Istri Simpanan

Bab 521 - Undangan Reuni



Bab 521 - Undangan Reuni

0Kedatangan Aeri ke villa Pyeongchang-dong sungguh membuat Dae Hyun tidak nyaman. Ia kerap bertindak sesuatu sesuka hati tanpa merasa malu sama sekali.     

"Dae Hyun, aku baru ingat jika kita mendapatkan undangan di acara reuni sekolahmu." Aeri menyodorkan kertas undangan di hadapan Dae Hyun.     

"Apa ini?" ujar Dae Hyun dengan dahi berkerut.     

"Aku hampir saja lupa jika malam ini akan ada reuni di sekolah SMA kita," sahut Aeri. Mereka memang dulu satu sekolahan tapi saat itu Dae Hyun belum mengenal Arti sama sekali.     

Dae Hyun lalu membuka surat tersebut karena penasaran. Setelah membaca kata demi kata ternyata benar adanya jika akan diadakan reuni malam ini.     

"Kuharap kita bisa datang bersama. Tidak mungkin kau akan mengajak Soo Yin karena mereka pasti akan mencibirnya," ujar Aeri.     

"Pergilah jika kau ingin datang karena aku tidak berminat sama sekali," ujar Dae Hyun dengan santai meletakkan undangan tersebut kembali di atas meja.     

"Dae Hyun, mana bisa seperti itu. Kita berdua diundang untuk mengisi acara. Pasti akan sangat mengecewakan jika kita tidak datang," bujuk Aeri.     

"Para panitia bahkan tidak mengabariku terlebih dahulu," ujar Dae Hyun dengan nada datar.     

"Sebenarnya mereka sudah menghubungiku beberapa hari yang lalu. Aku langsung menyetujuinya karena kupikir kau akan bersedia untuk datang. Aku mohon jangan mengecewakan mereka," bujuk Aeri dengan wajah memelas. Dirinya harus bisa membujuk Dae Hyun datang untuk membuktikan kabar yang beredar jika dirinya masih tetap yang diutamakan. Bukan istri pertama yang menyedihkan.     

"Kenapa kau tidak mengatakannya kepadaku?"     

"Aku … aku lupa untuk mengatakannya. Aku sungguh minta maaf. Aku mohon datanglah malam ini bersama aku dan Yeon Ho. Semua orang datang membawa pasangan mereka," ujar Aeri.     

Dae Hyun berdecak kesal karena Aeri selalu saja bertindak sesuka hatinya tanpa mau mengatakan padanya.     

"Akan kupikirkan nanti," ujar Dae Hyun sembari menyesap teh hangat.     

Hanya ada Dae Hyun dan Aeri yang duduk di ruang keluarga. Sedangkan Soo Yin dan Jo Yeon Ho masih berada di atas karena mereka baru saja bangun.     

"Lama sekali mereka turun?" gerutu Aeri.     

"Apakah kau selalu memanjakan mereka seperti ini? Bangun tanpa jadwal dan sesuka hati," imbuh Aeri.     

"Memangnya kenapa jika aku memanjakan mereka? Bukankah aku dulu melakukan hal yang sama padamu? Namun sayang sekali kau tidak pernah menghargainya," ujar Dae Hyun.      

Tangan Dae Hyun terulur untuk meraih koran yang berada di atas meja. Lalu membukanya untuk menutupi wajah agar tidak mendengarkan Aeri yang terus menggerutu.     

      

Aeri tertegun mendengar pernyataan Dae Hyun tentangnya di masa lalu. Memang ada benarnya jika dulu Dae Hyun sangat perhatian padanya. Meski tidak mencintainya tapi setelah hadirnya Yeon Ho, Dae Hyun menjadi sangat senang.     

Rumah tangga yang tadinya dingin dan hampa mulai berwarna. Sebelum akhirnya Aeri memutuskan berselingkuh dengan Han yang memang sejak dulu sangat dicintainya.     

"Aku dulu tidak menyadarinya karena kau begitu cuek dan dingin padaku. Namun mulai sekarang aku berjanji akan memulai semuanya dari awal. Aku akan menjadi istri pertama yang baik," terang Aeri.     

Dae Hyun hanya berdiam diri terlalu fokus membaca koran tanpa memperdulikan Aeri. Sekeras apapun Aeri berusaha untuk meyakinkan dirinya, semuanya sudah terlambat karena kepercayaan yang sudah dibangun sangat susah sudah runtuh.     

Tidak lama kemudian Soo Yin dan Yeon Ho akhirnya turun setelah membersihkan diri. Mereka mengenakan pakaian yang serupa dengan gambar kartun kesukaan Yeon Ho yang lucu. Baju itu dibeli Soo Yin beberapa waktu yang lalu saat tanpa sengaja melihatnya di toko.     

"Ayah, Ibu, lihatlah kami memakai pakaian yang sama," ujar Yeon Ho dengan penuh suka cita memperlihatkan baju yang dikenakannya. Wajah kecilnya yang menggemaskan terus berbinar. Menandakan jika dirinya bahagia saat ini.     

Dae Hyun lantas menurunkan koran yang menutupi pandangannya. Sebelah dahinya berkerut melihat Soo Yin yang masih seperti remaja dengan rambut yang dikuncir ekor kuda. Pakaian yang dikenakannya bersama Yeon Ho membuatnya terlihat jauh lebih muda. Apalagi wajahnya kini terlihat polos tanpa polesan make up.     

Aeri memandang sengit tapi segera tersadar dirinya harus pura-pura baik sampai Han melakukan rencananya.     

"Kalian berdua sangat cocok sekali memakai pakaian seperti itu. Ternyata Soo Yin sangat pandai dalam menyenangkan hati Yeon Ho," puji Aeri sembari menyunggingkan senyum lebar.     

"Tentu saja. Mommy memang yang terbaik," ujar Jo Yeon Ho sembari mengacungkan jempolnya.     

Soo Yin hanya tersenyum sambil mengacak-acak rambut Yeon Ho. Hatinya senang karena Yeon Ho merasa bahagia dengan hal kecil yang dilakukannya.     

"Aku pergi ke dapur dulu," ujar Soo Yin untuk membantu bibi Xia menyiapkan sarapan. Dirinya tadi masih sangat mengantuk sehingga malas untuk bangun.     

Jo Yeon Ho bergabung bersama Dae Hyun dan Aeri. Dae Hyun senang karena akhirnya tidak berdua saja dengan Aeri.     

"Bibi, maaf aku terlambat," ujar Soo Yin sembari membantu menyiapkan hidangan ke meja makan.     

"Tidak masalah. Lagi pula bibi sudah menyiapkan semuanya," ujar Bibi Xia.     

Setelah menyiapkan makanan di meja makan, Soo Yin segera memanggil semua orang untuk berkumpul di meja makan.     

Semuanya memulai makan dalam keadaan tenang tanpa ada yang membuka suara. Bahkan Yeon Ho hanya diam saja menikmati makanannya.     

"Soo Yin, nanti malam kami akan datang ke acara reuni. Namun sayang sekali kami tidak bisa mengajakmu." Aeri mulai membuka suara setelah selesai makan.     

"Tidak masalah," sahut Soo Yin singkat.     

"Kau tidak marah kami tidak mengajakmu?" tanya Aeri untuk memancing emosi karena Soo Yin justru bersikap biasa saja.     

"Untuk apa aku marah? Bukankah aku bukan alumni sekolah kalian?" ucap Soo Yin dengan santai.     

"Kau memang sangat pandai. Sebenarnya reuni itu justru diperbolehkan membawa keluarga mereka. Namun jika kau ikut, aku khawatir semua orang akan mencibir karena statusmu sebagai mantan istri simpanan," ujar Aeri dengan sengaja menyindir Soo Yin.     

"Benarkah? Sayang sekali, padahal aku sudah menyiapkan mental," ujar Soo Yin sembari berdecak.     

"Dae Hyun, setelah ini kita harus pergi berbelanja baju. Karena aku ingin orang memandang keluarga kita yang paling memukau," ajak Aeri.     

"Terserah kau saja. Kau saja yang pergi karena hari ini aku tidak ingin kemana-mana," ujar Dae Hyun.     

"Baiklah, tapi kau harus memakai baju apapun yang aku pilih."     

"Hmmm," sahut Dae Hyun dengan datar tanpa ada niat menjawab lebih jauh lagi.     

Aeri bersorak dalam hati dengan penuh kegembiraan karena berhasil membujuk Dae Hyun pergi ke reuni sekolah. Mereka berdua akan mengisi acara sehingga sudah pasti orang-orang di sana akan memperhatikan mereka.     

"Soo Yin, apakah kau tidak ingin ikut bersamaku?" ajak Aeri sekedar basa-basi agar sikapnya terlihat baik.     

"Terima kasih, tapi sayang sekali hari ini aku ingin bersantai di rumah," tolak Soo Yin. Dia sama sekali tidak ada keinginan untuk pergi bersama Aeri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.