Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Harapan



Harapan

0Pusaran hitam melayang di udara. Siapapun dapat melihat tubuh sosok yang berada di pusat pusaran itu. Benang-benang cahaya terus memasuki badan Sky Devouring Corpse, seakan-akan sedang memperbaiki sesuatu.      

Selama proses perbaikan itu terjadi, riak-riak energi yang semakin kuat menyebar ke sekitar…      

Lin Dong duduk diam tak jauh dari pusaran hitam tersebut. Pandangannya yang menatap sedikit ke bawah terkadang bakal diedarkan ke arah pusaran dengan sorot tak sabar. Sky Devouring Corpse sudah berada di dalam pusaran hitam selama delapan hari.      

Selama delapan hari terakhir, roh rubah ekor sembilan sudah meminjam kekuatan Simbol Leluhur untuk berangsur-angsur memperbaiki Sky Devouring Corpse yang sebelumnya rusak. Walaupun Sky Devouring Corpse belum sepenuhnya berhasil diperbaiki, tetapi jelas jauh lebih kuat dibandingkan sebelumnya      

"Sesepuh, apa kau baik-baik saja?"     

Pandangan Lin Dong dialihkan dari pusaran hitam, lalu menatap sosok bercahaya di depannya. Sosok roh rubah ekor sembilan yang awalnya menyerupai ilusi, kini semakin terlihat samar.      

Roh rubah ekor sembilan hanya tersenyum ketika mendengarnya. Namun pandangan matanya tetap terpaku pada pusaran ketika dia menyahut, "Sejak awal aku hanya merupakan sosok ilusi dan nantinya bakal menghilang. Membantumu sebelum aku lenyap adalah bentuk balas budiku atas kebaikan hatimu pada Suku Nine-tail."      

Saat ini, matanya mendadak terfokus dan dia menambahkan dengan suara lembut, "Seharusnya sebentar lagi selesai…"      

Usai roh rubah ekor sembilan selesai bicara, Lin Dong bisa merasakan kalau riak-riak energi yang sangat kuat mendadak menyeruak dari lubang hitam. Cahaya hitam lantas meluap-luap. Hingga akhirnya, cahaya hitam itu berubah menjadi Simbol lubang hitam kuno.      

Sebuah sosok berwarna hitam legam bagai tinta tampak tak bergerak di bawah Simbol tersebut. Sosok Sky Devouring Corpse sekarang sedang berselimutkan berbagai macam Simbol-simbol kuno yang sangat rumit. Walaupun Sky Devouring Corpse masih terlihat selemah kondisi sebelumnya, tetapi Lin Dong bisa jelas merasakan kekuatan mencengangkan yang terkandung di dalamnya.      

"Sky Devouring Corpse sekarang bisa menandingi praktisi ahli level Profound Death Tingkat Atas. Dengan kemampuan penghisap energinya yang unik, Sky Devouring Corpse pasti bisa bertahan dari serangan praktisi Tingkat Samsara. Tentu saja, menggunakannya untuk mengalahkan praktisi Tingkat Samsara mungkin agak sulit." Roh rubah ekor sembilan menatap Sky Devouring Corpse. Dia agak tidak puas dengan level pemulihan tersebut. Namun tidak ada yang bisa dia lakukan. Jika roh rubah ekor sembilan itu berada di masa kejayaannya, dia mungkin bisa memperbaikinya sampai kekuatan tempur dan pertahanan Sky Devouring Corpse bisa setara dengan praktisi Tingkat Reincarnation. Namun sayang sekali…      

"Sudah cukup."      

Lin Dong tersenyum. Kekuatan Sky Devouring Corpse memang berada di kemampuan pertahanannya. Dengan adanya benda itu yang melindunginya, dia pasti bakal lebih aman ketika bepergian di Dunia Iblis.      

Lin Dong berdiri. Sambil mengayunkan lengan bajunya, dia kembali menyimpan Sky Devouring Corpse. Devouring Ancestral Symbol juga kembali menjadi sinar cahaya hitam yang memasuki kepalanya. Tak lama kemudian, dia mendongak menatap kolam tulang merah di udara yang dipenuhi energi merah mengerikan. Lin Dong tidak bisa merasakan hawa keberadaan Xin Qing sejak gadis itu memasuki kolam tersebut. Jika bukan karena Lin Dong bisa merasakan kalau memang ada sesuatu yang diseduh di dalamnya, dia bakal khawatir kalau terjadi sesuatu pada gadis kecil tersebut.      

"Sesepuh, berapa lama Xin Qing perlu menerima warisan itu?"     

"Beberapa tahun lagi."      

Lin Dong hanya mampu menggeleng tak berdaya ketika mendengar periode yang tak jelas tersebut. Tampaknya tak ada cara untuk mengetahui kapan dia bisa kembali bertemu Xin Qing. Jika saat itu tiba, kemungkinan berbagai macam hal sudah berubah…     

"Sesepuh, karena semuanya sudah berakhir, maka tak ada alasan bagiku tetap berada di tempat ini. Setelah aku keluar, aku akan mengabarkan Suku Nine-tail untuk melakukan apa yang sudah kaukatakan."      

"Kalau begitu, terima kasih banyak." Roh rubah ekor sembilan tersenyum ramah seraya membalasnya.      

Lin Dong menyunggingkan senyum. Dia kembali menatap kolam tulang besar di langit. Lin Dong kemudian menangkupkan kedua tangannya, dan membungkuk dengan penuh hormat pada roh rubah ekor sembilan. Tanpa ragu-ragu sedikit pun, dia berbalik dan meninggalkan aula. Dalam beberapa kali bergerak, Lin Dong sudah memasuki pusaran spasial, dan pergi dari sana.      

Roh rubah ekor sembilan itu menyaksikan sosok Lin Dong yang menghilang. Tak lama kemudian, dia menghela napas perlahan-lahan. Suara gumamannya perlahan-lahan menggema di seluruh dimensi.      

"Kuharap kau bisa mendapatkan warisannya. Meskipun kurasa itu bukan hal yang mudah…"     

...     

Di dalam desa Nine-tail, area di sekitar altar di dalam puing-puing bangunan sudah dipenuhi anggota Suku Nine-tail. Mereka semua duduk di tanah. Namun, arena luas itu sunyi senyap. Pandangan mata semua orang terpaku lekat pada pintu merah darah di atas altar.      

Tidak ada seorang pun yang beristirahat selama delapan hari sejak Lin Dong dan Xin Qing masuk ke sana. Mereka ingin menunggu berita terakhir itu di sana. Berita itu akan menentukan nasib Suku Nine-tail mereka…      

Seiring bergulirnya hari, samar-samar aura putus asa diam-diam menyebar di area tersebut. Sorot ceria di dalam mata anggota Suku Nine-tail juga berangsur-angsur lenyap.      

Bibi Xin duduk di area terdekat dengan altar sambil menangkupkan kedua tangannya bersama-sama. Sorot kelelahan samar-samar terpancar di matanya. Namun dia tidak memperlihatkan sedikit pun tanda-tanda ingin beristirahat.      

Dia juga merasakan hawa keputusasaan yang berangsur-angsur menyebar. Namun dia tak berdaya untuk menghentikannya. Karena Bibi Xin jelas paham jika Lin Dong dan Xin Qing tidak bisa kembali, maka Suku Nine-tail mereka mungkin tak perlu tetap bertahan diri…      

Mereka akan membawa kejayaan Suku Nine-tail di masa lalu, dan menghilang dari dunia ini.      

Sorot pilu terpancar di mata Bibi Xin ketika dia memikirkan hal tersebut. Namun, sebelum perasaan sedih itu bisa menyebar, ekspresinya mendadak berubah. Dia segera mendongak, dan mendapati riak-riak energi bermunculan di pintu merah darah yang sudah kembali tenang selama delapan hari terakhir.      

Keributan segera terjadi di arena puing-puing bangunan. Semua orang menengadahkan kepala mereka dengan raut sangat cemas saat menatap pintu yang beriak-riak tersebut. Sinar cahaya merah darah berpendar, dan sosok pemuda perlahan-lahan berjalan keluar, lalu muncul di jarak pandang mereka.      

"Rupanya Tuan Lin Dong!"     

Lin Dong berdiri di altar dan mengawasi anggota-anggota Suku Nine-tail di sekelilingnya. Pandangan mereka dipenuhi dengan sorot penantian dan harapan…      

"Bibi Xin."     

Lin Dong menatap wanita cantik di bagian depan altar. Dia tersenyum simpul ketika ditatap Bibi Xin dengan sorot cemas. Suara Lin Dong lantas terdengar di seluruh area puing-puing bangunan. "Selamat, ada harapan Suku Nine-tail bisa kembali berjaya."      

Suara Lin Dong terdengar seperti pilar yang menyokong langit dan menggemparkan lautan. Ucapannya seketika menghancurkan hawa menyesakkan di tempat itu. Namun rupanya malah tidak ada suara sorak-sorai yang terdengar. Anggota Suku Nine-tail hanya menutupi mulut mereka dengan erat, dan air mata penuh emosi membasahi wajah mereka. Beberapa suara tangisan sedu-sedan akhirnya terdengar.      

Lin Dong menyaksikan kejadian itu, dan diam-diam menghela napas. Kemungkinan Suku Nine-tail sudah mengalami masa-masa sulit selama bertahun-tahun terakhir ini. Ketika suku yang pernah jaya mengalami penurunan, maka kejayaan mereka di masa lalu malah perlahan-lama menyesakkan mereka.      

Lin Dong tak berkata lebih lanjut. Dia hanya duduk di depan altar dan menatap ke cakrawala. Baru beberapa saat kemudian, Bibi Xin mendekatinya dengan mata memerah. Lin Dong tersenyum pada Bibi Xin dan menjelaskannya secara detail tentang peristiwa yang terjadi di dalam Aula Ancestral Soul.      

"Tuan Lin Dong, kau adalah penyelamat Suku Nine-tail. Kalau Suku Nine-tail kami bisa kembali berjaya di masa depan, kami akan mengikuti Tuan untuk membayar kebaikan hatimu yang besar ini!"     

Bibi Xin akhirnya berlutut di depan ketika ucapan terakhir Lin Dong keluar dari mulutnya. Kelompok anggota Suku Nine-tail di belakangnya juga ikut berlutut. Ada sorot berterima kasih yang tulus di mata mereka.      

Mereka jelas sadar jika bukan karena Lin Dong, maka Suku Nine-tail pasti kehilangan harapan terakhir mereka. Setelah itu, mereka hanya bisa terjatuh ke dasar Dunia Iblis, dan diusik serta dihina oleh pihak-pihak lain…      

Lin Dong hanya mampu tertawa kecut ketika melihat sikap mereka.      

"Bibi Xin, sebaiknya kau secepat mungkin mengaktifkan formasi yang dibilang leluhur. Sudah waktunya Suku Nine-tail berubah." Bibi Xin berdiri dan mengusap air mata penuh emosi di wajahnya. Tak lama kemudian, dia mengangguk mantap.      

"Semua anggota suku. Kita akan segera menutup desa dan mempersiapkan formasi!"      

"Baik!"     

Semua anggota Suku Nine-tail menyahut keras. Keceriaan dan rasa percaya diri sudah kembali berangsur-angsur kembali ke suara mereka.      

Lin Dong berdiri di altar. Dia menatap ke arah desa yang kini ramai, lalu tersenyum. Suku Nine-tail pasti bisa mengembalikan kejayaan mereka di zaman kuno ketika mereka bertemu lagi.      

Mungkin sulit bagi mereka untuk mengimbangi empat klan penguasa. Namun mereka jelas memiliki potensi yang tak terbatas setelah terbebas…      

...     

Dibutuhkan seminggu penuh untuk mempersiapkan formasi Suku Nine-tail. Selama periode itu, Lin Dong tetap tinggal di desa untuk menangani segala macam insiden yang mendadak atau tidak terduga. Namun, dia lega kalau sama sekali tidak ada masalah yang terjadi.      

Persiapan formasi itu selesai sesuai jadwal.      

Kedua tangan Lin Dong terlipat di punggung, dan dia berdiri di atas pohon besar di tengah desa. Dia mendongak dan menatap ke arah formasi bercahaya raksasa yang menyelimuti seluruh gunung. Lin Dong mampu mendeteksi riak-riak energi kuno di dalam formasi cahaya tersebut.      

"Tuan Lin Dong, Nine-tail Sky Concealing Formation sudah berhasil disiapkan. Gunung ini akan tersembunyi dari dunia luar ketika formasi itu diaktifkan. Orang luar tidak akan bisa masuk dan kami tidak akan bisa keluar." Bibi Xin menatap formasi itu dari pohon besar di bawah dengan sikap puas, dan dia mendongak sambil berkata.      

Sejak urusan di Aula Ancestral Soul terjadi, bahkan Bibi Xin juga mulai memanggil Lin Dong dengan cara seperti itu. Pemuda itu tidak terbiasa dengan sikap itu, tetapi dia tak punya pilihan lain.      

Wanita-wanita muda Suku Nine-tail berkumpul di sekeliling Bibi Xin. Mereka menatap Lin Dong dengan tatapan penuh hormat yang tidak bisa disembunyikan. Bahkan anggota Suku Nine-tail di kejauhan yang sibuk menstabilkan formasi juga terkadang bakal menatap ke arahnya. Pandangan mata mereka dipenuhi dengan sorot berterima kasih dan penuh hormat.      

"Kalau demikian … Aku juga akan segera pergi."      

Lin Dong menunduk, lalu tersenyum ke semua orang. Tak lama kemudian, dia menunjuk ke arah daratan di kejauhan. Debu-debu kekuningan membumbung hingga ke langit, dan pasukan hitam terlihat mendekat.      

Pasukan itu adalah Tiger Devouring Army yang dipimpin Api Kecil.      

Bibi Xin dan para praktisi lainnya memperlihatkan sorot enggan ketika mendengarnya.      

"Semuanya, seluruh Dunia Iblis akan terguncang ketika kalian kembali muncul di dunia ini … Jika saat itu tiba, maka kalian semua tidak akan menjadi orang lemah lagi. Kejayaan di zaman kuno akan kembali ditorehkan oleh kalian. Aku sangat tak sabar untuk bertemu kalian lagi."      

Lin Dong berdiri di puncak pohon, lalu menangkupkan kedua tangannya bersama ke arah seluruh Suku Nine-tail. Sesaat kemudian, dia tertawa keras dan terbahak-bahak. Dia lantas bergerak, dan berubah menjadi sosok bercahaya yang keluar dari desa Nine-tail.      

"Sampai jumpa, Tuan!"      

Kelompok besar anggota Suku Nine-tail yang dipimpin Bibi Xin lantas membungkuk padanya dari belakang. Suara penuh hormat mereka terus menggema di gunung ketika sosok Lin Dong menghilang di kejauhan.      

Ketika benteng gunung ini muncul lagi, kemungkinan mereka akan mengguncang seluruh Dunia Iblis seperti apa yang sudah dikatakan Lin Dong.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.