Istri Simpanan

Bab 468 - Balasan pria tidak bertanggung jawab



Bab 468 - Balasan pria tidak bertanggung jawab

0Chang Yuan baru saja memarkirkan mobilnya di pinggir jalan tidak jauh dari rumah Jean, kedatangannya kali ini karena merasa cemas dengan keadaan gadis itu. Ia mendapat informasi dari Soo Yin jika Jean sedang sakit. Itulah mengapa dirinya langsung bergegas ke rumahnya setelah restoran tutup.     

Baru saja Chang Yuan turun dari mobil, dirinya langsung melihat pemandangan yang tidak enak. Ia melihat Jean yang tengah berbicara dengan Kim Soo Hyun dengan raut wajah marah.     

Chang Yuan mengepalkan tinjunya dengan rahang yang menegang serta sorot mata yang tajam dan berapi-api. Ia berjalan mendekat dengan mengendap-endap ingin mengetahui apa yang sebenarnya telah terjadi. Ia bersembunyi di balik pohon untuk mengetahui apa yang terjadi.     

Pria itu tidak ingin gegabah, kedatangan Kim Soo Hyun ke rumah Jean batang kali ada niat baik untuk bertanggung jawab.     

"Jean, mengurus anak seorang diri bukanlah hal baik. Dia kelak pasti akan menanyakan keberadaan ayahnya," ujar Kim Soo Hyun.     

"Mengurus anak seorang diri memang tidak baik tapi jauh lebih tidak baik jika membunuhnya," ujar Jean dengan darah yang sudah berada di puncak kepalanya.      

"Baiklah, jika kau memang bersikeras ingin merawat anak kita. Namun jika ada sesuatu hal sebaiknya jangan menyangkut pautkan denganku." Kim Soo Hyun mendesah panjang. Usahanya untuk meminta Jean menggugurkan kandungannya ternyata tidak berhasil. Padahal itu semua demi kebaikan bersama.     

"Jangan menyebut ini anakmu karena dia tidak pernah memiliki ayah yang pengecut sepertimu," ucap Jean dengan sarkas dan kelopak mata yang terasa semakin berat.     

"Pergi dari sini sekarang juga sebelum aku berteriak!" ancam Jean karena semakin lama Kim Soo Hyun berdiri di sana justru akan semakin banyak kata-kata yang menyakitkan terdengar olehnya.     

"Soo Hyun, pergi sekarang juga dari sini!" teriak Chang Yuan sembari melangkahkan kakinya yang lebar ke arah teras untuk menghampiri kedua orang itu. Mendengar bagaimana Kim Soo Hyun tidak mau bertanggung jawab membuat darah dan emosi Chang Yuan naik.     

"Asisten Chang?" Jean cukup terkejut karena kedatangan Chang Yuan yang tiba-tiba. Ada perasaan lega karena setidaknya Chang Yuan mungkin akan mengusir Kim Soo Hyun dari sana.     

Kim Soo Hyun menautkan kedua alisnya melihat seseorang yang datang ke arahnya dengan raut wajah marah.     

Bugh….     

"Dasar pria pengecut!" umpat Chang Yuan. Tanpa pikir panjang ia lantas melayangkan tinjunya dengan sangat keras ke wajah Kim Soo Hyun. Amarahnya yang sudah ditahan sejak beberapa waktu yang lalu kini akhirnya terlampiaskan.     

"Arghh!" erang Kim Soo Hyun yang sudah tersungkur ke lantai karena tidak siap. Hidungnya cukup terasa sangat nyeri, dengan sempoyongan ia mencoba berdiri.     

Belum sempat Kim Soo Hyun untuk berdiri, Chang Yuan sudah terlebih dahulu mencengkram kerah bajunya. Mengangkat hingga berdiri kemudian melayangkan tinjunya kembali hingga bertubi-tubi tanpa peduli dengan Kim Soo Hyun yang hidungnya sudah mengeluarkan darah.     

Setelah puas meninju wajahnya, Chang Yuan mendorong Kim Soo Hyun ke tanah kemudian menendangnya.     

"Chang Yuan, apa yang kau lakukan?" ujar Kim Soo Hyun sembari menahan rasa sakitnya dan mencoba untuk berdiri. Ingin melawan tapi tersadar jika mungkin ini adalah balasan karena tidak mau bertanggung jawab.     

"Itulah akibatnya jika jadi pria pengecut yang tidak mau bertanggung jawab seperti dirimu," ucap Chang Yuan sembari memicingkan matanya dengan nafas yang sangat memburu. Dadanya sampai naik turun menahan rasa amarah yang sangat sesak di dadanya.     

"Chang Yuan, kenapa kau ikut campur urusan kami? Jean bahkan baik-baik saja tapi kau justru yang emosi," tukas Kim Soo Hyun sembari hendak maju untuk membalas perlakuan Chang Yuan padanya.     

Dengan ras tidak terima, Kim Soo Hyun segera mencengkram baju Chang Yuan hendak membalas dendam atas perlakuannya tadi.     

"Cukup, pergilah dari sini sekarang juga!" usir Jean dengan dengan suara keras dan meninggi pada Kim Soo Hyun.     

Kim Soo Hyun yang sudah bersiap melayangkan tinjunya memilih menurunkan tangannya kembali. Hal itu digunakan Chang Yuan untuk menendang kaki Kim Soo Hyun hingga Kim Soo Hyun sempoyongan.     

"Sudah, biarkan saja pengecut itu pergi." Jean menahan tangan Chang Yuan ketika hendak memukul Kim Soo Hyun lagi.     

"Pergilah, jangan pernah menampakkan wajahmu lagi di depan Jean," ujar Chang Yuan. Jika Jean tidak menahannya mungkin dirinya akan menghabisi Kim Soo Hyun.     

Kim Soo Hyun akhirnya bangkit dan memilih meninggalkan rumah Jean. Ia tadi bisa saja membalas tapi dirinya sadar betul jika Chang Yuan sangat marah karena dirinya.     

Setelah Kim Soo Hyun pergi, tubuh Jean terasa lemas hingga ia hampir terduduk di lantai jika saja Chang Yuan tidak menopangnya.     

Chang Yuan segera menuntun Jean untuk masuk ke dalam rumah. Lalu mendudukkannya di sofa yang ada di ruang tamu.     

"Jean, apakah benar apa yang aku dengar?" Dengan sangat hati-hati Chang Yuan menanyakannya.     

Mata Jean mulai berkaca-kaca dengan pandangan yang kosong. Hatinya terlalu perih untuk diucapkan dengan kata-kata. Sehingga air mata yang tadinya sudah mulai mengering kini menetes kembali.     

"Chang Yuan, kenapa aku harus mengenal pria brengsek seperti dia," ucap Jean dengan nada pilu di sela isak tangisnya.     

Chang Yuan kemudian duduk di sampingnya. Dengan ragu menyandarkan kepala Jean di dadanya. Pria itu turut merasakan sesak di ulu hatinya. Mengerti dengan perasaan Jean yang pasti sekarang sedang sangat terluka. Dirinya tidak akan tinggal diam mengenai hal ini.     

"Jean, jika dia tidak aku bertanggung jawab maka ada aku disini," tukas Chang Yuan dengan nada menenangkan.     

Jean menggelengkan kepalanya pelan.     

"Tidak, biarkan aku yang merasakannya sendiri. Kau tidak perlu merasa kasihan padaku," ujar Jean lirih.     

"Jean, menikahlah denganku. Aku berjanji akan membuat hidupmu bahagia." Chang Yuan mengusap punggung Jean kemudian mendekapnya dengan sangat erat. Ia tahu jika Jean akan menganggapnya tidak waras tapi ia tidak mungkin membiarkan gadis yang saat ini ada di pelukannya terpuruk.     

Jean sejenak menghentikan isak tangisnya. Ia seperti bermimpi ada seseorang yang mengajaknya menikah. Namun Jean segera menepis rasa bahagia itu karena tahu Chang Yuan mengatakannya karena melihat dirinya sangat menyedihkan. Chang Yuan hanya merasa kasihan bukan atas dasar cinta.     

"Aku tahu jika aku pasti menganggapku mengatakannya karena kasihan. Asal kau tahu saja jika aku sudah lama mengagumimu. Aku tidak berani mengatakannya karena kau sangat mencintai pria itu," ucap Chang Yuan sembari menghela nafas berat.     

Jean tidak tahu perasaannya saat ini karena selama ini tidak pernah memiliki perasaan pada Chang Yuan. Namun saat ini ia butuh seseorang yang bisa melupakan rasa perih dan sesak di hatinya.     

"Jean, maukah kau menikah denganku?" Chang Yuan menegakkan tubuh Jean agar bisa menatap matanya dengan menggunakan kedua tangan memegang bahunya.     

Jean terdiam sambil tertunduk. Ia belum siap jika harus membuka hati untuk orang lain.     

"Maaf Chang Yuan, sebaiknya kau pikirkan dulu baik-baik karena aku tidak suci lagi. Menikah bukan sesuatu yang main-main," ucap Jean dengan sendu. Ia juga tidak ingin menerima Chang Yuan hanya karena pelampiasan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.