Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Perjalanan Menempa Ilmu Bela Diri



Perjalanan Menempa Ilmu Bela Diri

0Ying Huanhuan menunduk dan memandang ke tangan kanannya. Saat ini, tangan mungilnya yang awalnya seperti giok, sudah sejernih kristal dan terlihat seperti padatan es yang membeku selama ribuan tahun. Sementara itu, ada banyak simbol-simbol es seperti bunga yang terpatri di sana. Ketika dia mengepalkan tangan kanannya dengan perlahan dan merasakan kekuatan mengerikan yang mengalir di dalamnya, sorot mata Ying Huanhuan terlihat semakin rumit.      

Benar-benar kekuatan yang tak asing.      

"Huff."      

Suara menghela napas terdengar dari belakang. Ying Huanhuan menoleh dan melihat Darkness Master berdiri di belakangnya. Sementara itu, ketika melihat tangan mungil Ying Huanhuan yang sejernih kristal, Darkness Master terkekeh kecut. Dia tak tahu sebaiknya bersikap putus asa atau merayakannya.      

"Untung saja, hanya satu tangan yang sudah bermutasi." Ying Huanhuan tersenyum ke arah Darkness Master dan berkata.      

Darkness Master berjalan mendekatinya. Dia lalu memegang tangan mungil Ying Huanhuan yang sejernih kristal es dengan tangannya yang mungil serta lembut. Sensasi dingin yang mengerikan lantas menjalar hingga ke telapak tangan Darkness Master. Bahkan, walaupun Darkness Master punya kekuatan dahsyat, dia masih bisa merasakan sensasi menyakitkan di telapak tangannya.      

"Untuk kekuatanmu, kalau kau mengurangi tekanannya, energimu akan mulai merembes keluar hingga nantinya bakal menjalar di sekujur badanmu. Jika saat itu tiba … kau akan menjadi seperti dirimu di masa lalu." Darkness Master menggumam.      

Ying Huanhuan terdiam sesaat. "Tak perlu terlalu khawatir. Aku mungkin masih bisa mempertahankan sifatku yang sekarang, bahkan setelah aku mendapatkan kekuatan ini."      

Senyum di wajah Darkness Master terlihat agak kecut. Karena bagaimanapun juga, di masa lalu, dia sudah menyaksikan sendiri seperti apa hasilnya setelah Ice Master menggunakan kekuatan itu. Saat itu, emosi Ice Master seakan sudah sepenuhnya membeku dan dia menjadi sedingin es. Bahkan, perubahan itu membuat siapapun gemetaran hanya dengan melihatnya.     

"Jika dia keluar dan melihat kondisimu sekarang…" Darkness Master memandang ke arah patung batu dan menghela napas.      

Ying Huanhuan memandang patung batu dengan sepasang mata cantiknya yang berwarna biru es. Dia lalu berkata, "Si bodoh itu selalu berusaha ingin melampaui kemampuanku … Tapi, apa dia benar-benar mengira bakal semudah itu melakukannya?"     

Usai dia mengucapkan kalimat terakhirnya, tak ada seorang pun yang bisa menebak apakah senyum di wajahnya adalah senyum kecut. Terkadang, terlalu luar biasa juga akan membuat seseorang merasa tidak berdaya.      

Sambil memikirkan hal serupa, Darkness Master juga mengangguk. Melampaui kemampuan adik seperguruan? Memang bukan hal yang mudah. Bahkan, di antara mereka berdelapan, Ice Master adalah murid Lord Symbol Ancestor yang terakhir. Akan tetapi, di antara mereka berdelapan, Ice Master juga merupakan murid dengan pencapaian terhebat. Di waktu yang sama, Lord Symbol Ancestor juga pernah bilang kalau mungkin Ice Master adalah satu-satunya pihak yang bisa mencapai level kekuatannya.      

Bagaimana mungkin bisa semudah itu melampaui monster abnormal—seseorang yang bahkan tidak mampu dideskripsikan dengan istilah 'jenius'?      

"Kuharap, pemuda ini akan bisa membentuk Istana Divine. Karena kalau tidak, mana mungkin dia bisa melampaui kemampuanmu," kata Darkness Master.      

"Dia mampu melakukannya." Ying Huanhuan tersenyum. Dia lantas mengambil sebuah sarung tangan panjang berwarna putih salju dan mengenakannya untuk menyembunyikan tangan mungilnya yang sudah bermutasi. Setelah itu, dia menggerakkan ujung jarinya dan sebuah simbol sedingin es mendarat di sarung tangan tersebut. Hingga akhirnya, simbol itu menyembunyikan diri.      

Aura dingin mengerikan yang menguar dari tangan Ying Huanhuan berangsur-angsur menghilang setelah simbol itu menyembunyikan diri.      

Darkness Master hanya mampu menggeleng setelah menyaksikan kejadian itu. Di saat seperti ini, dia sudah tak bisa berkomentar lebih lanjut.      

"Apa yang sebaiknya kita lakukan setelah ini?" Suara menggelegar terdengar. Flame Master dan para praktisi lainnya bertanya pada Ying Huanhuan setelah mereka tiba di tempat tersebut.      

"Karena aliansi di Chaotic Demon Sea sudah terbentuk, maka kurasa tidak akan menjadi masalah jika mengandalkan mereka untuk bertarung melawan Yimo. Mari … kita pergi dan mencari makhluk-makhluk itu." Ying Huanhuan menguncir rambut biru es panjangnya. Di sisi lain, aura dingin terlihat mengalir di dalam matanya yang cantik.      

"Aku merasa mereka sedang merencanakan sesuatu. Sebaiknya kita menemukan keberadaan mereka secepat mungkin. Membuat Yimo mengamuk hanya usaha untuk mengalihkan perhatian dan mencegah kita mengusik mereka."      

Flame Master dan Master-master kuno lainnya mengangguk ketika mendengarnya.     

"Selain itu, mari pilih beberapa praktisi Tingkat Samsara yang berpotensi tinggi dan biarkan mereka memasuki Ancestral Citadel untuk berlatih. Jika perang dunia kembali pecah, kita perlu meningkatkan kekuatan secara menyeluruh." Ying Huanhuan berpikir sesaat. Dia lantas memiringkan kepalanya, lalu berkata, "Biarkan Qingtan memasuki bagian dalam istana untuk berlatih."      

Bagian dalam istana tergolong tempat yang cukup penting di Ancestral Citadel. Meskipun lokasinya tidak sehebat medan berlatih yang mampu mendistorsi berjalannya waktu, tetapi tempat itu masih jauh lebih baik dibandingkan lahan penempaan diri lainnya. Karena Qingtan dan Lin Dong adalah saudara, Ying Huanhuan jelas ingin memperlakukan Qingtan dengan lebih baik.      

"Ayo pergi. Sudah waktunya."      

Ying Huanhuan memimpin dan berjalan maju setelah berkata demikian. Ketika hendak berbelok di tikungan, dia kembali menoleh dan memandang lekat pada patung batu. Sementara itu, dia mengepalkan tangan mungilnya yang sekarang mengenakan sarung tangan putih salju.      

"Lin Dong, kau pasti akan berhasil … Aku akan menunggumu."      

…     

Ketika Lin Dong melangkah memasuki patung batu, dia bisa jelas merasakan kalau dunianya berputar. Bintang-bintang seolah bergerak dan sensasi pusing samar-samar muncul di dalam kepalanya. Dia sudah hendak menghilangkan sensasi memusingkan itu ketika merasa kalau tempat di depannya berubah drastis.      

Sebuah altar kuno muncul di depan Lin Dong. Sementara itu, di sekitar altar, ada anak tangga batu tinggi menjulang yang menuju hingga ke awan. Sebuah futon yang terlihat rusak ada di puncak anak tangga.      

Hanya ada dimensi hampa tak berujung di area di sekeliling altar. Jika melihatnya sekilas, siapapun hanya bisa melihat kegelapan seperti tinta di sana. Altar itu seperti sesuatu yang tidak kekal di dimensi hampa ini dan terlihat sangat misterius.      

Lin Dong menaiki anak tangga batu dan dia perlahan-lahan menuju ke altar. Hingga akhirnya, dia tiba di puncak. Futon tua dan rusak itu sepertinya terbuat dari ilalang dan tidak terlalu mencolok. Akan tetapi, Lin Dong bisa mendeteksi aura yang menguar pada benda tersebut tampaknya membumbung tinggi di atas dunia.      

Benda itu … adalah peninggalan Lord Symbol Ancestor!      

Lin Dong memperlihatkan ekspresi mengerikan di wajahnya. Sejak dunia ini tercipta, selain Lord Symbol Ancestor, tidak ada orang lain yang memiliki aura sehebat itu.     

Lokasi ini pasti adalah tempat di mana Lord Symbol Ancestor pernah berlatih.      

"Kurasa aku harus membentuk Istana Divine-ku di sini, huh…"      

Lin Dong mengusap kepalanya dan dia merasa agak tertekan. Meskipun Mental Energy-nya sudah naik ke level Symbol Grandmaster Tingkat Akhir, tapi dia tahu betapa mengerikan jarak yang terdapat antara level penempaan ilmu bela dirinya dengan Tingkat Divine Palace Master.      

"Tapi … Tak peduli betapa sulit prosesnya, aku harus menyelesaikannya."      

Lin Dong mengerucutkan bibirnya. Setelah Ying Huanhuan membuka Ancestral Citadel, dia samar-samar bisa merasakan kalau ada sesuatu yang janggal. Jika tebakannya benar, membuka Ancestral Citadel sudah membuat Ying Huanhuan terluka di aspek tertentu. Akan tetapi, Ying Huanhuan sengaja menyembunyikan fakta itu darinya.      

"Aku tahu kalau sangat sulit melampaui kekuatanmu. Tapi … bukan aku namanya kalau sampai menyerah sekarang."      

Lin Dong tersenyum. Dia segera duduk di atas futon tua dan rusak. Sesaat kemudian, dia memejamkan kedua matanya. Pikiran Lin Dong berangsur-angsur memasuki Istana Niwan. Menciptakan Istana Divine berarti mengubah Istana Niwan seseorang menjadi Istana Divine. Akan tetapi, melakukan tahap itu saja bisa dibilang mustahil jika dilihat dari sudut pandang tertentu.      

Istana Niwan adalah sesuatu yang terbentuk secara alami. Apalagi, Istana Niwan sangat misterius dan tidak seperti Dantian, semua orang tak mampu menebak kinerjanya dengan mudah, karena Istana Niwan biasanya hanya berkeliling. Terkadang, Istana Niwan hanya berupa secercah cahaya yang sangat tipis. Namun, Istana Niwan mengandung Jiwa Mental Energy seseorang.      

Jika Dantian seseorang hancur, maka orang itu mungkin masih bisa selamat. Akan tetapi, jika Mental Energy seseorang dihapus, maka orang itu akan menjadi sayur-mayur remeh tanpa akal pikiran. Bahkan, pembuatan Istana Divine kemungkinan besar akan melukai Jiwa Mental Energy. Jika saat itu tiba, maka tak hanya Istana Divine bakal gagal terbentuk, tetapi orang itu juga akan menjadi seperti sayur-mayur tak berdaya.      

Sejak waktu mulai bergulir, situasi itu terjadi cukup sering. Karena alasan itu pula ada banyak praktisi papan atas yang penempaan ilmu bela diri mereka sudah mencapai level Symbol Grandmaster Tingkat Atas, tidak berani mencoba melewati tahap ini. Karena para mereka tahu kalau tahap itu kemungkinan bakal membunuh mereka.      

Akan tetapi, rasa takut jelas tidak mampu mengguncang ketetapan hati Lin Dong. Karena bagaimanapun juga, dia tahu kalau di dunia ini, seseorang harus mengambil risiko demi mendapatkan kekuatan. Sehingga, jika dia kurang nyali untuk mencoba dan bersentuhan dengan level kekuatan ini, maka Lin Dong hanya bisa bermimpi kalau dia ingin melampaui kemampuan Ice Master…      

Lin Dong duduk diam. Akan tetapi, pikirannya sudah memasuki dunia yang berbeda. Petir berkumpul, angin ribut bertiup, es berjatuhan seperti hujan. Pemandangan itu sama persis seperti kejadian mengerikan yang terjadi selama era kekacauan.      

Tempat itu adalah Istana Niwan Lin Dong.      

Pikiran Lin Dong melayang di dalam Istana Niwan-nya yang liar dan tak terkendali. Kendali pikiran melintas di dalam kepalanya dan Mental Energy Lin Dong mulai berkumpul. Hingga akhirnya, Mental Energy berubah membentuk badan Mental Energy yang penampilannya sama persis seperti Lin Dong.      

Badan Mental Energy Lin Dong mengawasi kondisi Istana Niwan-nya yang liar dan tak terkendali. Dia segera tersenyum simpul, karena Lin Dong bisa merasakan Mental Energy yang besar dan dahsyat menyeruak di tempat itu. Akan tetapi, seandainya dia ingin membentuk Istana Divine, maka Mental Energy-nya jelas harus lebih kuat dan hidup.      

Di masa lalu, Lin Dong sudah memfokuskan diri menempa Yuan Power dan agak lalai ketika berurusan dengan penempaan Mental Energy-nya. Akan tetapi, karena sekarang Lin Dong ingin membentuk Istana Divine, maka dia harus mengejar ketertinggalannya.      

Proses itu akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Untung saja, sekarang Lin Dong punya waktu yang banyak, karena waktu di lahan berlatih ini 10 kali lebih lambat dibandingkan dunia luar. Sehingga, menghabiskan 10 tahun di tempat ini setara dengan setahun di dunia luar. Makanya, Lin Dong bisa menggunakan waktunya untuk melatih berbagai macam aspek di Mental Energy-nya yang dirasa kurang.      

"Huff."      

Badan Mental Energy Lin Dong menghela napas putih. Setelah itu, dia duduk. Di area di sekitarnya, sambaran kilat dan badai liar serta tak terkendali terus-menerus meraung. Akan tetapi, dua energi itu tak pernah menyentuh badannya.      

Usai memasuki kondisi meditasi, Mental Energy yang besar dan dahsyat di dalam Istana Niwan-nya mendadak berubah menjadi seperti benang. Tak lama, seperti naga-naga putih kecil, energi tersebut mulai memasuki badan Lin Dong melalui lubang hidungnya. Namun ketika keluar, benang-benang Mental Energy itu menjadi lebih kuat dan hidup dibandingkan sebelumnya. Tak hanya itu, energi-energi tersebut juga samar-samar bercahaya.      

Ketika Lin Dong terus menghirup dan menghela napas, Mental Energy yang semakin besar lantas menyembur ke arahnya. Hingga akhirnya, Mental Energy berubah membentuk pusaran kabut putih tebal dan menyelimuti di sekitar badannya.      

Lin Dong duduk diam di dalamnya. Di sisi lain, badannya terlihat seperti patung.      

Demi menempa semua Mental Energy di sini, jelas akan dibutuhkan banyak waktu. Terlebih lagi, Lin Dong jelas memahaminya. Akan tetapi, dia sama sekali tidak merasa cemas. Bahkan, Lin Dong terkadang lupa di mana dia berada sekarang. Alih-alih, dia hanya menghirup dan menempa Mental Energy-nya secara naluriah…      

Waktu berlalu secara lambat di dalam Istana Niwan yang liar dan tak terkendali tersebut. Sementara itu, sosok di sana tetap tidak terusik. Bahkan, sekujur badannya seolah dilapisi debu. Dalam sekedip mata, satu tahun sudah berlalu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.