Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Salah Perhitungan



Salah Perhitungan

0Lin Dong berdiri di depan retakan spasial. Dia tak tahu ekspresi seperti apa yang sedang terlihat di wajahnya, tapi terdapat keringat dingin yang bercucuran di dahinya. Walaupun dia punya firasat setelah mengetahui dari Liu Yan kalau Ying Huanhuan dan Ling Qingzhu secara tak disangka-sangka sudah mengunjungi orang tuanya, tapi Lin Dong sama sekali tidak membayangkan kalau mereka berdua ternyata pernah bertemu.      

Bagaimana cara dia menjelaskannya?     

Sementara Lin Dong sedang mengalami penurunan mental berskala kecil, gadis yang memandangnya dengan sepasang mata cantik namun dingin serta menusuk—Ying Huanhuan—itu tersenyum simpul. Ying Huanhuan memberikan pandangan penuh makna, lalu mendahuluinya. Tak lama kemudian, sosok rampingnya menghilang memasuki retakan spasial. Ketika melihatnya, Lin Dong lantas menggeleng tidak berdaya, lalu mengikuti di belakang.      

Di luar Great Desolate Tablet. Dua sosok melesat keluar dari prasasti dan muncul di langit. Saat ini, lapisan-lapisan cahaya Yuan Power menyebar di area luarnya. Ying Xuanzi, tikus kecil, Sesepuh Pertama Zhu Li, dan para praktisi lainnya tampak menunggu dengan bersungguh-sungguh dengan memperlihatkan ekspresi suram.      

Sorot cemas terpancar di mata mereka ketika melihat dua sosok itu keluar. Baru setelah berhasil mengidentifikasi secara jelas siapa dua sosok itu, mereka akhirnya menghela napas lega.      

"Bagaimana situasinya?"      

Ying Xuanzi tidak mampu menahan diri untuk bertanya. Karena bagaimanapun juga, dia tahu betapa mengerikan Yimo yang dibelenggu di dalam Great Desolate Tablet. Jika sosok itu sampai bisa meloloskan diri, maka bakal menimbulkan bencana besar di Sekte Dao.      

"Kami sudah menghabisinya."     

Lin Dong tersenyum. Ying Xuanzi akhirnya menghela napas lega setelah mendengarnya. Tak lama kemudian, berbagai macam lapisan pertahanan di langit juga menghilang.      

Lin Dong menoleh. Dia memandang ke arah Great Desolate Tablet kuno di bawah sambil menggerakan tangannya. Sinar-sinar cahaya terlontar dari dalam Great Desolate Tablet. Setelah itu, prasasti batu tersebut segera menciut. Hingga akhirnya, prasasti itu menjadi seukuran telapak tangan dan mendarat di tangan Lin Dong.     

Dia memainkan prasasti batu di tangannya. Setelah menyelesaikan masalah Yimo, Lin Dong bisa samar-samar mendeteksi aura kuat yang menguar dari dalam Great Desolate Tablet.      

Great Desolate Tablet berada di peringkat ketiga di Daftar Benda Surgawi Kuno. Lord Symbol Ancestor membuatnya dengan maksud untuk membelenggu dan membunuh Yimo. Sudah tidak terhitung Yimo level Raja yang mati di bawah belenggu prasasti batu itu selama zaman kuno. Jika bukan karena Great Desolate Tablet yang akhirnya terluka parah, kemungkinan Yimo level Raja sebenarnya yang sudah melewati dua Reincarnation Tribulation itu bakal kesulitan membuat prasasti tersebut terjebak dalam situasi genting.      

Sekarang karena Great Desolate Tablet berada di tangan Lin Dong, kondisi itu jelas seperti menambah sayap pada harimau yang beringas. Lin Dong bisa dianggap sebagai pembunuh iblis yang sebenarnya. Dia memiliki banyak benda berharga yang bisa membelenggu Yimo.     

Chen Zhen mengatupkan bibirnya kecewa setelah melihat Great Desolate Tablet sudah disimpan oleh Lin Dong. Great Desolation Scripture adalah kebanggan tertinggi Aula Desolate mereka. Walaupun orang yang bisa menempa ilmu bela diri itu sangat langka, tapi ilmu bela diri itu masih dianggap sebagai benda berharga utama di Aula mereka. Sekarang karena ilmu bela dirinya sudah diambil, maka Aula Desolate akan kehilangan reputasinya yang mengerikan.      

Lin Dong sontak tersenyum ketika melihat ekspresi Chen Zen. Dia mengepalkan tangannya dan Mental Energy menyebar di dalam sana. Energi itu langsung berubah menjadi prasasti batu seukuran telapak tangan. Setelahnya, prasasti batu itu dilemparkan Lin Dong pada Chen Zhen.      

"Paman Guru Chen Zhen, benda ini adalah cara penempaan ilmu bela diri Great Desolation Scripture. Tapi, ilmu bela diri ini terlalu kuat dan mendalam. Kecuali orang itu memiliki bakat yang memadai, jika dia tidak mampu menguasainya, dia juga akan melukai dirinya kalau memaksakan diri. Makanya, siapapun yang ingin mencoba dan memahaminya harus melalui berbagai macam proses seleksi," kata Lin Dong.      

Jika seseorang dengan bakat yang luar biasa bisa memahami ilmu bela diri itu di masa depan, maka mungkin bakal menciptakan seorang praktisi yang sangat penting bagi Sekte Dao. Tentu saja, Lin Dong tidak bisa bersikap egois. Tanpa Sekte Dao, kemungkinan dia juga tidak akan bisa mendapatkan Great Desolation Scripture.      

Chen Zhen bergegas menerima prasasti batu itu, dan ekspresi gembira sontak terlihat di wajahnya yang sudah renta. Dia segera mengangguk dan berkata, "Kau bisa tenang karena pasti ada seseorang di antara generasi muda Aula Desolate yang bisa memahaminya di masa depan nanti."      

Lin Dong tersenyum. Dia memandang ke arah tanah kosong dan menghela napas lega dalam-dalam di hati. Akhirnya dia berhasil menyelesaikan masalah Great Desolate Tablet. Dengan demikian, satu-satunya masalah yang tersisa adalah…      

"Yuan Gate … Karena kalian ingin menginvasi Sekte Dao, maka aku akan menunggu kalian di sini." Lin Dong menengadahkan kepala. Tatapan matanya berangsur-angsur dingin ketika dia memandang ke arah barat daya. Nafsu membunuh yang meluap-luap terpancar di matanya.      

…      

Dua hari selanjutnya, Lin Dong sendiri yang berjaga-jaga di Sekte Dao. Dengan adanya pilar sekuat Lin Dong, maka atmosfer di seluruh Sekte Dao sudah sangat berubah. Jika Sekte Dao dideskripsikan menggunakan kata 'cemas' di masa lalu, maka mereka sekarang dipenuhi dengan kesiapan hati untuk berperang. Bahkan seandainya Yuan Gate mengerahkan invasi secara menyeluruh, kemungkinan Sekte Dao tidak akan merasa takut.      

Sumber keberanian itu berasal dari sosok kurus yang berdiri di puncak gunung setiap harinya. Sosok itu tidak memiliki postur tubuh yang tinggi dan berotot, tapi dia seperti sumber keyakinan mereka semua.      

Semua murid Sekte Dao yakin selama sosok itu tetap berdiri, maka Sekte Dao mereka akan bersinar selamanya seperti matahari di langit.     

Selama dua hari, semua murid bakal menoleh memandang puncak tertinggi di Sekte Dao setelah menyelesaikan latihan harian mereka. Tatapan mata mereka dipenuhi dengan sorot berapi-api dan penuh hormat. Pandangan mata beberapa gadis muda bahkan mengandung sorot kagum dan malu-malu. Karena bagaimanapun juga, sosok dengan perangai yang bahkan tidak bisa ditandingi Ying Xuanzi, memang mempunyai kekuatan yang mampu menaklukkan hati beberapa gadis muda yang tidak menyadarinya.      

Tentu saja, tidak ada seorang pun dari mereka yang terlalu terbenam dalam pemikiran tersebut. Karena bakal ada sosok yang sama luar biasanya di samping Lin Dong di tiap harinya. Sosok gadis itu berwajah cantik dan memiliki rambut panjang biru es yang berkilau indah di bawah cahaya matahari yang terbenam. Meskipun selalu terdapat aura dingin mengerikan di sekitar sosoknya, tapi semua orang bisa merasakan kalau tatapannya bakal menjadi sangat lembut ketika memandang pemuda di sana—sangat lembut hingga bisa melelehkan hati yang terbuat dari metal.      

Lin Dong juga menggunakan dua hari itu untuk menempa dan mengendalikan Great Desolate Tablet secara menyeluruh. Karena bagaimanapun juga, Great Desolate Tablet tidak memiliki pemilik dan Lin Dong sudah mendapatkan pengakuannya. Sehingga, proses penempaannya tidak mengalami gangguan sedikitpun.      

Lin Dong bisa merasakan betapa kuat Great Desolate Tablet setelah ditempa. Benda itu berbeda dengan Ancestral Stone yang merupakan benda surgawi yang bisa memurnikan Qi iblis secara perlahan-lahan. Great Desolate Tablet dibuat dengan tujuan membelenggu dan membunuh Yimo. Sehingga, benda tersebut memiliki kekuatan tempur yang luar biasa. Kekuatan seperti itu bahkan membuat Lin Dong memujinya dalam hati. Dengan adanya Great Desolate Tablet di tangannya, tak diragukan lagi Lin Dong memiliki teknik kuat tambahan ketika menghadapi Yimo di masa depan nanti.      

Dua hari berlalu dengan tenang ketika Lin Dong menempa Great Desolate Tablet. Namun Lin Dong merasa tidak terlalu yakin ketika penantiannya akan invasi besar dari Yuan Gate rupanya tidak terjadi. Pasukan kuat yang menunggu dengan sikap bersungguh-sungguh tidak mendeteksi jejak Yuan Gate sedikit pun.      

Tentu saja, meskipun dilanda perasaan tidak yakin, tapi seluruh Sekte Dao tetap bersikap waspada. Satu-satunya perbedaan adalah Lin Dong berangsur-angsur memperluas wilayah yang disisir oleh Sekte Dao, dan mulai mengumpulkan berbagai macam informasi mengenai Benua Xuan Timur.      

Di masa lalu, Sekte Dao jarang melakukan hal demikian, karena didesak oleh Yuan Gate sampai hanya mampu melindungi sekte mereka sendiri. Mereka tidak punya kekuatan tambahan untuk mengurusi masalah lainnya.      

Dua hari kembali berlalu di tengah atmosfer hening yang aneh…      

…     

Lin Dong berdiri di puncak gunung dengan kedua tangan terlipat di punggung. Pandangan matanya diarahkan pada kejadian ramai di Sekte Dao, kemudian menerawang area di kejauhan. Langit tampak biru, dan sekelompok burung melintas di sana. Atmosfer itu tampak sangat santai.      

"Masih tidak ada aktivitas dari mereka?" Lin Dong mengernyit dan bergumam.      

"Berdasar informasi yang kami terima, tidak ada jejak Yuan Gate yang ditemukan dalam radius 1600 kilometer dari Sekte Dao." Di belakangnya, Ying Huanhuan menyahut setelah mendengar gumamannya.      

"Yuan Gate memiliki dendam yang mendalam dengan Sekte Dao kita. Di antara sekte-sekte super di Benua Xuan Gate, Sekte Dao adalah satu-satunya sekte yang paling ingin mereka lenyapkan. Biasanya, mereka tidak akan bisa menahan diri karena faktanya Sekte Dao kita masih berdiri. Tapi, mengapa mereka menjadi hening selama beberapa saat terakhir ini?" Lin Dong berkata pelan.      

Ying Huanhuan menggeleng dan bertanya, "Apa ada aktivitas apapun di Dinasti Agung Yan?"      

"Tidak ada apa-apa. Aku sudah memasang tanda kepemilikan spasial di Dinasti Agung Yan. Aku pasti bisa mendeteksi aktivitas apapun dan bisa segera ke sana." Lin Dong menggeleng. Orang tuanya berada di Dinasti Agung Yan. Sehingga, pertahanan di sana jelas harus sempurna.      

Ying Huanhuan juga mengernyit. Suasana damai yang aneh itu malah membuat siapapun tidak tenang.      

Mereka berdua berdiri di gunung. Baru beberapa saat kemudian, akhirnya mereka berdua menggeleng. Mereka berdua baru hendak pergi ketika Lin Dong mendadak menoleh. Sebuah sosok tampak bergegas mendekati mereka dari arah Sekte Dao berada. Sosok itu segera muncul di jarak pandang mereka.      

"Kak Lin Dong, Kak Huanhuan!"     

Sosok itu segera mendekat, dan suara seruan cemas terdengar di telinga mereka.      

"Anran? Ada apa?" Lin Dong memandang ke arah gadis muda yang bergegas mendekat dengan sikap cemas, lalu dia bertanya dengan agak terkejut.      

"Berita buruk." Wajah mungil Anran tampak agak memerah ketika dia bergegas berbicara. "Ketua Sekte memintaku memberitahu kalian berdua kalau Yuan Gate akhirnya bergerak."      

"Oh?"      

Lin Dong agak terkejut. Dia bergegas berkata, "Yuan Gate sudah menyerang?"      

"Tidak." Anran terengah-engah beberapa kali. Ekspresi di wajah mungilnya berubah-ubah ketika dia menjelaskan, "Yuan Gate tidak menyerang Sekte Dao kita, melainkan pergi menyerbu Nine Heavens Supreme Purity Palace. Berdasar informasi yang kami dapatkan, Nine Heavens Supreme Purity Palace sudah menderita kekalahan terus-menerus. Para praktisi itu bakal kehilangan sekte mereka!"      

"Nine Heavens Supreme Purity Palace?"      

Lin Dong dan Ying Huanhuan terkejut ketika mendengarnya. Ekspresi Lin Dong mendadak berubah drastis.      

"Kak Lin Dong, Ketua Sekte mengutusku untuk bertanya padamu. Sebaiknya apa yang kita lakukan? Apa kita akan pergi dan membantu Nine Heavens Supreme Purity Palace, atau tetap menjaga Sekte Dao?" tanya Anran.      

Lin Dong mengepalkan tangannya erat, sementara matanya berkilau cemas. Jika mereka pergi ke Nine Heavens Supreme Purity Palace, maka mereka pasti akan membagi pasukan. Apa yang akan mereka lakukan kalau ternyata mereka jatuh pada perangkap Yuan Gate untuk mengerahkan pasukan mereka, dan pada akhirnya Yuan Gate mengambil kesempatan itu untuk menyerang Sekte Dao? Tapi, jika mereka tidak pergi … Nine Heavens Supreme Purity Palace pasti akan hancur. Jika saat itu tiba … kemungkinan Ling Qingzhu tidak bisa kabur dari bencana besar tersebut.      

Lin Dong jelas tidak bisa duduk diam dan tidak melakukan apapun ketika memikirkan wanita berharga diri tinggi yang tak mampu dilupakannya.      

"Di antara sekte-sekte super di Benua Xuan Timur, hanya Sekte Dao dan Nine Heavens Supreme Purity Palace yang tersisa. Musuh kita adalah Yuan Gate. Makanya, bisa dibilang kita beraliansi. Sekte Dao kita tidak akan diuntungkan jika mereka sampai hancur." Suara pelan terdengar dari belakang, lalu mata Lin Dong berkilau.     

"Tapi…"      

Lin Dong menoleh dan memandang wajah cantik Ying Huanhuan. Gadis itu menatapnya dan segera menoleh ke arah berbeda. Dia lantas berkata, "Aku bisa memasang tanda kepemilikan spasial di Sekte Dao. Kita bisa segera mencabik dimensi dan bergegas kembali jika ada peristiwa yang tidak diperhitungkan. Pasti akan ada waktu yang cukup untuk melakukannya."     

Lin Dong ragu-ragu sesaat. Namun dia bukan orang yang tidak tegas. Dia segera menimbang situasinya dan mengangguk. "Anran, beritahu Ketua Sekte kalau kami akan pergi dan membantu Nine Heavens Supreme Purity Palace!"      

"Baik!"      

Anran bergegas menyahut dan dia segera berbalik beranjak pergi. Tak lama kemudian, suara lonceng darurat menggema di seluruh Sekte Dao.      

Lin Dong memandang Sekte Dao yang sekarang menjadi ramai. Dia menghela napas dalam-dalam dan menatap Ying Huanhuan. Setelah ragu-ragu sesaat, dia lantas berkata, "Mengapa kau tidak tinggal di sini saja dan menjaga Sekte Dao?"      

Mata cantik Ying Huanhuan memandangnya. Pandangan gadis itu membuat Lin Dong terkekeh datar dengan sikap tidak tenang. Tak lama kemudian, Ying Huanhuan akhirnya mengulurkan tangannya yang dingin dan meraih lembut lengan Lin Dong. Senyuman yang sangat cantik mendadak muncul di wajahnya yang dingin serta menawan. Tapi sebelum Lin Dong terlena karena senyum menyilaukan itu, suara Ying Huanhuan terdengar di telinganya. Sebagai akibatnya, kepala Lin Dong segera dipenuhi dengan keringat.      

"Aku juga ingin pergi. Selain itu … aku ingin bertemu dengan gadis bernama Ling Qingzhu. Saat itu, aku hanya melihatnya dari kejauhan dan tidak bisa melihatnya secara jelas…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.