Istri Simpanan

Bab 509 - Memulai dari awal



Bab 509 - Memulai dari awal

0Jean dan Chang Yuan terus mengobrol diselingi dengan tawa renyah keduanya. Jean bisa sejenak bisa melupakan apa yang terjadi pada dirinya. Mereka benar-benar menikmati duduk berdua di luar sembari melihat indahnya langit malam ditemani cahaya bintang.     

Chang Yuan mengulurkan tangannya untuk menggenggam jemari Jean yang diletakkan di atas meja. Hatinya sungguh berdebar-debar tidak karuan sejak tadi.     

Jean yang sedang asyik memandang langit sontak terkejut ketika tangannya terasa hangat. Mau tidak mau Jean memandang Chang Yuan yang sedang meremas tangannya dengan lembut.     

Hati Jean kini berdebar, seperti ada sesuatu yang lain dirasakannya saat ini pada Chang Yuan. Perasaannya kali ini tidak seperti biasanya ketika bertemu dengannya.     

"Jean, aku tahu jika kemarin mungkin mengatakannya dengan terburu-buru. Namun jika kau mengizinkan, aku ingin mengatakannya sekali lagi padamu. Bahwa aku serius ingin menikahimu dan menjadi ayah yang baik untuk anak kita," ucap Chang Yuan dengan hati bergetar. Meski mungkin akan mendapatkan penolakan lagi dari Jean, tapi dirinya tidak akan pernah menyerah untuk membuat Jean agar membuka hati untuknya.     

Jean termangu dengan mata yang berkaca-kaca. Hatinya bergetar mendengar Chang Yuan begitu tulus mengatakan cinta kepadanya.     

"Aku tidak membutuhkan jawabanmu sekarang. Aku akan menunggu sampai kau membuka hatimu untukku," lanjut Chang Yuan dengan perasaan yang teramat dalam.     

"Asisten Chang, kenapa kau begitu baik padaku? Bukan bermaksud menolak tapi banyak wanita di luar sana yang lebih pantas bersanding denganmu," ucap Jean dengan sendu.     

Chang Yuan tersenyum begitu menawan. Diremasnya jemari Jean dengan kedua tangannya.     

"Memang banyak wanita di luar sana yang lebih sempurna. Tapi untuk apa jika tidak bisa membuatku merasa nyaman," tukas Chang Yuan.     

Hati Jean sungguh tersentuh kali ini.     

"Terima kasih, Asisten Chang. Kau pria yang sangat mengerti perasaanku," ucap Jean. Ada air mata yang mengembun di sudut matanya. Mungkin mulai sekarang harus belajar untuk membuka hati untuk Chang Yuan.     

Jean teringat kembali perkataan mendiang ibunya. Jika mencari seorang suami, carilah yang benar-benar mencintainya. Karena pada dasarnya wanita lebih baik dicintai dari pada mencintai, agar tidak merasakan sakit hati.     

Pandangan Chang Yuan langsung teralihkan ketika melihat ada sebuah mobil yang berhenti di halaman rumah Jean. Dahinya berkerut ketika mengenali mobil itu milik siapa. Ekspresinya langsung berubah masam, seperti melihat musuhnya baru saja datang.     

Begitu pula Jean yang langsung bangkit berdiri. Ia sudah sangat mengenal mobil hitam itu milik siapa.     

Kim Soo Hyun menghela nafas panjang sebelum memberanikan diri untuk turun. Jangan sampai karena terlalu banyak berpikir sampai semuanya jadi terlambat.     

"Soo Hyun," gumam Jean dengan tangan yang mengepal erat.     

Chang Yuan langsung berdiri mendekati Jean. Khawatir jika Kim Soo agar berbuat yang macam-macam.     

"Minggirlah, karena aku ingin bicara dengan Jean," perintah Kim Soo Hyun.     

"Beraninya kau datang kemari setelah kabur tidak ada berita sama sekali," tuding Chang Yuan. Sudah sejak lama ingin sekali menghajar Kim Soo Hyun karena sudah tega menyakiti Jean.     

"Itu bukanlah urusanmu. Aku sekarang ingin berbicara pada Jean. Menyingkirlah, jangan seperti seorang ayah yang tidak memperbolehkan putrinya bertemu pacarnya," ujar Kim Soo Hyun dengan nada datar.     

"Jika kau ingin mengatakan sesuatu, cepatlah katakan," ujar Jean. Penasaran karena tiba-tiba Kim Soo Hyun datang menemuinya setelah menghilang cukup lama.     

"Bisakah kita berbicara berdua saja?" ujar Kim Soo Hyun sembari melirik Chang Yuan. Berharap pria itu pergi dan membiarkannya hanya berdua dengan Jean.     

"Berbicaralah di sini. Kau tidak perlu takut dengan Asisten Chang," sahut Jean dengan nada datar.     

"Jean, tidak baik mengatakan urusan kita di depan orang lain," tolak Kim Soo Hyun.     

"Dia bukanlah orang lain bagiku. Chang Yuan adalah orang yang selama ini membantuku di saat aku terpuruk," terang Jean.     

Kim Soo Hyun hanya mendesah panjang karena sepertinya tidak bisa berbicara hanya berdua saja dengan Jean.     

"Jean, bisakah kita mengulangi hubungan kita dari awal?"     

Jean mengerutkan keningnya, tidak mengerti apa maksud dari perkataan Kim Soo Hyun.     

"Apa maksudmu? Aku tidak mengerti apa yang kau katakan," ujar Jean sembari mendudukkan tubuhnya di kursi kembali. Sedangkan Chang Yuan berdiri di sebelahnya.     

"Maksudku, aku ingin kita menikah," ujar Kim Soo Hyun dengan terbata dan merasa gugup.     

Chang Yuan mengepalkan tinjunya dengan kuat karena Kim Soo Hyun berani datang setelah menyakiti perasaan Jean. Tubuhnya juga terasa lemas karena sudah pasti jika Jean akan menerima Kim Soo Hyun. Namun dirinya akan mencoba untuk tabah. Selagi Jean bahagia maka dirinya juga akan bahagia.     

"Menikah? Sejak kapan kita memiliki hubungan sehingga kau ingin kita menikah?" tanya Jean dengan tenang. Sebenarnya cukup terkejut karena Kim Soo Hyun mengatakan hal itu tapi Jean berusaha bersikap biasa saja.     

Kedua pria yang ada di dekatnya saling berpandangan. Tidak menyangka jika Jean akan mengatakan hal seperti itu. Terlebih lagi Chang Yuan yang sangat terkejut karena semuanya di luar dugaan.     

"Jean, aku ingin bertanggung jawab atas semua yang telah aku lakukan padamu. Aku sungguh minta maaf karena sudah banyak menyakiti perasaanmu," ujar Kim Soo Hyun dengan kepala tertunduk.     

"Maaf, sepertinya kita tidak memiliki hubungan apapun. Sehingga kau tidak perlu bertanggung jawab. Anggap saja kita tidak pernah kenal," ucap Jean dengan pandangan yang menerawang. Membayangkannya perkataan Kim Soo Hyun yang sangat menyakitkan ketika dirinya sedang membutuhkan seseorang. jean tidak ingin terlalu percaya pada Kim Soo Hyun dan akan mengalami sakit untuk kedua kalinya.     

"Jean, tidak usah bercanda. Kau pasti juga menginginkan agar kita menikah," ujar Kim Soo Hyun sembari tersenyum miring.     

"Kau salah besar, keinginanku untuk menikah denganmu sudah sirna. Semenjak kau memintaku menggugurkan kandunganku," ucap Jean dengan bibir bergetar.     

"Jean, kau tidak usah bercanda dan berpura-pura untuk menolakku. Bukankah sejak lama kau menyukaiku?" tebak Kim Soo Hyun.     

" Dulu aku memang sangat menyukaimu. Namun itu dulu ketika aku belum tahu jika kau bukanlah seorang pria pengecut," ucap Jean dengan mata yang terpejam menahan rasa emosi yang sudah mulai merasuk.     

"Aku mengakui jika aku sudah sangat keterlaluan padamu. Namun apakah tidak bisa kau memaafkanku?" ujar Kim Soo Hyun dengan wajah memelas.     

Jean memandang Jean sembari menyunggingkan senyum miring.     

"Maaf memang mudah diucapkan tapi terkadang sangat sulit untuk dilakukan. Jika maaf yang terucap di bibir saja maka aku sudah memaafkanmu. Namun jika maaf yang tulus dari hati, itu tidak semudah membalikkan telapak tangan," ucap Jean seraya terkekeh.     

"Jean, katakan padaku. Bagaimana caranya agar kau bisa memaafkanku?" ujar Kim Soo Hyun. Ini pertama kalinya mengalami penolakan dari seorang wanita.     

"Tidak ada yang bisa kau lakukan. Karena aku akan memberikan maaf setelah aku mau," ucap Jean.     

"Jean, apa kau tidak kasihan jika anak kita kelak tidak memiliki seorang ayah seperti anak-anak yang lain?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.