Istri Simpanan

Bab 461 - Akibat dari menipu 21+



Bab 461 - Akibat dari menipu 21+

0Menyadari Dae Hyun yang justru diam saja, Soo Yin memainkan kembali tangannya di daerah yang jauh lebih sensitif di tubuh suaminya.     

"Jika aku tidak dapat menahannya, kepada siapa aku harus melampiaskan semuanya?" Dengan gerakan cepat Dae Hyun sudah berhasil membalikkan tubuhnya. Hingga posisi mereka kini saling berhadapan. Dae Hyun menatap Soo Yin dengan nanar dan berkabut. Agar Soo Yin melihat bagaimana dirinya saat ini sangat tersiksa menahan semua hasrat yang kian membara.     

"Tentu saja padaku. Memangnya kau ingin melampiaskannya kepada siapa? Aeri ? Atau ada wanita lain lagi di hatimu?" Soo Yin mengerjapkan kedua kelopak matanya dengan senyuman sensual.     

"Sayang, jangan menyiksaku," rengek Dae Hyun yang sudah menahan hasratnya sampai di ubun-ubun dan merasa sangat frustasi.     

Soo Yin segera mendaratkan ciuman di bibir suaminya yang membuat mata Dae Hyun terbuka lebar. Hasrat yang sudah tidak dapat ditahan lagi membuat Dae Hyun lantas tidak bisa mengendalikan dirinya lagi. Ia melumat bibir tipis itu dengan sangat bergairah. Menelusuri setiap sudut mulut Soo Yin. Tidak sedetikpun melepaskannya meski Soo Yin sudah terengah-engah.     

Soo Yin melingkarkan lengannya di leher sang suami dengan mata terbuka ingin melihat bagaimana ekspresi wajah suaminya ketika sedang bergairah. Melihatnya matanya terpejam membuat Soo Yin tidak tega.     

Dae Hyun menghentikan ciumannya setelah tersadar jika mereka tidak akan melakukan yang lebih jauh lagi.     

"Tidurlah, aku tidak ingin menyakitimu," ucap Dae Hyun sembari bangkit turun dari ranjang ingin ke kamar mandi sebelum hasratnya semakin tak bisa lagi ditahan.     

Soo Yin menahan pergelangan Dae Hyun sembari menggelengkan kepalanya. Melarangnya agar tidak pergi ke kamar mandi. Melihat suaminya yang tampak tersiksa sungguh membuatnya bisa merasakan apa yang dirasakannya.     

"Aku hanya sebentar saja untuk menenangkan diriku," ujar Dae Hyun sembari membelai wajah istri kecilnya dengan tatapan berkabut.     

"Sayang," ucap Soo Yin ragu takut suaminya akan marah.     

"Hmmm "     

"sebenarnya aku berbohong mengenai tamu bulananku. Aku tidak datang bulan," ucap Soo Yin sembari meringis dan tanpa perasaan tidak berdosa.     

Dae Hyun menyipitkan matanya memandang Soo Yin yang meringis     

"Jadi, kau sudah menipuku?" tuduhnya dengan dahi berkerut     

Soo Yin menggaruk kepalanya bagian belakang.     

Melihat ekspresi istri kecilnya yang tampak tidak berdosa, wajah Dae Hyun lantas memerah dengan rasa kesal yang semakin membuncah. Pria itu kemudian mendorong tubuh Soo Yin agar telentang. Dae Hyun mengungkung di tubuhnya tubuhnya agar tidak bisa bergerak. Matanya memandang sekeliling mencari sesuatu hingga ia menemukan dua dasi yang tergeletak di atas nakas tepat di sisi ranjang.     

Dae Hyun meraih dasi itu tanpa melepaskan cekalannya pada kedua tangan Soo Yin. Ia menggunakan dasi itu untuk mengikat tangan Soo Yin yang dikaitkan di bagian kepala ranjang. Begitu pula dengan sebelah tangan kirinya yang diikat pada sisi yang lain.     

"Apa yang kau lakukan?" ujar Soo Yin dengan mata yang terbelalak lebar sembari berusaha melepaskan tangannya. Dirinya sudah seperti tahanan kali ini.     

"Ini adalah akibat karena kau sudah menipuku dan membuatku kesal malam ini," ucap Dae Hyun dengan dingin serta menyeringai menakutkan.     

Soo Yin bergidik melihat Dae Hyun menatapnya seperti itu. Namun dirinya tidak bisa berbuat apa-apa karena memang semua itu adalah kesalahannya sudah membangunkan singa yang tengah tidur.     

Dae Hyun yang merasakan hasratnya di ubun-ubun tak mampu terbendung. Ia segera menelusuri tubuh Soo Yin dengan bibirnya serta merobek lingerie yang dikenakan Soo Yin dengan sedikit kasar lalu melemparkannya ke sembarang arah.     

Soo Yin semakin terbelalak lebar melihat tubuhnya yang tanpa sehelai benang. Namun ikatan pada tangannya terlalu kuat sehingga Soo Yin tidak bisa melepaskan diri.     

"Sayang, lepaskan aku," rengek Soo Yin. Berharap suaminya berbaik hati untuk melepaskannya.     

"Tidak akan, sebelum aku membuat perhitungan denganmu," ucap Dae Hyun dengan bibir sebelah atas yang tertarik ke belakang.     

"Dae Hyun, aku mohon jangan membuatku seperti ini. Teganya kau padaku, tolong matikan lampunya karena aku sangat malu." Wajah Soo Yin sudah memerah tak mampu melihat tubuhnya yang terasa sangat tidak nyaman.     

"Tenanglah, Sayang. Aku akan mematikan lampunya nanti setelah kita melakukan sesuatu yang sangat indah," ucap Dae Hyun sembari mendekatkan wajahnya ke telinga Soo Yin lalu menghisap ceruknya.     

Soo Yin semakin menggelinjang ketika dua tangan Dae Hyun mendarat pada kedua buah dadanya. Nafasnya terengah-engah menahan gelora asmara yang semakin menjadi-jadi.     

Tidak bisa menggerakkan tangannya membuat Soo Yin tidak bisa melampiaskan hasratnya seperti yang dilakukannya dengan mencengkram seprai dengan kuat.     

"Dae Hyun, lepaskan tanganku," rengek Soo Yin dengan tubuh yang sudah lemas merasakan dirinya yang hampir menuju puncak langit ke tujuh. Namun Dae Hyun justru mengulur dan menghentikan aksinya.     

"Kenapa kau ingin dilepaskan? Justru sangat indah bila melakukannya dalam posisi seperti ini." Dae Hyun terkekeh senang karena akhirnya merasakan kepuasan tersendiri melihat istri kecilnya tersiksa seperti apa yang telah dirasakannya tadi.     

"Aku akan membalasmu jika aku sudah terlepas nanti," ujar Soo Yin di sela keinginannya untuk melakukan hal yang lebih jauh lagi.     

"Aku hanya ingin kau merasakan apa yang aku tadi aku rasakan." Dae Hyun membelai pipi Soo Yin dengan jemarinya dengan begitu lembut. Membuat Soo Yin memejamkan matanya karena terasa geli.     

"Dae Hyun, jangan menyiksaku seperti ini," ucap Soo Yin dengan terbata karena nafasnya tersengal.     

"Bagaimana rasanya, Sayang?" Dae Hyun tersenyum nakal melihat tatapan Soo Yin yang sayu dan sudah berkabut.     

Soo Yin ingin memberontak, apa yang dirasakannya hampir membuatnya gila jika tidak terlampiaskan.     

Dae Hyun tidak tega melihat istri kecilnya yang sudah berkaca-kaca. Ingin memohonkan tapi sepertinya Soo terlalu malu untuk mengatakannya. Sehingga ia lantas membuka kancing piyamanya secara paksa kemudian melemparkannya ke lantai.     

Dae Hyun menelusuri kembali tubuh Soo Yin dengan bibirnya untuk kembali melakukan pemanasan karena sudah agak lama dirimu mengulur-ulur waktu. Melihat Soo Yin yang sudah kembali bergairah, Dae Hyun langsung menyatukan tubuhnya di bagian inti tubuh Soo Yin.     

Soo Yin hanya bisa mendesah dan melenguh panjang ketika Dae Hyun menghujam tubuhnya dengan penuh gairah dan amarah yang bercampur menjadi satu.     

Dae Hyun justru semakin bergairah melihat tubuh Soo Yin yang menggeliat manja tanpa bisa berbuat apa-apa karena kedua tangannya diikat. Sungguh memberikan sensasi tersendiri baginya.     

Soo Yin sampai lemas karena apa yang dilakukan Dae Hyun mampu membuatnya melayang hingga berkali-kali. Jika tangannya tidak terikat mungkin sudah mendorong tubuh Dae Hyun.     

Setelah dua ronde Dae Hyun melakukannya, barulah ia menghentikan aksinya. Tidak tega melihat wajah Soo Yin yang sudah penuh keringat.     

Dae Hyun lalu melepaskan ikatan kedua tangan istrinya.     

"Maaf Sayang, jika aku menyakitimu," ucap Dae Hyun sembari mengecup kening Soo Yin dengan lembut.     

Soo Yin sudah kelelahan sehingga ia hanya memejamkan matanya tanpa memperdulikan ucapan suaminya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.