Istri Simpanan

Bab 414 - Tidak ingin membuka hati lagi



Bab 414 - Tidak ingin membuka hati lagi

0Beberapa hari kemudian,     

Setelah kejadian itu, Kim Soo Hyun belum sempat untuk bertemu dengan Jean. Makam ini berencana mencarinya setelah pekerjaannya selesai.      

Sejak siang pekerjaannya di hotel sangat menumpuk. Ia begitu kewalahan mengerjakan semuanya sendirian. Tidak ada lagi yang membantunya. Bahkan Chang Yuan mendadak mengundurkan diri setelah Dae Hyun keluar dari hotel.     

Chang Yuan bahkan tidak mau bertahan meski Kim Soo Hyun sudah menawarkan untuk menaikkan gaji kepadanya.     

Kini Kim Soo Hyun merasa pusing karena harus mengerjakannya sendiri. Meski bisa saja mencari seorang asisten tapi enggan jika harus mengajari dari awal semuanya.     

Tok … tok … tok ….     

Baru saja Kim Soo Hyun hendak beranjak dari kursinya. Terdengar suara ketukan pintu dari luar.     

"Masuk," ujar Kim Soo Hyun dengan nada suara tidak bersemangat. Matanya seketika langsung sakit melihat siapa yang datang.     

"Soo Hyun, bagaimana kabarmu?" Li Sa melangkahkan kakinya menghampiri pria itu. Dengan sengaja memakai baju yang sedikit seksi agar Kim Soo Hyun tertarik melihatnya.     

"Untuk apa kau datang kemari?" ujar Kim Soo Hyun sambil memijat pelipisnya. Raut wajahnya tampak tidak senang ketika melihat wajah Li Sa. Terlebih lagi dia hanya mengenakan pakaian yang sangat minim. Bukannya tertarik tapi Kim Soo Hyun justru jijik melihatnya. Seperti gadis murahan yang biasanya bekerja di club malam.     

"Sayang, jangan marah seperti itu. Aku tahu jika kau sedang merasa sangat sedih karena gadis sialan itu sudah menolakmu. Tapi tidak bisakah kau membuka pintu hatimu untukku." Li Sa pura-pura memasang wajah sendu, padahal yang dirasakan saat ini justru sangat senang karena tidak ada lagi saingan terberatnya. Jika berusaha sedikit saja pasti Kim Soo Hyun juga luluh. Apalagi sekarang dirinya sudah mulai dekat dengan Ny. Park.     

Kim Soo Hyun memalingkan wajahnya ke arah lain. Merasa enggan menanggapi perkataan Li Sa. Dia tidak akan membuka hatinya untuk siapapun lagi.     

"Aku bisa menghibur hatimu jika kau menginginkannya," ucap Li Sa dengan sensual.     

"Aku tidak tertarik," ucap Kim Soo Hyun dengan nada datar.     

Li Sa tidak peduli dengan raut wajah Kim Soo Hyun yang tampak sama sekali tidak menyukainya. Ia justru semakin mendekati  Kim Soo Hyun. Dengan sengaja meletakkan tangannya di paha pria itu.     

Kim Soo Hyun segera menepis tangan Li Sa agar menyingkir dari pahanya. Sama sekali tidak tertarik dengan gadis sepertinya. Dia tidak suka dengan gadis yang tidak tahu malu dan terlalu agresif.     

Sekarang yang di pikirannya adalah Jean. Merasa sangat bersalah dengan apa yang dilakukannya pada malam itu.     

Li Sa dengan sengaja membusungkan dadanya ketika tepat di depan Kim Soo Hyun. Pria itu justru merasa sangat risih melihatnya.     

"Bisakah kau pergi dari sini?" usir Kim Soo Hyun. Sudah mulai muak dengan tingkah Li Sa.     

"Ayolah, Sayang. Jangan cemberut seperti itu," ujar Li Sa sembari menyandarkan kepalanya di bahu Kim Soo Hyun.     

Kim Soo Hyun akhirnya bangkit berdiri hingga menyebabkan Li Sa hampir saja terjatuh ke lantai.     

"Sebenarnya apa kelebihan Soo Yin sehingga kau tampak sangat terpuruk seperti ini?" tukas Li Sa yang sudah mulai emosi karena Kim Soo Hyun terus mengacuhkan perasaannya sejak lama.     

"Yang jelas dia lebih baik dari pada dirimu," ucap Kim Soo Hyun sembari menunjuk Li Sa.     

"Dia bahkan sudah menipu dan membohongimu tapi kau tetap saja mengatakannya lebih baik dariku," ujar Li Sa sembari mendengus.     

"Itu terserah karena aku yang menilainya. Aku tidak perlu mendengarkan penilaianmu." Kim Soo Hyun segera melangkahkan kakinya keluar agar terhindar dari Li Sa.     

"Soo Hyun, tunggu!" panggil Li Sa.     

Kim Soi Hyun tidak peduli lagi dengan panggilan Li Sa. Justru semakin cepat melangkahkan kakinya menuju lift.     

"Ah, sial. Kenapa selalu saja gagal!" umpat Li Sa.     

"Sebenarnya apa yang dia miliki sehingga begitu banyak pria yang menginginkannya?" gerutu Li Sa. Baru tadi pagi sebenarnya mendengar apa yang terjadi pada keluarga mereka. Ia cukup syok sekaligus senang.     

Li Sa memilih menghentikan langkahnya ketika melihat ada seorang pria yang sangat tampan dan gagah di depannya. Tiba-tiba saja terpikirkan olehnya untuk mendapatkan pria itu jika tidak bisa mendapatkan Kim Soo Hyun.     

"Aduh!" rintih Li Sa, pura-pura kakinya keseleo.     

Gong Yoo menautkan kedua alisnya melirik sekilas Li Sa yang sedang mengusap kakinya. Namun dia sama sekali tidak berhenti dan malah melangkah kakinya menjauh.     

"Tuan, tolong aku." Akhirnya Li Sa meminta tolong padahal awalnya tidak ingin memanggilnya.     

Gong Yoo berbalik dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling, ternyata tidak ada siapa-siapa lagi selain dirinya.     

"Iya, kau yang kupanggil," ujar Li Sa sembari menunjuk Gong Yoo.     

"Apa kau butuh sesuatu?" Gong Yoo menautkan kedua alisnya karena merasa tidak ada yang salah dengan kaki Li Sa.     

"Oh, kakiku sakit. Bisakah kau menggendongku dan mengobatinya?" ujar Li Sa dengan perasaan gembira. Mungkin pria ini memang ditakdirkan untuk bersamanya.     

Gong Yoo mengamati Li Sa dari atas hingga bawah. Memandang kakinya yang tampak seperti tidak terjadi apa-apa.     

*Maaf, aku sibuk. Sebaiknya kau bisa meminta tolong kepada orang lain saja," tukas Gong Yoo. Dirinya bukan tipe pria yang mudah dibohongi begitu saja.     

Lagipula Gong Yoo ingin mencari tahu lebih lanjut sebenarnya apa yang terjadi hari ini. Mendadak hotel sepi pengunjung dan gosip hotel yang semakin menyebar luas. Namun sekarang sudah terlalu malam untuk mencari tahu. Gong Yoo tidak mengetahui apapun karena sibuk dengan proyeknya.     

Hingga akhirnya Gong Yoo berpapasan dengan kedua orang karyawan yang sedang mengobrol.     

"Aku sungguh tidak menyangka jika mereka sudah melakukan hubungan gelap sejak lama."     

"Soo Yin itu padahal terlihat seperti gadis polos. Tidak tahunya dia adalah seorang gadis penggoda yang berwujud seperti ibu peri."     

"Pantas saja selama ini pekerjaannya terlalu enak. Dia bisa sesuka hati datang bekerja setiap waktu. Bahkan libur seenaknya sendiri."     

"Mulai sekarang kita harus waspada dengan gadis seperti itu ya     

Sang masuk kehidupan kita."     

"Aku kasihan karena tuan Dae Hyun sudah tertipu olehnya. Sekarang juga berimbas pada reputasi hotel. Meskipun dia sudah mengundurkan diri dari pemimpin hotel tapi tetap saja hotel akan merasakan imbasnya. Sekarang juga pengunjung sudah mulai berkurang."     

Gong Yoo sengaja memperlambat langkahnya untuk mendengarkan kedua wanita itu saling mengobrol. Pria itu mulai sedikit bisa menangkap apa yang terjadi. Pantas saja wakil direktur mendadak sudah digantikan.     

"Bukankah Soo Yin itu gadis pemabuk itu?" gumam Gong Yoo sejenak menghentikan langkahnya ketika kedua wanita itu perlahan sudah menjauh.     

Gong Yoo masih belum percaya dengan apa yang dikatakan oleh para wanita itu. Bisa saja mereka menggosip sesuatu yang belum jelas kebenarannya. Jika dilihat Soo Yin bukan tipe gadis yang seperti itu. Ia berniat ingin mencari tahu segalanya tentang semua yang terjadi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.