Istri Simpanan

Bab 535 - Golongan darah berbeda



Bab 535 - Golongan darah berbeda

0Hallym University Medical Center,     

Dokter dan perawat yang menangani Yeon Ho belum juga keluar. Membuat Soo Yin semakin bertambah panik. Untuk sekedar membersihkan darah yang ada di bajunya saja, Soo Yin enggan untuk beranjak.      

Soo Yin masih setia menunggu dokter keluar untuk segera mengetahui keadaan putranya.     

"Nona, duduklah," ujar Chung Ho dengan perasaan sangat iba melihat Soo Yin yang sangat berantakan kali ini.     

Rambutnya sangat acak-acakan karena ada darah yang mengental di kepalanya. Bajunya sudah tidak layak untu dipakai.     

"Jika kau ingin pergi maka pulanglah," usir Soo Yin. Tetap keras kepala berdiri di dekat pintu padahal kondisinya juga tidak baik.     

Ny. Park, Kim Soo Hyun dan Aeri segera menuju ruang gawat darurat. Mereka sangat cemas saat ini.     

"Mana Yeon Ho? Apa yang kau lakukan padanya?" tuduh Ny. Park sembari melempar tatapan sengit ke arah Soo Yin.     

Plakk ….     

Sebuah tamparan keras langsung mendarat di pipi Soo Yin.     

"Ibu, hentikan." Kim Soo Hyun mencoba menghalangi ibunya yang hendak menampar Soo Yin sekali lagi.     

"Soo Hyun, dia memang pantas mendapatkannya. Teganya kau sudah berusaha untuk menyingkirkan Yeon Ho. Sekarang sebaiknya kau pergi dari tempat ini," usir Aeri sembari mendorong tubuh Soo Yin hingga hampir tersungkur, tapi Kim Soo Hyun telah menopangnya. Bisa merasakan kulit Soo Yin terasa dingin tapi berkeringat.     

"Kakak Ipar, tidak usah membuat keributan disini," sentak Kim Soo Hyun sembari memicingkan matanya ke arah Aeri.     

"Kenapa kau membelanya? Apakah kau tidak sadar jika dia sudah membohongimu?" ujar Aeri dengan amarah yang memuncak.     

"Apakah kau tidak lihat dia juga terluka?" Kim Soo Hyun menatap tajam ke arah kakak iparnya. Lalu membantu Soo Yin untuk duduk di kursi.     

Soo Yin tak lagi merasakan sakit di pipinya. Karena yang lebih menyakitkan saat ini adalah menunggu kabar Yeon Ho.     

Tidak lama kemudian Dae Hyun sudah datang di rumah sakit. Ia sangat mencemaskan Yeon Ho dan istri kecilnya.     

"Ibu, bagaimana keadaan Yeon Ho?" tanya Dae Hyun. Ingin sekali ia masuk ke dalam untuk melihat keadaan Yeon Ho.     

"Dae Hyun, kenapa kau begitu ceroboh sehingga membiarkan Yeon Ho bersama Soo Yin," ujar Ny. Park yang terus terisak.     

"Tidak usah menyalahkan siapapun untuk saat ini, Bu," ucap Dae Hyun dengan nada datar. Berusaha untuk tenang dan tidak menyalahkan istri kecilnya.     

"Dae Hyun," panggil Soo Yin sembari menangis. Kini tubuhnya sudah mulai terasa sangat lemas.     

Dae Hyun langsung menghampiri istri kecilnya begitu melihat Soo Yin yang terluka.     

"Sayang, apa yang terjadi? Sekarang kau harus dirawat." Dae Hyun mengusap kepala Soo Yin yang terluka.     

"Dae Hyun, maafkan aku. Aku tidak bisa menjaga Yeon Ho," ucap Soo Yin dengan bibir yang sudah pucat dan kepalanya terasa sempoyongan.     

Dae Hyun memeluk erat tubuh Soo Yin. Sebenarnya mungkin yang paling takut adalah dirinya tapi Dae Hyun berusaha untuk tenang dan berpikir positif.     

"Yeon Ho pasti akan baik-baik saja, percayalah padaku," ucap Dae Hyun.     

"Aku takut kehilangannya," ucap Soo Yin lirih dengan air mata yang terus bercucuran.     

Tubuh Soo Yin yang tadinya kuat dan baik-baik saja kini perlahan mulai melemah. Ia seperti susah kehabisan tenaga karena berada di dekat Dae Hyun. Hingga perlahan kesadaran Soo Yin mulai hilang dan kepalanya bersandar pada bahu Dae Hyun.     

"Soo Yin," panggil Dae Hyun saat menyadari jika Soo Yin sudah tidak sadarkan diri.     

Pria itu segera mengangkat tubuh Soo Yin dan berlari membawanya ke dalam ruang perawatan.     

Kim Soo Hyun hanya bisa mengamati dari kejauhan. Disitu ia bisa melihat cinta Dae Hyun pada Soo Yin sangatlah besar. Belum pernah sebelumnya, Kim Soo Hyun melihat Dae Hyun begitu khawatir dan cemas.     

"Dokter, tolong periksa keadaan istriku sekarang juga," ujar Dae Hyun setelah membaringkan tubuh Soo Yin di atas ranjang rumah sakit.     

"Baiklah, tapi sebaiknya anda keluar terlebih dahulu," ujar sang dokter.     

Sambil menunggu Dokter memeriksa Soo Yin, hal ini digunakan oleh Dae Hyun untuk kembali melihat keadaan Yeon Ho.     

Di saat yang bersamaan Dokter Kang keluar dengan wajah panik.     

"Yeon Ho membutuhkan donor darah. Sebaiknya kalian segera mengecek golongan darah karena kami kehabisan stok," ujar Dokter Kang dengan wajah serius.     

Tubuh Aeri kini gemetar, antara tetap di sana atau memilih pergi karena gawat jika mereka sampai mengetahui semuanya.     

"Kepalaku pusing, sebaiknya kalian saja yang mendonorkan darah," ujar Aeri sembari memegangi kepalanya.     

Dae Hyun segera mengajak Ny. Park, Kim Soo Hyun serta Chung Ho pergi ke laboratorium untuk melakukan tes darah. Barangkali ada di antara mereka yang memiliki golongan darah yang cocok. Meskipun Dae Hyun sangat yakin jika darahnya dengan darah Yeon Ho pasti memiliki golongan yang sama.     

Sedangkan Aeri memilih pergi keluar dari rumah sakit itu. Percuma saja di sana karena hal ini memang di luar dugaannya. Lebih baik kabur sebelum masalah semakin rumit.     

Aeri benar-benar meninggalkan rumah sakit dengan tubuh gemetar. Ia harus menemui Han untuk menanyakan kenapa Yeon Ho yang celaka bukannya Soo Yin.     

Di laboratorium semua orang syok karena tidak ada golongan darah yang cocok dengan Yeon Ho.     

"Kau pasti bercanda, dia itu putraku. Tidak mungkin darah kami berbeda jauh," sentak Dae Hyun dengan emosi yang menggebu-gebu. Kedua tangannya mencengkram kerah baju perawat yang baru saja memeriksa sample golongan darah mereka.     

"Bisakah kau tidak emosi di saat seperti ini?" ujar Kim Soo Hyun sembari membantu perawat pria itu untuk terlepas.     

Kaki Dae Hyun rasanya saat ini sangat lemas mengetahui jika golongan darah mereka berbeda. Terlintas dalam benaknya jika Yeon Ho bukanlah darah dagingnya.     

"Dae Hyun, sekarang apa yang harus kita lakukan?" ujar Ny. Park yang tidak hentinya menangis.     

"Kalian berduatetaplah berada di sini. Aku akan mencari kantong darah di rumah sakit lain bersama Chung Ho," ujar Kim Soo Hyun. Tidak peduli mereka menyakiti perasaannya tapi jika menyangkut Yeon Ho ia merasa sangat sedih jika sampai terjadi sesuatu.     

Kim Soo Hyun dan Chung Ho segera keluar dari rumah sakit untuk berpencar mencari donor darah.     

"Aeri," gumam Dae Hyun.     

Dengan langkah setengah berlari, Dae Hyun mencari Aeri dimana terakhir mereka bertemu. Namun tidak ada siapapun di sana.     

"Dimana dia sekarang?" ujar Dae Hyun sembari terus mencari keberadaan Aeri tapi tak kunjung menemukannya. Hingga iak kemudian menghubungi nomor ponselnya tapi sayang sekali sudah tidak aktif.     

"Arghh!" teriak Dae Hyun di lorong rumah sakit. Merasa sangat marah karena sudah ditipu oleh Aeri.     

Dae Hyun sangat yakin jika Yeon Ho bahkan bukan anak Aeri pula. Karena seingatnya golongan darah mereka juga tidak sama. Untuk membuktikan rasa curiganya, hanya satu yaitu melakukan tas DNA. Jika dugaannya benar maka Dae Hyun akan mencari Aeri sampai ketemu meski harus ke ujung dunia. Ia tidak akan membiarkan Aeri terlepas begitu saja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.