin menumpuk.     

"Apa Tuan Dae Hyun lama?" tanya Soo Yin dengan hati yang meredup.     

"Mungkin sebelum akhir pekan sudah pulang. Lagi pula kakakku sudah memintaku agar kau bekerja di ruangan ini untuk membantuku dalam bekerja. Itulah sebabnya kau hanya harus selalu berada di ruangan ini," ucap Kim Soo Hyun berbohong karena Dae Hyun bahkan tidak mengatakan apapun tentang Soo Yin. Kim Soo Hyun hanya ingin membuatnya merasa betah berada di dekatnya. Anggap saja ini semua adalah pendekatan.     

"Benarkah?" Soo Yin tidak menyangka jika suaminya membiarkannya terus berada di dekat Kim Soo Hyun. Padahal sebelumnya sudah mengatakan jika dirinya tidak boleh dekat dengan siapapun termasuk adiknya. Membuat Soo Yin merasa kesal karena sang suami melupakan ucapannya.     

"Mulai sekarang kau harus membantuku. Kau tidak perlu melakukan apapun dan cukup hanya berada di dekatku itu sudah cukup membuatku terbantu," ujar Kim Soo Hyun.     

"Sebaiknya aku kembali ke kursiku. Jika ada sesuatu yang perlu aku kerjakan katakan saja, Tuan," sahut Soo Yin.     

"Tentu saja, hari ini kita ada pertemuan dengan beberapa relasi. Sebaiknya kau ikut untuk menemaniku," ujar Kim Soo Hyun yang mengetahui hal itu dari Chang Yuan.     

"Iya, Tuan," sahut Soo Yin singkat tanpa mendengarkan apa yang diucapkan Kim Soo Hyun dengan benar. Pikirannya saat ini sudah kacau sehingga hanya menuruti apapun yang Kim Soo Hyun katakan.      

Soo Yin lantas membalikkan tubuhnya, dengan langkah lesu menuju ke mejanya. Dihempaskannya tubuhnya di kursi lalu melihat meja yang tertata rapi dengan berbagai macam bunga di atasnya. Ia tertegun dengan foto yang ada di mejanya. Foto Dae Hyun yang sudah berganti dengan foto Kim Soo Hyun.     

Soo Yin benar-benar tidak habis pikir dengan kedua kakak beradik yang tingkahnya sama saja. Haruskah memasang foto mereka di mejanya? Sedangkan fotonya saat itu entah dimana karena Soo Yin belum sempat menanyakannya kepada Dae Hyun.     

°     

°     

Siang ini sesuai jadwal Soo Yin mengikuti Kim Soo Hyun yang mengadakan pertemuan dengan relasi terkait kerja sama yang akan mereka laksanakan.     

Tuan Takashi cukup terkejut karena yang menemuinya adalah Kim Soo Hyun bukannya Dae Hyun. Awalnya tidak percaya namun dengan adanya kehadiran Soo Yin disana membuatnya percaya karena mereka pernah bertemu sebelumnya.     

Pertemuan berlangsung tidak lama karena tinggal penandatanganan kontrak perjanjian saja. Setelah itu mereka kembali mengadakan pertemuan dengan yang lainnya.     

Kini waktu sudah gelap sehingga Soo Yin ingin pulang saja karena tidak ada lagi yang harus dikerjakan. Semua pertemuan hari ini juga berjalan dengan lancar.     

===================================     

Untuk para readers saya minta dukungan Power Stone di novel Istri Simpanan versi English.     

judulnya Hidden Wife : Best Husband     

terima kasih sebelumnya :face_blowing_a_kiss::face_blowing_a_kiss::face_blowing_a_kiss:     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.