Istri Simpanan

Bab 524 - Acara Reuni



Bab 524 - Acara Reuni

0Dae Hyun sudah memarkirkan mobilnya di halaman parkir sebuah sekolah menengah atas di tengah kota Seoul.  Sebuah sekolah yang memiliki reputasi sangat baik. Terlihat banyak yang datang bersama pasangannya.     

Suasana sangat terasa ramai padahal mereka belum saja turun dan belum memasuki tempat berlangsungnya acara. Di samping acara reuni malam ini juga diadakan penggalangan dana untuk disumbangkan ke yayasan ataupun orang-orang yang membutuhkan.     

Sepanjang perjalanan Aeri terus memandang wajah masam tapi sebisa mungkin terlihat biasa saja.     

"Kalian masuklah ke dalam. Aku akan berkeliling bersama Yeon Ho," ujar Soo Yin untuk memecah keheningan karena tak kunjung ada yang bergerak.     

Dae Hyun menoleh ke belakang, tidak setuju dengan pernyataan Soo Yin.     

"Jika Yeon Ho ikut masuk pasti dia akan merasa sangat bosan," ujar Soo Yin sembari menyinggingkan senyumnya.     

"Benar apa yang dikatakan Soo Yin lebih baik kita berdua saja yang masuk. Lagi pula Soo Yin tidak memiliki tujuan. Tolong kau jaga Jo Yeon Ho baik-baik." Aeri menimpali pernyataan Soo Yin.     

"Soo Yin, kita adalah keluarga sehingga sudah seharusnya kita datang bersama," ujar Dae Hyun tidak setuju.     

"Aku baik-baik saja. Aku tidak perlu mendengarkan pengakuan orang-orang tentangku. Karena aku lebih suka pengakuan darimu yang lebih mengutamakanku," ujar Soo Yin sembari memandang Aeri.     

Aeri mengepalkan tinjunya erat-erat mendengar sindiran yang Soo Yin ucapkan.     

Dae Hyun mendesah panjang. Memang benar ucapan istri kecilnya. Pengakuan orang-orang tentang hubungan mereka     

"Kau benar. Kalian berdua bersenang-senanglah. Jika ada apa-apa hubungi aku," ujar Dae Hyun.     

"Tentu," sahut Soo Yin.     

Dae Hyun terlebih dahulu keluar dari mobil lalu membukakan pintu untuk Soo Yin dan Jo Yeon Ho.     

"Kau tidak boleh nakal. Jaga Mommy baik-baik, jika ada pria yang mendekatinya bilang pada ayah agar bisa menghajarnya," ujar Dae Hyun.     

Soo Yin hanya mengulum senyum mendengarnya.     

Aeri yang masih berada di dalam mobil bisa mendengar obrolan mereka. Rasanya sangat ingin muntah saat ini juga.     

Setelah berpamitan pada putra dan istri kecilnya, Dae Hyun segera melangkah masuk tanpa menunggu Aeri yang berjalan di belakangnya.     

"Dae Hyun, tunggu aku," ujar Aeri dengan langkah pelan. Tidak memungkinkan baginya melangkahkan kakinya dengan cepat karena sepatunya terlalu tinggi.     

"Seharusnya kau tidak perlu berlebihan seperti ini dalam berpakaian. Ingatlah, kita hanya datang ke acara reuni bukannya ke sebuah pesta," ujar Dae Hyun sembari mendesah pasrah. Mau tidak mau menunggu Aeri.     

"Aku hanya ingin mengenakan pakaian terbaik," sahut Aeri.     

Dae Hyun hanya bisa memijat kepalanya karena sejak dulu Aeri selalu ingin terlihat sempurna di depan orang lain.     

Soo Yin dan Jo Yeon Ho berkeliling mengitari sekolah yang memiliki wilayah cukup luas. Di saat yang bersamaan tanpa sengaja bertemu dengan teman-teman dekat Dae Hyun. Ada Jung Rock, Choi Won dan Do Yun.     

Soo Yin pernah bertemu beberapa kali dengan mereka. Awalnya Soo Yin malu tapi perlahan lama-lama terbiasa.     

"Bukankah kau istri Dae Hyun?" ujar Choi Won saat berpapasan dengan Soo Yin.     

Soo Yin hanya menyunggingkan senyum dan membungkukkan tubuhnya.     

"Selamat malam, semuanya," sapa Soo Yin. Tangannya tak terlepas dari genggaman Yeon Ho karena Soo Yin khawatir jika sampai anak itu menghilang.     

"Bukankah ini Yeon Ho?" ujar Do Yin sembari mengusap puncak kepala anak kecil itu.     

"Yeon Ho, sapa paman-paman ini. Mereka adalah teman-teman ayah," ujar Soo Yin.     

"Selamat malam, Paman," sapa Yeon Ho dengan patuh mengikuti perintah Soo Yin.     

"Anak yang pintar," puji Jung Rock.     

"Dimana Dae Hyun? Kenapa kalian hanya berdua?" tanya Do Yin.     

"Dae Hyun dan Aeri sepertinya sudah berada di tempat berlangsungnya acara," sahut Soo Yin.     

"Kenapa kalian justru disini?" imbuhnya dengan dahi berkerut.     

"Kami sedang jalan-jalan saja. Sudah lama kami tidak datang ke sekolah ini. Rasanya ingin mengenang memori yang ada di sini," sahut Choo Won.     

"Ya ampun, tega sekali Dae Hyun menyuruh istri secantik dirimu mengasuh anaknya. Soo Yin, lebih baik kau pergi bersamaku saja," ujar Do Yun sembari mengedipkan sebelah matanya.     

Yeon Ho memasang wajah masam dan langsung berdiri di depan Soo Yin. Sesuai perintah ayahnya akan menjaga Soo Yin dari godaan para lelaki.     

"Paman, tidak boleh mengganggu mommy," tukas Yeon Ho.     

"Wah, ternyata kau galak juga. Siapa yang mengajarkanmu?" ujar Do Yun sembari terkekeh.     

"Ayah bilang tidak boleh ada pria lain yang mendekati Mommy," ujar Yeon Ho dengan tegas.     

"Lihatlah anak kecil ini sudah seperti ayahnya saja. Sejak dulu sampai sekarang ternyata Dae Hyun masih saja tidak berubah jika ada yang mendekati kekasihnya," timpal Choi Won sembari tertawa renyah.     

Di saat yang bersamaan kebetulan sekali Mi Young menghampiri mereka.     

"Wah, ternyata di sini sangat ramai. Bolehkah aku bergabung bersama kalian?" ujar Mi Young.     

Ketiga pria itu saling berpandangan beberapa saat. Mereka cukup terkejut dengan kedatangan Mi Young.     

"Lama kita tidak berjumpa," ujar Mi Young dengan seulas senyum terukir di bibirnya     

"Benar, setelah menikah kau langsung pergi begitu saja. Asal kau tahu dulu Dae Hyun sangat frustasi dengan kabar pernikahanmu," terang Do Yun. Namun buru-buru menutup mulutnya karena ingat ada Soo Yin.     

Satu sekolahan sangat tahu bagaimana hubungan Dae Hyun dengan Mi Young. Mereka seperti tidak terpisahkan dan selalu mendapatkan gelar raja dan ratu sekolah.     

"Itu hanyalah masa lalu, tidak perlu diungkit lagi," ucap Mi Young dengan getir. Meskipun tidak bisa dipungkiri jika belakangan ini selalu saja memikirkan Dae Hyun dan berusaha mencari memori indah mereka.     

"Benar, yang terpenting sekarang kalian sudah sama-sama bahagia. Bagaimana kabar suamimu?" ujar Choi Won.     

"Aku … aku sedang mengurus perceraian dengannya," sahut Mi Young sembari tersenyum tipis.     

"Semuanya, aku pergi berkeliling lagi. Silahkan kalian melanjutkan obrolan," pamit Soo Yin. Pantas saja dia masih mengharapkan Dae Hyun. Tak disangka jika keluarganya kini di ambang kehancuran.     

"Soo Yin, kenapa kau begitu terburu-buru? Bukankah kita belum mengobrol? Sudah lama kita tidak berjumpa," ujar Mi Young agar Soo Yin mengurungkan niatnya untuk pergi.     

"Kalian berdua saling kenal?" ujar Do Yun.     

"Tentu saja. Kami sering bertemu di dalam banyak kesempatan. Awalnya aku tidak menyangka jika Dae Hyun memiliki gadis muda sepertinya," sahut Mi Young sembari melirik Soo Yin.     

"Kami juga tidak menyangka. Ternyata Dae Hyun sangat suka dengan gadis muda," ujar Choi Won sembari terkekeh.     

Soo Yin terpaksa tidak jadi pergi karena tidak ingin dikira murid sombong dan tidak tahu terima kasih. Karena bagaimanapun juga Mi Young pernah menolongnya.     

Sejak tadi Dae Hyun berkeliling mencari Soo Yin hingga ia dapat melihat orang-orang yang sedang berkumpul.      

"Soo Yin, aku dari tadi mencarimu. Kupikir kau ada dimana," ujar Dae Hyun yang belum menyadari keberadaan ada Mi Young di sana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.