Istri Simpanan

Bab 376- Liar di ranjang (21+)



Bab 376- Liar di ranjang (21+)

0Berhubung Soo Yin tidak ingin pergi kemanapun, sepertinya Dae Hyun menyayangkan jika mereka hanya bersantai ria tanpa berbuat apa-apa. Hanya saling bergelayut manja tidaklah menyenangkan.     

Dae Hyun lantas membopong tubuh Soo Yin menuju kamar.     

"Aku ingin sekali mengetahui permainan barumu." Bibir Dae Hyun tertarik ke belakang mengukir senyuman nakal yang begitu menggoda.     

Wajah Soo Yin lantas memerah dan panas ketika mendengarnya. Ia memang tidak malu ketika tadi pagi mengatakannya. Karena masih terbawa sedikit emosi dengan ucapan Aeri yang begitu menyakitkannya.     

"Kenapa? Apa kau lupa dengan ucapanmu tadi? Tentang kau menawarkan gaya apa yang aku inginkan." Dae Hyun mengulum senyumnya menatap mata wajah Soo Yin yang sudah seperti tomat.     

"Ti … tidak," sahut Soo Yin terbata.      

Semalam Soo Yin menonton dalam keadaan mabuk sehingga tidak terlalu detail melihatnya. Mengenai ucapannya tadi pagi, itu hanya sekedar tantangan saja untuknya. Beruntung tadi Dae Hyun tidak mau sehingga meloloskannya.     

Dae Hyun membaringkan tubuh Soo Yin di ranjang lalu mengecup kelopak mata yang selalu meluluhkan hatinya. Kemudian ikut berbaring di sisi Soo Yin.     

Soo Yin hanya diam saja malah memalingkan wajah dan membelakangi suaminya. Ada perasaan malu ketika mengingat tadi mengatakannya. Itu memang bukan seperti dirinya yang biasanya malu-malu tapi mau.     

"Kenapa diam?" ujar Dae Hyun yang sudah bersiap ingin mengetahui seperti apa permainan Soo Yin kalin. Penasaran gaya apa saja yang sudah ditontonnya.     

"Aku ngantuk," sahut Soo Yin asal. Padahal kali ini sedang berusaha mengingat apa saja semalam yang ditontonnya.     

"Cepatlah mulai, bukankah tadi kau bilang sudah tidak sabar?" Dae Hyun menatap langit-langit kamar tetap pada posisi telentang. Sejak tadi bibirnya mengembang dengan seulas senyum yang ditahan.     

"Aku tidak mengatakannya," ucap Soo Yin sambil memegang dadanya karena sangat berdegup kencang.     

"Tidak usah malu-malu seperti itu," ujar Dae Hyun. Tangannya menggenggam jemari Soo Yin lalu meremasnya dengan lembut.     

Remasan jemari Dae Hyun yang terus menerus langsung memberikan efek desiran di sekujur tubuh Soo Yin. Membuatnya bergerak gelisah takut Dae Hyun kembali menagih apa yang dikatakannya tadi pagi.     

Soo Yin berusaha menenangkan hatinya terlebih dahulu agar tidak gugup. Meski ini bisa dibilang yang kesekian kalinya tapi Soo Yin masih saja merasa cemas. Kali ini ia khawatir akan mempermalukan dirinya dan mengecewakan Dae Hyun.     

Suasana di dalam kamar hening. Hanya terdengar suara gerak tubuh Soo Yin yang yang berulang kali bergeser di seprai.     

Tak kunjung mendapatkan respon, dengan gerakan cepat Dae Hyun membuat Soo Yin berada di atas tubuhnya.     

"Ughhh," seru Soo Yin karena terkejut dan tidak siap, hingga bibirnya tanpa sengaja sudah menempel di bibir Dae Hyun.     

Dae Hyun diam saja tanpa menggerakkan bibirnya. Membiarkan Soo Yin agar agresif seperti tadi pagi.     

Akhirnya Soo Yin memberanikan diri untuk memulai terlebih dahulu. Dikecupnya bibir Dae Hyun pelan dan begitu lembut sembari membiasakan agar menjadi yang diinginkan suaminya.      

Berdasarkan artikel yang baru dibacanya beberapa hari yang lalu. Kebanyakan pria akan mencari wanita lain karena tidak mendapatkan kepuasan. Soo Yin jadi membayangkan jika Dae Hyun mungkin tidak mendapatkan kepuasan di ranjang bersama Aeri.     

Soo Yin menghentikan lumatannya lantas menatap mata elang Dae Hyun.     

"Apa kau menikahiku salah satu alasan karena tidak mendapat kepuasan dari Aer?" ucapnya dengan polos.     

"Tidak juga, Aeri justru sangat memuaskan jika di atas ranjang," sahut Dae Hyun dengan jujur.     

"Lalu karena apa?" tanya Soo Yin sembari melancarkan aksinya. Perlahan satu per satu kancing baju Dae Hyun sudah terlepas. Dengan sengaja mengajaknya berbicara agar Dae Hyun tidak menyadari sehingga Soo Yin tidak akan terlalu malu.     

"Karena aku mencintaimu. Nafsu itu hanya sesaat sedangkan cinta akan berjalan selamanya. Tidak akan indah jika hidup hanya mengandalkan nafsu. Semuanya harus seimbang," tukas Dae Hyun. Kini tubuhnya mulai menegang karena Soo Yin tampak lebih lihai memainkan tangan pada titik sensitifnya.     

Dae Hyun memejamkan matanya merasakan gelora yang semakin menggebu.     

Kini tangan Soo Yin sudah mulai melepaskan sabuknya. Memainkan jemarinya di atas perut Dae Hyun yang mampu membuat wanita meleleh melihat bentuknya.     

Suara desahan mulai keluar dari bibir Dae Hyun yang terdengar begitu seksi. Baru kali ini Soo Yin bisa mendengarnya dengan jelas. Soo Yin tersenyum tatkala melihat raut wajahnya. Ternyata terlihat sangat lucu hingga membuatnya mengulum senyum.     

Soo Yin terus mengulur-ulur membiarkan Dae Hyun merasakan gelora yang tertahan.      

Dae Hyun membuka matanya ketika mendengar suara Soo Yin yang terkekeh geli.     

"Apa ada yang lucu?" Dae Hyun mengerutkan dahinya di sela hasratnya yang semakin bergelora.     

"Kau terlihat sangat seksi," bisik Soo Yin di telinga Dae Hyun lalu menggigit ujung daun telinganya.     

Dae Hyun semakin tidak sabar dibuatnya karena Soo Yin Tak kunjung melakukannya padahal hasratnya kini sudah berada di ubun-ubun.     

"Tak bisakah kau memulainya sekarang juga? Kau bisa membuatku mati muda jika seperti ini terus," ujar Dae Hyun yang sudah mulai frustasi.     

"Kalau begitu kau saja yang melakukannya," ujar Soo Yin dengan bibir cemberut.     

"Aku hanya ingin tahu bagaimana kau melayaniku. Apakah jauh lebih baik dari Aeri atau tidak." Dae Hyun sengaja memancing amarah Soo Yin, mengatakannya dengan mata tertutup agar tidak melihat wajahnya yang pasti tengah marah.     

Dada Soo Yin mulai terbakar karena ucapan Dae Hyun yang membandingkannya dengan Aeri.     

Kini ia mulai melumat bibir Dae Hyun dengan agresif. Hingga nafas Dae Hyun yang kini tersengal padahal biasanya dia yang menguasai.     

Soo Yin terus mengambil alih lebih banyak seperti apa yang ditontonnya semalam. Tidak peduli jika Dae Hyun akan mengatakannya seperti jalang yang liar. Tidak masalah liar jika untuk suami sendiri.      

Dae Hyun hanya mengikuti permainan Soo Yin. Membiarkan dia untuk mendominasi sesuai apa yang diinginkannya. Ingin mengetahui sejauh mana Soo Yin sekarang.     

Melihat wajah Soo Yin yang sudah berkeringat dan tampak kelelahan, Dae Hyun merasa tidak tega. Dengan gerakan cepat ia sudah membalikkan tubuh Soo Yin hingga saat ini posisinya sudah berada di bawahnya.     

Dae Hyun mulai memainkan perannya kembali. Tadi hanya ingin sekedar mengetahui sebesar apa usaha Soo Yin demi dirinya.     

"Sekarang kau jauh lebih pintar," bisik Dae Hyun.     

"Sepintar apapun, aku bahkan tidak bisa mengimbangi permainanmu," ucap Soo Yin dengan pandangan sayu dan nafas yang terengah-engah.     

"Kau tidak akan pernah bisa melakukannya," ucap Dae Hyun di sela-sela menyatukan cinta mereka.     

Beberapa waktu sudah berlalu, namun Dae Hyun masih bertahan dan mencoba memuaskan istri kecilnya yang sudah berulang kali mencapai kenikmatan dunia.      

Soo Yin terus menyebutkan namanya sambil merintih dengan suara yang seksi dan menggeliat manja.     

Dae Hyun mengehentikannya setelah mencapai pelepasan. Kemudian ambruk di atas tubuh Soo Yin. Kali ini ia tidak memakai pengaman karena ingin menyemburkan cairan cinta di rahim Soo Yin. Ingin menumbuhkan benih cinta mereka di dalam rahimnya. Lagi pula sudah lama jarak sejak keguguran itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.