Istri Simpanan

Bab 427 - Sebaiknya menyerah



Bab 427 - Sebaiknya menyerah

0Mata pelajaran telah usai. Mi Young dengan sengaja keluar dari ruangan menunggu semua mahasiswa  keluar. Kini tinggal dirinya dengan Soo Yin yang ada di sana.     

"Dokter Mi Young, aku permisi dulu," pamit Soo Yin ketika hendak melangkah keluar.     

"Tunggu," sergah Mi Young membuat Soo Yin menghentikan langkahnya.     

"Apa ada yang bisa aku bantu?" Soo Yin menoleh ke belakang barangkali Mi Young membutuhkan bantuannya membawakan sesuatu.     

Mi Young tidak menjawab, lalu kemudian melangkahkan kakinya menghampiri Soo Yin.     

"Bagaimana hubunganmu dengan Dae Hyun saat ini?" tanya Mi Young tanpa basa-basi lagi untuk mengetahui hubungan mereka sudah diketahui oleh banyak orang.     

"Kami baik-baik saja" sahut Soo Yin dengan datar.     

"Syukurlah, aku hanya khawatir hubungan kalian renggang setelah semua yang terjadi. Aku tahu ini pasti berat untukmu," tukas Mi Young dengan senyuman penuh arti yang terukir di bibirnya.     

"Tentu saja tidak. Kami bahkan semakin dekat karena sudah satu rumah. Tanpa perlu takut jika ada yang memergoki kami," sahut Soo Yin dengan sengaja karena Mi Young terlalu ingin tahu mengenai hubungan mereka.     

"Apakah Dae Hyun masih mengunjungi Jo Yeon Ho?" tanya Mi Young penasaran.     

"Nanti kami akan mengunjunginya," sahut Soo Yin dengan nada datar.     

"Sebagai seorang istri kau juga harus rajin menyuruhnya menjenguk Jo Yeon Ho dan Aeri. Apalagi mereka belum bercerai. Kau harus rela membagi waktu jika suaminya tengah bersamanya," terang Mi Young.     

Soo Yin memutar bola matanya, entah mengapa justru ia merasa kesal dengan ucapan Mi Young. Ucapannya secara tidak sadar mengatakan jika dirinya selama ini tidak memperbolehkan Dae Hyun untuk bertemu dengan keluarganya.     

"Maaf, bukan urusan anda. Apa anda pikir selama ini aku melarangnya bertemu dengan keluarganya?" Soo Yin tersenyum miring sambil melirik wanita yang cukup dihormati. Bagaimanapun dia adalah seorang dokter yang pernah menolongnya.     

"Ternyata kau memiliki jiwa yang kuat karena sudah mau berbagi suami. Namun aku sarankan sebaiknya kau menyerah saja sebelum semuanya terlambat. Kau harus tahu jika pada akhirnya seorang pria akan memilih yang pertama dalam hidupnya," ucap Mi Young dengan nada yang yang lembut tapi bagi Soo Yin itu cukup terdengar sangat sadis di telinganya.     

"Maksud anda kembali kepada siapa?" Soo Yin menggaruk pelipisnya. Merasakan jika ada maksud tertentu di balik ucapan Mi Young.     

"Bukan siapa-siapa. Kau juga akan mengerti suatu saat nanti. Itulah sebabnya mulai sekarang jaga dan perhatikan suamimu baik-baik sebelum dia berpindah ke gadis yang lebih cantik darimu. Seorang pria yang berselingkuh kemungkinan besar akan mengulangi perbuatannya di masa depan," ucap Mi Young sembari mendengus.     

"Benarkah?"     

"Kalau tidak percaya buktikan saja," ujar Mi Young.     

"Sebaiknya anda urus saja suami anda yang suka memilih bersama dengan wanita lain," cibir Soo Yin yang langsung menusuk hati Mi Young.     

Awalnya Soo Yin merasa iba dengan kejadian yang dialami oleh Mi Young. Namun hari ini justru membuatnya semakin kesal karena wanita itu sudah ikut campur rumah tangganya.     

Mi Young langsung terdiam membisu. Lupa jika Je Ha hampir saja melakukan hal yang tidak senonoh kepada Soo Yin.     

Soo Yin lantas bergegas meninggalkan Mi Young yang berdiri membatu di tempatnya.     

Mi Young merasa sudah salah bicara kepada Soo Yin. Ia baru tahu jika Soo Yin ternyata jauh lebih pintar dari kelihatannya.     

Mendengar ucapan Soo Yin barusan membuat Mi Young mengepalkan tinjunya. Mengingat bagaimana perlakuan Je Ha selama ini kepadanya. Untuk terlepas saja tidak bisa. Dirinya persis seperti Dae Hyun yang memiliki pasangan tidak mau terlepas meskipun sudah terang-terangan mengatakan ingin berpisah.     

"Dae Hyun, seharusnya kita saat ini sudah menjadi pasangan yang bahagia," gumam Mi Young lirih dengan mata yang berkaca-kaca. Ada rasa penyesalan yang mendalam dulu tidak mempertahankan hubungannya dengan Dae Hyun.     

°     

°     

Soo Yin melangkahkan kakinya tanpa menoleh ke belakang lagi. Rasa iba yang dirasakannya mengingat nasib Mi Young yang selalu ditinggal selingkuh oleh suaminya seketika menghilang.     

"Dia memberi saran kepada orang lain. Tapi dia tidak menyadari apa yang terjadi dalam hidupnya," gerutu Soo Yin sambil menghentakkan kakinya di lantai.     

Terlalu fokus memandang ke depan Soo Yin tidak menyadari ada kaki seseorang yang sedang menghalangi langkahnya.     

Brugh …     

Tubuh Soo Yin lantas terhempas ke lantai dengan posisi terduduk.     

Ada tiga orang mahasiswi keluar dari persembunyian mereka. Ada Li Sa yang berjalan paling depan di antara mereka.     

"Malang sekali nasibmu," ujar Li Sa seraya berjongkok kemudian hendak memegang dagu Soo Yin. Namun Soo Yin sudah terlebih dahulu menepisnya.     

"Dasar tidak tahu malu! Ternyata kau benar-benar menjadi seorang simpanan dan merebut suami wanita lain. Aku sungguh merasa sangat malu memiliki saudara seperti dirimu," cibir Li Sa di depan teman-temannya.     

Soo Yin mencoba untuk berdiri kemudian menepuk bokongnya tanpa peduli perkataan Li Sa. Dirinya tidak ingin terlihat lemah jika di mata saudaranya itu karena dia akan semakin seenaknya sendiri.     

"Urus saja hidupmu sendiri," ucap Soo Yin dengan sinis. Dirinya tidak ingin terulang kembali kejadian di masa lalu. Dimana Li Sa menghinanya habis-habisan di depan teman-temannya tanpa bisa membalas dan justru hanya diam saja.     

"Apa sudah putus urat malumu? Jika nenek sampai tahu hal ini, sudah dipastikan akan sangat membencimu," cemooh Li Sa dengan suara meninggi.     

"Semenjak kalian mengusirku dan ayah, aku sudah menganggap kalian tidak ada," tukas Soo Yin dengan ketus.      

"Beraninya kau berkata seperti itu!" Li Sa hendak melayangkan telapak tangannya di pipi Soo Yin tapi dengan gerakan cepat sudah berhasil mencekal pergelangan tangannya.     

"Tidak usah macam-macam," ucap Soo Yin dengan nada dingin. Lalu mendorong tangan Li Sa hingga beringsut mundur. Hampir saja terjengkang jika saja temannya tidak ada di belakangnya.     

"Lihatlah akan kukatakan pada ibuku karena kau sudah berani mengatakannya," ancam Li Sa.     

"Dasar tukang mengadu," ejek Soo Yin.     

"Kalian berdua tolong aku agar bisa menyeretnya kepada ibuku," ujar Li Sa pada kedua orang temannya.     

"Ada apa ini ribut-ribut?" tukas Hyo Rin bersama dengan Mi Na ketika kedua teman Li Sa hendak memegang tangan Soo Yin.     

Soo Yin bersyukur ada kedua sahabatnya yang datang sehingga bisa menyelamatkannya.     

"Sebaiknya kita pergi saja. Lain kali kita memberikan pelajaran kepadanya," ajak Li Sa pada teman-temannya karena ada Hyo Rin di sana. Li Sa pergi dengan perasaan kesal.     

"Terima kasih, kalian datang tepat waktu," ujar Soo Yin. Setidaknya dia kuliah disini sudah memiliki teman yang mau membela.     

Mi Na dan Hyo Rin menganggukan kepalanya diikuti senyuman tipis. Mereka kemudian saling berpandangan sebelum memandang ke arah Soo Yin dengan perasaan rumit. Mereka butuh penjelasan dari Soo Yin.     

=================================     

Hallo Readers,     

Sambil menunggu cerita saya publish. Bisa juga luangkan waktu untuk membaca buku milik teman saya judulnya:     

"Menikahlah Denganku" karya Kak Alany Love..     

Jangan lupa tambahkan ke daftar pustaka ya…     

Terima kasih,     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.