Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Busur Petir, Anak Panah Hitam



Busur Petir, Anak Panah Hitam

0Kilau dingin terpancar di mata Lin Dong, dan dia mendadak mengulurkan tangannya. Awan-awan petir segera berdatangan dari semua penjuru, lalu berkumpul di udara di atasnya. Suara-suara bergemuruh lantas terdengar, dan naga petir berukuran tiga kilometer mendesing maju. Hingga akhirnya, naga itu langsung memadat di telapak tangan Lin Dong.      

Sambaran-sambaran petir menari-nari ketika naga petir itu menciut dengan cepat. Sebuah busur petir silver kini muncul di tangan Lin Dong.      

Sambil memperlihatkan ekspresi dingin di wajahnya, Lin Dong memandang Seventh Seat King yang sedang berdiri di langit. Dia lalu menggunakan salah satu tangannya untuk perlahan-lahan menarik busur petir hingga bergemeretak, dan membentuk lengkungan sempurna. Ketika busur itu ditarik sampai di batas maksimal, cahaya hitam pekat segera berkumpul dan membentuk anak panah hitam panjang.      

"Bzzt! Bzzt!"      

Cahaya hitam berpendar di ujung anak panah hitam panjang. Bahkan, seakan ada lubang-lubang hitam kecil di tempat itu. Saat ini, busur itu sedang ditarik. Walaupun anak panahnya masih berada di tali busur, tetapi seluruh dimensi sudah memperlihatkan tanda-tanda akan segera runtuh.      

Pupil Seventh Seat King yang berdiri di udara sontak terbelalak saat menyaksikan sikap Lin Dong. Dia segera terkekeh. "Luar biasa. Menggunakan Thunderbolt Ancestral Symbol sebagai busur dan Devouring Ancestral Symbol menjadi anak panah. Rupanya kau bisa menguasai dua Simbol Leluhur hingga sejauh ini—kau benar-benar sudah melampaui ekspektasiku. Tetapi, jarak antara kemampuan kita terlalu besar, tidak peduli seberapa banyak teknik yang kaumiliki, kau tidak akan bisa mengikis jarak itu."      

"Apa menurutmu memang demikian…"     

Senyum simpul muncul di wajah Lin Dong ketika mendengarnya. Sambil menghirup udara dalam-dalam, sesaat setelahnya, sebuah cahaya yang berkecamuk mendadak berpendar, lalu mendarat di anak panah hitam tersebut.      

Cahaya itu perlahan-lahan berpendar di permukaan anak panah dan menguarkan riak-riak energi yang mengerikan. Akan tetapi, kekuatan penghisap yang menyeruak di anak panah itu sekarang tampak mulai berkurang. Dimensi di sekitar yang sudah tertekan hingga hampir runtuh, ternyata perlahan-lahan mulai pulih.      

Jika melihat situasi sekarang, tampaknya busur petir dan anak panah hitam di tangan Lin Dong sudah kehilangan kekuatan mereka.      

Ekspresi memucat muncul cepat di wajah Lin Dong. Sesaat kemudian, dia tersenyum pada Seventh Seat King. Akan tetapi, senyumnya dipenuhi aura beringas tanpa batas.      

Lin Dong mendadak melepaskan jarinya yang mengait di tali busur. Pandangannya seketika menjadi sangat terfokus.      

"Bzzt!"      

Anak panah hitam panjang itu seketika menghilang ketika meninggalkan busurnya. Sementara pupil Seventh Seat King yang berdiri di langit, saat ini sontak menciut cepat.      

Kemudian, aura iblis mengerikan seperti lautan menyeruak dari dalam badannya. Devil Emperor Armour-nya kemudian dilapisi kilau hitam. Ketika aura iblis menyapu ke depan, sosok Seventh Seat King tampak seperti Dewa Iblis yang menginjak-injak dunia. Pemandangannya terlalu mengerikan untuk disaksikan.      

Dimensi di depan Seventh Seat King mendadak terbelah, dan secercah cahaya hitam melesat ke arahnya. Akan tetapi, bahkan sebelum dia bisa bereaksi, cahaya hitam itu sudah menyerang badannya tanpa ampun.      

"Dhuaar!"     

Badan Seventh Seat King saat ini gemetar hebat. Dia terhuyung-huyung mundur, teriakan memilukan tajam terdengar keras dari mulutnya. Aura iblis mengerikan yang memenuhi langit seketika mulai berkecamuk.      

Cahaya hitam itu menyerang dada Seventh Seat King dan menembus Devil Emperor Armour-nya. Cahaya itu lalu menembus badan Seventh Seat King dan keluar melalui punggungnya. Hingga akhirnya, tanpa mengurangi momentum, cahaya itu menerjang tanpa ampun ke arah tirai aura iblis bercahaya di langit.      

"Krak!"      

Tirai aura iblis bercahaya yang terbuat dari kekuatan lima Yimo level Raja gagal bertahan. Suara retakan segera terdengar, dan tirai aura iblis bercahaya meledak keras.      

Cahaya bulan yang sedingin es kembali menyinari tempat tersebut.      

"Urgh!"     

Wajah lima Yimo level Raja memucat. Tak lama kemudian, mereka semua memuntahkan banyak darah berwarna hitam. Sambil memperlihatkan sorot terkejut, mereka memandang sosok yang berdiri di udara.      

"Seventh Seat King?!" Mereka berlima bergegas berteriak. Di antara aura iblis yang bergejolak, Seventh Seat King tampak terhuyung-huyung. Dia memandang ke arah luka parah di dadanya dengan raut terkejut. Saat ini, darah berwarna hitam terus mengalir dari luka itu. Rupanya ada lubang berdarah seukuran setengah kepalan tangan yang muncul di Devil Emperor Armour-nya. Terlebih lagi, bahkan ada retakan-retakan kecil di pinggir lubang tersebut. Devil Emperor Armour-nya ternyata rusak?!     

"Bagaimana mungkin…"     

Seventh Seat King menyentuh darah hitam yang mengalir keluar dari lukanya. Dia lalu bergumam sendiri. Matanya mendadak memancarkan sorot murka, dan dia berteriak keras, "Bagaimana mungkin?!"      

Aura iblis mengerikan di belakangnya sontak berkecamuk hebat. Selain itu, ekspresi memucat tampak merambat naik di wajah Seventh Seat King. Rupanya dia sudah terluka parah karena serangan anak panah Lin Dong.      

Lin Dong yang berdiri di bawah, menatap Seventh Seat King yang sedang mengamuk dengan tatapan datar. Tangannya yang sudah menarik anak panah barusan, sekarang berlumuran darah. Sementara itu, tangannya juga gemetaran pelan. Rupanya serangan barusan sudah menghabiskan semua kekuatannya.      

"Sepertinya armor rusakmu itu tidak sekuat apa yang kaukira." Lin Dong mengejeknya.      

"Kau!" Ekspresi Seventh Seat King berkedut. Dia sudah hendak menyerang karena murka ketika melihat Lin Dong mengangkat busur petirnya lagi, lalu mengarahkannya padanya. Terlebih lagi, tampak anak panah hitam panjang yang perlahan-lahan terbentuk di sana.      

Seventh Seat King gemetaran ketika menyaksikan anak panah hitam itu lagi. Karena bagaimanapun juga, dia tidak paham mengapa serangan-serangan Lin Dong mendadak menjadi sangat kuat. Sebelum ini, Lin Dong hanya bisa meninggalkan retakan kecil di Devil Emperor Armour-nya bahkan setelah menggunakan mata Simbol Leluhur. Namun Lin Dong sekarang bisa menembus Devil Emperor Armour serta badannya, bahkan menghancurkan tirai aura iblis bercahaya di langit.      

Dengan kekuatannya sekarang, bagaimana mungkin Lin Dong bisa mengerahkan serangan sekuat itu?      

Darah segar terus mengalir dari dada Seventh Seat King. Tatapan matanya tampak suram saat dia mengayunkan tangannya. Lautan aura iblis segera mendekat. Aura-aura iblis itu lalu menyelimuti di sekelilingnya dan menutupi badan Seventh Seat King.      

"Lin Dong, kau sebaiknya berhenti berpura-pura di depanku. Meskipun serangan barusan itu sangat kuat, tetapi aku tidak percaya kalau kau bisa mengerahkannya terus-menerus. Tak peduli apapun yang terjadi, aku pasti akan mencabut nyawamu hari ini!"      

Sambil bersembunyi di lautan aura iblis, suara mencekam dan mengerikan Seventh Seat King menyebar ke semua arah. Dengan demikian, Lin Dong tidak bisa menebak lokasinya yang sebenarnya. Rupanya Seventh Seat King sangat cerdas. Setelah menderita luka-luka parah barusan, dia tidak lagi berani memperlihatkan badannya.      

Lin Dong tetap memperlihatkan ekspresi datar. Alih-alih, dia hanya mempererat genggaman tangannya pada busur petir.      

"Lima Raja, serang dia bersama-sama denganku dan bunuh dia!"      

Teriakan melengking kembali terdengar di dalam lautan aura iblis. Demi membunuh Lin Dong, sepertinya Seventh Seat King tidak punya pilihan selain mengesampingkan statusnya, dan menggabungkan kekuatan dengan lima Yimo level Raja.     

Ling Qingzhu tiba di samping Lin Dong setelah mendengar kata-kata itu. Sambil menggenggam longsword di tangannya, Ling Qingzhu memandang lautan aura iblis yang berkecamuk di langit dengan sepasang matanya yang sedingin es.      

Lin Dong mengayunkan lengan bajunya, dan Sky Devouring Corpse seketika muncul. Sementara itu, matanya berpendar cepat. Seventh Seat King memang benar. Serangan barusan sama melelahkannya seperti mata Simbol Leluhur. Awalnya, Lin Dong mengira kalau dia bisa menggunakan serangan itu untuk membunuh Seventh Seat King. Namun, rupanya dia masih meremehkan kegigihan Yimo.     

Selain itu, dengan kekuatannya sekarang, mana mungkin Lin Dong bisa mengerahkan serangan tersebut terus-menerus. Dia hanya bisa mengandalkan Sky Devouring Corpse untuk memberinya waktu. Kalau Lin Dong sudah memulihkan sebagian kekuatannya, maka dia nantinya bisa mengaktifkan busur petir dan anak panah hitam. Jika saat itu tiba, tidak peduli sekuat apa Seventh Seat King, kemungkinan dia bakal mengalami luka-luka serius.      

Namun selama memulihkan diri, Lin Dong tidak tahu apakah Ling Qingzhu dan Sky Devouring Corpse bisa menghentikan Seventh Seat King serta lima Yimo level Raja.      

"Bunuh mereka!"      

Sementara Lin Dong memikirkan hal itu, teriakan-teriakan lantang dipenuhi nafsu membunuh terdengar dari lautan aura iblis. Setelahnya, enam sinar cahaya aura iblis mendadak terlontar mengarah pada mereka.      

"Kau sebaiknya beristirahat dulu." Ling Qingzhu menggertakkan giginya ketika menyaksikan Seventh Seat King dan Yimo-yimo lainnya menyerang mereka. Rupanya dia tahu mengenai kondisi Lin Dong saat ini. Setelah dia berbicara, secercah cahaya tipis menyeruak ke longsword di tangan Ling Qingzhu.      

Saat Lin Dong menyaksikan peristiwa itu, dia segera merasa cemas. Meskipun dia berhasil melukai Seventh Seat King, tetapi Yimo-yimo itu punya tekad hidup yang sangat kuat, dan mereka masih bisa bertarung meskipun sudah terluka parah. Bagaimana mungkin Ling Qingzhu bisa melawan mereka secara langsung dengan kekuatannya sekarang?     

"Humph! Kalian Yimo-yimo—beraninya kalian datang ke Kota Darkness-ku dan bertingkah semau kalian! Apa kalian kira Istana Kegelapanku adalah kesemek lembek?!"      

Akan tetapi, raungan murka terdengar dari kejauhan ketika Lin Dong hendak memaksakan diri untuk bertarung. Secercah cahaya lantas tampak berpendar di cakrawala, dan seluruh tempat segera menggelap. Sesaat kemudian, sebuah sosok mungil tampak bergegas datang bersama dua praktisi lainnya. Hingga akhirnya, mereka muncul di samping Lin Dong. Rupanya mereka adalah Qingtan dan dua sesepuh agung dari Istana Kegelapan.      

"Qingtan?!" Lin Dong terkejut ketika melihat bala bantuan yang mendadak datang tersebut. Dia lantas diam-diam menghela napas lega.      

"Kak Lin Dong, apa kau baik-baik saja?" Saat Qingtan melihat kedua tangan Lin Dong berlumuran darah, dia bertanya dengan sikap cemas. Qingtan segera berkata, "Kami mencari area di radius 500 kilometer dari Kota Kegelapan, tapi tidak bisa menemukanmu. Untung saja, barusan ada gejolak energi yang menguar dari tempat ini, dan kami segera datang kemari."      

Lin Dong menggelengkan kepalanya. Dia lalu mendongak dan menatap langit. Sekarang Qingtan serta para praktisi lainnya sudah tiba, maka dia tidak perlu lagi terlalu ketakutan dengan Seventh Seat King.      

Seventh Seat King dan lima Yimo lainnya yang berdiri melayang udara di lautan aura iblis yang berkecamuk lantas berhenti. Mereka kemudian melihat ke arah kelompok Qingtan yang bergegas mendekat, lalu ekspresi mereka menggelap. Awalnya mereka mengira bakal bisa membunuh Lin Dong dengan mudah. Namun, realita tidak berjalan sesuai perkiraan mereka. Tak hanya mereka tidak mampu membunuh Lin Dong, tetapi Seventh Seat King juga terluka parah karena ulah pemuda tersebut.      

"Seventh Seat King, apa yang sebaiknya kita lakukan?" Lima Yimo level Raja memandang Seventh Seat King dan bertanya lirih.      

Sambil memperlihatkan kilau brutal, Seventh Seat King memegangi dada, dan raut pucat muncul di wajahnya. Dia lantas memerintahkan dengan suara mengancam, "Karena mereka sudah ada di sini, bunuh mereka juga. Bagaimana mungkin sekelompok semut bisa mendesak paksa kita agar mundur?! Teruslah bermimpi!"      

"Baik!"      

Saat menyadari kalau suara Seventh Seat King dipenuhi dengan nafsu membunuh, sorot serupa juga terpancar di mata lima Yimo level Raja. Aura iblis sontak menyeruak, dan mereka bersiap menyerang dengan maksud melenyapkan semua orang yang berada di bawah.      

Qingtan yang berdiri di bawah mereka lantas mendengus acuh ketika menyaksikan kejadian itu. Dia lalu mengepalkan tangannya yang mungil, dan Darkness Saint Scythe muncul di sana. Secercah cahaya pun berpendar di permukaan sabitnya, dan dia memanggil Jiwa Sabit.      

Dua sesepuh agung yang berdiri di samping Qingtan lantas memperlihatkan ekspresi mengerikan di wajah mereka. Sementara itu, mereka lantas menggerakkan Yuan Power di dalam badan masing-masing dan mempersiapkan diri untuk menyerang.      

Saat tatapan mata kedua belah pihak di sana perlahan-lahan semakin dingin, maka jelas pertarungan yang menggemparkan bumi bakal segera terjadi.      

"Dhuaar!"      

Namun, ketika atmosfer menegangkan di sana hendak mencapai puncaknya, suara petir yang sangat menggelegar mendadak terdengar. Semua orang di tempat itu sontak terkejut. Mereka bergegas menengadahkan kepala dan menatap ke arah di kejauhan. Di ujung pandangan mata mereka, bisa terlihat kalau langit yang menggelap, tiba-tiba menjadi terang. Sementara itu, area sambaran petir mulai menyebar dengan kecepatan yang mengerikan. Di tengah-tengah dimensi petir, berdiri sebuah sosok berpostur tubuh tinggi dan berotot. Pria itu menapak di atas kilat ketika melintas di langit. Sementaraaura mengerikan yang tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata, sontak memenuhi langit.      

Sorot ngeri akhirnya muncul di wajah suram Seventh Seat King ketika melihat sosok yang menunggangi kilat tersebut. Dia sontak berteriak keras.      

"Thunderbolt Master?!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.