Istri Simpanan

Bab 447 - Hubungan spesial



Bab 447 - Hubungan spesial

0Pernyataan yang diucapkan oleh Gong Yoo seperti reruntuhan gedung yang langsung ambruk mengenai tubuh Soo Yin. Soo Yin bahkan langsung ternganga dengan tubuh yang gemetar setelah mendengar penuturan dari Gong Yoo.     

Ucapan itu kemungkinan akan membuatnya memiliki masalah besar setelah hubungannya dengan Dae Hyun baik-baik saja.     

Kepala Sooo Yin bahkan seperti ada sesuatu yang melemparkan batu yang cukup keras.     

"Kami memang memiliki hubungan spesial sehingga kau tidak usah macam-macam dengan memberitakan tentangnya yang tidak-tidak. Dia bukanlah seperti seseorang yang kau bicarakan," tukas Gong Yoo dengan berani mengungkapkan jika dirinya ada hubungan.     

Aeri dan Li Sa saling berpandangan satu sama lain. Mereka seperti mendapatkan fakta yang sangat mengejutkan. Fakta yang memang dicari agar Dae Hyun segera membuang Soo Yin dalam hidupnya.     

"Wah, ternyata kau memang benar-benar jalang yang tidak tahu malu. Kau bukan hanya merebut Dae Hyun tapi kau bahkan memiliki kekasih di belakangnya. Lihatlah akan kupastikan nanti Dae Hyun tidak akan mau bersama denganmu lagi. Dia akan sangat jijik karena dirimu sudah disentuh oleh pria lain," tukas Aeri dengan sengit memandang Soo Yin yang sudah berdekatan dengan Gong Yoo. Ternyata kedatangan pria itu justru sangat membantu mengungkapkan semuanya.     

"Bu … bukan," sanggah Soo Yin dengan cepat karena dia tidak ingin mendapatkan masalah yang akan semakin runyam. Kepalanya menggeleng dengan cukup kuat untuk membuktikan jika dirinya tidak ada hubungannya sama sekali dengan Gong Yoo.     

"Menurutlah, karena aku ingin menolongmu dari masalah ini," bisik Gong Yoo yang justru merangkul pundak Soo Yin dengan erat hingga tubuh mereka sangat merekat.     

"Wah, ternyata kau memang wanita jalang," cibir Aeri seraya terkekeh senang. Akhirnya ia mengetahui kebusukan Soo Yin tanpa bersusah payah.     

Li Sa sudah mengambil gambar ketika Gong Yoo merangkul Soo Yin dari samping. Meskipun sebenarnya dia tidak rela Gong Yoo berdekatan dengan Soo Yin.     

Soo Yin berusaha keras memberontak untuk melepaskan diri meskipun rangkulan Gong Yoo cukup kuat. Dia tidak ingin mendapatkan masalah lagi karena masalahnya sudah cukup banyak dan cukup menguras emosi.     

"Pergilah, aku bisa menyelesaikan masalahku sendiri," usir Soo Yin pada Gong Yoo sembari menatap tajam ke arahnya.     

Gong Yoo sama sekali belum tersadar jika apa yang dilakukan olehnya adalah sebuah kesalahan besar.     

"Kau seharusnya tidak usah bersikap pura-pura seperti itu. Kasihan dengan kekasihmu karena sudah membelamu. Lagi pula jika dilihat dengan seksama, wajahnya tidak kalah tampan dengan suamiku," tukas Aeri yang terus tertawa sampai tertawa terbahak-bahak. Betapa bahagianya hari ini karena akhirnya Dae Hyun sebentar lagi akan jatuh ke tangannya kembali. Tidak sia-sia dirinya bekerja keras untuk bertahan.     

"Yeon Ho, sebaiknya kita pulang saja," ajak Soo Yin. Semakin lama berada disana membuatnya semakin mendapatkan masalah. Semuanya sudah terlanjur basah. Sekuat apapun Soo Yin untuk menyanggah tetap saja dirinya akan terlihat selalu bersalah di depan Aeri. Itu tidak penting sama sekali karena menjelaskan semuanya kepada Dae Hyun jauh lebih penting.     

"Siapa yang mengizinkanmu membawa Yeon Ho pergi? Jika kau ingin pulang maka pergilah. Nikmati kebersamaanmu dengannya, tidak usah membawa Jo Yeon Ho bersamamu," larang Aeri seraya melangkah menghalangi Soo Yin yang hendak pergi.     

Gong Yoo mencubit ruang di antara kedua alisnya. Dirinya tidak tahu dengan pasti dengan gosip yang beredar. Namun jika melihat ekspresi wajah Soo Yin yang tampak kesal dengannya. Gong Yoo mulai tersadar jika dirinya sudah salah melangkah.     

"Minggirlah, lagi pula Yeon Ho tidak ingin bersamamu," ujar Soo Yin sembari menggenggam erat tangan Yeon Ho.     

"Yeon Ho, sebaiknya kau pulang bersama ibu saja." Aeri menarik secara paksa pergelangan Jo Yeon Ho. Namun Yeon Ho justru merangkul kaki Soo Yin dengan erat.     

"Aku tidak mau," tolak Jo Yeon Ho.     

"Kau harus pulang bersama ibu," tukas Aeri yang sudah mulai meninggi nada suaranya.     

"Dia tidak mau bersamamu. Biarkan saja mereka pergi karena tidak baik memaksa anak-anak," ujar Gong Yoo untuk menengahi perdebatan di antara mereka. Ia juga kasihan melihat Soo Yin yang terus diserang. Seharusnya ia tidak perlu mengada-ada jika mereka memiliki hubungan. Namun semuanya sudah terlambat untuk menarik ucapannya kembali.     

Soo Yin segera membawa Jo Yeon Ho pergi ketika ada kesempatan untuk pergi Aeri tengah berdebat dengan Gong Yoo.     

"Soo Yin, jangan pergi," seru Li Sa. Hendak mengejar Soo Yin tapi kakinya tersandung batu sehingga ia menghentikan langkahnya.     

Sedangkan Gong Yoo terus berusaha mencegah agar Aeri tidak bisa mengikuti Soo Yin Dan Yeon Ho.     

Soo Yin segera meminta Chung Ho agar bersiap-siap karena mereka harus segera pergi sebelum Aeri menyusul. Soo Yin tidak ingin jika Jo Yeon Ho sampai diajak pergi oleh Aeri      

Kini yang ada di pikirannya hanya satu. Pasti sekarang suaminya sudah melihat fotonya dengan Gong Yoo. Ia harus menjelaskan semuanya sebelum terjadi kesalahpahaman lagi.     

"Chung Ho, bisakah kita pergi menemui tuan," ujar Soo Yin sembari menggigit bibir bawahnya. Duduknya gelisah memikirkan bagaimana menjelaskan semuanya kepada sang suami. Cemas jika suaminya lebih mempercayai Aeri.     

"Kemana, Nona?" tanya Chung Ho.     

"Apakah kau tahu dimana lokasi restorannya?" Soo Yin sudah berulang kali bertanya pada Dae Hyun tapi tak mau menunjukkannya.     

"Aku juga tidak tahu, Nona," sahut Chung Ho yang sudah mulai melajukan mobilnya menjauhi kawasan Namsan Park.     

Soo Yin menghela nafas berat karena Dae Hyun tak juga menjawab telepon darinya. Sudah bisa dipastikan jika Dae Hyun pasti telah menerima foto itu.     

"Apa ada sesuatu yang sangat penting dan mendesak?" tanya Chung Ho ketika melihat Soo Yin yang duduk gelisah di kursi belakang bersama Jo Yeon Ho.     

"Tidak ada," sahut Soo Yin singkat dengan pandangannya ke luar jendela kaca. Berharap segera menemukan suaminya.     

"Ibu kenapa?" tanya Jo Yeon Ho sembari memandang Soo Yin dengan mata berkedip-kedip. Ia menyadari Soo Yin yang sedang gelisah.     

"Tidak apa-apa. Aku hanya ingin bertemu dengan ayahmu karena ada sedikit urusan." Soo Yin mencoba tersenyum meski hanya senyuman tipis yang dapat terukir di bibirnya. Diusapnya pelan puncak kepala Yeon Ho untuk semakin meyakinkan.     

"Chung Ho, sebaiknya kita cari tuan sampai ketemu," ujar Soo Yin karena hatinya belum akan tenang jika belum bertemu suaminya.     

"Tapi kita akan pergi kemana, Nona?" Chung Ho hendak menolak tepi merasa tidak enak. Sepertinya telah terjadi sesuatu sehingga Soo Yin harus segera bertemu dengan suaminya.      

"Terserah kau saja. Pokoknya kita akan pergi kemanapun yang kau ketahui. Kita harus segera menemukannya dengan segera," ujar Soo Yin.     

"Baik, Nona," sahut Chung Ho dengan patuh.     

Chung Ho mengunjungi beberapa tempat yang menurutnya kemungkinan Dae Hyun saat ini berada tapi hasilnya nihil.      

Soo Yin juga sudah berusaha menghubungi suaminya di sepanjang perjalanan tapi tetap saja tidak di jawab. Hingga akhirnya Soo Yin memutuskan untuk pulang ke villa karena hari sudah sore. Ia kasihan dengan Jo Yeon Ho yang sepertinya sudah kelelahan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.