Istri Simpanan

Bab 417 - Lupakan aku



Bab 417 - Lupakan aku

0Kim Soo Hyun dengan sengaja datang ke rumah sakit sebelum berangkat ke hotel, berniat ingin membesuk Jean. Langkahnya terhenti ketika Chang Yuan berjalan ke arahnya ketika melewati koridor.     

Beruntung Chang Yuan tidak melihatnya karena sedang tertunduk. Sibuk memainkan ponselnya sehingga Kim Soo Hyun lantas bersembunyi di balik tiang.     

Jika Chang Yuan tahu dirinya datang ke rumah sakit, pasti tidak akan mengizinkan untuk menemui Jean seperti semalam. Padahal dirinya berniat menjelaskan semuanya kepada Jean.     

Kim Soo Hyun keluar dari persembunyiannya setelah melihat Chang Yuan benar-benar pergi dari area rumah sakit. Lalu melangkahkan kakinya menuju lift.     

Kim Soo Hyun menghela nafas panjang sebelum mengetuk pintu. Mencoba memikirkan kata-kata tepat yang akan diucapkan kepada Jean atas apa yang terjadi malam itu.     

"Permisi, kami ingin memeriksa pasien. Sebaiknya anda menunggu di luar sebentar," ujar seorang dokter wanita yang akan memeriksa keadaan Jean padi ini karena memang ada jadwal pemeriksaan.     

Kim Soo Hyun sangat terkejut hingga memegangi dadanya dengan tangan karena suara dokter itu yang tiba-tiba.     

"Maaf," ucap Kim Soo Hyun seraya menyingkir dari tengah pintu karena menghalangi jalan.     

"Selamat pagi," sapa sang Dokter kepada Jean sembari tersenyum lebar setelah.     

"Pagi, Dok." Jean menggeser tubuhnya untuk bersandar di sisi ranjang.     

"Bagaimana perasaanmu saat ini? Apa sudah baikan?" tanya sang dokter sambil memeriksa denyut nadi Jean yang ternyata sudah normal.     

"Sudah jauh lebih baik dari semalam, Dok," sahut Jean.     

Dokter tersebut kemudian memeriksa kondisi tubuh Jean. Kondisinya memanf jauh kebih lebih baik dari semalam.  Suhu tubuhnya sudah benar-benar turun. Tidak seperti semalam uang begitu menyengat. Dokter juga memeriksa tekanan darah Jean untuk memastikan karena biasanya orang yang stres tekanan darahnya akan cepat naik.     

"Nona, mulai sekarang jangan terlalu stres lagi. Bayangkan saja semuanya yang terasa begitu indah," terang sang Dokter.     

Jean hanya tersenyum tipis menanggapi penjelasan dokter karena tadi Chang Yuan sudah mengatakan semuanya jika dirinya terlalu stres.     

Setelah selesai melakukan pekerjaannya, dokter tersebut segera pamit keluar dari ruangan.      

Jean menyandarkan kepalanya di sisi ranjang kembali. Bayangan malam itu kembali hadir dalam benaknya. Rasa perih dan sakit di area sensitifnya seolah terasa lagi hingga Jean memejamkan matanya. Air matanya kembali menetes saat teringat ucapan Kim Soo Hyun.     

'Soo Yin, terima kasih untuk malam yang indah ini.'     

Satu kalimat yang terdengar biasa saja tapi cukup menusuk hingga menembus relung hatinya yang terdalam.     

Ceklek …     

Kim Soo Hyun memutuskan untuk masuk ke ruangan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Jantungnya berdebar tidak karuan ketika mulai memijakkan kakinya.     

Jean menolehkan wajahnya ke depan ketika mendengar ada suara pintu terbuka. Bola matanya langsung terbuka dengan sempurna ketika melihat siapa yang tengah berjalan ke arahnya.     

Jean segera menegakkan tubuhnya dari posisi sandaran dengan jantung yang berdetak sangat kencang. Kedua tangannya meremas selimut karena merasa gugup dan gelisah. Namun tidak dakat dipungkiri jika hatinya sedikit merasa berbunga-bunga melihat pria yang dicintainya datang menjenguk.     

Kim Soo Hyun memandang Jean dengan perasaan rumit. Sungguh menyesal kenapa malam itu bisa terjadi.     

Jean merendahkan pandangannya tertuju pada apa yang tengah dibawa oleh Kim Soo Hyun. Itu adalah tas dan sweater yang tertinggal di bar malam itu.     

'Bagaimana bisa ada pada Kim Soo Hyun?' batin Jean pada dirinya sendiri.     

Kim Soo Hyun menghela nafas panjang ketika sudah berada tepat di samping Jean. Berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk diucapkan.     

Keadaan hening hingga beberapa saat dan membuat Jean merasa tidak nyaman.     

"Ada apa anda datang kemari, Tuan?" tukas Jean sembari memalingkan wajahnya ke arah jendela kaca. Jean ingin menanyakan bagaimana Kim Soo Hyun tahu dirinya berada di rumah sakit tapi mengurungkan niatnya.     

"Aku datang kemari hanya untuk mengembalikan ini." Kim Soo Hyun meletakan tas beserta sweater di atas nakas Yeng terletak di samping ranjang.     

"Terima kasih," sahut Jean singkat tanpa memandang Kim Soo Hyun sama sekali. Tak kuat menatapnya karena bayangan kelam malam menyeruak kembali dalam ingatannya.     

"Jean, aku sungguh minta maaf dengan apa yang terjadi malam itu. Aku melakukanya secara tidak sengaja dan tidak sadar." Kim Soo Hyun menundukkan kepalanya dengan kata-kata sendu dan penuh penyesalan yang terucap dari bibirnya.     

Jean diam saja tanpa ingin merespon ucapan Kim Soo Hyun. Lalu mengalihkan pandangannya dari jendela kaca untuk memandang pria yang kini ada di depannya.     

"Jean, kuharap kau melupakan malam itu. Pergilah menjauh untuk mencari kebahagiaanmu," ucap Kim Soo Hyun dengan getir sembari mendongakkan kepalanya. Hingga mata mereka saling terkunci hingga beberapa saat.     

Jean mengunci bibirnya rapat-rapat dengan kepala yang tertunduk kembali. Tidak disangka jika Kim Soo Hyun akan mengucapkan hal itu di saat kondisinya seperti ini. Hanya air mata yang mulai keluar dari sudut matanya. Hatinya terasa tercabik-cabik mendengar penuturan Kim Soo Hyun.     

Meski Jean bisa mendengar ada rasa penyesalan yang terdengar dalam ucapannya. Namun ternyata tidak ada keinginan Kim Soo Hyun untuk bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi.     

"Jean, bukan aku tidak ingin bertanggung jawab. Meskipun kita hidup bersama, aku mungkin akan lebih menyakiti perasaanmu. Kau tahu jika selama ini aku sangat mencintainya. Aku tidak mudah melupakan semuanya. Kuharap kau mengerti," ucap Kim Soo Hyun dengan sendu. Ia yakin jika ucapannya akan menyakiti hati Jean, tapi dirinya tidak bisa berpura-pura untuk mencintainya. Lebih baik berkata jujur dari pada memberikan harapan palsu kepada Jean     

"Aku mengerti," ucap Jean singkat dengan suara yang serak dan sesak di dada.     

"Lalu bisakah kau mengembalikan harga diriku seperti semula? Siapa yang sudi dengan gadis seperti diriku?" Jean memberanikan diri untuk memandang Kim Soo Hyun dengan air mata yang terus berlinang.     

"Sekali lagi aku minta maaf, Jean. Seandainya malam itu kau tidak datang, mungkin hal ini tidak akan terjadi." Tatapan mereka saling terkunci hingga beberapa saat.     

"Jadi kau menyalahkanku yang dengan sengaja datang ke sana untuk menggodamu? Kau yang memaksaku malam itu meski sudah aku berusaha meronta," tukas Jean sambil memegangi dadanya yang terasa pedih. Jean merutuki kebodohannya karena selama ini sudah mencintai pria yang salah dan tidak bertanggung jawab.     

Kim Soo Hyun terdiam. Memang seharusnya tidak mengatakan hal itu. Namun mungkin ini adalah salah satu cara agar Jean melupakannya meskipun sangat menyakitkan.     

"Apakah kau tidak sadar dengan apa yang telah kau lakukan itu menghancurkan hidup dan masa depanku?" teriak Jean sambil memukul dada Kim Soo Hyun dengan isak tangis yang semakin histeris. Jean tidak mengerti kenapa bertemu dengan pria yang brengsek di dunia ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.