Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Lembut dan Ramah



Lembut dan Ramah

0"Dhuaar!"      

Dua sosok yang berlumuran darah itu terjatuh tak berdaya di tanah. Debu-debu berhamburan, dan pada akhirnya terjatuh seperti badai pasir yang akan segera terhenti.      

Seluruh kota menjadi hening sepenuhnya.      

Setelah sesaat terkesima, berpasang-pasang mata beralih menatap ke arah satu-satunya pemuda yang masih berdiri di atas lubang besar. Sorot serius yang dipenuhi dengan rasa terkesima terpancar di mata mereka. Karena bagaimanapun juga, mereka paham betapa besar harga yang perlu dibayar demi mengalahkan dua praktisi di hadapannya.      

Satu-satunya anggota generasi muda di Chaotic Demon Sea yang bisa melakukannya kemungkinan hanya pemuda tak normal itu—yakni Lin Dong…     

"Dia rupanya menang … Benar-benar luar biasa…"      

Tatapan Zhou Ze juga tampak kebingungan ketika menatap sosok punggung pemuda itu. Dia segera menghela napas dalam-dalam. Saat ini, bahkan seseorang berharga diri sepertinya tak punya pilihan selain mengakui kekuatan yang dimiliki Lin Dong. Baru setelah bertarung sendiri melawan Hua Chen dan Xu Xiu, maka mereka bakal benar-benar paham betapa besar kekuatan yang dimiliki dua praktisi tersebut. Namun, Lin Dong bisa mengalahkan mereka berdua dengan kemampuannya seorang diri. Kemungkinan tidak ada seorang pun di antara anggota generasi muda di Chaotic Demon Sea bisa menandingi Lin Dong.     

"Insting Master memang … sangat tajam." Mata cerah serta cantik Tang Xinlian bercahaya terang ketika menatap ke arah punggung pemuda itu. Saat ini, nada bicara Tang Xinlian terasa lembut dan manis. Kondisi itu jelas jarang sekali terlihat darinya.      

"Aku tahu Kak Lin Dong pasti bakal menang!" Mu Lingshan berseru gembira. Mungkin di antara mereka, hanya dia yang selalu percaya kalau Lin Dong bisa keluar sebagai pemenang…      

"Di masa depan nanti, Dik Lin Dong bakal menjadi praktisi yang sangat terkenal di Chaotic Demon Sea … Jika Nefarious Bone Old Man dari Demonic Wind Cave sampai mengetahui tentang hal itu, maka kemungkinan dia tidak akan berani muncul di depan Lin Dong." Di bangunan tak jauh dari lubang besar, Gu Yan mendadak berdiri dan berkata sambil tersenyum. Dadanya yang sesak akhirnya kembali tenang setelah hasil pertarungan itu muncul.      

Di sampingnya, Gu Mengqi dan Gu Ya bertukar pandang dan tertawa lembut. Mereka tahu kalau nama Lin Dong kemungkinan bakal tersebar di seluruh Chaotic Demon Sea setelah pertarungan ini berakhir. Walaupun mereka tidak tahu seperti apa reputasi Lin Dong di Benua Xuan Timur, tetapi kemungkinan bakal ada keributan besar di area itu kalau berita ini sampai tiba di sana.      

Pemuda yang berasal dari Benua Xuan Timur itu bisa membuat semua orang tercengang.      

Suasana hening di dalam Kota Fiery Flame berlangsung selama beberapa saat. Suara riuh-rendah tiba-tiba terdengar. Tak lama kemudian, seluruh kota mulai bergetar, dan suara bersahut-sahutan serta ucapan memberi selamat bermunculan. Hingga pada akhirnya, suara-suara itu berkumpul, seakan memenuhi seluruh jota.      

Pertarungan sesengit itu tentu bisa membuat semua orang terkesan.      

Sosok di dalam lubang besar itu agak gemetaran ketika suara sorak-sorai yang menggemparkan bumi menggema di seluruh kota. Dia mendadak mulai terbatuk-batuk hebat, lalu memuntahkan darah segar dari mulutnya. Sesaat kemudian, pemuda itu menutupi mulut dengan tangannya. Wajahnya tampak sangat pucat.      

"Benar-benar … lawan yang susah dikalahkan."      

Lin Dong menatap dua sosok di depannya dan sontak terkekeh kecut. Dia bisa merasakan kalau badannya sekarang benar-benar kehabisan Yuan Power.      

Sensasi pusing saat ini juga menyeruak dari kepala Lin Dong. Dia baru saja bermaksud ingin mengangkat kakinya ketika sosoknya sontak terhuyung-huyung dan terjatuh.      

Namun, badan Lin Dong yang terjatuh itu tidak mendarat secara menyedihkan di tanah. Di saat-saat terakhir, dia menyadari ada cahaya merah terang di hadapannya. Tak lama kemudian, dia bisa merasakan kalau badannya menyentuh suatu permukaan yang lembut. Aroma wangi mendadak segera memasuki hidungnya.      

Sensasi lembut yang mendadak terasa itu menyebabkan sensasi pusing di dalam kepala Lin Dong agak menghilang. Dia menoleh dan mendapati sepasang mata cantik serta menawan bertemu pandang dengannya. Badan Lin Dong sedang bersandar pada sosok wanita yang lembut tersebut.      

Tang Xinlian tidak menghindari pandangan mata Lin Dong. Alih-alih, senyuman merekah di wajahnya yang menawan. Ekspresi ramah di wajah Tang Xinlian terasa sangat berbeda bagi seseorang yang biasanya bersikap tangguh.      

Tang Xinlian memapah Lin Dong, dan pemuda itu terduduk. Wanita itu kemudian berlutut, lantas duduk di sampingnya. Tak lama kemudian, Tang Xinlian mendongak menatap ke arah langit biru. Suasana hening sekarang terasa janggal dengan aura membunuh yang mencengangkan serta beringas barusan.      

"Terima kasih." Tang Xinlian menatap ke arah Lin Dong dan berkata sambil tersenyum. Dia tahu kalau Mo Luo sudah bekerja keras membuat rencana tersebut. Kalau Lin Dong sampai gagal, maka semua usaha Mo Luo bakal sia-sia belaka. Di saat yang bersamaan, kemungkinan reputasi Flame Divine Hall mereka bakal terkena dampak yang besar.      

"Mereka sudah membuatku sangat terdesak … Mana mungkin aku bisa mundur meskipun aku ingin melakukannya…" Lin Dong tersenyum kecut. Dia menatap ke arah kedua tangannya yang kotor dan berlumuran darah. Senyum getir di wajahnya semakin melebar. Sudah lama sekali sejak dia bertarung tanpa memperlihatkan belas kasihan seperti itu…      

Sementara Lin Dong sedang menatap ke arah kedua tangannya yang kotor berlumuran darah, sebuah tangan ramping serta lembut mendadak terulur di sampingnya. Sesaat kemudian, tangan itu menggenggam tangan Lin Dong sampai membuatnya tercengang. Setelah itu, tangan lembut tersebut mengeluarkan sebuah kain halus. Tang Xinlian perlahan-lahan dan dengan lembut mengusap bekas-bekas darah dari tangan Lin Dong.      

Lin Dong agak tercengang ketika menyaksikan kejadian tersebut. Sensasi dingin di tangannya membuat Lin Dong merasa kalau dia sedang memegang sebuah giok lembut. Sensasi itu terasa sangat menyenangkan. Namun, kejadian itu juga membuat kulit kepala Lin Dong mati rasa. Karena dia bisa mendengar keributan di kota, serta beberapa tatapan tajam yang diarahkan padanya…      

"Apa kau berusaha membuatku terbunuh?"      

Lin Dong merasa agak malu. Kemungkinan baru pertama kali itu dia diperlakukan demikian oleh wanita cantik. Terlebih lagi, Tang Xinlian punya status yang unik di Flame Divine Hall, dan ada begitu banyak praktisi yang menyukainya. Diperlakukan demikian oleh Tang Xinlian, tentu bakal memunculkan berbagai macam dendam dari banyak orang…      

Oleh karena itu, reaksi pertama Lin Dong adalah menarik tangannya mundur. Namun Lin Dong lupa kalau dengan kondisinya sekarang, dia bukan tandingan Tang Xinlian. Maka dari itu, ketika Lin Dong berusaha menarik tangannya kembali, dia sadar kalau usahanya sia-sia belaka.      

"Meskipun aku wanita, aku tidak takut. Apa yang kautakutkan?" Tang Xinlian bahkan tidak menatap ke arah Lin Dong saat dia berkata dengan suara lirih. Tak lama kemudian, dia membersihkan tangan Lin Dong yang berlumuran darah dengan serius.      

Tempat itu segera menjadi titik fokus perhatian di kota. Sikap Tang Xinlian yang mencengangkan segera menimbulkan keributan yang mengerikan. Karena bagaimanapun juga, semua orang di Chaotic Demon Sea mengetahui Flame Fairy. Terlebih lagi, kekuatan Tang Xinlian sebanding dengan kecantikannya. Jika melihat melalui sudut pandang tertentu, dia tergolong wanita idaman begitu banyak pria muda, tampan, dan berbakat.      

Namun, wanita itu biasanya bersikap pemberani dan seperti pria. Keberanian dan kekuatan Tang Xinlian yang setara dengan pria, membuat banyak orang menjadi waspada ketika mendekatinya. Namun saat ini … wanita yang memimpin 80 persen pasukan Flame Divine Hall, tengah berlutut di samping pria dan terdiam membersihkan darah serta tanah di tangan pria itu tanpa peduli dengan peduli dengan kekacauan yang terjadi…      

"Suit, suit…"      

Peristiwa itu terlalu provokatif. Sehingga, berbagai siulan segera terdengar di dalam kota. Ada rasa iri yang tak bisa disembunyikan di dalam suara-suara bersiul tersebut. Bisa menikmati perlakuan semewah itu, tampaknya usaha keras manapun juga terasa setimpal.      

Ketika Zhou Ze yang berdiri di luar lubang besar melihat kejadian itu, matanya sontak menggelap. Namun, dia segera mengedikkan bahunya dengan sikap ramah.      

Tang Xilian akhirnya menarik mundur tangannya dengan acuh setelah membersihkan kedua tangan Lin Dong di tengah-tengah begitu banyak suara bersiul tak senonoh. Dia memandang Lin Dong dan berkata, "Aku bermaksud berterima kasih atas bantuanmu hari ini. Jangan terlalu memikirkannya."      

Tang Xinlian berbalik usai berbicara, membuat Lin Dong bisa menatap sisi wajahnya yang cantik. Wajah Tang Xinlian tetap memperlihatkan ekspresi tenang, seolah tindakannya barusan bukan sesuatu yang tidak biasa. Namun Lin Dong yang sangat tajam bisa mendeteksi getaran samar ketika Tang Xinlian kembali menarik tangannya. Hati wanita itu tidak setenang apa yang diperlihatkannya di permukaan.     

Walaupun Lin Dong menyadarinya, tetapi dia tidak berani mengucapkan apapun. Alih-alih, dia hanya mengangguk dengan canggung karena malu. Tak lama kemudian, dia segera menoleh ke arah duo Hua Chen yang terjatuh dan berkata, "Mereka masih hidup."     

Lin Dong segera menyadari kalau wajah menawan Tang Xinlian mendingin setelah dia berkata. Dia segera mengepalkan tangannya, dan tombak burung phoenix api muncul di tangannya.      

"Kalau begitu, mari bunuh mereka."     

Tang Xinlian berdiri. Wanita yang awalnya terlihat lembut barusan, sudah kembali menjadi Flame Fairy yang beringas dan tegas dari Flame Divine Hall. Nafsu membunuhnya membuat alis Lin Dong berkedut.     

Tang Xinlian bersikap tegas dan bergerak secepat kilat. Tanpa menunggu lebih lama, dia segera menerjang maju. Tatapan matanya tampak dingin. Tombak panjang di tangannya menguarkan cahaya dingin di udara, dan ditusukkan tanpa ampun ke arah kepala mereka.      

"Bzzt!"      

Tombak panjang itu hendak mengenai kepala dua orang tersebut ketika cahaya hitam melingkar mendadak menyeruak dari badan mereka. Suara 'klang' terdengar, dan tombak panjang Tang Xinlian ditangkis.      

Perkembangan yang tak diduga-duga itu membuat mata cantik Tang Xinlian memicing. Namun, tak ada raut tercengang yang muncul di wajah cantiknya. Alih-alih, Tang Xinlian menengadah menatap langit dan berbicara dengan suara lirih, "Apa mereka akhirnya bakal memperlihatkan diri?"      

Lin Dong saat ini juga ikut mendongak. Sesaat kemudian, matanya memicing ketika dia melihat retakan hitam raksasa mendadak menjalar di langit biru. Aura iblis yang mengerikan menyeruak dari sana.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.