Istri Simpanan

Bab 411 - Pilihan tersulit



Bab 411 - Pilihan tersulit

0Aeri tersenyum senang karena desakan Ny. Park membuat Dae Hyun terpojok dan diharuskan memilih di antara putranya atau Soo Yin. Tidak mungkin jika Dae Hyun meninggalkan Jo Yeon Ho demi gadis itu. Tidak sia-sia selama ini membuat Jo Yeon Jo dekat dengannya.      

Dae Hyun tertunduk berat karena harus berpikir dengan keras menimbang-nimbang segala sesuatu yang mungkin akan berakibat buruk bagi semuanya. Tapi tekadnya kini sudah cukup bulat dengan keputusan yang akan diambil.     

"Cepat katakan kau pilih yang mana? Kau memilih putramu atas gadis itu?" desak Ny. Park yang ingin mengetahui jawaban putranya dengan segera. Meskipun ia tahu jika putranya akan memilih siapa. Tidak mungkin Dae Hyun akan memilih orang lain daripada darah dagingnya sendiri.     

"Aku tidak mungkin meninggalkan putraku." Dae Hyun menegakkan kepalanya dengan mata yang terpejam kemudian menghela nafas berat. Karena keputusan yang diambil teramat berat.     

"Kau harus bisa memilih karena tidak mungkin bisa memiliki keduanya," ujar Ny. Park dengan tegas dan berusaha untuk tenang. Berharap jawaban Dae Hyun tidak akan mengecewakan perasaannya.     

Dae Hyun menghela nafas panjang karena ini memang terasa sangat berat. Mungkin inilah saat yang tepat untuk memilih.     

"Aku tidak akan melepaskan Jo Yeon Ho tapi aku lebih tidak bisa meninggalkan Soo Yin," ucap Dae Hyun sembari menatap ibunya dengan begitu dalam. Meminta maaf karena mungkin jawaban itu sama sekali tidak diinginkan oleh ibunya.     

Semua orang tercengang mendengar penuturan Dae Hyun yang lebih memilih simpanannya dari pada putranya sendiri. Aeri ternganga sambil menggelengkan kepalanya berulang kali. Memastikan jika semua itu bukanlah mimpi.     

"Dae Hyun, apa maksudmu?" Park Ji Hoon angkat bicara karena sebagai kepala keluarga harus bersikap tegas. Sudah cukup rasanya bermain-main membiarkan Dae Hyun merasa bebas.     

"Aku akan memilih Soo Yin apapun yang terjadi. Terserah jika kalian tidak suka karena aku tidak peduli. Aku sudah mengatakan berulang kali ingin mencari kebahagiaanku sendiri," ucap Dae Hyun dengan perasaan yang sudah lega bisa mengatakan semuanya.     

"Untuk masalah hotel kalian tidak perlu khawatir karena tidak akan berdampak buruk dengan apapun yang kulakukan. Aku juga akan keluar karena sudah ada Kim Soo Hyun yang menggantikanku," lanjut Dae Hyun.     

Ny. Park menggelengkan kepalanya karena tidak percaya dengan jawaban dari Dae Hyun yang sangat menyakitkan batinnya. Baru pertama kalinya Ny. Park melihat Dae Hyun menjadi pria yang pembangkang.     

Biasanya akan melakukan apapun yang dikatakan oleh ibunya.     

"Dae Hyun, sadarkah dengan apa yang telah kau katakan? Kau rela meninggalkan semuanya hanya demi gadis itu?" ujar Ny. Park dengan air mata berderai berusaha menahan hatinya yang teramat sakit.     

"Aku sadar betul, Bu. Tidak ada yang mempengaruhi pikiranku karena aku sudah memikirkannya jauh-jauh hari."     

"Dae Hyun, teganya kau kepadaku dan juga Jo Yeon Ho. Apakah kau tidak memikirkan perasaan Jo Yeon Ho jika kau pergi?" ujar Aeri yang bangkit berdiri. Tubuhnya seketika terasa lemas karena usahanya untuk memisahkan mereka juga tidak berhasil.     

"Jika kau tidak mempengaruhi pikirannya, Yeon Ho tidak akan membenci Soo Yin. Asal kau tahu saja jika Yeon Ho sebenarnya lebih menyayangi Soo Yin dari pada dirimu," ucap Dae Hyun tanpa peduli jika kata-katanya menyakitkan bagi orang lain.     

"Yeon Ho selamanya tidak akan pernah menyukai wanita itu," tukas Aeri dengan rasa amarah yang mulai menaik hingga tubuhnya mulai gemetar. Tangannya mengepal dengan kuat hingga kuku-kukunya menancap di telapak tangannya.     

"Sebaiknya kau pergi saja dari rumah ini. Aku tidak ingin mempunyai saudara pembohong seperti dirimu," usir Kim Soo Hyun sembari menunjuk jalan pintu.     

"Aku memang pembohong tapi setidaknya aku tidak pernah memaksakan kehendak kepada orang lain," sindir Dae Hyun.     

Ucapan Dae Hyun membuat Kim Soo Hyun ingin marah dan membalas Dae Hyun dengan meninju wajahnya.     

"Dae Hyun, sebaiknya kau pergi sekarang juga karena aku tidak ingin masalah ini berlanjut lebih luas lagi," ucap Park Ji Hoon dengan tegas. Terpaksa mengusir Dae Hyun sebelum masalah semakin runyam.     

"Baiklah, aku sama sekali tidak masalah jika harus keluar dari rumah ini. Jika Jo Yeon Ho merindukanku, hubungi saja aku. Aku dengan senang hati segera datang secepat mungkin," ucap Dae Hyun dengan wajah datar sehingga semua orang sulit membaca ekspresi wajahnya.     

"Untuk kau, Aeri. Terserah jika dirimu ingin bercerai atau tidak. Pada akhirnya kau yang akan kesulitan jika ingin menikah lagi," lanjut Dae Hyun untuk menggertak agar Aeri menyerah.     

"Aku tidak berniat menikah lagi. Aku hanya akan menikah satu kali dalam hidupku," ucap Aeri dengan tegas dan menggertakan giginya rapat-rapat.     

Dae Hyun langsung melangkahkan kakinya untuk pergi dari rumah itu. Sepertinya percuma saja memberikan penjelasan kepada Aeri.     

"Dae Hyun, tolong jangan pergi. Jangan tinggalkan aku dengan Yeon Ho. Biarlah dia menjadi maduku tapi kau jangan pergi," teriak Aeri dengan histeris apa yang menimpa rumah tangganya.     

"Aeri, biarkan dia untuk menenangkan pikiran terlebih dahulu." Ny. Park menahan pergelangan Aeri ketika hendak berlari mengejar Dae Hyun.     

"Bagaimana jika dia tidak kembali, Bu?" isak Aeri yang baru kali ini merasa sangat menyesal seumur hidupnya.     

"Dae Hyun pasti kembali karena pada akhirnya seorang suami akan kembali pada istri pertamanya. Yang penting kau bertahan agar tidak bercerai dengannya," ujar Ny. Park untuk membantu rumah tangga mereka agar tidak hancur.     

"Setelah dia mengetahui keburukan gadis itu maka dia pasti akan pulang. Percayalah kepada ibu," ujar Ny. Park sambil melirik Park Ji Hoon dengan nafas yang memburu.     

Tiba-tiba saja Ny. Park teringat ketika Dae Hyun masih sangat kecil, Park Ji Hoon pernah melakukan hal yang sama seperti Dae Hyun lakukan saat ini. Hingga pada akhirnya kembali kepadanya karena selingkuhannya ternyata bertingkah sangat buruk. Itu sebabnya Ny. Park sangat tidak menyukai dan langsung membenci Soo Yin mengetahui jika dia menggoda seorang yang sudah bersuami.     

"Tidak usah membahasnya lagi," ucap Park Ji Hoon pelan sembari menatap istrinya dengan penuh arti. Itulah sebabnya Park Ji Hoon tidak ingin terlibat permasalahan Dae Hyun.     

Ny. Park melengos karena dadanya terasa sesak setiap mengingat kejadian yang sudah berlalu. Kenyataan yang baru saja di dengannya hari ini, membuat goresan luka lama kembali terasa terulang kembali.     

"Sun Woo, sebaiknya kau ke kamar dan beristirahat. Jangan sampai kau memikirkan yang tidak-tidak dan membuatmu sakit," bujuk Park Ji Hoon yang tidak ingin istrinya mengingat kejadian masalalu yang buruk itu. Itu hanyalah sebuah kesalahan yang disesalkan seumur hidup.     

"Kim Soo Hyun, sebaiknya bersihkan tubuhmu," ujar Ny. Park sembari menaiki tangga. Dirinya masih tidak habis pikir dengan apa yang baru saja terjadi dengan putra sulungnya.     

Semoga semuanya cepat berlalu dan mimpi buruk itu segera berakhir.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.