Istri Simpanan

Bab 452 - Aku kekasihnya



Bab 452 - Aku kekasihnya

0Dae Hyun tengah mengemudikan mobilnya, baru saja Samoa di depan kampus untuk menunggu Soo Yin. Ingin menjemputnya karena hari ini akan memberikan kejutan untuknya.     

Pandangan Dae Hyun tanpa sengaja melihat Gong Yoo tengah berada di pinggir jalan bersandar pada mobilnya.     

"Untuk apa dia di sini?" gumam Dae Hyun. Pelan-pelan melajukan mobilnya lalu memarkirkan di sisi jalan tepat di depan mobil Gong Yoo.     

Dae Hyun lantas keluar dari mobilnya. Berjalan menghampiri Gong Yoo yang sedang melipat kedua tangannya di dada. Ia ingin membuat perhitungan kenapa kemarin sudah mengatakan yang tidak-tidak tentang hubungannya dengan Soo Yin.     

"Hmm, apa yang kau lakukan disini?" ujar Dae Hyun tanpa basa-basi lagi ketika sudah berjarak satu meter.     

Gong Yoo menoleh ke arah Dae Hyun tapi diam saja karena ia pikir Dae Hyun bertanya kepada orang lain. Mereka hanya sekali bertemu ketika Dae Hyun menjemput Soo Yin di apartemennya. Setelah itu Gong Yoo tidak ingat lagi.     

"Apa kau tidak dengar jika aku bertanya kepadamu?" ujar Dae Hyun yang mulai kesal dengan Gong Yoo.     

"Kau bertanya kepadaku? Kupikir bukan," sahut Gong Yoo dengan santai.     

"Apa ada lagi orang lain di sekitar sini?" Dae Hyun mulai kesal dengan sikap Gong Yoo.     

Gong Yoo tetap cuek dan sama sekali tidak peduli meski Dae Hyun sudah mengumpat tidak jelas. Hingga tiba-tiba saja pria itu teringat sesuatu tentang Soo Yin. Ia lantas memandang Dae Hyun, ingin mengingatkan tentang suatu hal.     

"Jika kau tidak memiliki hubungan dengannya, sebaiknya tidak usah membuat publik berasumsi yang tidak baik," ujar Gong Yoo dengan datar.     

Dae Hyun menautkan keningnya, tidak mengerti apa yang diucapkan oleh Gong Yoo.     

"Apa maksudmu?" ujarnya segera ingin tahu.     

"Mulai sekarang jauhi gadis yang bernama Soo Yin. Dia tidak cocok dengan pria dewasa seusiamu," sindir Gong Yoo secara terus terang. Padahal jika dilihat umur mereka tidak terlalu jauh. Hanya berjarak 3-4 tahun saja.     

"Apa maksudmu mengatakan jika dia tidak cocok dengan pria dewasa sepertiku? Apa kau pikir lebih cocok denganmu?" ujar Dae Hyun sembari mengepalkan tinjunya karena ucapan Gong Yoo cukup menyinggung perasaannya.     

"Seharusnya kau sadar diri. Gara-gara kau dekat dengannya semua orang membicarakannya. Sebaiknya kau mengklarifikasi jika hubungan yang terjalin di antara kalian tidaklah benar. Soo Yin sudah mendapatkan masalah yang banyak gara-gara hal itu," terang Gong Yoo panjang lebar. Akhirnya memiliki kesempatan untuk bertemu Dae Hyun.     

"Itu bukanlah urusanmu. Lalu untuk apa kau harus mengaku jika kalian memiliki hubungan spesial? Seharusnya kau tidak mengatakan hal itu karena akan membuat Soo Yin mendapatkan masalah," ucap Dae Hyun dengan nada dingin.     

"Aku hanya mencoba untuk membantunya agar keluar dari masalah. Dia terlalu baik untuk dijahati," ucap Gong Yoo sembari memasukkan sebelah tangannya ke saku celana.     

"Memangnya kau ini siapanya? Sehingga berani ikut campur terlalu jauh." Dae Hyun melirik wajah Gong Yoo sembari berdecak.     

"Seperti yang kau tahu jika aku adalah kekasihnya," sahut Gong Yoo enteng dengan bibir sebelah yang tertarik ke atas membentuk senyuman miring.     

Dae Hyun mengepalkan tangannya dengan nafas yang semakin memburu. Rahangnya tampak menegang dengan sorot mata yang sudah berapi-api.     

Bugh….     

Tanpa pikir panjang Dae Hyun lantas melayangkan tinjunya ke wajah Gong Yoo dengan kekuatan tangan yang cukup keras.     

"Apa maksudmu?" ujar Gong Yoo sembari mengusap hidungnya yang mengeluarkan darah segar.     

"Itu akibatnya karena kau sudah mengada-ada," tukas Dae Hyun sembari memicingkan matanya.     

Gong Yoo tidak terima sehingga ia juga membalas dengan melayangkan tinjunya ke wajah Dae Hyun hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah.     

"Kurang ajar!" umpat Dae Hyun.     

Kedua pria itu akhirnya terlibat baku hantam di depan kampus karena tidak ada yang mau saling mengalah.     

Para mahasiswa yang sudah keluar kini berkumpul seolah sedang mendapatkan tontonan gratis.     

°     

°     

Soo Yin masih di kelas menata buku-bukunya ke dalam tasnya. Pelajaran baru saja usai sehingga ingin bersantai saja setelah semua orang keluar. Meskipun beberapa para mahasiswa masih membicarakannya tapi tidak seheboh saat ketika awal. Ada juga yang mencibirnya ada pula yang sudah tidak peduli karena beralasan bukanlah urusan mereka.     

Kini yang membuat Soo Yin terasa sepi hanya satu, Jae-hwa menjauhinya. Meski sikapnya masih biasa saja tapi Jae-hwa hanya berbicara seperlunya saja tentang pelajaran. Tidak ada obrolan lain lagi selain hal itu.     

"Soo Yin!" seru Hyo Rin yang baru saja masuk ke dalam kelas dengan nafas yang terengah-engah.     

"Ada apa denganmu?* ujar Soo Yin dengan dahi berkerut. Tidak mengerti kenapa Hyo Rin seperti dikejar-kejar setan.     

"Soo Yin, ayo sekarang juga kita keluar," ajak Hyo Rin sambil memegang dadanya agar bisa bernafas dengan tenang.     

"Memangnya ada apa?" ujar Soo Yin.     

"Dae Hyun … maksudku tuan Dae Hyun sekarang ada di luar," tukas Hyo Rin yang masih tergagap.     

"Oh, biarkan saja. Dia pasti akan sabar menungguku di luar," sahut Soo Yin dengan santai. Ia pikir tadi ada apa sehingga Hyo Rin menyusulnya.     

"Bukan itu tapi Dae Hyun sedang baku hantam dengan seseorang di depan kampus," ujar Hyo Rin.     

"Apa?" Soo Yin langsung berdiri dengan mata yang terbelalak lebar. Buru-buru ia memasukkan barang bawaannya ke dalam tas.     

"Dengan siapa dia bertengkar?" tanya Soo Yin yang sudah berjalan melewati koridor kampus.     

"Entahlah, aku juga tidak tahu karena sepertinya aku belum pernah melihat sebelumnya," sahut Hyo Rin yang juga melangkah dengan cepat mengikuti Soo Yin.     

Ketika Soo Yin dan Hyo Rin sampai di depan gerbang, di sana sudah sangat ramai dan sesak. Sehingga Soo Yin tidak bisa melihat karena terhalang oleh mahasiswa yang lebih tinggi di depannya.     

"Hyo Rin, aku tidak bisa melihatnya. Di sini sudah sangat sesak," ujar Soo Yin yang terus berusaha mencari celah agar bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi     

"Soo Yin, sebaiknya kita meminta tolong kepada petugas keamanan kampus saja untuk membubarkan mereka." Hyo Rin menimbang-nimbang karena begitu banyak mahasiswa yang sudah menonton dan bersorak-sorai saling mengadu domba.     

Mereka terus berteriak memberikan semangat jika salah satu tidak mau melawan.     

Soo Yin segera masuk ke dalam kampus kembali untuk memanggil keamanan yang sedang bertugas hari ini. Untunglah mereka sedang berada di pos penjagaan sehingga tidak lama kemudian Soo Yin sudah keluar.     

Para keamanan meniupkan peluit cukup keras untuk membubarkan para mahasiswa yang ada di sana. Hingga satu per satu dari mereka mulai pergi. Hingga kini tersisa Dae Hyun dan Gong Yoo saja di sana.     

"Tuan Gong Yoo," gumam Soo Yin sembari melihat hidungnya yang mengeluarkan darah      

"Dae Hyun," gumam Soo Yin yang beralih memandang suaminya.     

Soo Yin segera berlari menghampiri mereka ketika Dae Hyun hendak bangkit dan kembali menghantam Gong Yoo.     

"Cukup!" teriak Soo Yin dengan suara keras agar menyadarkan suaminya jika apa yang mereka lakukan tidaklah benar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.