Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Ronde Terakhir



Ronde Terakhir

0"Blaar!"      

Sosok Teng Shan terbenam dengan menyedihkan di tanah, sementara retakan-retakan dalam menjalar ke semua arah. Seluruh praktisi di tempat itu tampak tercengang. Berpasang-pasang mata dipenuhi sorot terguncang yang hebat ketika menyaksikan kejadian tersebut.      

Teng Shan ternyata benar-benar kalah?      

Semua orang saling bertukar pandang dan menyaksikan sorot tercengang yang tak mampu disembunyikan di mata masing-masing. Siapa yang bisa membayangkan kalau Teng Shan si pengguna Black Tortoise Pillar—praktisi yang terkenal dengan pertahanannya—bakal dihempas mundur oleh Api Kecil dalam duel secara langsung.      

Tindakan itu merupakan sesuatu yang sulit dilakukan, bahkan oleh sesama praktisi dengan kekuatan Tingkat Samsara.      

"Komandan Yan kuat sekali!"      

Suasana hening itu berlanjut hingga beberapa saat kemudian. Hingga akhirnya, seseorang tersadar dan sontak memujinya dalam hati. Api Kecil sudah menghajar seorang praktisi super dengan kekuatannya di level Profound Death Tingkat Atas. Berita itu kemungkinan akan membuat nama Api Kecil menyebar luas.      

"Dia menang?"      

Trio Komandan Iblis Heaven Dragon juga tertegun. Tak lama kemudian, ekspresi mereka juga segera berubah sangat aneh. Tidak ada seorang pun dari mereka yang mengira kalau pihak pertama di sisi mereka yang keluar sebagai pemenang bukanlah mereka bertiga, yang merupakan praktisi super Tingkat Samsara, melainkan Api Kecil dengan kekuatannya yang masih berada di level Profound Death Tingkat Atas.      

Meskipun kekuatan luar biasa yang barusan diperlihatkan oleh Api Kecil tidak lebih lemah dibandingkan mereka, tetapi masih sulit untuk mengalahkan Teng Shan. Tapi, siapa yang bisa mengira kalau pertahanan terkuat Teng Shan bakal secepat itu dihancurkan oleh Api Kecil.      

"Apa sebenarnya manik hitam itu?" Trio Komandan Iblis Heaven Dragon saling bertatapan. Cahaya hitam yang menyeruak dari manik berwarna serupa dipenuhi dengan kekuatan erosi yang luar biasa. Energi itu seperti kegelapan yang mampu menutupi dunia, lalu melahap segala cahaya yang terdapat di sana.      

Lin Dong tersenyum simpul, tapi tidak menjelaskan sedikitpun. Manik hitam itu jelas merupakan 'Darkness Devil Suppressing Bead' yang didapatkannya dari Darkness Master. Dia masih punya dua manik setelah menyelesaikan masalah di lautan Qi iblis. Sebelum ini, Lin Dong memberikan satu buah pada Api Kecil, sehingga membuat adiknya bisa memenangkan pertarungan tersebut.      

"Setelah memenangkan satu ronde, hasil kita berarti dua kali kalah, satu seri, dan satu menang. Sepertinya ronde terakhir akan menentukan hasilnya secara menyeluruh."      

Komandan Iblis Heaven Dragon memandang ke arah Lin Dong. Sesaat kemudian, dia menatap praktisi terkuat di wilayah Gunung Mang yang juga belum keluar untuk bertarung. Hingga akhirnya, dia terkekeh kecut dan berkata dengan suara pelan, "Kak Lin Dong, kita sudah sangat berbangga setelah menang satu ronde melawan Gunung Mang. Tak akan ada seorang pun yang berkomentar meskipun hari ini kita kalah."      

Karena bagaimanapun juga, Gunung Mang adalah lawan yang kuat, sedangkan Four Titans Palace hanyalah aliansi yang baru saja didirikan. Reputasi Gunung Mang sudah menyebar luas dan besar, dan jika melihat melalui sudut pandang tertentu, pertarungan ini bisa dibilang tidak adil. Tetapi, Four Titans Palace masih berhasil menang satu ronde di situasi yang tak adil itu. Fakta tersebut sudah lebih dari cukup untuk membuktikan kekuatan mereka. Oleh karena itu, semua orang kemungkinan tidak akan bisa berkomentar banyak mengenai hasil tersebut.      

Di sampingnya, duo Komandan Iblis Golden Ape mengangguk. Masih ada satu ronde yang tersisa di duel berisikan lima ronde itu. Tapi, bisa dibilang mereka sudah kalah. Bahkan seandainya mereka berfantasi kalau Lin Dong benar-benar bisa melampaui perkiraan, dan mengakhiri pertarungan ini dengan kondisi seri, Four Titans Palace bakal tetap kalah.      

"Duel ini belum berakhir. Mengapa cepat sekali mengakui kekalahan?"     

Lin Dong terkekeh. Dia berhenti sejenak, mengatupkan bibirnya, kemudian berkata, "Kalau aku memenangkan ronde terakhir, kita pasti bisa mengakhiri Sky Battle Arena ini dengan kondisi seri, 'kan?"      

Lin Dong merasa area di sekitarnya menjadi agak hening setelah berkata demikian. Dia memiringkan kepalanya, dan mendapati trio Komandan Iblis Heaven Dragon memandangnya dengan sikap tertegun. Sesaat kemudian, mereka kembali tersadar, dan segera tertawa kikuk. "Kak Lin Dong, Luo Tong si Raja Misterius itu adalah praktisi terkuat di antara lima Raja Gunung Mang. Selain itu, dia berasal dari Klan Nine Phoenix, berarti kekuatan tempurnya semakin tidak bisa diremehkan. Tak akan mudah mengalahkannya."      

Lin Dong sadar ketika mendengarnya. Tampaknya mereka tidak terlalu berharap akan kemungkinan itu. Karena bagaimanapun juga, bahkan Lin Dong sendiri harus mengakui kalau reputasi Raja Misterius sudah membuktikan kemampuannya. Walaupun kekuatan Lin Dong telah bertambah hingga ke puncak level Profound Death Tingkat Menengah, tetapi masih ada jarak yang besar di antara mereka.      

Jarak sebesar itu jelas tidak akan mudah untuk ditutupi.      

"Haha, tentu saja jika Kak Lin Dong benar-benar bisa mengalahkan Luo Tong, maka Sky Battle Arena ini akan berakhir dengan kondisi seri. Jika saat itu tiba, Gunung Mang hanya bisa mundur dan marabahaya yang dihadapi oleh Four Titans Palace kita juga bisa diselesaikan." Komandan Iblis Heaven Dragon tertawa.      

"Tentu saja, kau juga sebaiknya berhati-hati, Kak Lin Dong. Bukan masalah kalau kau mengaku kalah jika sudah tidak bisa terus bertarung. Kalah dari Gunung Mang sama sekali tidak memalukan bagi kita."      

"Aku akan berusaha keras."      

Lin Dong mengangguk pelan. Dia mendongak memandang sosok yang berada di bagian depan di sisi Gunung Mang, dan perlahan-lahan mengepalkan tangannya. Tak mudah bagi Lin Dong untuk mendirikan Four Titans Palace. Jika mereka sampai menderita karena pukulan lawan lagi, maka semua usaha kerasnya bakal sia-sia belaka. Jelas dia tidak ingin melihat hasil seperti itu.      

"Kak."     

Api Kecil kembali sambil ditatap oleh berpasang-pasang mata praktisi yang seolah memenuhi langit. Masih ada sisa-sisa darah di wajahnya yang sekarang ceria karena bersemangat. Akhirnya, dia berhasil menyelamatkan reputasi di pertarungan melawan Gunung Mang tersebut.      

"Tak buruk." Lin Dong terkekeh. Tak ada seorang pun yang mendapati kecurangan di performa Api Kecil barusan.      

"Kak, kurasa kita harus mengandalkanmu di ronde selanjutnya." Bibir Api Kecil terbuka dan membentuk cengiran. Berbeda dengan Komandan Iblis Heaven Dragon serta para praktisi lainnya, Api Kecil punya keyakinan yang tak diragukan sama sekali pada Lin Dong. Walaupun Luo Tong si Raja Misterius itu merupakan praktisi terkuat Gunung Mang, tapi dia tak percaya kalau Lin Dong yang hanya praktisi berkekuatan di puncak level Profound Death Tingkat Menengah bakal kalah.      

Di sampingnya, Komandan Iblis Heaven Dragon dan para praktisi lainnya hanya mampu terkekeh kecut diam-diam. Jelas kalau mereka tidak paham darimana asal-muasal kepercayaan diri Api Kecil tersebut.      

Tapi Lin Dong tidak menanggapi apapun mengenai hal tersebut. Dia menepuk lengan Api Kecil dan melangkah maju tak lama setelahnya. Sosok Lin Dong muncul di arena besar, lalu sepasang mata hitamnya memandang ke arah di mana kubu Gunung Mang berada.      

Daratan yang sebelum ini ramai karena kekalahan Teng Shan, sekarang kembali hening. Berpasang-pasang mata memandang ke arah sosok kurus itu dengan sorot yang tak bisa dideskripsikan. Setelah menyaksikan bagaimana cara Api Kecil sudah membalikkan situasi melalui pertarungan barusan, kemungkinan tak ada seorang pun yang akan meremehkan dua praktisi Deep Lightning Mountain tersebut. Terlebih lagi, sebagai penonton, mereka tentu senang melihat berbagai macam insiden yang tak terduga di Sky Battle Arena. Mereka benar-benar ingin tahu apakah aliansi Four Titans Palace yang baru dilahirkan bisa memanfaatkan pertarungan ini untuk unggul melawan tekanan Gunung Mang, atau … hanya akan lenyap, lalu menghilang secepat komet.      

"Tak disangka kalau Four Titans Palace memang kuat."      

Teng Feng memerintahkan beberapa anak buahnya untuk segera memapah Teng Shan kembali. Ketika dia melihat betapa menyedihkan penampilan Teng Shan, wajahnya menjadi sangat menggelap. Awalnya mereka bisa menghancurkan Four Titans Palace selama memenangkan pertarungan itu. Tapi, hasil tersebut sudah melampaui perkiraan mereka.      

"Manik hitam yang dilemparkannya barusan itu sangat aneh…" Teng Shan menggertakkan giginya. Pertahanannya sangat kuat, dan bahkan terbaik di antara mereka berempat. Tapi, pertahanannya masih bisa dihancurkan secara menyeluruh oleh cahaya hitam itu.      

"Tak perlu mencari-cari alasan karena kekalahanmu."      

Luo Tong memperlihatkan ekspresi acuh. Dia perlahan-lahan melangkah maju. "Tapi, bukan masalah. Aku sendiri yang akan meniup harapan kecil yang muncul. Aku lebih suka melakukan tindakan yang bisa membuat orang lain putus asa."      

Di sampingnya, kelompok Teng Feng mengangguk. Tak lama kemudian, mereka memandang ke arah sosok kurus di area dengan tatapan mengancam, lalu mencemoohnya, "Pemuda itu benar-benar sial."     

Mereka semua paham kalau meskipun Luo Tong terlihat ramah, tetapi teknik yang digunakannya tergolong paling kejam di antara mereka. Karena Luo Tong sekarang maju bertarung, maka kemungkinan pemuda bernama Lin Dong tak akan punya kesempatan untuk mundur dalam kondisi selamat.      

Semua mata di udara berkumpul memandang Luo Tong ketika dia perlahan-lahan melangkah maju. Luo Tong menengadahkan kepala dan sepasang matanya yang acuh menatap Lin Dong. Tak lama kemudian, sosoknya bergerak. Dia sudah berada di arena besar ketika kembali memunculkan diri.      

Lin Dong memandang ke arah Luo Tong yang berbaju hijau di depannya, lalu badannya berangsur-angsur menegang. Dia bisa mendeteksi jejak marabahaya dari sosok Luo Tong.      

"Aku tak akan memperlihatkan rasa iba ketika bertarung melawan praktisi lainnya. Tapi, aku akan selalu memberi lawanku satu kesempatan sebelum bertarung. Menyerah secara sukarela, atau…" Mata Luo Tong masih terpaku pada Lin Dong ketika sudut-sudut bibirnya terangkat dan perlahan-lahan membentuk seringai dingin.      

"Mati."      

Usai kata itu terdengar, semua orang dapat merasakan nafsu membunuh yang mencekam mendadak menyeruak dari badan Luo Tong.      

"Bisa kauberitahu apa pilihanmu?" Lidah merah Luo Tong perlahan-lahan menyapu bibirnya. Dia memandang Lin Dong dengan sorot dingin mencekam, bagai kucing yang sedang bermain-main dengan tikus.      

Mata hitam Lin Dong juga menatap Luo Tong. Sebuah senyuman segera muncul di wajahnya yang masih muda. "Kau benar-benar bicara banyak omong kosong."      

"Pfft."      

Para praktisi yang awalnya menunggu Lin Dong mengutarakan pilihannya sontak tertawa tertahan. Pemuda itu ternyata berani memicu amarah Luo Tong di saat genting seperti ini. Benar-benar pemuda yang sembrono. Tapi meskipun demikian, kejadian itu cukup menghibur.      

"Dasar pemuda berlidah tajam." Kelopak mata kelompok Teng Feng sontak berkedut. Pemuda itu memang cari mati.      

Wajah Luo Tong masih tampak tenang. Dia tak terlihat marah karena ucapan Lin Dong. Luo Tong hanya mengangguk, dan kedua tangannya perlahan-lahan diulurkan dari balik lengan baju. Sementara itu, lengkungan cahaya mulai berlompatan di antara 10 jarinya.      

"Kau akan … menyesalinya."      

"Dhuaar!"      

Dalam sekejap, cahaya bagai badai mendadak menyeruak dari badan Luo Tong. Yuan Power yang seakan bisa memenuhi langit terkandung di dalam cahaya tersebut.      

Saat ini, seluruh dunia seakan jauh lebih terang.      

Tapi, terdapat nuansa kematian yang menyebar di balik cahaya terang tersebut.      

Rupanya Luo Tong si Raja Misterius yang terkuat sekarang benar-benar berniat membunuh lawannya.      

"Huu!"      

Lin Dong memandang ke arah aura luar biasa di hadapannya, dan menghirup udara dalam-dalam. Ekspresinya perlahan-lahan menjadi mengerikan. Tak lama kemudian, kulitnya berangsur-angsur berubah menyerupai kristal.      

"Groaar!"      

Raungan rendah dan dalam yang seolah berasal dari zaman kuno diam-diam menggema di dalam badan Lin Dong. Tulang-belulangnya seakan menggeliat ketika kekuatan luar biasa yang belum pernah muncul sebelumnya itu mengalir di dalam badannya sederas ombak.      

"Dhuaar!"      

Kedua tangan Lin Dong segera dikepalkan erat, sedangkan saat ini sepasang mata hitam legamnya menjadi sangat tajam. Kekuatan Primal Dragon Bone akhirnya dikeluarkan!      

"Mari kita lihat apa kau bisa menghancurkanku!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.