Istri Simpanan

Bab 359 - Wanita dilarang masuk



Bab 359 - Wanita dilarang masuk

Guru Cheon mengerutkan keningnya sambil mengamati wajah Kim Soo Hyun dengan seksama. Maklum saja jika pria tegap dan berotot itu tidak terlalu mengenalinya karena memang mereka sudah tidak bertemu beberapa tahun.     

Bahkan seingat Kim Soo Hyun dahulu rambut guru Cheon masih hitam. Berbeda dengan sekarang yang sudah tampak memutih.     

"Guru Cheon, apa guru tidak mengenalku?" Kim Soo Hyun memandang wajah guru Cheon yang sudah berkerut termakan usia.     

"Begitu banyak yang aku temui di dunia ini. Katakan ada perlu apa kedatanganmu kemari? Kenapa harus mengintip orang berlatih? Apakah kau mata-mata dari perguruan lain?" tukas Cheon Ho Jin secara bertubi-tubi dengan banyak pertanyaan yang langsung dilontarkan.     

"Guru Cheon, aku Kim Soo Hyun. Aku dulu adalah salah satu murid perguruan ini. Apa Guru tidak mengingatku?" Kim Soo Hyun meringis mencoba mengingatkan tentangnya sedikit.     

Guru Cheon tampak berpikir sambil mengingat-ingat.     

"Ah, aku ingat. Apa kau Kim Soo Hyun yang dulu susah diatur itu?" tebak Cheon Ho Jin.     

"Benar, Guru," sahut Kim Soo Hyun dengan malu-malu.     

Cheon Ho Jin menepuk pundak Kim Soo Hyun dengan cukup keras. Hingga Kim Soo Hyun merasakan jika pundaknya terasa hampir patah.     

"Aduhhh!" erang Kim Soo Hyun ketika Cheon Ho Jin menepuk pundaknya sekali lagi.     

"Kenapa kau begitu lemah sekali? Bukankah dulu kau anak yang kuat dan sangat pemberani?" goda Cheon Ho Jin sembari terkekeh.     

"Guru, jangan mengungkit hal itu lagi," ujar Kim Soo Hyun seraya mengusap pundaknya.     

"Ayo masuk ke dalam," ajak Cheon Ho Jin dengan ramah. Lalu berjalan mendahului Kim Soo Hyun untuk mengajaknya untuk masuk.     

Cheon Ho Jin adalah seorang guru bela diri Taekkyon. Jika pertama datang kemari ia akan terlihat sangat menyeramkan namun jika sudah lama, ia sebenarnya seorang pria yang ramah dan mudah diajak ngobrol.     

Kim Soo Hyun mengikuti gurunya masuk kemudian duduk bersila di depannya.     

"Katakan ada apa datang kemari? Apa kau berniat ingin kembali lagi kesini atau karena ada sesuatu hal lain?" tanya Cheon Ho Jin secara terus terang dan tanpa basa basi.     

"Aku baru saja kecelakaan dan sebulan lebih aku tidak bisa berjalan. Aku ingin berlatih lagi untuk melatih kekuatanku," sahut Kim Soo Hyun.     

"Benarkah? Lalu, siapa gadis yang kau bawa?" Cheon Ho Jin menyipitkan matanya, mencium sesuatu yang mencurigakan.     

"Dia … dia …." Kim Soo Hyun bingung harus menjawabnya. Terlalu sulit mengatakan siapa Soo Yin untuk dirinya. Karena belum ada jawaban yang pasti tentang perasaannya terhadap Soo Yin.     

Hubungan mereka saat ini seperti di atas awan. Sulit untuk diartikan.     

"Aku tahu jika dia adalah gadis yang kau suka. Namun berhati-hatilah, jangan terlalu memaksakan kehendakmu padanya," tukas Cheon Ho Jin. Dia adalah seorang guru, sehingga wajar mengetahui sesuatu yang orang tidak ketahui.     

"Ternyata guru bisa menebaknya dengan benar," ucap Kim Soo Hyun.     

"Apakah kau tidak ingat jika perguruan ini hanya boleh diikuti oleh pria. Keberadaan wanita di sini hanya akan memecahkan konsentrasi belajar," tukas Cheon Jo Jin. Menatap dalam-dalam bola mata Kim Soo Hyun.     

"Maafkan aku, Guru. Aku sungguh lupa akan hal itu," terang Kim Soo Hyun sambil memijat pelipisnya. Ia terlalu senang sehingga tanpa pikir panjang mengajak Soo Yin ke sana.     

"Apa kau ingat sanki apa jika membawa gadis datang ke tempat ini?" Cheon Jo Jon mengingatkan Kim Soo Hyun tentang larangan yang harus dipatuhi oleh semua murid di sana.     

Kim Soo Hyun diam tertunduk sambil terus berpikir bagaimana caranya agar Soo Yin diizinkan masuk. Tak mungkin mengajaknya kembali tanpa berlatih sedikitpun.     

"Saya mohon izinkan dia masuk, Guru. Kali ini saja, aku tidak sanggup jika harus mengatakan dia tidak boleh masuk," ujar Kim Soo Hyun tertunduk dengan penuh harap bisa membujuk gurunya.     

"Bukankah sudah kukatakan jika aku tidak menerima murid wanita," ujar Guru Cheon dengan tegas.     

"Kasihan dia, Guru. Dia sudah datang jauh-jauh ke perguruan ini. Hanya kali ini saja, aku berjanji tidak akan mengajaknya ke tempat ini lagi," bujuk Kim Soo Hyun tanpa pantang menyerah.     

"Itu tidak bisa dilanggar anak muda. Jika memang kau ingin berlatih kembali di perguruan ini, itu tidak masalah. Tempat ini akan selalu terbuka lebar untukmu," tukas Guru Cheon sembari menghela nafas panjang.      

Ia menerawang jauh ke belakang, alasan kenapa wanita tidak diperbolehkan masuk lagi. Sebenarnya dulu perguruan itu terbuka untuk siapapun. Wanita atau pria boleh masuk tanpa terkecuali.     

Hingga pada suatu hari ada salah seorang murid pria diam-diam menjalin hubungan dengan seorang murid wanita. Di perguruan itu memang tidak diperbolehkan menjalin hubungan dengan alasan harus fokus dengan latihan mereka.     

Pasangan itu ketahuan oleh para murid di sana. Membuat perguruan itu heboh tidak terkendali. Saat pasangan itu dihukum tidak boleh bertemu, ternyata mereka tetap bersikeras untuk bertemu meski secara sembunyi-sembunyi.     

Pada suatu malam mereka bertemu diam-diam di dekat bibir tebing yang curam. Ada beberapa yang memang sengaja mengikuti mereka karena merasa curiga.     

Kejadian naas itu tak dapat terhindarkan. Pasangan kekasih itu memutuskan terjun ke lembah yang curam karena tidak mau dibawa kembali ke perguruan. Keduanya ditemukan sudah tewas keesokan harinya.     

Sejak saat itu perguruan Taekkyon yang dipimpin Guru Cheon memutuskan untuk tidak menerima murid wanita. Itu semua dilakukan demi kebaikan bersama.     

"Guru?" Kim Soo Hyun menggoyangkan lengan guru Cheon yang termenung. Ia tahu jika gurunya pasti sedang memikirkan kejadian di masa lalu. Meskipun Kim Soo Hyun tidak tahu kejadian sebenarnya, tapi cerita itu memang sangat tenar.     

"Sebaiknya kau pulang saja jika tidak ingin mendapatkan sanksi. Kau bisa mencarikannya tempat berlatih di tempat lain saja. Sekuat apapun kau berusaha itu tidak akan mengubah apapun," terang guru Cheon.     

"Aku rela jika harus diberi sanksi. Tapi aku mohon kali ini saja, Guru mau menuruti permintaanku. Aku tidak tega jika harus mematahkan semangatnya. Dia sudah berusaha keras untuk datang kemari," ujar Kim Soo Hyun lirih.     

"Maaf aku tidak bisa. Namun jika kau ingin berlatih aku akan melatihmu sekarang juga," tukas Guru Cheon.     

Kim Soo Hyun menghela nafas panjang. Mana mungkin dirinya tetap di dalam, sedangkan Soo Yin masih berada di luar. Berlatih pun tidak akan bisa berkonsentrasi.     

"Jika memang tidak bisa, sebaiknya aku pergi sekarang," pamit Kim Soo Hyun seraya bangkit berdiri. Sepertinya percuma saja membujuk gurunya.     

Guru Cheon adalah sosok pria yang tegas dan tidak akan pernah melanggar peraturan yang sudah dibuat olehnya.     

Guru Cheon menganggukkan kepalanya, membiarkan Kim Soo Hyun perlahan meninggalkan ruangan itu. Sebenarnya ia tidak tega, mengingat perjalanan mereka cukup membutuhkan tenaga banyak untuk sampai ke tempat itu. Tapi kejadian masa lalu membuatnya trauma      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.