Istri Simpanan

Bab 526 - Menjadi sorotan



Bab 526 - Menjadi sorotan

0Kedatangan Dae Hyun ke Aula menjadi sorotan semua orang. Terutama para wanita yang memang mengenalnya sejak dulu. Para pria juga ikut memandang kedatangan mereka dengan kehadiran Soo Yin. Para pria tidak terlalu tahu dengan gosip sehingga mereka mengira Soo Yin adalah adiknya.     

"Aku baru tahu jika Dae Hyun memiliki adik perempuan. Lihatlah dia sangat cantik tapi sayang sekali tidak mirip."     

"Sepertinya dia bukan adiknya. Setahuku dia hanya memiliki satu adik lelaki."     

"Aku ingin sekali menjodohkannya dengan adik lelakiku. Mereka pasti akan menjadi pasangan yang cocok."     

Beberapa pria asyik berkomentar tentang Soo Yin yang sedang menjadi pusat perhatian. Senyum yang tersungging di bibir Soo Yin membuat mereka terus memuji tanpa henti. Namun pujian mereka sangat berbeda sekali dengan para wanita yang kebanyakan sudah melihat berita di media.     

"Apakah gadis itu yang dikabarkan sudah merebut Dae Hyun dari Aeri?"     

"Jika melihat dari wajahnya sepertinya dia yang ada di foto."     

"Tidak kusangka jika dia gadis penggoda."     

"Lihatlah ketika mereka saling menatap. Sepertinya Dae Hyun sangat mencintai gadis itu."     

"Wah, sangat mengejutkan karena Aeri justru berjalan di belakang bersama mantan Dae Hyun."     

"Benar sekali ternyata dia adalah Mi Young. Dulu mereka sangat terkenal sebagai pasangan abadi. Namun sayang sekali setelah lulus justru Mi Young memilih perjodohan yang dilakukan oleh orang tuanya.     

"Kudengar sekarang Mi Young sedang mengajukan proses perceraian dengan suaminya."     

"Sungguh wanita yang malang."     

Ada pro dan kontra ketika para wanita membicarakan kehidupan yang menyangkut dengan Dae Hyun. Karena memang sudah tidak rahasia lagi hubungannya dengan Mi Young.     

Dulu Dae Hyun dan Mi Young tidak perlu menyembunyikan hubungan mereka kepada siapapun karena kedua orang tuanya pada awalnya juga menyetujui. Meski pada akhirnya ternyata takdir berkata lain.     

Pembawa acara yang berada di panggung ikut bertepuk tangan hingga suasana semakin meriah dengan kedatangan mereka.     

"Inilah dia pria paling tampan di sekolah ini pada masanya," ujar Pembawa acara seraya tertawa renyah.     

Dae Hyun hanya menyapa semua temannya dengan sedikit membungkukkan tubuhnya.     

"Kalau boleh tahu siapakah yang di sampingmu? Tidak kusangka jika kau memiliki adik perempuan yang cantik," ujar Pembawa acara yang masih melalui mikrofon. Pembawa acara wanita sengaja mengatakan jika Soo Yin sebagai adiknya agar tidak membuat ricuh suasana. Meskipun dirinya juga tahu kabar yang beredar.      

Berbagai macam pujian Pembawa acara lontarkan hingga Dae Hyun dan Soo Yin menuju tempat duduk yang sudah disediakan.     

"Sayang, duduklah di depan bersama Aeri," bisik Soo Yin di telinga suaminya.     

"Tidak, tetaplah bersamaku," tolak Dae Hyun dengan tegas sembari menahan pergelangan tangan Soo Yin.     

"Ini adalah acara kalian. Aku tidak ingin membuat suasana ricuh," ujar Soo Yin seraya meremas hari Dae Hyun.     

Dae Hyun menghela nafas panjang.     

"Duduklah di belakangku, jangan terlalu jauh dari sisiku," ujar Dae Hyun.     

Soo Yin menganggukan kepalanya kemudian memilih kursi yang berada tepat di belakang suaminya. Sedangkan Yeon Ho duduk bersama Dae Hyun di depan.     

Aeri baru saja melewati karpet merah namun dirinya tidak mendapatkan sambutan yang meriah seperti tadi. Ia merasa sangat kesal karena seharusnya yang bergandengan tangan adalah dirinya bukan Soo Yin.     

"Dae Hyun, seharusnya kau masuk bersama denganku bukan bersamanya," gerutu Aeri setelah duduk di sebelah Yeon Ho.     

"Tidak usah berdebat," ujar Dae Hyun singkat.     

Aeri terus menggerutu tidak jelas karena kenyataannya tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan. Benar-benar di luar dari dugaannya.     

"Dae Hyun, sangat hebat memiliki dua istri yang akur. Lihatlah istri mudanya, rela berpindah tempat untuk model itu."     

Beberapa orang yang tidak jauh duduknya terus melirik ke arah Dae Hyun yang sesekali menolehkan kepalanya ke belakang.     

Pemandangan itu sudah menunjukkan bagaimana Dae Hyun sepertinya lebih mencintai istri keduanya. Apalagi setelah melihat wajah Aeri yang sejak tadi di tekuk. Membuktikan dirinya sudah tersingkir.     

Malam reuni itu acara besar sehingga banyak mendapatkan sorotan. Di sana juga ada acara pelelangan untuk acara amal. Banyak media juga yang meliput karena acara itu dihadiri oleh orang-orang yang berpengaruh di Seoul.     

"Apakah kau istri kedua Dae Hyun?" tanya salah seorang wanita yang duduk tepat di sebelah Soo Yin.     

Soo Yin hanya membalas dengan senyumannya karena hal itu sepertinya sudah tidak membutuhkan jawaban.     

"Kau tampak jauh lebih muda jika dibandingkan Dae Hyun," ujar wanita itu lagi.     

"Sepertinya usia bukanlah sesuatu yang perlu dipermasalahkan," sahut Soo Yin.     

Wanita itu kemudian memilih diam dan tidak banyak bertanya lagi karena sepertinya Soo Yin bukan tipe wanita yang suka membicarakan kehidupannya pada orang lain.     

"Dae Hyun, ternyata malam ini sepertinya jauh lebih ramai dari dugaanku," ujar Soo Yin sembari menjulurkan kepalanya sedikit ke depan mendekati telinga Dae Hyun.      

Pantas saja jika Aeri berpenampilan total, berharap dengan adanya media mampu membuat karirnya melejit.     

"Hmm, aku juga tidak menyangka. Apakah kau merasa tidak nyaman? Kita bisa pulang sekarang juga," ajak Dae Hyun karena tidak ingin istrinya tidak betah.     

"Tidak perlu, aku baik-baik saja. Lagi pula mereka juga tidak terlalu memperhatikan kita," ujar Soo Yin. Banyak orang-orang yang hadir sehingga meski mendapat sorotan semua itu akan cepat berlalu bergantian dengan yang lain.     

"Jika kau ingin pulang katakan saja," tukas Dae Hyun dengan cemas sembari menyentuh pipi Soo Yin.     

"Tentu," sahut Soo Yin seraya memegang tangan Dae Hyun yang berada di pipinya.     

Aeri yang melihat hal itu rasanya dadanya bergemuruh. Ingin menghancurkan Soo Yin saat itu juga. Ia sekarang hanya bisa menggertakan giginya kuat-kuat dengan tangan yang mengepal erat.     

"Karena semuanya sepertinya sudah berkumpul, maka acaranya akan segera dimulai," ujar Pembawa acara yang langsung mendapatkan tepuk tangan marah.     

Acara pertama tentu saja penyambutan oleh pihak sekolah untuk mengucapkan terimakasih kepada semua orang yang sudah hadir.     

Acara demi acara berlangsung cukup lancar dan tanpa kendala. Hingga akhirnya berada pada acara yang ditunggu-tunggu yaitu acara pelelangan beberapa barang untuk disumbangkan.     

"Baiklah, malam ini tiba saatnya pada acara pelelangan. Pelelangan terbesar pada malam ini adalah sebuah kalung berlian yang langka. Ini adalah satu-satunya di Korea dan di seluruh dunia hanya diproduksi hanya 10 dengan model yang berbeda …." Pembawa acara terus menerangkan bagaimana kalung itu begitu spektakuler.     

"Sayang, apakah kau menginginkannya?" tanya Dae Hyun pada Soo Yin.     

"Tidak, rasanya aku tidak pantas memakainya," ujar Soo Yin.     

"Dae Hyun, jika Soo Yin tidak mau maka berikan saja padaku. Aku akan menjaganya dengan sangat baik," ujar Aeri dengan wajah berbinar. Jika dirinya mendapatkan berlian itu suatu saat nanti bisa menjualnya dengan harga mahal pula.     

Dae Hyun tidak menoleh ke arah Aeri. Berpura-pura tidak mendengarkannya karena dirinya sudah tahu apa yang dipikirkan oleh Aeri. Dulu sering dirinya memberikan hadiah barang mahal tapi semuanya dijual begitu saja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.