Istri Simpanan

Bab 402 - Ingin tahu rasanya



Bab 402 - Ingin tahu rasanya

0Soo Yin berusaha mendorong tubuh Kim Soo Hyun tapi pria itu cukup kuat mencengkram lengannya hingga membuatnya tidak bisa berkutik. Melihat tatapannya yang tajam membuat tubuh Soo Yin gemetar.     

"Soo Hyun, apa yang kau lakukan? Lepaskan aku!" teriak Soo Yin dengan sekuat tenaga memberontak.     

"Katakan, kenapa kau lebih memilih Dae Hyun daripada diriku? Apa kelebihannya sehingga kau rela menjadi wanita rendahan?" teriak Kim Soo Hyun dengan amarah yang sudah di ambang batas. Kepalanya terasa panas dan ingin meledak sudah sejak beberapa hari yang lalu ingin dilampiaskan.     

Plakkk …     

Sebuah tamparan cukup keras mendarat di pipi Kim Soo Hyun. Sekuat tenaga Soo Yin meronta dan akhirnya berhasil melepaskan salah satu tangannya.     

Kim Soo Hyun tertunduk sambil memegang pipinya yang masih terasa panas. Tamparan itu tidak seberapa sakitnya dibandingkan pengkhianatan yang dilakukan oleh mereka.     

"Beraninya tangan kotormu menyentuhku!" teriak Kim Soo Hyun tepat di depan wajah Soo Yin sambil meninju dinding tepat di samping kepala Soo Yin.     

Merasa sudah sangat geram, Kim Soo Hyun malah menarik tangan Soo Yin dan menyeretnya ke dalam kamar yang ada di ruangan itu.     

Soo Yin mencoba menahan dengan berpegangan pada pintu dengan kuat tapi Kim Soo Hyun terlalu kuat menarik tangannya     

"Kim Soo Hyun, hentikan! Apa yang sebenarnya kau inginkan?" seru Soo Yin ketika tubuhnya sudah terhempas cukup keras di atas ranjang hingga punggungnya terasa cukup sakit.     

"Aku hanya ingin tahu bagaimana rasanya seorang istri Dae Hyun ketika berada di atas ranjang," ucap Kim Soo Hyun dengan seringai liciknya. Ia seperti sudah kehilangan kesadaran kali ini.     

Soo Yin merasakan dia bukanlah seperti Kim Soo Hyun yang dikenalnya. Dia sangat berbeda. Tatapan dan cara berbicaranya seperti orang yang kerasukan.     

"Apa yang kau ucapkan? Jaga mulutmu," teriak Soo Yin dengan marah.     

"Katakan saja berapa banyak uang yang Dae Hyun berikan setiap satu malam yang kau habiskan bersamanya. Biarkan aku akan membayar tiga kali lipatnya," cibir Kim Soo Hyun dengan tatapan jijik melihat ke arah Soo Yin.     

"Kami saling mencintai dan aku bukan wanita murahan yang menjalin hubungan dengan seorang pria karena uang," ucap Soo Yin dengan nada tinggi. Rambutnya acak-acakan dengan keringat yang membasahi wajahnya.     

"Banyak wanita jalang sepertimu di dunia ini yang mengatakan menjalin hubungan dengan pria kaya karena cinta. Padahal kalian hanya ingin menguras harta mereka saja," ucap Kim Soo Hyun dengan tersenyum miring dan meremehkan.     

Setiap kata yang diucapkan Kim Soo Hyun seperti pedang tumpul yang menghunus dadanya. Mencabik-cabik hatinya yang memang begitu rapuh.     

"Cukup, Kim Soo Hyun. Tak puaskah kau mengatakan semuanya!" seru Soo Yin dengan bulir bening yang perlahan membasahi pipinya.      

"Jangan menangis, Sayang. Aku hanya mengucapkan apa yang aku pikirkan." Kim Soo Hyun menyusuri wajah Soo Yin dengan jarinya dengan begitu lembut hingga Soo Yin memejamkan matanya.     

Soo Yin tidak bisa berbuat apa-apa karena Kim Soo Hyun mengungkungnya dan mencekal kedua tangannya di atas kepala. Ia hanya bisa menggelengkan kepalanya kuat-kuat.     

"Kim Soo Hyun, sadarlah. Aku ini istri saudaramu. Jika Dae Hyun tahu kau berbuat seperti ini pasti dia akan sangat marah dan menghajarmu," ancam Soo Yin sembari terus berupaya  melepaskan diri.     

"Aku tidak peduli jika dia marah. Kau harus mencicipi mana yang lebih nikmat, aku atau dia." Kim Soo Hyun benar-benar sudah kehilangan kendali atas dirinya.     

"Kau memang sudah gila," ucap Soo Yin.     

"Aku memang gila karena tergila-gila padamu," ucap Kim Soo Hyun sembari terkekeh.     

"Tolong … tolong …." Teriak Soo Yin sekuat mungkin, berharap jika ada seseorang yang menyelamatkannya dari situasi seperti itu.     

"Diamlah, karena tidak akan ada yang menolongmu," ujar Kim Soo Hyun sambil memicingkan matanya. Ia seperti seekor serigala yang kelaparan.     

Kim Soo Hyun hendak menempelkan bibirnya di bibir Soo Yin tapi beruntung Soo Yin bisa mengelak dengan memalingkan wajahnya ke samping.     

"Kau tidak perlu menolaknya karena setelah ini pasti kau akan meminta lebih dariku," ucap Kim Soo Hyun dengan sinis.     

"Aku ini kakak iparmu. Seharusnya kau memiliki sopan santun," ujar Soo Yin sembari terus meronta dengan sekuat tenaganya.     

"Kau bukan kakak iparku. Kau hanyalah wanita murahan yang hadir dalam kehidupan kami," ucap Kim Soo Hyun dengan nada dingin.     

"Lalu kenapa kau mencintaiku jika aku memang murahan?" tukas Soo Yin dengan hati yang terasa sudah mulai mendidih.     

"Itu karena kau menipu kami."     

Soo Yin akhirnya menendang bagian perut Kim Soo Hyun dengan sekuat tenaga hingga ia terjengkang ke lantai, ketika lengah dikuasai omesi.     

"Sial! ternyata kau sangat liar. Pantas saja Dae Hyun tergila-gila kepadamu dan hendak menceraikan Aeri." Kim Soo Hyun berusaha bangkit berdiri.     

Soo Yin kini sudah turun dari ranjang berusaha menjauh dan berjalan menuju pintu. Hingga akhirnya berhasil memutar knop pintu. Namun sayang sekali ternyata pintu terkunci.     

"Sial!" gumam Soo Yin sembari terus berusaha memutarnya.     

"Dasar wanita murahan!" Kim Soo Hyun mencekal tangan Soo Yin, menariknya kemudian menghempaskn kembali ke atas ranjang.     

Soo Yin beringsut mundur sambil menutupi dada dengan kedua tangannya. Tatapan Kim Soo Hyun seperti menelanjangi tubuhnya.     

Kim Soo Hyun kemudian melepaskan jasnya dan melemparkannya ke sembarang arah.     

"Soo Hyun, apa yang akan kau lakukan?" Soo Yin terbelalak lebar melihat Kim Soo Hyun yang sudah berhasil melepaskan satu per satu kancing bajunya dengan posisi mengungkung tubuhnya.     

"Aku hanya ingin tahu kenapa kau memilih Dae Hyun dari pada diriku. Apa sebenarnya kelebihannya?"     

"Tolong … tolong …." Soo Yin berusaha untuk berteriak meminta tolong kembali. Dia tidak ingin Kim Soo Hyun melakukan hal buruk kepadanya.     

"Apa kau tidak bisa diam?" bentak Kim Soo Hyun karena merasa kesal dengan Soo Yin yang terus meronta dan berteriak.     

"Aku akan diam jika kau melepaskanku," ucap Soo Yin sambil menggeser tubuhnya agar bisa terlepas.     

"Aku tidak akan melepaskanmu kali ini. Jika Dae Hyun saja bisa mendapatkanmu aku juga harus bisa. Sebaiknya kita nikmati saja permainan ini," ujar Kim Soo Hyun seraya menggertakan giginya kuat-kuat.     

Kim Soo Hyun yang sudah kehilangan akal sehatnya. Lantas menarik baju yang dikenakan Soo Yin dengan begitu kuat hingga robek. Beruntung Soo Yin memakai baju berlapis sehingga masih memilki penghalang yang menutupi bra-nya.     

Soo Yin menggelengkan kepalanya dengan air mata yang tumpah. Meski dirinya bukan perawan lagi tapi Soo Yin hanya ingin menyerahkan dirinya untuk suaminya saja.     

"Soo Hyun, aku mohon lepaskan aku," pinta Soo Yin dengan mata terpejam ketika Kim Soo Hyun hendak melepaskan sabuk yang melingkar di perutnya.     

"Layani aku satu kali saja, Sayang. Karena kau pasti akan menyukainya," ucap Kim Soo Hyun sembari tersenyum miring dengan seringai yang menakutkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.