Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Anggota Klan Utama



Anggota Klan Utama

0"Klan Lin..."     

Mata Lin Dong sedikit menyipit kala melihat lambang unik tersebut. Itu adalah pertama kalinya dia melihat orang dari Klan Lin. Sampai sekarang, dia hanya mendengar tentang klan itu—yang memiliki reputasi luar biasa di Dinasti Agung Yan—dari Lin Zhentian, Lin Xiao, dan yang lain. Namun Lin Dong belum pernah benar-benar bertemu dengan mereka.     

"Kenapa orang-orang ini datang kemari? Mungkinkah mereka mengincar makam kuno?" Dada Lin Dong sedikit bergetar. Mungkin memang itulah satu-satunya alasan yang bisa menjelaskan mengapa anggota klan inti, yang selalu menganggap diri mereka di atas keluarga cabang lain, mau datang kemari.     

"Ini adalah daerah keluarga Lin. Siapa yang mengizinkanmu masuk?!"     

Ketika Lin Dong sedang berpikir, salah satu anggota muda keluarga Lin sudah berteriak marah pada keempat pemuda tersebut, karena merasa tidak terima dengan sikap meremehkan yang mereka tunjukkan.     

"Hehe, kami berempat akan pergi ke manapun kami suka di lahan keluarga Lin. Jangankan kalian para bocah, bahkan kalau Lin Zhentian di sini, dia tidak akan berani bicara seperti itu!" Salah satu dari empat pemuda itu tertawa keras.     

"Haha, malah kalau kalian mengundang kami kemari pun, takutnya undangan kalian hanya akan kami abaikan."     

Satu orang lainnya juga tertawa, kemudian berujar, "Bagaimanapun, kalian juga termasuk cabang dari Klan Lin. Kalau kalian tidak sanggup menyewa pelatih ilmu bela diri, saat aku kembali nanti, aku akan mengirim orang untuk mengajari kalian dengan benar supaya tidak mencoreng nama Klan Lin di masa depan."     

Dari kata-kata mereka saja sudah mengisyaratkan jelas, jika Lin Dong menjadi pelatih ilmu bela diri di umurnya yang masih muda, sudah merupakan hal memalukan dan bisa menjadi bahan tertawaan bagi mereka. Kata-kata mereka membuat marah para anggota muda keluarga Lin. Setelah melewati macam-macam kejadian dalam satu tahun terakhir ini, keberadaan Lin Dong di hati mereka sudah sangat tinggi. Sehingga, mereka tidak bisa diam saja menghadapi hinaan orang-orang itu.     

"Aku tak peduli siapa kalian. Karena kalian datang kemari, kalian harus mematuhi aturan. Kalau kau tidak terima sepupu Lin Dong mengajari kami ilmu bela diri, aku, Lin Hong, akan menantangmu bertarung sekarang juga!" Di antara para anggota muda di sana, seseorang tiba-tiba keluar dan mendengus dingin.     

"Oh, pemberani sekali. Karena kami tidak punya kegiatan, hari ini kami akan mengajarkan kalian alasan kenapa ada klan utama dan klan cabang!" Pemuda berbaju biru di tengah menatap dengan sorot mengejek pada Lin Hong, lalu melambaikan tangan, "Lin Qiang."     

"Haha, Kak Lin Feng, jangan khawatir."     

Mendengar kalimat pemuda berbaju biru di sana, pemuda tinggi dan tegap yang mencolok di sampingnya pun menyeringai, kemudian mengambil dua langkah maju dan berdiri tepat di depan Lin Hong. Pemuda itu menangkupkan tangan, lantas gelombang Yuan Power yang dahsyat diam-diam mengalir keluar.     

"Bocah, dalam 10 babak, akan kubuat kau berlutut." Lin Qiang melihat ke arah Lin Hong sembari menyeringai.     

"Duak!"     

Lin Hong berwajah datar dan tidak membalas ucapannya. Sementara itu Yuan Power di tubuhnya juga meledak keluar. Tak lama, sosoknya membungkuk dan langsung mengambil satu langkah maju, memberikan satu tinju ke arah Lin Qiang.     

"Heavenly Yuan Tingkat Menengah? Tidak buruk."     

Saat dia merasakan gelombang Yuan Power yang keluar dari tubuh Lin Hong, Lin Qiang sedikit terkejut. Tampaknya dia tidak menduga jika di keluarga cabang Lin yang kecil, ada anggota muda yang sudah mencapai Heavenly Yuan Tingkat Menengah di umur semuda ini.     

"Tapi untuk mengalahkanku… masih belum cukup!"     

Kejutan pun pada akhirnya hanya sebuah kejutan. Lin Qiang sama sekali tidak ragu-ragu ketika tangan besarnya menangkap tinju Lin Hong. Sudut bibirnya membentuk seringai menghina. Sebuah gelombang Yuan Power yang dahsyat berubah menjadi energi yang menghentakkan tinju Lin Hong dan berhasil membuatnya mundur beberapa langkah.     

"Haha!"     

Unggul hanya dengan satu gerakan, Lin Qiang tertawa keras, lalu maju lagi. Gelombang Yuan Power dahsyat di tinjunya yang melesat dan membelah udara itu menciptakan suara samar. Orang bisa tahu kalau teknik tinju yang digunakannya bukanlah ilmu bela diri tingkat rendah.     

Ekspresi anggota muda keluarga Lin di tempat latihan sedikit berubah menyadari Lin Hong sedang tidak unggul dalam pertarungan. Mereka tidak menyangka jika salah satu dari empat orang itu bisa mendorong Lin Hong sejauh ini.     

"Bak bak bak!"     

Dua orang itu saling bertarung dengan sengit. Gelombang Yuan Power yang dahsyat pun menyebar dari pukulan-pukulan mereka yang saling bertabrakan. Sehingga kotoran di tanah pun sampai berterbangan di udara.     

"Kau kalah, Nak!"     

Di tengah pertarungan sengit itu, Lin Qiang tiba-tiba tertawa. Lengannya mendadak menjadi sangat licin. Dengan suara 'chi', lengannya berhasil menembus pertahanan Lin Hong dan menghantam dada Lin Hong dengan keras.     

"Duak!"     

Sebuah kekuatan besar terasa di dadanya, kemudian wajah Lin Hong berubah pucat. Namun, kilat sengit melintas di matanya. Tangan kirinya mengunci lengan Lin Qiang di tempat, sementara tinju kanannya menghantam keras dada Lin Qiang.     

Saat serangan keduanya mendarat, dua orang itu mundur beberapa langkah dengan sempoyongan. Namun, orang-orang tahu kalau efek yang diterima oleh Lin Hong lebih parah daripada Lin Qiang.     

"Lin Qiang, masa' kau tidak bisa mengalahkan salah satu bocah dari keluarga cabang?"     

Ketika mereka melihat Lin Qiang terdorong mundur karena satu pukulan, dua kawannya yang lain tertawa.     

"Memalukan!"     

Ekspresi Lin Qiang sedikit menggelap saat mendengar ejekan tersebut. Dia menatap ke arah Lin Dong dan memutuskan untuk tidak berhenti di sana. Telapak kakinya lantas menjejak tanah dengan kuat. Bagaikan serigala yang menerjang mangsanya, dia kembali melesat ke depan.     

Melihat Lin Qiang menyerang lagi, ekspresi Lin Hong berubah sedikit muram. Saat dia akan melangkah maju, sebuah telapak tangan mendarat di bahunya.     

"Jangan berkelahi lagi."     

Lin Hong menengok dan menatap pada Lin Dong di belakangnya. Setelah ragu-ragu sesaat, dia menurut pada Lin Dong, kemudian mengangguk dan mundur dua langkah.     

"Mau kabur? Tidak semudah itu!" Lin Qiang semakin marah, alih-alih senang, saat dia melihat Lin Hong menyerah. Dia sudah sedikit terluka sebelum ini, dan Lin Qiang berniat mendapatkan kembali harga dirinya. Bagaimana bisa dia membiarkan Lin Hong mundur?     

Sehingga, kecepatannya tidak berkurang. Malah, gelombang Yuan Power di tubuhnya semakin kuat, kemudian sebuah tinju yang kokoh melesat ke arah Lin Dong.     

"Enyah kau, Bocah!"     

Mendengar teriakan Lin Qiang, beberapa anggota muda keluarga Lin terkesiap. Tak lama kemudian, ekspresi senang terhadap kesialan Lin Qiang muncul di wajah mereka.     

Lin Dong menatap Lin Qiang, yang tak mau berhenti, dengan acuh. Lengan bajunya melambai ringan, bersamaan dengan Mental Energy dahsyat yang meledak keluar.     

"Duak!"     

Di udara, sosok Lin Qiang yang sedang meninju tiba-tiba mematung. Dalam gerakan berikutnya, dia terpental ke belakang, bagaikan dipukul oleh palu besar tak terlihat, hingga akhirnya mendarat keras di atas tanah. Wajahnya nyaris dipenuhi ekspresi ketakutan.     

"Mental Energy!"     

Lin Feng dan dua orang lainnya pun terkejut melihat pemandangan tersebut. Mata Lin Feng berkilat, ekspresinya berubah sedikit serius.     

"Kak Lin Dong, bagus!"     

Melihat Lin Dong telah mengalahkan Lin Qiang yang arogan hanya dengan lambaian lengan baju, anggota muda keluarga Lin mendadak bersorak-sorai.     

"Aku tak peduli darimana kalian berasal, tapi tempat ini adalah milik keluarga Lin. Sebagai tuan rumah, sudah seharusnya kami tahu cara memperlakukan tamu. Tapi sebagai tamu, hormatilah peraturan yang ada. Kalau kalian terlalu sombong, jangan salahkan keluarga Lin kalau kami sampai berselisih denganmu!"     

"Heh, omonganmu besar sekali!"     

Mendengar nada Lin Dong, ekspresi keempat orang itu berubah jelek. Sebagai anggota klan utama, mereka selalu menganggap diri mereka lebih unggul, sehingga terus memandang rendah klan cabang. Sekarang, setelah mereka mendapat perlakuan seperti ini, bagaimana mereka bisa menahan ekspresinya supaya tidak berubah jelek?     

"Huh, aku ingat di reuni klan sebelumnya, di sana ada sampah yang babak belur di babak pertama, dan sampah itu datang dari keluarga cabang kalian!" Salah satu pemuda, yang memiliki ekspresi licik, itu mencemooh kasar.     

Saat kalimat tersebut terucap, dia tiba-tiba merasakan ada hal yang aneh. Tatapannya mengarah pada Lin Dong, dan melihat ekspresi pemuda itu berubah sangat dingin.     

"Awas!"     

Sementara ekspresi Lin Dong berubah dingin, ekspresi Lin Feng pun tiba-tiba berubah. Dia melihat sosok Lin Dong menjadi sedikit kabur, yang ternyata melesat ke depan dengan kecepatan yang sangat tinggi.     

"Plak!"     

Namun, bersamaan dengan teriakan peringatan tersebut, Lin Dong sudah berada di depan pemuda berwajah licik. Tangannya terangkat, disusul dengan suara tamparan yang menggema di tempat latihan.     

"Pu chi!"     

Tamparan Lin Dong sama sekali tidak memberikan belas kasihan. Dalam sekejap, pemuda itu memuntahkan darah. Di tengah darah tersebut terdapat dua gigi yang patah. Tubuhnya berputar beberapa kali di udara, hingga akhirnya mendarat keras di atas tanah.     

"Kau berani menyerang, hah, Bocah?!"     

Melihat pemuda yang langsung pingsan setelah menerima tamparan pada Lin Dong, ekspresi Lin Feng menggelap dalam sekejap, kemudian berujar keras, "Tangkap anak itu. Berani-beraninya anggota keluarga cabang bersikap lancang."     

Mendengar teriakan Lin Feng, kilat keji melintas di mata dua orang lainnya. Sayangnya, sebelum mereka sempat bergerak, mereka merasakan sebuah cahaya dingin menghampiri tubuh mereka. Ketika mereka tersadar, dua Pedang Es Misterius yang tajam sudah memosisikan diri di leher mereka.     

Lin Dong mengabaikan dua orang itu dan mengarahkan perhatiannya pada Lin Feng. Lin Dong maju, kemudian tekanan Mental Energy yang kuat dan mengerikan menggencet Lin Feng dari atas bagaikan gunung.     

"Duak!"     

Saat dia merasakan kekuatan Mental Energy yang mengerikan itu, ekspresi Lin Feng berubah ketakutan. Dia berencana menggunakan Yuan Power-nya untuk bertahan, namun kekuatan dahsyat lebih dulu menerjangnya. Lututnya melemah. Dengan suara 'dak' keras, dia jatuh berlutut di tempat latihan.     

"Padahal cuma Yuan Dan Tingkat Awal, berani-beraninya bersikap kurang ajar padaku. Kau pikir kau siapa?"     

Kala Lin Feng dipaksa berlutut di atas tanah, suara Lin Dong yang sedingin es dan terkesan bisa menusuk hingga ke tulang pun terdengar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.