Istri Simpanan

Bab 541 - Kesalahan Fatal



Bab 541 - Kesalahan Fatal

0Jean sedang termenung sehingga tidak menyadari saat Kim Soo Hyun duduk di sampingnya. Tadinya Jean pikir Soo Yin sudah datang kembali.     

"Untuk apa kau kemari?" ujar Jean dengan datar. Buru-buru Jean memalingkan wajahnya ke arah lain.     

"Aku ingin berbicara denganmu."     

"Tidak ada lagi yang perlu dibicarakan." Jean lantas berdiri hendak melangkah pergi meninggalkan Kim Soo Hyun. Namun belum sempat melangkah, Kim Soo Hyun sudah mencekal pergelangan tangannya.     

"Beri aku waktu sebentar saja untuk menjelaskan semuanya," pinta Kim Soo Hyun.     

"Memangnya apa yang harus dijelaskan? Bukankah semuanya sudah jelas?" tanya Jean tanpa menolehkan kepalanya sama sekali ke arah Kim Soo Hyun. Bayangan dia menyakiti dan menghinanya masih terbayang dengan jelas di dalam benaknya.     

"Aku tahu aku salah. Berikan saja aku waktu sedikit untuk menjelaskan semuanya. Namun sebaiknya jangan di sini, ayo kita ke cafe yang ada di seberang jalan," ajak Kim Soo Hyun.     

Jean menggigit bibir bawahnya. Ada keraguan di hatinya antara ingin mengiyakan atau menolak.     

"Baiklah." Jean langsung menepis tangan Kim Soo Hyun kemudian melangkahkan kakinya terlebih dahulu. Setelah dipikir tidak masalah untuk memberinya kesempatan untuk berbicara.     

"Jean, jangan terlalu cepat berjalan. Saat ini kau sedang hamil," larang Kim Soo Hyun. Langkah Jean yang terlalu cepat, membuatnya sedikit kewalahan.     

Jean tidak memperdulikan Kim Soo Hyun sama sekali. Apapun yang diucapkan olehnya sudah tidak berarti lagi.     

"Jean." Kim Soo Hyun menahan lengan gadis itu agar memperlambat laju langkahnya.     

"Lepaskan atau aku berteriak," ancam Jean sembari melempar tatapan tajam. Ini pertama kalinya Jean begitu berani dengan seorang pria. Jika Kim Soo Hyun tidak pernah menyakitinya pasti ia juga tidak akan bersikap seperti itu.     

"Lagi pula anak ini tidak selemah yang kU bayangkan," imbuh Jean dengan nafas yang memburu.     

Kim Soo Hyun terpaksa melepaskan pergelangan tangan Jean. Kini ia baru menyadari rasanya seperti ini tidak dihargai. Namun ia tahu jika Jean bersikap seperti itu karena sudah menyakiti sejak awal.     

Tidak lama kemudian mereka duduk di dalam sebuah cafe.     

Jean duduk berhadapan dengan Kim Soo Hyun tapi sejak tadi sama sekali tidak ingin memandangnya. Ia memilih memalingkan wajahnya ke arah jendela kaca sehingga bisa melihat jalan raya yang sedang ramai.     

Kim Soo Hyun memberanikan diri menggenggam jari Jean yang diletakkan di atas meja.     

Jean lantas ingin menarik tangannya tapi genggaman tangan Kim Soo Hyun terlalu kuat.     

"Jean, bisakah kita memulai hidup baru? Aku ingin kita merawat anak kita berdua sampai besar," ucap Kim Soo Hyun dengan tulus.     

Bayangan tentang wanita yang ditolong terus menghantui, itu sebabnya Kim Soo Hyun ingin menikahi Jean. Agar gadis itu tidak bernasib sama dengan dengan wanita yang ditemuinya.     

"Maaf aku tidak bisa," tolak Jean cepat.     

"Kenapa? Bukankah ini yang kau inginkan? Aku tahu kau menyukaiku sejak lama seharusnya kau senang jika sekarang kita bisa bersama," rayu Kim Soo Hyun. Hanya dengan cara itulah hidupnya menjadi tenang.     

"Aku dulu memang sangat menginginkannya. Namun sekarang sudah tidak lagi setelah kau mencampakkanku." Tubuh Jean gemetar saat mengatakannya. Meski masih ada sedikit keinginan untuk bersamanya tapi Jean tidak ingin disakiti lagi.     

Hati Kim Soo Hyun terasa hancur berkeping-keping mendengar jawaban dari Jean yang cukup menyakitkan hatinya. Perkataannya saat itu ternyata membawa dampak besar untuknya sekarang.     

"Tidak bisakah kau sedikit saja memaafkanku?"      

"Kesalahanmu terlalu fatal untuk dimaafkan." Jean menarik kembali tangannya kemudian bangkit berdiri.     

"Mau kemana kau sekarang?" sergah Kim Soo Hyun.     

"Urusan kita sudah selesai. Jangan pernah temui aku lagi," ucap Jean dengan ekspresi datar.     

Jean lantas keluar dari cafe itu. Menjadi seorang wanita yang tegar memang sulit tapi Jean harus kuat mulai sekarang.     

"Arghhh!" teriak Kim Soo Hyun dengan sangat marah.     

Prang ….     

Kim Soo Hyun bahkan menjatuhkan semua piring yang ada di atas meja. Emosinya benar-benar tidak terkendali karena sudah dapat penolakan dari Jean.     

Para pengunjung yang ada di sana menoleh, menatapnya dengan rasa aneh. Seorang pelayan lantas berjalan mendekatinya.     

"Aku akan membayar semuanya dua kali lipat. Tidak usah terlalu khawatir."     

Pelayan itu bahkan belum mengucapkan sepatah katapun tapi Kim Soo Hyun sudah bisa mengetahui apa yang katakan olehnya.     

Jean hendak menyeberang jalan ketika sebuah mobil berhenti tepat di depannya.     

"Chang Tua?" ujar Jean saat melihat pria itu menurunkan perlahan jendela kaca. Wajahnya terlihat lelah.     

"Apakah kau akan pulang? Ini sudah hampir gelap. Tidak baik untukmu berada di rumah sakit," tukas Chang Yuan.     

Chang Yuan turun, tanpa mendengar jawaban dari Jean setuju Chang Yuan membuka pintu mobil untuknya.     

"Masuklah, kau juga harus istirahat," ujar Chang Yuan.     

Jean menganggukan kepalanya menyetujui perkataan Chang Yuan.     

Dari dalam cafe Kim Soo Hyun bisa melihat Jean masuk ke dalam mobil bersama Chang Yuan. Itu membuatnya semakin marah tapi tidak bisa berbuat banyak kali ini.     

Kim Soo Yin hanya bisa memandangi mobil itu semakin pergi menjauh.     

Jean menghela nafas panjang. Setelah berpikir cukup lama Jean akan mengikuti saran Soo Yin. Ia akan pergi untuk menenangkan diri.     

"Chang Yuan, bisakah kau mengantarkanku pergi ke tempat yang jauh dari Seoul?" ujar Jean.     

Chang Yuan langsung menoleh mendengar pernyataan Jean.     

"Apa maksudmu?" Dahinya berkerut menyiratkan ingin penjelasan dari gadis yang ada di sampingnya.     

"Aku ingin menenangkan diri terlebih dahulu. Kau bisa mengantarkanku kemana saja yang penting tempat itu jauh dari keramaian. Aku ingin suasana yang tenang," terang Jean.      

"Tidak bisakah kau tinggal di Seoul? Siapa yang akan menjagamu jika terlalu jauh tinggal?" Chang Yuan cemas Jean akan melakukan sesuatu yang tidak-tidak.     

"Pikiranku disini tidak tenang. Aku ingin hidup aman dan damai," ucap Jean. Sering bertemu dengan Kim Soo Hyun membuatnya terkadang sangat emosi.     

"Hmmmm." Cheng sejenak berpikir untuk membawanya ke tempat yang tepat.     

"Bagaimana kalau kau tinggal bersama ibuku? Kebetulan tempatnya tidak terlalu jauh. Aku baru saja meminta ibu dan adikku pindah dari kampung agar aku lebih dekat menjenguk mereka," terang Chang Yuan sedikit.     

"Benarkah? Tapi apakah ibumu bisa menerimaku di sana?" Ada perasaan khawatir di hati Jean.     

"Tidak usah cemas, ibuku pasti senang menerima calon menantunya," ujar Chang Yuan sembari terkekeh.     

Perasaan Jean campur aduk. Chang Yuan bahkan mengatakan jika dirinya adalah calon istri padahal belum ada kejelasan di dalam hubungan mereka.     

"Aku sedang hamil. Ibumu pasti akan berpikir yang tidak-tidak tentangku. Aku khawatir dia terkejut dengan keadaanku." Jean tertunduk sambil menggigit bibir bawahnya.     

"Besok aku akan mengantarmu ke sana. Kau bisa memutuskan untuk setuju atau tidak setelah bertemu ibuku," tukas Chang Yuan.     

Jean akhirnya menganggukan kepalanya. Menyetujui bertemu dengan ibunya Chang Yuan terlebih dahulu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.