Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Pengejaran



Pengejaran

0"Lima puluh ribu Batu Yang Yuan per orang..."     

Mendengar kalimat yang dilontarkan oleh Lin Dong, meskipun mereka tahu kalau nyawa mereka ada di tangan pemuda itu, Cao Zhu masih memberanikan diri untuk menggeram, "Lima puluh ribu Batu Yang Yuan? Kenapa kau tidak merampok orang saja?"     

"Bukannya sedang kulakukan sekarang?" Lin Dong tersenyum tipis sembari mengayunkan Pedang Nyala Api di tangannya. Bagian tajamnya mengayun di dekat tenggorokan keduanya, meninggalkan jejak energi merah panas di sana.     

"Berhenti! Berhenti!"     

Mereka memandang pedang yang semakin mendekat. Liu Long sudah tidak bisa menahannya lagi dan buru-buru berteriak. Setelah melihat pedang Lin Dong berhenti, Liu Long memaksa tersenyum dan berujar, "Kak Lin Dong, lima puluh ribu Batu Yang Yuan terlalu banyak. Aku khawatir kami tak memiliki jumlah sebanyak itu."     

"Nyawamu atau Batu Yang Yuan, pilihan ada di tanganmu."     

Lin Dong tersenyum. Senyumnya terlihat ramah, namun di mata Liu Long dan Cao Zhu terlihat seperti senyuman iblis. Saat ini Liu Long menyadari kebodohan mereka berdua yang berusaha menghalangi Lin Dong dan mencoba membalas dendam. Orang di depannya ini memiliki kekuatan yang sebanding dengan senior Zhou Tong.     

"Aku tidak punya banyak waktu. Aku masih harus naik ke atas. Kalau kalian berdua tidak bisa menentukan, maka aku yang akan membantu kalian membuat keputusan." Jari Lin Dong mengetuk pelan Pedang Nyala Api di tangannya sambil tertawa.     

"Baiklah, akan kuberikan!"     

Melihat Lin Dong yang tak sabaran, Liu Long tak lagi berani berkata-kata lagi. Dia lantas mengeratkan gigi dan mengambil tas Qiankun, kemudian melemparnya pada Lin Dong.     

Lin Dong menerima tasnya dan memeriksa isinya. Dia tersenyum dan mengangguk setelahnya. Tatapannya kini berpindah pada Cao Zhu, yang berubah sangat pucat seolah kedua orang tuanya tewas, kemudian bertanya halus, "Bagaimana denganmu?"     

"Semua yang kumiliki jumlahnya hanya 40000 Batu Yang Yuan."     

Cao Zhu mengeratkan gigi, lalu melihat Lin Dong mengulurkan tangan, "Berikan padaku."     

Sudut bibirnya berkedut sejenak. Cao Zhu hanya bisa merasa seolah mengalami pendarahan internal sembari mengambil tas Qiankun dan melemparnya ke tangan Lin Dong.     

"Haha, terima kasih banyak atas hadiahnya."     

Setelah menyimpan dua tas Qiankun, senyum di wajah Lin Dong menjadi lebih cerah. Dia mengayunkan Pedang Nyala Api di tangannya sambil Liu Long memperhatikan dengan cemas. Lin Dong kemudian terkekeh, "Pedang ini tidak buruk. Akan kusimpan."     

Setelah berkata demikian, Lin Dong menyimpan Pedang Nyala Api tersebut ke dalam tas Qiankun tanpa sedikit pun menunjukkan rasa hormat. Dia menangkupkan tangannya terhadap dua sosok menyedihkan di atas lantai, kemudian menyeringai, "Terima kasih banyak pada kalian berdua. Kalian boleh datang lagi lain kali."     

"Urk."     

Mendengarnya, kedua orang yang mulanya cemas dan sangat tertekan itu segera memuntahkan darah, disusul penglihatan mereka yang semakin menggelap. Kali ini harta mereka benar-benar dikuras habis. Kalau mereka datang lagi, mungkinkah giliran darah dan kulit mereka yang akan diambil?     

Setelah menyimpan tas Qiankun miliknya, Lin Dong tak lagi memperhatikan kedua orang itu dan langsung naik menembus tembok Mental Energy yang menghalangi jalannya ke lantai enam.     

Dinding Mental Energy yang menghalangi lantai enam cukup kuat. Bahkan Liu Long dan Cao Zhu tidak bisa melewatinya. Dikatakan bila di Duel Menara sebelum ini, hasil terbaik yang dicapai oleh anggota Kota Api Langit adalah lantai enam, sementara Kota Yan hanya berhenti sampai di lantai lima.     

Lin Dong berdiri di depan dinding Mental Energy. Mental Energy pun perlahan menyelimuti tubuhnya. Setelahnya, diiringi tatapan Liu Long dan Cao Zhu, dia melangkah maju.     

Saat tubuh Lin Dong bersentuhan dengan dinding Mental Energy, dindingnya sedikit bergetar. Riak-riak pun menyebar di permukaannya, sementara tubuhnya melaju perlahan hingga akhirnya menghilang.     

"Dia masuk?!"     

Ekspresi Liu Long dan Cao Zhu berubah setelah melihat sosok Lin Dong yang menghilang di balik tembok. Mereka terperanjat. Di Duel Menara ini, hanya ada dua orang yang berhasil memasuki lantai enam; Zhou Tong dari Kota Api Langit dan Zi Yue dari Kota Yan. Namun kelihatannya Lin Dong pun memasuki lantai enam.     

"Senior Liu Long, apa yang harus kita lakukan sekarang?" Cao Zhu memasang ekspresi pahit. Kali ini kekalahan mereka sangat besar.     

"Apa lagi yang bisa kita lakukan? Tinggal di sini saja selama yang kita bisa," ujar Liu Long sembari melirik kesal pada Cao Zhu.     

"Apakah kita akan membiarkan Lin Dong mengambil Batu Yang Yuan kita?" Cao Zhu terdiam beberapa saat sebelum berujar dengan nada tidak terima.     

"Memang kau bisa apa? Kekuatan bocah itu sebanding dengan senior Zhou Tong. Bahkan setelah kita menggabungkan kekuatan pun masih kalah. Kalau bukan karena tidak boleh membunuh orang di Duel Menara, orang itu pasti sudah membunuh kita sekarang. Kalau kau masih ingin cari mati, jangan libatkan aku!" Liu Long berteriak marah. Ketika dia mengingat-ingat hasil hari ini, dia diliputi oleh kemarahan. Jika dia tahu hasilnya akan seperti ini, dia tidak akan tergoda dengan uang Cao Zhu. Hasil yang luar biasa, tak hanya dia gagal mendapatkan sesuatu, dia bahkan dipaksa menyerahkan seluruh hartanya.     

Melihat Liu Long yang marah, Cao Zhu menelan ludah dan tidak berani bicara lebih jauh. Dia hanya bisa meratap dalam keputus asaan seperti terong yang habis dipukuli...     

...     

Di luar Menara Symbol Master, Guru Besar Yan dan yang lain berdiri tanpa berkedip melihat menara tinggi abu-abu di sana. Saat ini, Menara Symbol Master menampakkan kerlipan cahaya. Jika cahaya tersebut diperhatikan, kerlip-kerlip itu dibentuk oleh banyak titik-titik cahaya.     

Titik cahaya tersebut semakin ke atas semakin redup. Di lantai tujuh, tak terlihat cahaya sama sekali. Sementara di lantai enam terdapat dua titik cahaya. Kelipan kedua titik cahaya tersebut sangat terang.     

"Kelihatannya Zi Yue dan Zhou Tong telah memasuki lantai enam..." Melihat dua titik cahaya di lantai enam, Symbol Master paruh baya di sebelah Guru Besar Yan berbicara. Dari kata-katanya, tampaknya titik cahaya tersebut mewakili jumlah orang.     

"Kelihatannya menang atau kalah akan ditentukan oleh kedua orang itu." Symbol Master paruh baya lainnya pun membuka mulut. Di Duel Menara sebelumnya, hasil terbaik dari Symbol Master muda dari Kota Yan hanya ada di lantai lima. Kali ini mereka bisa dianggap telah berkembang daripada tahun lalu.     

Setelah Guru Besar Yan mendengar itu, dia tidak menjawab. Tatapannya berhenti beberapa saat di lantai lima. Dia percaya kalau Lin Dong pasti bisa naik ke lantai enam dengan kekuatannya yang seperti itu. Tapi sampai sekarang kenapa dia masih belum naik?     

"Heh heh, Yan Xuan, kelihatannya Kota Yan cukup berkembang dari tahun lalu. Tampaknya, siapa saja yang berhasil memasuki lantai tujuh akan menjadi pemenang." Han Yun dari Kota Api Langit menggunakan momen ini untuk berbicara.     

Guru Besar Yan melirik sekilas pada Han Yun. Saat Guru Besar Yan akan membalas, suara terkejut di sebelahnya tiba-tiba terdengar. "Ada satu lagi yang berhasil naik ke lantai enam!? Siapa itu?"     

Suara itu membuat Guru Besar Yan buru-buru menoleh. Han Yun pun terkejut, lantas turut mengarahkan pandangannya ke lantai enam. Benar saja, mereka menemukan titik cahaya lain yang muncul di sana.     

"Siapa orang itu? Di antara Symbol Master dari Kota Api Langit kali ini tidak ada yang punya kekuatan untuk bisa naik ke lantai enam, 'kan?" Melihat titik cahaya tambahan di sana, alis Han Yun mengernyit. Jika orang itu bukan dari Kota Api Langit, apakah dia berasal dari Kota Yan?     

Memikirkannya, Han Yun pun melirik ke arah Guru Besar Yan melalui sudut matanya. Jelas sekali dia melihat jejak kegembiraan di wajah pria itu.     

"Titik cahaya itu seharusnya milik Lin Dong!" Sementara alis Han Yun masih mengernyit, salah satu Symbol Master paruh baya dari Kota Yan tiba-tiba menyeru. Di antara Symbol Master muda di Kota Yan, hanya Lin Dong dan Zi Yue yang bisa naik ke lantai enam.     

"Lin Dong? Bocah tidak terkenal itu?" Mendengarnya, mata Han Yun menyipit. Dia tidak menyadari jika bocah yang terlihat seperti pemeran pembantu di sebelah Zi Yue ternyata memiliki kekuatan sehebat itu.     

"Huh. Percuma meski kau bisa naik ke lantai enam. Kota Api Langit sudah bertekad untuk mendapatkan Menara Symbol Master ini!"     

Han Yun mendengus sinis di dalam hati. Dari yang dia lihat, tak ada Symbol Master muda di Kota Yan yang tampak memiliki bakat menonjol. Hanya Zi Yue yang bisa dianggap setengah layak. Namun saat dibandingkan dengan Zhou Tong, gadis itu tidak ada apa-apanya. Jika saat itu tiba, dia akan menunjukkan pada Yan Xuan dan yang lain, siapa jenius yang sebenarnya!     

Dibandingkan dengan jenius yang seperti itu, Zi Yue dan Lin Dong hanyalah kunang-kunang di bawah rembulan!     

...     

Di lantai enam Menara Symbol Master yang kosong, terdengar langkah kaki berat yang entah mengapa memekakkan telinga.     

Dua sosok yang jaraknya tak begitu jauh itu melangkah maju dengan langkah berat, menuju bagian tengah lantai enam.     

"Fiuh..."     

Jarak dekat yang tidak sampai 100 langkah sudah membuat keringat Zi Yue menetes seperti hujan. Tekanan Mental Energy yang tercampur di udara dan melingkupinya bagaikan batu besar yang terus berusaha menimpanya. Tapi pada akhirnya, gadis yang selalu bersikap dingin itu berhasil bertahan sambil mengeratkan gigi.     

"Orang itu ... memangnya dia tidak lelah?" Zi Yue mendongak dan menatap sosok itu. Sosok tersebut adalah Zhou Tong dari Kota Api Langit. Dari langkah kaki pemuda itu yang juga tampak berat, dia terlihat bisa melaju dengan kecepatan konstan. Dari awal hingga akhir, kecepatannya tidak berkurang sama sekali, bahkan di bawah tekanan Mental Energy di sini.     

"Kalau seperti ini terus, kau tidak bisa melewati dinding Mental Energy di lantai enam." Di dalam Menara Symbol Master yang kosong, suara tenang Zhou Tong tiba-tiba terdengar.     

Zi Yue menggigit bibirnya dan tidak menjawab. Dia terus berjalan langkah demi langkah menggunakan Mental Energy-nya hingga batas sampai merasa pusing.     

Dengan langkah berat tersebut, keduanya berhenti di depan dinding Mental Energy yang menghalangi jalan menuju lantai tujuh.     

"Maaf, Kota Yan akan kalah kali ini."     

Zhou Tong menatap pada dinding Mental Energy di depannya. Dia bisa merasakan gelombang Mental Energy yang kuat di dalamnya. Tak lama kemudian, dia menengok dan tersenyum mengejek ke arah Zi Yue.     

"Dalam mimpimu!" Ekspresi Zi Yue tetap dingin.     

Zhou Tong terkekeh. Di antara Symbol Master muda di Kota Yan, hanya Zi Yue yang bisa mengimbanginya. Tapi ini adalah batasnya.     

"Aku akan naik ke lantai tujuh duluan. Kalau kau punya kemampuan, susul aku."     

Setelah berujar demikian, Zhou Thong langsung melangkah maju. Dinding Mental Energy itu langsung menggeliat cepat dan mengeluarkan gelombang Mental Energy yang mengerikan, seolah ingin mendorongnya keluar. Namun menghadapi tekanan tersebut, tubuh Zhou Tong terus maju perlahan-lahan, kemudian melangkah ke dinding Mental Energy sampai sosoknya menghilang...     

"Dia berhasil..."     

Melihat sosok Zhou Tong yang menghilang, tangan Zi Yue yang seputih kamelia itu menggenggam erat. Ia lalu memusatkan seluruh Mental Energy-nya di sekitar tubuh. Kemudian, dia pun melangkah ke arah dinding Mental Energy.     

"Bzzt!"     

Saat tubuh Zi Yue melangkah ke dalam dinding Mental Energy, ekspresinya berubah pucat dalam sekejap. Gelombang Mental Energy yang mengerikan menyebar dan tubuhnya terpental ke belakang seolah terhantam sesuatu yang kuat. Darah dimuntahkan dari mulutnya.     

"Apakah kita akan kalah..."     

Rasa pusing di kepalanya semakin menjadi-jadi ketika Zi Yue menatap dinding Mental Energy yang semakin menjauh. Ekspresi pahit dan tak berdaya tampak di wajah cantik namun sinisnya. Dia benar-benar telah berusaha sebaik mungkin...     

"Dak!"     

Saat Zi Yue akan memejamkan mata dan menyerah, dia tiba-tiba merasakan tangan hangat dan lembut di punggungnya yang halus dan bagaikan batu giok. Tubuhnya yang terpental ke belakang mendarat di lantai perlahan-lahan.     

Bantuan yang datang tiba-tiba itu mengejutkan Zi Yue. Sebelum dia sadar apa yang sedang terjadi, seseorang melangkah melewatinya dan berjalan menuju dinding Mental Energy yang menghalangi tangga menuju lantai tujuh.     

"Serahkan semuanya padaku. Karena aku diundang oleh Guru Besar Yan, aku harus menunjukkan sedikit usaha. Kalau tidak, seseorang akan mengataiku tidak berguna."     

Sembari melihat pada orang yang melewatinya, gadis itu mendengar kekeh pelan di telinganya. Sosok ramping Zi Yue gemetar pelan sembari menatap syok pada seseorang di depannya. Dia tidak menyangka Lin Dong bisa naik ke lantai enam!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.