Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Thunder Hall



Thunder Hall

0Di langit, sebuah sosok terlihat keluar dari dalam kuali merah menyala. Setelah pemuda itu mengayunkan lengan bajunya, kuali menyala tersebut berubah menjadi secercah cahaya, lalu memasuki badannya kembali.      

"Kak Lin Dong!" Setelah menyaksikan kejadian itu, sorot gembira seketika terpancar di mata lebar Mu Lingshan yang sudah cemas ketika menjaganya di luar.      

Lin Dong tersenyum pada Mu Lingshan. Setelah melihat tak ada peristiwa janggal yang terjadi, pemuda itu akhirnya diam-diam menghela napas lega di dalam hati. Karena bagaimanapun juga, ada cukup banyak pemburu benda berharga di goa peninggalan itu. Jika mereka sampai mengetahui kalau Lin Dong sudah mendapatkan Thunderbolt Core termurni, maka kondisinya pasti bakal cukup merepotkan.      

"Kak Lin Dong, apa kau sudah mengalahkan mayat iblis itu?" Ketika melihat Lin Dong sudah kembali, Mu Lingshan bertanya setelah menyadari mayat silver yang membuat mereka agak kesulitan, sudah tak ada lagi di sana.      

"Ya. Aku membantu Sesepuh itu melenyapkan Qi Yimo di dalam badannya. Tapi, dia hanya berupa sisa-sisa jiwa. Setelah jiwanya berhamburan, akhirnya dia menghilang dari dunia ini," jawab Lin Dong. Dia mengangguk sambil tersenyum pada gadis tersebut.      

"Kak Lin Dong benar-benar kuat." Mu Lingshan tersenyum gembira. Gadis itu tahu betul kalau mayat iblis tersebut memiliki kekuatan setara dengan praktisi ahli level Profound Death Tingkat Menengah. Jika mereka sampai berduel, tentu hasilnya bakal agak merepotkan bagi mereka berdua.      

"Aku cuma beruntung."      

Lin Dong menjawab sambil tersenyum dan mengusap kepala mungil Mu Lingshan. Apa yang dia katakan memang benar apanya. Jika bukan karena kenyataan kalau Zuo Fei masih memiliki sisa-sisa kesadaran, mustahil Lin Dong bisa melenyapkan Qi Yimo di dalam badan pria itu dengan mudah. Bahkan meskipun Lin Dong memiliki tiga benda berharga surgawi, jika praktisi level Profound Death Tingkat Menengah mengerahkan segala kemampuan dan bertarung melawannya, pemuda itu tak akan punya waktu untuk mengaktifkan dan menggunakan benda-benda surgawi miliknya.      

"Sebaiknya kita sekarang kemana?" Mu Lingshan mengedarkan pandangan ke sekitar dengan matanya yang lebar, lalu bertanya.      

"Ayo pergi ke area terdalam di goa peninggalan."      

Mata Lin Dong mengarah lurus pada ujung daratan yang besar dan luas. Dia sudah mendapatkan lokasi Thunderbolt Ancestral Symbol dari Zuo Fei. Tentu saja, Thunder Hall akan menjadi tempat di mana semua praktisi papan atas di goa peninggalan berkumpul.      

"Ayo pergi."      

Lin Dong berkata sambil melambaikan tangannya. Mereka sudah menghabiskan waktu sekitar setengah hari di tempat itu. Jika mereka tidak bergegas, maka Nine Serene Gate, Mysterious Sky Hall, serta para praktisi lainnya pasti sudah tiba di Thunder Hall. Meskipun Lin Dong tidak khawatir mereka bisa menemukan Thunder World lebih dulu, tapi memang sebaiknya terus bersikap waspada.      

"Orang-orang itu seharusnya tidak sadar atas keberadaan Thunderbolt Ancestral Symbol di goa peninggalan ini."      

Lin Dong bergumam sendiri. Jika Nine Serene Gate dan Mysterious Sky Hall sampai tahu mengenai Simbol itu, tak peduli betapa anehnya wilayah Sky Lightning Sea, mereka akan menggunakan segala cara untuk mengutus para praktisi yang lebih kuat kemari. Jika saat itu tiba, maka tidak akan ada generasi muda seperti Pang Hao dan Liu Xiangxuan yang memimpin pasukan.      

Setelah bergumam sendiri, Lin Dong tak lagi membuang waktunya. Sosoknya bergerak, dan dia berubah menjadi secercah cahaya yang melintas maju. Di belakangnya, Mu Lingshan mengikuti.      

...     

Selama perjalanan menuju Thunder Hall, ada beberapa tempat yang terlihat menyembunyikan benda berharga. Selain itu, ada cukup banyak praktisi yang bergerombol di tempat tersebut. Namun Lin Dong tidak berhenti. Alih-alih, dia langsung menuju ke area di dalam goa peninggalan.      

Ketika dia bergegas sambil memikirkan hal itu, efisiensi pemuda itu berubah semakin tinggi. Ketika malam hari berganti dan cakrawala mulai terang, Lin Dong bisa samar-samar merasakan kalau langit di wilayah itu sudah meredup dan menggelap. Beberapa awan badai melayang di langit. Samar-samar, siapapun bisa mendengar suara sambaran petir yang terdengar, lalu bergemuruh ketika menggema di daratan besar serta luas tersebut.      

"Energi petir di tempat ini … semakin mengamuk…"      

Di puncak pohon raksasa, sosok Lin Dong sontak muncul di sana. Dia menengadahkan kepala dan menatap ke arah langit gelap yang dipenuhi dengan awan-awan badai. Pemuda itu mampu merasakan sensasi menyesakkan menguar dari sana. Kondisi itu membuat Yuan Power di dalam badan seseorang bergerak lebih lambat. Energi petir di area dalam goa peninggalan itu tak diragukan lagi lebih berkecamuk dibandingkan di dunia luar.      

"Kak Lin Dong, jumlah praktisi yang berada di tempat ini semakin bertambah…" Usai mengedarkan pandangan ke area sekitar dengan matanya yang lebar, Mu Lingshan berkata pada Lin Dong.      

Ketika mendengar ucapan gadis itu, Lin Dong mengangguk singkat. Pemuda itu juga bisa merasakan kalau terdapat cukup banyak aura kuat yang berada di area tersebut. Aura-aura itu tak diragukan lagi, jauh lebih mendominasi dibandingkan para praktisi yang sudah ditemuinya sebelum ini. Terlebih lagi, tujuan mereka jelas, yaitu Thunder Hall yang berada di area dalam goa peninggalan…      

"Akhirnya mereka memperlihatkan diri, huh…"      

Lin Dong bergumam sendiri dengan suara lirih. Dia sudah tahu kalau ada praktisi elit sangat kuat yang tersembunyi di antara mereka yang tertarik pada goa peninggalan itu. Namun, sebelum ini, jumlah mereka yang tergolong banyak sudah memilih untuk bersikap rendah diri. Sekarang, setelah tiba di tempat tujuan, para praktisi itu tentu bakal memperlihatkan diri…      

"Ayo pergi. Thunder Hall tidak jauh dari tempat ini…"      

Lin Dong berkata sambil mengerucutkan bibir. Tak peduli betapa banyak praktisi yang tertarik oleh goa peninggalan, karena bagaimanapun juga, dia pasti akan mendapatkan Thunderbolt Ancestral Symbol. Demi mendapatkannya, Lin Dong sudah mengorbankan darah, keringat, dan usaha keras selama bertahun-tahun. Perlahan-lahan, dia akhirnya tiba di tempat tujuannya. Perjalanan ini tidak tergolong mudah.      

Ketika berkata demikian, Lin Dong dan Mu Lingshan kembali melesat. Namun kali ini, perjalanan mereka tidak berlangsung lama. Setelah dua jam berlalu, mereka perlahan-lahan terhenti. Tak lama setelahnya, sorot terkesima terpancar di mata keduanya, dan dua orang itu mengedarkan pandangan ke arah daratan luas di depan mereka.      

Daratan itu adalah area berwarna silver yang besar dan luas, serta ujungnya tak bisa diprediksi. Di permukaan tanah, jika seseorang mengamatinya dengan teliti, mereka akan dapat melihat petir menjalar seperti ular-ular yang tengah melata. Jika melihat di kejauhan, daratan itu seperti lautan petir yang menawan dan luar biasa.      

Pada saat ini, bentangan lautan petir itu dipenuhi dengan jurang-jurang dalam. Jurang-jurang itu dalamnya kira-kira mencapai 10 kilometer, dan dasarnya seolah tak bisa diprediksi. Selain itu, jurang-jurang itu terlihat sangat aneh di tiap-tiap bagiannya, seolah tidak terbentuk secara alami. Jurang-jurang itu lebih terlihat seperti … bekas-bekas luka yang ditinggalkan karena pertarungan yang menggemparkan bumi.      

"Pertarungan yang sangat luar biasa pasti pernah terjadi di tempat ini dulu." Ketika menatap jurang-jurang dalam yang seolah mencabik-cabik daratan, sorot terkejut terpancar di mata Lin Dong, dan dia berkomentar lirih.      

Jika dia tidak salah, tokoh dalam perang besar itu pasti Lord Thunder Emperor dan Yimo level Raja yang disebutkan oleh Zuo Fei … Benar-benar sulit membayangkan pertarungan antara dua praktisi yang berada di level serupa. Duel itu mencapai level di mana mereka bisa menghancurkan daratan dengan mudah hanya dengan membalikkan telapak tangan.      

"Oh? Di mana Thunder Hall?" Sambil mengedarkan pandangan ke sekitar dengan matanya yang lebar, Mu Lingshan tiba-tiba bertanya tak yakin. Gadis itu tak bisa menemukan tempat yang disebut-sebut sebagai aula di daratan terpencil dan hancur tersebut. Segala sesuatu di sana, bahkan gunung-gunung yang awalnya ada, seakan sudah hancur menjadi debu karena pertarungan besar itu.      

Mata Lin Dong juga diedarkan ke area sekitar. Sambil berpikir, dia perlahan-lahan mendongak dan menatap langit di atas daratan. Awan-awan badai tebal melayang di sana. Gejolak energi tak terbatas dan besar samar-samar terasa ketika menguar dari area tersebut.      

"Thunder Hall tidak berada di daratan, tapi di dalam awan-awan badai itu…" Sambil menatap awan-awan badai yang melayang di langit, senyuman tipis muncul di wajah Lin Dong saat dia menjawab.      

"Ternyata ada di langit?" Ketika mendengar jawaban Lin Dong, sorot terperangah terpancar jelas di dalam mata Mu Lingshan yang menyerupai kristal.      

Lin Dong mengangguk dan berangsur-angsur melayang naik. Secara langsung, dia terbang menuju ke bentangan awan-awan badai, dan Mu Lingshan mengikuti tak jauh di belakangnya.      

Saat mereka semakin mendekati bentangan awan-awan badai, kilat-kilat yang menyambar dari dalam terasa semakin memekakkan telinga. Bentangan langit itu dipenuhi dengan energi petir yang berkecamuk, dan hujan petir menghujam dari awan-awan seperti ular yang melata.      

Sosok Lin Dong akhirnya muncul di luar bentangan awan-awan badai. Sambil menoleh menatap ke arah awan, dia mendapati kalau di awan-awan badai, terdapat aula petir yang berdiri dengan begitu agung dan tak mampu digambarkan melalui kata-kata. Aula itu diam melayang di awan-awan badai. Nuansa megah yang terkesan kuno menguar dari bangunan tersebut dapat menggetarkan hati siapapun.      

"Ternyata tempat itu yang namanya Thunder Hall, huh…"      

Saat menatap aula raksasa yang menjulang di atas awan-awan badai, Lin Dong sontak menghirup udara dalam-dalam. Semangat berapi yang meluap-luap menyeruak dari dalam matanya seperti air bah.      

Thunderbolt Ancestral Symbol ada di dalam Thunder World di sana!     

Setelah bertahun-tahun, Lin Dong akhirnya tiba di tempat itu…      

Emosi Lin Dong yang memuncak sontak ditahan olehnya. Usai mengedarkan pandangan ke sekitar, dia sadar kalau sudah ada beberapa sosok yang melayang di atas awan-awan badai di sekitar Thunder Hall. Ternyata mereka adalah para praktisi yang sudah bergegas berdatangan dari segala penjuru. Apalagi, orang-orang itu semua memiliki aura meluap-luap yang menguar dari badan mereka. Aura itu jelas mengungkapkan kalau mereka semua bukan orang lemah.      

Di balik awan-awan badai, Lin Dong juga mendeteksi beberapa sosok tak asing. Seluruh pasukan Nine Serene Gate serta Mysterious Sky Hall juga sudah tiba.      

Ketika Lin Dong mengedarkan pandangan matanya, Pang Hao rupanya langsung menyadari keberadaan pemuda tersebut. Ekspresi wajah pria itu sontak menjadi suram. Dari situasi sekarang, tampaknya dia sama sekali tidak membayangkan kalau Lin Dong bakal bisa selamat setelah diburu oleh mayat iblis.      

Saat menyadari keberadaan Lin Dong, sorot terkesima terpancar di mata cantik Liu Xiangxuan, dan dia menatap pemuda tersebut. Karena Lin Dong bisa kabur dari cengkraman mayat iblis level Profound Death Tingkat Menengah, berarti pemuda itu bukan orang biasa.      

Ketika ditatap oleh mereka, Lin Dong hanya menyunggingkan senyuman, dan mengalihkan pandangannya. Tiba-tiba saja, ketika menoleh, dia menatap ke arah yang berbeda di balik awan-awan badai.      

Ada tiga pria yang tengah berdiri melayang di udara di dalam bentangan awan-awan badai. Pada saat ini, mereka bertiga sedang menatapnya dengan seringai sadis di wajah masing-masing. Mereka bertiga semua mengenakan jubah berwarna hitam putih, dan tali berwarna serupa menyerupai gabungan energi Yin dan Yang.      

Saat ini, ketika melihat jubah spesial itu, ekspresi Lin Dong seketika berubah suram. Niat membunuh yang terlihat jelas menyeruak seperti air bah dari dalam matanya.      

Telapak tangan di dalam lengan bajunya perlahan-lahan dikepalkan. Niat jahat berangsur-angsur terpancar di matanya, dan dia perlahan-lahan menunduk.      

Dia tak akan pernah melupakan pola jubah itu seumur hidupnya!      

"Yuan Gate!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.