Istri Simpanan

Bab 357 - Menunggunya



Bab 357 - Menunggunya

0Soo Yin masih berdiri di tempatnya. Antara ingin berbalik atau terus melangkah. Tak mungkin berbalik ke dalam karena dirinya sudah ingin pulang, takut semua orang di villa mencemaskannya.     

"Semoga saja kedatangannya kemari bukan untuk mencariku?" gumam Soo Yin sambil memandang pria itu yang berdiri bersandar di mobilnya dengan posisi menghadap ke arah lain.     

Soo Yin menghirup nafas dalam-dalam sebelum akhirnya memutuskan untuk melangkahkan kakinya ke seberang jalan, ke tempat untuk menunggu taksi.     

Kim Soo Hyun membuka kaca mata yang bertengger di matanya. Sejak tadi memang sengaja menunggu Soo Yin di depan pintu gerbang. Berharap bisa bertemu dengan Soo Yin. Namun sayang sekali, jika sepertinya Soo Yin tidak melihatnya.     

Buktinya Soo Yin justru menyeberang ke sisi jalan hendak menunggu taksi. Beruntung ia membalikkan tubuhnya sehingga bisa melihatnya.     

"Soo Yin!" seru Kim Soo Hyun sambil melambaikan tangannya.     

"Aduh, kenapa dia harus melihatku?" gumam Soo Yin. Masih tetap pada posisinya. Pura-pura tidak melihat Kim Soo Hyun.      

Soo Yin takut jika suaminya tahu pasti akan marah berkali-kali lipat.     

Kim Soo Hyun akhirnya melangkah melewatu zebra cross untuk menghampiri Soo Yin. Kini kondisinya sudah pulih seperti sedia kala meskipun harus pergi ke Dokter juga untuk memeriksa lebih lanjut keadaannya.     

Soo Yin mau tak mau memasang wajah terkejut saat melihat Kim Soo Hyun sudah berada di dekatnya.     

"Kim Soo Hyun?" ucap Soo Yin dengan terbata. Kebiasaannya memanggil dengan sebutan nama tuan membuatnya sedikit tidak nyaman jika hanya memanggil nama secara langsung.     

"Soo Yin, aku menunggumu sejak tadi tapi kau justru tidak memperhatikanku," ucap Kim Soo Hyun pura-pura kesal.     

"Maaf, aku tadi terburu-buru sehingga tidak melihatmu ada di sini," terang Soo Yin seraya tersenyum tipis.     

"Sekarang ayo kuantarkan kau pulang," tukas Kim Soo Hyun.     

"Tidak usah, aku bisa pulang sendiri," tolak Soo Yin dengan cepat.      

"Jangan merasa sungkan, aku kemari memang untuk menjemputmu." Tak ingin ada penolakan lagi, Kim Soo Hyun lantas menarik tangan Soo Yin pelan untuk mengikuti langkahnya.     

Soo Yin hanya bisa pasrah. Ia merutuki nasibnya yang selalu saja dikelilingi pria pemaksa yang tidak mengerti dengan penolakannya meski sudah berusaha keras.     

Semoga saja setelah ini tidak akan mendapatkan masalah yang berbuntut panjang. Ia khawatir jika Dae Hyun tahu dirinya kabur pasti akan sangat marah.     

Kim Soo Hyun membukakan pintu penumpang depan. Lalu mendorong pelan tubuh Soo Yin agar segera masuk ke dalam.     

"Bagaimana keadaanmu? Apa sudah jauh lebih baik?" tanya Soo Yin.     

"Hmmm, tubuhku semakin ingin cepat pulih karena ingin segera bertemu denganmu," sahut Kim Soo Hyun dengan senyum mengembang di wajahnya.     

Soo Yin memijat pelipisnya, tidak ingin menanggapi ucapan adik iparnya.     

"Dari mana kau tahu jika aku berada di kampus?"     

"Tadi aku berangkat ke hotel. Lalu menanyakan keberadaanmu kepada kakak."     

"Lalu, apa yang Tuan Dae Hyun katakan?" tanya Soo Yin panasaran.     

"Dia mengatakan jika kau tidak berangkat karena beberapa hari ini sibuk dengan kuliahmu sehingga aku bergegas datang kemari," ungkap Kim Soo Hyun.     

Kini mobil sudah melaju menyusuri jalanan Seoul meski arah tujuan belum pasti. Yang jelas hari ini Kim Soo Hyun ingin menghabiskan waktu bersama Soo Yin. Is sudah merindukannya sejak ibunya bercerita jika berbelanja dengan Soo Yin.     

'Apa Dae Hyun tahu jika hari ini aku bersikeras ingin berangkat ke kampus?' ~ batin Soo Yin. Berharap semoga saja tidak akan mendapatkan masalah karena tidak pamit. Tujuannya juga baik karena dirinya tidak ingin tertinggal mata kuliah. Ini saja beberapa hari tidak berangkat tugasnya sudah menumpuk.     

"Kenapa diam saja?" Kim Soo Hyun membuyarkan lamunan Soo Yin yang tampak tengah termenung.     

"Ah, tidak apa-apa. Aku memang beberapa hari ini banyak tugas," sahut Soo Yin dengan terbata.     

"Hari ini mari kita menghabiskan waktu bersama dengan bersenang-senang. Ini adalah hari pertama aku keluar rumah setelah cukup lama istirahat. Aku ingin kau menemaniku pergi jalan-jalan," terang Kim Soo Hyun. Mengungkapkan tujuannya menjemput Soo Yin.     

"Tapi ….," sanggah Soo Yin.     

"Soo Yin, aku mohon jangan menolaknya lagi. Aku ingin kita pergi mengelilingi kota Seoul," tukas Kim Soo Hyun tegas. Tidak ingin penolakan dari Soo Yin.     

"Tapi, aku tidak ada waktu untuk pergi bermain-main," tolak Soo Yin.     

"Memangnya kau mau kemana? Aku akan dengan senang hati mengantarkanmu," tukas Kim Soo Hyun. Wajah tampannya semakin terlihat mengembang ketika mengetahui Soo Yin sibuk. Barangkali bisa membantunya.     

"Aku … aku …." Soo Yin berusaha memutar otak untuk mencari alasan. Jika mengatakan akan pulang, pasti Kim Soo Hyun akan mengikutinya. Itu tidak boleh terjadi.     

"Katakanlah, kemanapun kau pergi aku akan mengantarmu," ujar Kim Soo Hyun.     

"Aku ingin belajar ilmu bela diri," tukas Soo Yin, lalu menutupi mulutnya dengan tangan. Ia merasa sudah salah bicara tapi hanya itulah yang terlintas dalam benaknya.     

"Benarkah? Apa kau sudah tahu akan belajar dimana?" tanya Kim Soo Hyun yang cukup tertarik dengan keinginan Soo Yin.     

"Aku belum tahu," sahut Soo Yin lesu. Pandangannya menerawang teringat jika Dae Hyun tidak mengizinkan padahal itu sangat penting baginya. Setidaknya dia harus bisa menjaga diri sendiri di saat nanti ada sesuatu yang mendesak.     

"Apa kau mau jika aku mencarikan guru untukmu?" ujar Kim Soo Hyun.     

"Apakah kau memiliki kenalan?" Wajah Soo Yin terlihat ceria mendengar penuturan pria itu.     

"Aku mempunyai seorang guru bela diri. Jika kau berminat aku akan mengantarkanmu ke sana," tukas Kim Soo Hyun yang sangat mendukung dengan keinginan Soo Yin. Baginya seorang wanita juga perlu belajar bela diri meskipun hanya dasarnya saja.     

"Benarkah? Aku mau kalau begitu." Wajah Soo Yin sangat bersinar kali ini. Biarlah untuk urusan Dae Hyun, nanti dirinya akan mengurus jika sudah sampai di rumah saja.     

Sekarang yang terpenting niatnya akan segera terwujud. Soo Yin tidak ingin jadi gadis yang lemah dan tidak bisa berbuat apapun meski hanya sekedar untuk menjaga dirinya.     

Dae Hyun sudah berniat akan menyediakan pengawal untuk Soo Yin. Tapi itu membuatnya tidak nyaman. Mengingat statusnya yang biasa saja. Orang pasti akan heran dan merasa aneh dengannya.     

"Bukankah sudah kukatakan, jika aku akan menuruti kemauanmu. Selagi itu baik dan membuat kita selalu bersama, dengan senang hati aku akan melakukannya," ujar Kim Soo Hyun.     

"Apa tempatnya jauh?" tanya Soo Yin untuk memastikan jika pulang ke rumah jangan sampai gelap.     

"Tidak terlalu jauh, sekalian juga aku ingin berlatih kembali untuk mengembalikan otot-otot tubuhku yang sudah lama tidak terlatih."     

"Aku sudah tidak sabar," ujar Soo Yin. Bibirnya benar-benar merekah seperti bunga yang mekar di pagi hari. Terlihat sangat segar dan menyenangkan untuk dipandang.     

Kim Soo Hyun senang melihatnya bisa tersenyum. Tidak sia-sia tadi menunggu di depan kampus  selama hampir satu jam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.