Istri Simpanan

Bab 418 - Menyakiti dua wanita



Bab 418 - Menyakiti dua wanita

0Jean terus memukul dada Kim Soo Hyun yang bidang dengan sekuat tenaga untuk melampiaskan semua rasa kecewa yang dirasakannya saat ini.     

"Jean, aku tidak bisa mencintaimu. Kau hanya akan semakin tersakiti jika kita bersama." Kim Soo Hyun mencekal pergelangan tangan Jean agar menghentikan pukulannya.     

"Lalu untuk apa kau datang kemari?" teriak Jean dengan suara meninggi disertai isakan yang semakin melemah. Rambutnya yang sebahu bagitu berantakan di wajahnya.     

"Aku hanya ingin meminta maaf," sahut Kim Soo Hyun dengan suara lirih. Tidak berani menatap mata Jean yang tampak sangat marah.     

"Kalau begitu pergilah karena aku sudah memaafkanmu sebelum kau meminta maaf," usir Jean dari pada membuatnya semakin sakit.     

"Kau tidak perlu khawatir karena aku tidak akan meminta kau bertanggung jawab atas apa yang kau lakukan," lanjut Jean dengan suara yang begitu pilu dan menyayat hati. Namun segera menghentikan isak tangisnya yang sama sekali tidak berguna.     

Kim Soo Hyun kemudian mengeluarkan cek yang sudah dipersiapkan sejak kemarin untuk Jean. Meski tidak bisa mengembalikan keperawanan Jean yang telah dia renggut tapi setidaknya bisa untuk membiayai hidupnya tanpa harus bekerja keras di bar lagi.     

"Kuharap uang ini bisa berguna untukmu." Kim Soo Hyun meletakan cek tersebut di atas telapak tangan Jean. Setelah itu segera berbalik melangkahkan kakinya keluar kamar itu.     

"Bawalah pergi karena aku tidak membutuhkan uang itu," teriak Jean dengan tegas sambil merobek cek tersebut dan menaburkannya di udara.     

Kim Soo Hyun tidak berbalik meski mendengar pernyataan Jean. Ia tetap melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruangan itu.     

"Maafkan aku, Jean. Aku memang pria lengecut dan tidak bertanggung jawab sama sekali," gumam Kim Soo Hyun sembari menutup pintu dari luar.     

°     

°     

Soo Yin sudah sampai di rumah sakit diantar oleh Chung Ho karena hari ini Dae Hyun sedang ke lokasi yang akan dijadikan restoran bersama Chang Yuan.     

"Chung Ho, sekarang kau bisa pulang. Mungkin aku akan lama di sini," tukas Soo Yin.     

"Apakah anda yakin? Bagaimana jika anda butuh sesuatu?" Chung Jo merasa ragu untuk meninggalkan Soo Yin di rumah sakit.     

"Aku tidak akan kemana-mana. Aku hanya ingin menemani Jean," tukas Soo Yin untuk meyakinkan Chung Ho.     

"Baik, Nona." Dengan patuh Chung Ho segera mengemudikan mobil keluar dari area rumah sakit.     

Sebelum masuk Soo Yin membeli buah-buahan terlebih dahulu di kios buah yang letaknya tidak terlalu jauh. Hanya di seberang jalan yang hanya berjarak beberapa meter saja. Tak lupa ia juga membeli makanan ringan di minimarket terdekat.     

Setelah selesai Soo Yin segera masuk ke gedung rumah sakit. Langkah Soo Yin terhenti ketika berpapasan dengan Kim Soo Hyun yang baru saja keluar dari lift. Soo Yin tidak tahu bagaimana bersikap karena Kim Soo Hyun sudah mengetahui semuanya, mengenai hubungan hubungannya dengan Dae Hyun.     

Soo Yin segera menundukkan kepalanya dengan jantung berdebar kencang. Ingin sekali dia menyapa tapi takut jika Kim Soo Hyun tidak menjawabnya.     

Perasaan Kim Soo Hyun kini campur aduk. Ada rasa kesal bercampur dengan rasa cinta yang masih ada di dalam relung hati yang terdalam. Sejujurnya Kim Soo Hyun belum bisa melupakan cintanya kepada Soo Yin.     

Soo Yin akhirnya memberanikan diri untuk menegakkan kepalanya ketika Kim Soo Hyun sudah semakin dekat.     

"Kim Soo Hyun, apa yang kau lakukan di sini? Apa ada yang sakit?" tanya Soo Yin dengan gugup tapi berusaha bersikap biasa saja. Seolah-olah tidak terjadi apa-apa di antara mereka.     

Kim Soo Hyun tidak merubah ekspresi wajahnya. Meski cukup terkejut karena Soo Yin berani menyapanya terlebih dahulu. Padahal ia pikir Soo Yin tidak akan seberani itu untuk bertanya kepadanya.     

"Tidak ada," sahut Kim Soo Hyun dengan singkat tanpa memandang Soo Yin.     

"Lalu apa yang kau lakukan di sini?" tanya Soo Yin kembali karena merasa penasaran, tidak mungkin jika Kim Soo Hyun datang menjenguk Jean.     

Tiba-tiba saja Soo Yin merasa cemas takut terjadi sesuatu pada Ny. Park. Bisa saja Ny. Park syok karena Dae Hyun meninggalkan rumah.     

"Bukan urusanmu," sahut Kim Soo Hyun cuek. Hatinya tak semudah itu menerima pengkhianatan yang telah mereka lakukan. Meski tak dapat dipungkiri cinta itu justru semakin besar. Bahkan jika menuruti egonya, Kim Soo Hyun ingin merebut Soo Yin dari saudaranya.     

Soo Yin menghela nafas panjang. Mengerti perasaan Kim Soo Hyun yang mungkin saat ini sangat membencinya.     

"Apa kau puas sudah merebut Dae Hyun dari Aeri? Kau pasti juga sangat senang di atas penderitaan Jo Yeon Ho yang setiap malam selalu memanggil ayahnya." Kim Soo Hyun dengan sengaja mengatakannya tepat di depan Soo Yin. Agar gadis itu tersadar jika apa yang telah dilakukannya adalah sebuah kesalahan besar.     

Tubuh Soo Yin bergetar. Dirinya cukup  tersinggung dengan ucapan Kim Soo Hyun. Ingin membantahnya tapi tidak mungkin. Meski seribu kali menjelaskan, tetap saja dirinya di sini yang akan disalahkan. Memang Soo Yin akui jika Soo Yin bersalah karena sudah berbohong.     

"Aku mengucapkan selamat atas keberhasilan kalian," sindir Kim Soo Hyun dengan nada penuh penekanan. Dengan sengaja mengulurkan tangannya di depan Soo Yin dengan senyuman mengejek.     

Soo Yin tidak menggerakkan tangannya sama sekali. Tangan kanannya masih menggantung di sisi tubuhnya. Namun dengan gerakan cepat Kim Soo Hyun menarik telapak tangan Soo Yin dan menautkan telapak tangan mereka.     

"Semoga kalian bahagia atas semua kekacauan yang terjadi," cibir Kim Soo Hyun dengan tersenyum miring. Lalu ia melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Soo Yin yang masih berdiri mematung di tempatnya.     

Sejujurnya Kim Soo Hyun tidak tega mengatakannya, tapi dirinya hanya mengatakan yang sebenarnya apa yang terjadi pada Jo Yeon Ho.     

Kim Soo Hyun membalikkan tubuhnya untuk melihat punggung Soo Yin ketika sudah berada di luar. Hatinya begitu pilu melihatnya yang masih membatu di tempatnya.     

Hari ini sudah dua wanita yang merasa tersakiti dengan semua perbuatan dan sikapnya.     

"Soo Yin, aku memang belum terlalu dewasa untuk menerima semuanya dengan lapang dada. Berikan aku sedikit waktu untuk menerima jika kau adalah kakak iparku," gumam Kim Soo Hyun kemudian melangkahkan kaki menuju mobilnya untuk segera pergi ke hotel.     

Soo Yin mengepalkan tinjunya kuat-kuat. Ingin marah tapi sepertinya dirinya tidak ada hak untuk marah. Hatinya berdesir dan pilu ketika mendengar jika Jo Yeon Ho saat ini merindukan Dae Hyun. Hatinya seperti tersayat ketika membayangkannya merengek setiap malam membuat Soo Yin tidak tega.     

Soo Yin segera tersadar apa tujuannya datang ke rumah sakit. Kasihan Jean sendirian di dalam kamar. Jika Chang Yuan tidak mengatakannya pasti sekarang Soo Yin tidak mengetahui apa yang terjadi pada Jean.     

Dengan cepat Soo Yin menaiki lift menuju lantai tiga. Segera mengusap bulir bening yang tidak terasa tumpah di sudut matanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.