Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Celestial Demon Marten



Celestial Demon Marten

0

"Tikus?"

Lin Dong menatap heran pada tikus hitam seukuran telapak tangannya, tanpa sadar berteriak. Dia tidak menyangka jika sesuatu yang bersembunyi di dalam Stone Talisman adalah seekor tikus.

"Kurang ajar! Kau yang tikus!"

Mendengar Lin Dong, rambut tikus hitam itu berdiri. Matanya yang kecil menatap tajam pada Lin Dong sambil berbicara dengan bahasa manusia!

"Tikus bisa bicara?" Lin Dong menatap aneh dan heran pada hewan kecil tersebut. Ini adalah pertama kalinya Lin Dong bertemu dengan tikus yang bisa bicara.

"Dasar bocah bodoh dan kurang ajar! Kakek ini adalah Celestial Demon Marten, bukan tikus!" Ketika Lin Dong terus memanggilnya tikus, 'tikus hitam' tersebut langsung memekik.

"Celestial Demon Marten..." Lin Dong terkekeh dan mengangguk melihat tikus itu yang terlihat jengkel. Namanya cukup mengintimidasi, tapi wujud yang terpantul di matanya terlihat seperti tikus hitam biasa.

"Baiklah, aku tidak peduli apakah kau Celestial Demon Marten atau Man-Demon Marten, katakan kenapa kau ada di sini!" Rasa takutnya telah menghilang. Lin Dong menyadari jika 'Raja Iblis Hitam' ini terlihat lemah. Kalau tidak, dia tidak akan bisa ditangkap oleh Lin Dong dengan mudah.

"Bocah, apa maksudmu kenapa aku ada di sini? Aku pemilik Stone Talisman. Kalau aku tidak di sini, lalu aku harus ada di mana?" Mata kecil tikus itu berkedip, lantas menyilangkan cakarnya di depan dada.

"Kau pemilik Stone Talisman?" Lin Dong terkejut. Tak lama kemudian, dia menunduk dan memerhatikan baik-baik hewan berbulu hitam tersebut. Tikus itu cepat-cepat mundur beberapa langkah, bersiap kabur kapan saja.

"Kau bukan pemilik Stone Talisman." Setelah memerhatikan hewan hitam itu sejenak, Lin Dong menggeleng. Walaupun kemungkinan hewan hitam kecil itu spesial, intuisi Lin Dong mengatakan dia berbohong.

"Kalau tidak percaya, ya sudah, Bocah. Karena Stone Talisman ada di tanganmu, kau bebas kalau mau masuk kemari. Tapi urusi urusanmu sendiri dan jangan ikut campur urusanku. Kakek ini tidak akan mengganggumu, dan kau juga jangan menggangguku!" Sudut bibir tikus hitam itu tertarik ke atas.

Lin Dong memiringkan kepalanya dan menatap ke arah tikus itu, lalu bertanya, "Kelihatannya kau sangat takut padaku?"

"Haha, haha..."

Tikus kecil itu berkacak pinggang dan mendongak, berpura-pura tertawa terbahak-bahak. Seolah dia telah mendengar lelucon paling lucu.

Melihatnya, Lin Dong tersenyum tipis. 'Jarum Sukma' pun terbentuk lagi di depannya.

"Wush!"

Saat 'Jarum Suci' itu terbentuk sempurna, tikus kecil yang masih tertawa lantas berlari menjauh dengan suara 'wush'. Mata kecilnya menatap gugup ke arah Lin Dong, lantas berteriak nyaring, "Apa yang akan kau lakukan?"

Setelah melihat senyum palsu di wajah Lin Dong, dia tiba-tiba tersadar dan mundur perlahan dengan suara 'pah' hingga terbentuk jarak aman dari pemuda itu. Kemudian, dia duduk dengan pantatnya dan berkata, "Bocah, apa sebenarnya yang ingin kau lakukan? Meski kakek ini sekarang hanyalah sebuah Jiwa Iblis, sebaiknya kau jangan membuatku marah, atau kita berdua akan mendapat masalah.

"Jiwa iblis..."

Ekspresi Lin Dong tiba-tiba berubah sedikit serius. Dia pernah mendengar jika hanya Hewan Iblis sangat kuat yang bisa membentuk Jiwa Iblis. Apakah hewan kecil di depannya yang mengaku sebagai 'Celestial Demon Marten' ini sungguh memiliki asal usul yang sangat mengerikan?

"Kau pasti terbangun karena aku, 'kan?" Lin Dong tiba-tiba bertanya.

"Cih, apa maksudnya dengan terbangun karena kau? Kalau bukan karena 'Bunga Arwah Leluhur Api', 100 tahun lagi pun kau tidak akan bertemu denganku. Apalagi, kalau bukan karena pertolonganku yang menyerap kekuatan obat dari 'Bunga Arwah Leluhur Api', kau pasti sudah lama mati," balas tikus itu dengan nada menghina.

"Baiklah, berarti memang waktu itu aku selamat karena bantuanmu." Lin Dong terkejut, tapi kemudian terkekeh dan membalas.

Menyadari Lin Dong bisa menerima segalanya secara gamblang, tikus kecil itu pun terkesima beberapa saat. Dia menatap curiga pada pemuda itu dan mengatakan, "Bocah, mungkinkah kau berniat mengikatku dan mengambil Jiwa Iblis milikku?"

"Apa keuntungan yang akan kudapatkan kalau memakan Jiwa Iblismu?" Lin Dong bertanya penasaran.

"Eh ... Tidak ada untungnya, tidak ada..."

Tangan tikus kecil itu dikibaskan cepat. Dia diam-diam menghela napas lega dalam hati ketika melihat Lin Dong yang tampak tidak mengetahui hal-hal semacam itu,. Dia baru saja bangkit kembali baru-baru ini dan masih sangat lemah. Bahkan Lin Dong pasti bisa memakan Jiwa Iblisnya dengan mudah. Karena itu, dengan sifat waspada bawaan, dia bersembunyi di dalam kegelapan sejak awal, tidak berani menunjukkan diri.

"Bisa kau jelaskan kenapa ada di sini? Jangan coba-coba membohongiku, atau..." Ekspresi Lin Dong berubah menjadi lebih serius sembari bertanya menyelidik. Setelah dia mengetahui hewan itu menyembunyikan diri di dalam Stone Talisman, Lin Dong merasakan sesuatu yang tidak normal.

"Sudah kubilang sebelumnya, aku adalah pemilik Stone Talisman—baiklah, aku adalah salah satu pemilik Stone Talisman sebelum kau." Melihat ekspresi curiga Lin Dong, tikus kecil itu tidak punya pilihan lain selain meralat kalimatnya sebelum melanjutkan, "Tak lama setelah aku mendapatkan benda itu, aku diburu. Pada akhirnya, aku dipaksa bunuh diri. Jiwa Iblisku lari ke dalam Stone Talisman sebagai usaha terakhir..."

"Apa kau sangat kuat sebelumnya?" Lin Dong bertanya sambil tersenyum.

"Sangat kuat. Untuk orang sepertimu, aku hanya perlu kentut kalau mau membuatmu gepeng..." Dia melambaikan kaki depannya sambil berkomentar. Tetapi, kalimat itu membuat Lin Dong memutar mata, tidak terlalu percaya.

"Heh heh, Bocah. Aku tidak tahu apakah harus menyebutmu beruntung atau sial karena telah mendapatkan Stone Talisman..." Mata tikus itu tiba-tiba menatap lekat Lin Dong dan tertawa aneh.

"Kenapa?" Lin Dong bertanya terkejut.

"Bukan apa-apa. Mungkin kau akan mengerti nanti. Karena kau tidak punya niat jahat, aku akan memberimu peringatan, meski kematianmu tidak ada artinya untukku. Jangan sampai ada yang tahu soal benda itu, atau, heh heh..."

Lin Dong mengernyitkan alis. Tak lama kemudian, dia mengangguk mantap dan berkata, "Terima kasih banyak atas peringatannya."

Tikus kecil hitam itu melambaikan tangannya, menunjukkan sikap murah hati. Tentu saja, kalimatnya tidak menjelaskan apapun. Mungkin kematian Lin Dong tidak akan berdampak langsung padanya. Tapi jika itu terjadi dan Stone Talisman jatuh ke tangan orang lain, bukan tidak mungkin orang itu berniat memakan Jiwa Iblisnya.

"Baiklah, aku sudah menjelaskan yang kutahu. Lakukan apa yang harus kaulakukan, tapi akan lebih baik jika kau menganggap kakek hitam ini tidak pernah ada di sini. Selain itu, jangan pikir kau telah menemukan penolong yang baik. Kakek hitam ini tidak akan membantumu dan tidak bisa membantumu." Tikus kecil tersebut menepuk pantatnya sebelum berlari kembali ke dalam kegelapan.

"Tunggu dulu!" Menyadari tikus kecil yang bermaksud kabur, Lin Dong buru-buru berteriak.

"Ada apa?" Dia berbalik waspada dan menjawab.

"Karena kau salah satu pemilik Stone Talisman, kau pasti tahu beberapa kemampuannya, 'kan?" tanya Lin Dong. Jika mendapatkan bimbingan langsung dari pemilik lama, dia tidak akan meraba-raba lagi.

"Aku tahu ... tapi kenapa kakek ini harus memberitahumu semuanya?" ujarnya sambil memutar mata.

"Pertama, aku bisa menyingkirkanmu dengan mudah..." Lin Dong tersenyum tipis. Melihat tatapan gugup tikus hitam itu, dia melanjutkan, "Kedua, kalau kita bekerja sama, kita bisa saling menguntungkan. Menurutku kau tampak sangat lemah. Kalau kau membantuku mengenal Stone Talisman, mungkin aku bisa menemukan cara agar kau sedikit pulih. Bagaimana?"

Mendengarnya, mata tikus kecil itu berbinar dalam sekejap. Dia menjilat bibir dan membalas, "Aku butuh ramuan yang bisa memperkuat Jiwa Iblis. Contohnya 'Bunga Arwah Leluhur Api' yang waktu itu."

"Benda itu sangat langka, tapi akan kuusahakan." Lin Dong berpikir sejenak lalu melanjutkan, "Oh, kau juga harus mempercayaiku. Kau yang sekarang tidak punya banyak pilihan. Semakin kuat aku, semakin mudah aku membantumu mendapatkan ramuan yang bisa memperkuat Jiwa Iblis."

Tikus kecil itu terdiam sejenak. Kemudian, dia berbicara lagi tanpa basa-basi, "Apa yang ingin kauketahui?"

"Apakah Stone Talisman ini bisa melatih Mental Energy?" Lin Dong bertanya dengan semangat. Selama Mental Energy-nya bisa mencapai tingkat Segel Dua, dia pasti memiliki keberanian untuk bertarung melawan Wei Tong.

"Bisa!" Tikus kecil itu merenung sejenak sebelum mengangguk.

"Tapi kau harus merasakan rasa sakit yang luar biasa. Kalau tidak begitu, hasilnya akan sia-sia dan tidak ada gunanya."

"Bawa aku ke sana!" Detak jantung Lin Dong meningkat saat merespon tanpa keraguan sedikit pun. Dia pasti akan melindungi keluarga Lin, tak peduli jika Lin Dong harus melalui berbagai penderitaan!

"Kalau begitu ikut aku. Dunia di dalam Stone Talisman sangat kompleks, di sini juga terdapat banyak hal yang sudah disegel. Untungnya tempat itu masih bisa dimasuki kapan saja kau butuh." Tikus kecil itu mengangguk. Tak lama kemudian, dia berbalik dan berjalan menuju kegelapan. Lin Dong ragu-ragu sejenak sebelum mengeratkan gigi lantas mengikuti.

Di dalam kegelapan, Lin Dong mengikuti tikus kecil itu di sepanjang jalan yang berliku-liku. Setelah perjalanan yang memakan waktu cukup lama, tikus kecil di depannya tiba-tiba menghilang. Lin Dong segera waspada. Saat dia akan kabur, sebuah cahaya samar mendadak bersinar di depan matanya.

Di dalam cahaya itu Lin Dong melihat dua kristal raksasa yang berputar pelan di tempat seperti penggilingan. Saat batu kristalnya berputar, sebuah gelombang spesial yang lembut menyebar keluar.

"Apa ini?" Lin Dong tanpa sadar bergumam sambil menatap kristal penggiling raksasa di depannya.

"Ini adalah Batu Penggiling Jiwa."

Lin Dong tidak sadar ketika tikus kecil itu sudah naik ke bahunya. Cakarnya diarahkan ke tempat di mana dua batu kristal itu saling bergesekan. Cahaya di tempat itu sangat terang, bahkan di sekitarnya tampak seperti fatamorgana.

"Kalau kau ingin mengembangkan Mental Energy, duduk saja di sana. Kristal Penggiling itu akan menghancurkan Mental Energy-mu dan membentuknya lagi. Kalau kau bisa bertahan dengan siklus berulang ini, Mental Energy-mu akan sangat berkembang pesat. Tapi kalau kau tidak bisa bertahan, bisa jadi akar Mental Energy-mu akan rusak, lalu meninggalkan efek yang sangat serius."

Kaki tikus kecil itu menepuk bahu Lin Dong dan mengatakan, "Kalau bukan karena permintaanmu, aku tidak akan pernah membawamu kemari. Aku tidak tahu orang sinting mana yang terpikir metode pengembangan seperti ini, tapi dulu aku juga mencobanya. Sejak saat itu, meski kau memukuliku sampai mati pun, aku tidak akan menyentuh benda itu lagi. Rasa sakit luar biasa yang tercipta dari penghancuran Mental Energy bukanlah sesuatu yang bisa ditahan oleh orang biasa."

Lin Dong mengangguk. Sambil menatap pada kristal penggiling, hatinya berkecamuk. Pada akhirnya, dia menarik napas panjang dan berterima kasih pada tikus kecil itu.

"Kau tidak berpikir pergi ke sana untuk mengembangkan Mental Energy-mu, 'kan?" ujar tikus kecil itu saat melihat Lin Dong. Sorot waspada terpancar di matanya.

Kali ini Lin Dong tidak membalas. Dia hanya tersenyum, kemudian tubuhnya melompat ke depan dan berlari menuju cahaya di antara dua batu pipih - penggiling berukuran raksasa itu.

"Bocah ini gila. Kuharap kau kuat menahannya. Bagaimanapun, kakek ini tidak bermaksud mencelakaimu..."

Tikus kecil itu menggeleng dan menghela napas ketika melihat tindakan Lin Dong.

  1. Hewan iblis yang tingkatnya lebih tinggi dari hewan iblis pada umumnya

Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.