Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Di Dalam Kegelapan



Di Dalam Kegelapan

0"Krieet."      

Pintu batu tebal itu perlahan-lahan didorong hingga terbuka, disusul suara batu digeser. Bau kuno dan pengap yang sudah menumpuk karena tertutup selama bertahun-tahun lalu, datang menghempas ke arah mereka. Dalam sekejap itu juga, siapapun merasa kalau dia sudah kembali ke zaman kuno.      

Di balik pintu batu terdapat kegelapan dan tidak ada cahaya sedikit pun. Kegelapan itu membuat jantung siapapun berdebar.      

Di belakang mereka, terdapat banyak praktisi kuat yang memandang pintu-pintu batu dengan sorot berapi-api. Namun tatapan penuh semangat itu sontak menghilang setelah mata mereka mengarah pada sosok hitam yang berdiri di depan istana sambil memegang pedang hitam di tangannya. Setelah itu, sorot kecewa dan tidak senang menggantikannya.      

Mereka hanya berjarak beberapa ratus meter dari Devouring Divine Palace, dan dengan kecepatan mereka, para praktisi itu bisa mudah menempuh jarak di depannya dalam sekedip mata. Namun, jarak dekat itu terasa seperti lubang yang sangat panjang hingga tidak berujung.      

Bahkan seseorang sekuat Kun Yuan perlu mengorbankan salah satu tangannya demi menghentikan Sky Devouring Corpse selama sesaat. Meskipun seseorang di level kekuatannya bisa menumbuhkan kembali tangan serta kaki mereka, tapi luka itu masih tergolong parah.      

"Kak, kami akan menunggumu di luar!" Api Kecil berteriak keras.      

Lin Dong mengangguk memandang mereka. Dia lantas menoleh menatap Jiu Feng serta wanita berambut silver nama Kun Ling. Tanpa ragu-ragu lagi, dia bergerak terlebih dulu, dan melewati pintu tersebut.      

Jiu Feng dan Kun Ling ragu-ragu setelah melihat kejadian itu. Sesaat kemudian, mereka mulai bergerak dan ikut masuk. Saat ini, mereka harus mencobanya, tak peduli betapa besar marabahaya yang akan mereka hadapi.      

"Dhuaar!"      

Pintu-pintu batu yang tebal dan berat mendadak terbanting hingga menutup setelah mereka bertiga memasuki istana. Debu perlahan-lahan membumbung naik, dan para praktisi di luar tak lagi bisa melihat apa yang sedang terjadi.      

"Sepertinya kita hanya mampu menunggu dan melihat kondisinya nanti…" Ketika tikus kecil melihat pintu-pintu batu yang tertutup erat, dia menggeleng tidak berdaya. Ternyata memang sulit memasuki Devouring Divine Palace.      

"Haha, karena Dik Lin Dong punya Devouring Ancestral Symbol, dia pasti punya kesempatan bagus untuk mendapatkan warisan Devouring Master." Sesepuh Pertama Zhu Li menggunakan suara yang hanya bisa didengar oleh beberapa dari mereka, lalu berkata.      

"Dasar pemuda yang beruntung."      

Liu Qing mengerucutkan bibirnya, lalu langsung duduk. Sikapnya tampak santai dan ramah. Karena dia tidak punya hubungan apapun dengan Devouring Master, maka dia memutuskan untuk melupakannya.      

Kerumunan di belakangnya juga tersenyum, lalu mereka duduk.      

Para praktisi yang berdiri di udara sontak menggeleng tidak berdaya. Namun mereka tidak beranjak pergi. Alih-alih, mereka menunggu di tempat itu dengan rasa enggan di hati masing-masing, karena ingin melihat apabila masih ada kesempatan bagi mereka.      

Atmosfer di puncak gunung tunggal menjadi sunyi. Sementara itu, terdapat Qi hitam yang berangsur-angsur menyebar dari cakrawala di kejauhan. Angin sepoi-sepoi bertiup, dan Qi hitam itu menghilang secara misterius.      

"Huh?"      

Sesepuh Pertama Zhu Li mendadak membuka matanya yang terpejam erat. Dia mengernyit, lalu memandang ke arah di kejauhan. Ada sorot ragu terpancar di matanya. Setelah itu, dia menggeleng dan kembali memejamkan mata.      

…     

Usai melewati pintu-pintu batu, kegelapan di sana seperti air bah yang menenggelamkan jarak pandang mereka. Tapi, Lin Dong masih mendengar dua embusan napas samar di belakangnya. Rupanya Jiu Feng dan Kun Ling masih mengekor tak jauh di sana.      

"Mengapa tidak ada apa-apa?"     

Lin Dong kembali melangkah dengan berhati-hati. Seperti biasa, tempat itu sepenuhnya gelap dan tak ada cahaya sedikit pun. Kondisi itu membuat Lin Dong sontak mengerutkan alis.      

Sorot bercahaya terpancar di mata Lin Dong. Mental Energy menyeruak usai kendali pikiran melintas di dalam kepalanya. Dia lantas berusaha menggunakannya untuk mengecek area di sekitarnya.      

"Huh?"      

Namun Mental Energy Lin Dong baru saja mulai menyebar ketika ekspresinya mendadak berubah. Karena dia menyadari kalau Mental Energy-nya menghilang secara sedikit demi sedikit. Bahkan, seakan-akan Mental Energy itu dihisap oleh sesuatu yang tersembunyi di dalam kegelapan.      

"Huh?" Seruan rendah mendadak terdengar dari belakang. Suara itu berasal dari Kun Ling. Sementara itu, suara wanita tersebut juga dipenuhi nada terkejut.      

"Apa dia juga menyadarinya?"      

Lin Dong diam-diam berkata dalam hati. Sama sepertinya, tampaknya Kun Lin juga berusaha memeriksa situasi di sekitar mereka menggunakan Mental Energy, lalu mendapati kalau energinya juga dihisap secara aneh.      

"Kalian dua anak muda sebaiknya mundur. Biar aku yang mengambil kendali tempat ini." Suara Jiu Feng yang sedingin es mendadak terdengar ketika pikiran itu melintas di dalam kepala Lin Dong.      

Lin Dong mengernyit, tapi mengabaikan Jiu Feng. Namun, Kun Ling menautkan kedua alisnya bersama ketika mendengarnya. Suara Kun Ling terdengar acuh ketika dia berbicara, "Sesepuh Jiu Feng, kau adalah praktisi papan atas Tingkat Reincarnation. Kurasa warisan ini tidak akan terlalu berguna untukmu, 'kan? Mengapa kau tidak berbalik dan kembali ke jalan dari mana kau berasal?"      

Suara Kun Ling terdengar dingin. Namun, nada mencemooh dalam suaranya sangat jelas. Ucapannya membuat Lin Dong tersenyum dan merasa cukup gembira.      

"Nak, kau tidak pantas menceramahiku!"      

Suara marah sedingin es Jiu Feng terdengar. Dia segera melambaikan lengan bajunya, dan secercah cahaya terang mendadak muncul di sana. Cahaya itu lantas menyapu tanpa ampun ke sudut kanan di kegelapan.     

"Kau!"      

Kun Ling yang tersembunyi di dalam kegelapan sontak berteriak murka setelah melihat kalau Jiu Feng sudah membuang statusnya, dan memilih untuk menyerang. Sosoknya yang lembut lantas mundur ke belakang. Mental Energy yang ajaib menyeruak, lalu berubah membentuk teratai silver.      

"Dhuaar!"      

Sebuah pilar terang menghempas tanpa ampun pada bunga silver-putih. Tak lama kemudian, gelombang serangan yang mengerikan menguar di sana. Setelah itu, Jiu Feng tetap berdiri, sedangkan Kun Ling mengerang samar.      

Jiu Feng merupakan praktisi super papan atas Tingkat Reincarnation. Jika bukan karena dia berada di dimensi yang hancur ini, Kun Ling tidak akan bisa menandinginya sama sekali. Meskipun kekuatannya ditahan, tapi Jiu Feng masih sangat kuat. Oleh karena itu, Kun Ling jelas tidak akan bisa menandinginya dalam konfrontasi secara langsung.      

"Pak tua itu benar-benar tidak peduli dengan reputasinya."     

Lin Dong sontak diam-diam mengumpat setelah menyadari apa yang sedang terjadi. Jiu Feng jelas jauh lebih senior jika dibandingkan dengan Kun Ling. Tapi Jiu Feng tetap menyerangnya. Tindakannya memang memalukan.      

"Nak, kau juga. Berhenti sekarang juga!"      

Sementara Lin Dong diam-diam mengumpat dalam hati, teriakan acuh Jiu Feng terdengar dari belakangnya. Tak lama kemudian, Yuan Power yang tajam dan ajaib muncul setelah dia berteriak.      

"Pak tua, tidak sesuai dengan umurmu, ternyata kau lebih terlihat seperti anjing."      

Ekspresi Lin Dong sepenuhnya sudah berubah sedingin es usai dia melihat kalau pak tua itu berani menyerangnya. Dia bergerak dan melangkah mundur. Setelah itu, Lin Dong menghindari serangan tersebut. Suara tawa dingin bernada kejam terdengar dari bibir pemuda tersebut.      

"Heh."     

Suara tawa pelan wanita itu seakan terdengar dari balik kegelapan tak jauh di sana. Tawa pelan itu mengandung nada gembira.      

"Nak, kau cari mati!"      

Wajah Jiu Feng menggelap dan suram. Dia mendelik mengancam pada Lin Dong, lalu berseru, "Jangan kira tidak ada yang bisa kulakukan padamu hanya karena Klan Naga dan Klan Celestial Demon Marten berada di belakangmu!"      

"Bagaimana kalau kau mendekat dan mencobanya?!" Lin Dong terkekeh. Selama pak tua itu tidak bisa menggunakan kekuatan yang hanya menjadi milik praktisi Tingkat Reincarnation, Lin Dong tak punya alasan untuk takut dengannya.      

"Humph."      

Kilau dingin terpancar di mata Jiu Feng. Dia mendengus acuh, lalu sosoknya melesat secepat hantu. Kedua tangannya tampak seperti cakar elang. Cahaya terang menyilaukan berkumpul, samar-samar seakan ada riak-riak energi Tingkat Reincarnation di dalamnya. Tampaknya Sesepuh Agung Jiu Feng memang berencana membunuhnya.      

"Anjing tua brengsek!"      

Lin Dong menggertakkan giginya. Kendali pikiran melintas di dalam kepalanya, dan Mental Energy putih keperakan mendesing keluar seperti air bah. Sementara itu, kilat menyambar di dalam Mental Energy tersebut. Energi itu lantas berubah membentuk sambaran-sambaran kilat, kemudian meraung dan menghantam tanpa ampun ke arah Jiu Feng.      

"Bam!"      

Namun sesepuh Jiu Feng tidak mundur. Alih-alih, dia mengulurkan tangannya dan langsung menghancurkan naga petir itu.      

"Swuush!"     

Setelah naga petir meledak, sambaran-sambaran kilat memercik, dan sebuah tongkat kerajaan yang mengandung percikan petir dilemparkan ke depan. Tongkat kerajaan itu lantas mengincar tenggorokan Jiu Feng tanpa ampun dengan sudut yang mengecoh.      

"Klang!"      

Jiu Feng terkekeh. Dia menjentikkan jarinya dan langsung menghempaskan ujung Lightning Emperor Scepter. Cahaya menyilaukan sontak menyeruak, membuat serangan Lin Dong tidak mampu menyerang lebih lanjut.      

"Nak, kau memang cukup berbakat. Penempaan Yuan Power-mu mungkin tidak istimewa, tapi Mental Energy-mu benar-benar hebat. Meskipun demikian, kau masih tidak bisa menghentikanku!" kata Jiu Feng.      

"Swuush! Swuush!"     

Akan tetapi, tepat setelah Jiu Feng berbicara, dia mendeteksi angin-angin kencang yang menyapu dari belakangnya. Dia mendengus dingin dan mengayunkan lengan bajunya. Jiu Feng lantas berbalik dan mengepalkan tangannya. Cahaya terang menyilaukan itu kemudian berubah membentuk tameng.      

"Dhuaar! Dhuaar!"     

Ada banyak kelopak teratai putih keperakan yang beradu dengan tameng cahaya terang. Akan tetapi, serangan kelopak-kelopak itu gagal menghancurkannya. Walaupun demikian, serangan itu membuat Jiu Feng terdistraksi, dan Lin Dong memanfaatkan kesempatan itu untuk mundur. Di waktu yang sama, dia memandang ke arah kegelapan tak jauh dari tempatnya berada. Praktisi yang sudah menyerang barusan jelas adalah wanita berambut putih keperakan bernama Kun Ling. Tampaknya dia cukup cerdas. Saat ini, hanya ada mereka bertiga di tempat tersebut. Oleh karena itu, seandainya Lin Dong sampai dibunuh oleh Jiu Feng, kemungkinan dia juga tidak akan bisa kabur. Karena bagaimanapun juga, dalam pertarungan satu lawan satu, tidak ada seorang pun dari mereka yang bisa menandingi Jiu Feng. Oleh karena itu, dia tidak ingin Lin Dong sampai dibunuh oleh sesepuh tersebut.      

"Kalian dua anggota muda, apa kalian benar-benar mengira kalau kemampuan kalian berdua bisa menandingiku kalau bekerja sama?" Jiu Feng memicingkan matanya. Bahkan walaupun berada dalam kegelapan, masih memungkinkan untuk membayangkan betapa gelap serta suram wajah pria itu sekarang.      

Akan tetapi, ekspresi Jiu Feng mendadak berubah ketika sosok muramnya hendak menyerang. Setelah itu, dia tidak lagi berani bergerak.      

Sikap aneh Jiu Feng juga membuat Lin Dong tertegun sesaat. Dia sudah hendak berbicara ketika suara serak Yan mendadak terdengar di dalam hati, "Berhati-hatilah, Yuan Power dan Mental Energy di dalam badanmu sudah lenyap!"      

"Apa?!"     

Lin Dong sangat terkejut ketika mendengar kata-kata tersebut. Sebuah kendali pikiran lantas melintas di dalam kepalanya, dan dia menyadari kalau Yuan Power di dalam badannya, serta Mental Energy di Istana Niwan-nya sudah lenyap tanpa sebab.      

"Apa yang sedang terjadi?"     

Sorot cemas terpancar di mata Lin Dong. Jika dia kehilangan Mental Energy dan Yuan Power di situasi seperti ini, maka kemungkinan Jiu Feng bakal bisa menghabisinya dengan satu serangan.      

"Tidak perlu khawatir. Mereka semua juga mengalami kondisi yang serupa. Ketika kau memasuki tempat ini, kekuatanmu bakal berangsur-angsur dihisap," kata Yan.      

"Apa yang sebaiknya kulakukan? Kalau kekuatanku sampai dihisap semua … lalu…" Lin Dong bertanya dengan suara berat.      

Yan terdiam. Sebelumnya dia sudah mencoba menghentikan agar Yuan Power serta Mental Energy Lin Dong tidak menghilang. Tapi rupanya sia-sia belaka.      

Lin Dong mengernyit erat, berbagai macam pikiran melintas di dalam kepalanya. Sesaat kemudian, pemuda itu menggertakkan giginya dan duduk. "Tempat sialan ini sudah menghisap semua kekuatanku. Aku harus menghisapnya kembali!"      

Kendali pikiran melintas di dalam kepala Lin Dong setelah dia duduk. Devouring Ancestral Symbol di dalam badannya mulai bergetar hebat. Bahkan, seandainya seseorang melihat sosok Lin Dong sekarang, orang itu akan sadar kalau terdapat banyak tato hitam yang menjalar di kulit pemuda tersebut. Sementara itu, kekuatan penghisap menyeruak darinya.      

"Bzzt!"      

Ketika Lin Dong menggerakkan kekuatan penghisapnya, dia terkejut ketika menyadari kalau energi yang berhamburan di kegelapan ternyata perlahan-lahan kembali mengalir ke dalam badannya.      

Walaupun kecepatan energi itu memasuki badannya lebih lambat dibandingkan di dunia luar, tapi kondisi tersebut masih membuat Lin Dong gembira. Paling tidak, dia sekarang punya kekuatan untuk melindungi diri.      

"Anjing tua itu tidak punya Devouring Ancestral Symbol. Oleh karena itu, dia tidak mampu mendapatkan kekuatannya kembali di tempat ini, dan kemampuannya bakal berangsur-angsur menghilang. Tunggu dan lihatlah bagaimana aku mengalahkannya setelah Yuan Power di dalam badannya lenyap!"      

Lin Dong memandang ke arah tertentu di kegelapan dan menggertakkan giginya. Sementara itu, kilau mengancam terpancar di matanya.      

"Huh? Ada yang janggal!"      

Ekspresi Lin Dong mendadak berubah ketika pikiran itu melintas di dalam kepalanya. Karena dia sadar ada aliran kekuatan penghisap yang berbeda muncul di dalam kegelapan. Kekuatan itu sedang bertarung dengannya untuk memperebutkan sedikit energi yang terdapat di tempat itu.      

"Bagaimana mungkin?!"     

Penemuan itu membuat pikiran Lin Dong bergetar hebat. Selain dia, ternyata ada orang lain di dunia ini yang memiliki kekuatan penghisap?!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.