Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Lautan Api



Lautan Api

0"Jangan cerewet. Biarpun biaya mengaktifkannya tidak sedikit, tak ada yang menyuruhmu terus memakainya. Di keadaan kritis, itu bisa digunakan untuk menyelamatkan nyawamu." Melihat Lin Dong yang tampak putus asa, tikus kecil itu memutar matanya.     

"Orang lain pasti sangat senang kalau mereka mendapatkan Boneka Simbol tingkat menengah ini, toh cuma butuh 2000 pil Yuan Murni."     

Setelah mendengar kalimat tikus kecil, Lin Dong langsung memutar matanya. Dia bukanlah sosok penting dan tidak memiliki dukungan dari klan agung. Di belakangnya hanya ada keluarga Lin kecil yang tidak terlalu mencolok.     

"Hah, baiklah. Akan kuambil dan kuanggap itu sebagai jaminan keselamatan." Lin Dong menghela napas pelan. Seperti yang dikatakan tikus kecil, kalaupun biaya untuk menggerakkan Boneka Simbol itu tidak murah, akan ada waktu di mana boneka itu bisa mencapai efek yang bisa mengubah hidupnya. Jika nyawanya dibandingkan dengan 2000 pil Yuan Murni, jelas nyawanya yang lebih penting.     

Sambil berpikir demikian, Lin Dong pun mengangkat tangannya dan menyimpan Boneka Simbol itu ke dalam tas Qiankun miliknya. Setelahnya, dia menengok dan menatap pada pintu yang sudah hancur di dekatnya. Dia mengembuskan napas panjang, tidak ragu-ragu saat memberikan isyarat dengan tangan. Lin Dong berjalan memimpin, sementara Api Kecil dan tikus kecil pun mengikuti.     

Setelah melewati pintu yang hancur, apa yang tampak di matanya adalah kekacauan besar. Sisa potongan tubuh Boneka Simbol yang sangat banyak itu berceceran di lantai. Sementara itu, beberapa bekas di lantai menunjukkan jika pertarungan sengit telah terjadi di sini. Mungkin itu bekas yang ditinggalkan oleh Lin Langtian dan yang lain.     

Lin Dong berjalan pelan di lorong berantakan itu. Meski dia tidak menemukan harta sama sekali, dia juga tidak menemukan rintangan. Kelihatannya Lin Langtian dan yang lain telah membersihkan tempat ini. Segala yang akan menghalangi mereka akan dihancurkan dengan paksa.     

Dalam kesunyian ini, Lin Dong berjalan selama sekitar 10 menit sambil melintasi beberapa aula yang besar dan luas. Menjelang ujung lorong, bekas pertarungan di tempat ini menjadi semakin intens. Seseorang bisa mengatakan kalau Boneka Simbol yang ada, semakin ke dalam semakin kuat. Dikombinasikan dengan jumlahnya, bahkan Lin Langtian pun harus berusaha lebih keras.     

"Pa!"     

Saat langkah Lin Dong melewati aula yang besar dan berantakan, tatapannya tiba-tiba berhenti pada kelambu cahaya di depannya.     

Tempat yang tampak seperti ujung dari lorong itu hanya terdapat kelambu cahaya yang memancarkan sinar samar. Lin Dong berjalan sangat berhati-hati ke arah kelambu cahaya tersebut, kemudian matanya terfokus pada Boneka Simbol yang tercerai-berai di depannya. Warna Boneka Simbol itu sama dengan yang dia dapatkan dari kolam obat, dan itu juga terlihat seperti Boneka Simbol kelas menengah.     

Dari bekas peperangan yang sengit itu, jelas jika Boneka Simbol itu sempat bertarung dengan Lin Langtian dan yang lain. Namun pada akhirnya, boneka itu masih tidak bisa menghentikannya dan harus dihancurkan paksa.     

"Bahkan Boneka Simbol yang memiliki kekuatan setara dengan tahap Form Creation pun tak bisa menghentikan mereka."     

Lin Dong menunduk dan menyentuh Boneka Simbol itu, dan sebuah tatapan serius muncul di matanya. Orang-orang itu memang tak diragukan lagi, merupakan anggota muda terbaik di Dinasti Agung Yan. Kekuatan seperti itu bisa membuat seseorang terkesiap kagum.     

"Ukiran simbol yang ditinggalkan praktisi tingkat Nirvana pada Boneka Simbol ini belum hilang sepenuhnya. Makanya masih punya kemampuan untuk bertarung. Karena itu juga mereka tidak bisa mengambil bonekanya untuk digunakan secara pribadi. Di antara anggota muda di Dinasti Agung Yan, empat orang itu masih bisa dianggap lumayan. Tapi kalau dibandingkan dengan praktisi tingkat Nirvana, mereka masih sangat jauh. Bahkan setelah bertahun-tahun pun, ukiran simbol itu bukanlah sesuatu yang bisa mereka hapus." Tikus kecil duduk di atas bahu Lin Dong sembari berkomentar.     

Lin Dong mengangguk pelan. Kalau boleh jujur, dia sangat beruntung bisa mendapatkan Boneka Simbol tingkat menengah tak bertuan.     

"Kalau kau masuk dari sini, harusnya kau bisa mencapai bagian dalam dari makam tua. Kau mau masuk? Kelihatannya di dalam beberapa kali lebih berbahaya dari sebelumnya." Tikus kecil melihat pada kelambu cahaya di depan mereka sembari berbicara.     

Lin Dong mengangguk dan tersenyum. "Karena kita sudah sampai sini, masa mau kembali lagi?"     

Setelah berujar demikian, Lin Dong tidak lagi ragu-ragu, kemudian melangkah dan masuk ke dalam tabir cahaya. Tabir cahaya itu bergelombang, dan sosok Lin Dong pun menghilang. Melihatnya, tikus kecil dan Api Kecil pun mengikuti dengan berlari ke arah tabir cahaya.     

...     

Setelah memasuki tabir cahaya, mata Lin Dong menggelap sesaat. Kemudian, cahaya merah terang memenuhi matanya. Sebuah gelombang api yang sangat panas menyerangnya dan memaksa Lin Dong buru-buru menggunakan Yuan Power untuk melindungi tubuhnya.     

Setelah melindungi tubuhnya, Lin Dong akhirnya memiliki waktu untuk memperhatikan sekitar. Dalam sekejap, matanya memancarkan sorot kagum. Karena apa yang muncul di depannya adalah sebuah lautan api merah, yang merupakan asal muasal dari gelombang panas barusan.     

"Api itu harusnya cuma ilusi, 'kan?" Lin Dong mengernyitkan alis dan bertanya.     

"Mau asli atau palsu, tidak ada yang tahu. Ini harusnya sebuah formasi besar, dan tampak dibuat dengan baik." Tikus kecil melihat sejenak, kemudian cakarnya menunjuk ke bagian tengah lautan api. "Oh, orang-orang itu sepertinya juga terjebak."     

Mendengarnya, tatapan Lin Dong buru-buru dialihkan untuk melihat. Dia yakin benar kalau melihat beberapa sosok sedang menahan gelombang api di dalam lautan api. Orang-orang itu rupanya Lin Langtian dan yang lain.     

"Formasinya kuat sekali, sampai-sampai bisa menjebak Lin Langtian dan yang lain!" Lin Dong terkejut, kemudian melanjutkan, "Kalau begini, aku khawatir tidak bisa melewati formasi besar ini..."     

"Belum tentu. Setiap formasi punya cara tersendiri untuk dilewati," ujar tikus kecil sambil cakarnya menunjuk lautan api di depan mereka. "Kau lihat lautan api di depan itu terbagi jadi beberapa jalur api?"     

Mata Lin Dong pun mengarah ke sana, barulah dia melihat kalau lautan api itu terbagi menjadi banyak jalur api.     

"Apa itu caranya untuk lewat? Tapi di sana banyak jalur, yang mana jalur yang benar?" tanya Lin Dong keheranan.     

"Heh heh, jalur itu semuanya palsu. Lin Langtian dan yang lainnya tak bisa menyadarinya. Mereka mencoba mengikuti jalur itu dan malah terjebak di dalam formasi." Tikus kecil itu tertawa aneh.     

"Semuanya palsu? Lalu yang mana yang asli?" Lin Dong terkejut lagi.     

"Jalan di depan kita adalah jalan yang benar." Cakar tikus kecil lagi-lagi menunjuk ke depan. Kali ini, dia tidak menunjuk pada salah satu jalur, tapi langsung menunjuk pada lautan api.     

"Biasanya jalan keluarnya ada di tempat yang paling tidak memungkinkan untuk dilewati." Sembari menatap ekspresi terkejut Lin Dong, tikus kecil itu tertawa, kemudian muncul di atas bahu Lin Dong, lantas berujar, "Ayo, Bocah, beranilah sedikit."     

Sembari menatap lautan api yang mengamuk, Lin Dong tertawa pahit. Kau butuh lebih dari sekadar keberanian untuk menerjang ke dalam lautan api itu.     

"Baiklah, akan kucoba..."     

Setelah terdiam di tempat itu selama beberapa saat, Lin Dong akhirnya mengeratkan gigi. Karena dia sudah sampai di tempat ini, dia tidak mungkin mundur. Meskipun Lin Langtian dan yang lain terjebak, setidaknya dia masih bersama tikus kecil yang berpengalaman sebagai penasehatnya.     

Karena Lin Dong sudah membuat keputusan, dia tak lagi ragu-ragu. Sebuah Yuan Power dahsyat menyembur keluar dan membungkus tubuhnya. Disaat bersamaan, Mental Energy di Istana Niwan miliknya pun mulai bergerak, bersiap menghadapi segala situasi mendadak yang bisa terjadi kapan saja.     

Setelah bersiap-siap, kaki Lin Dong melangkah maju perlahan. Ketika dia nyaris melangkah masuk ke dalam lautan api, dia lagi-lagi mengeratkan giginya, kemudian maju.     

Sembari berjalan ke dalam lautan api, rasa sakit akibat terbakar yang diantisipasinya tidak terasa. Barulah jantung Lin Dong berubah tenang, kemudian mengusap keringat dari dahinya.     

"Jalan terus saja." Tikus kecil mengejek Lin Dong sejenak seperti biasanya, kemudian mengayunkan cakar dan berujar.     

Lin Dong mengangguk. Setelah memanggil Api Kecil, dia terus berjalan maju semakin dalam di lautan api. Api di sekitarnya tak lagi membuat Lin Dong tidak nyaman. Dia mencoba menangkap apinya, tapi malah menggenggam kehampaan dan tidak merasakan apa-apa.     

"Ini benar-benar ajaib."     

Lin Dong memuji dalam hati, kemudian mempercepat langkah. Setelah mencapai bagian terdalam, dia mulai bisa melihat Lin Langtian dan yang lain, yang berusaha sekuat tenaga untuk menghalau api yang melesat dari lautan api. Untuk sesaat, mereka tampak kebingungan. Orang-orang tidak beruntung itu mengambil jalan yang salah dan berakhir di jarak serangan formasi besar.     

Di lautan api itu, Lin Dong bisa melihat Lin Langtian dan yang lain. Tapi sepertinya mereka tidak bisa melihat Lin Dong. Itu pula yang membuat Lin Dong bisa memperhatikan mereka tanpa takut.     

"Eh..."     

Saat tatapan Lin Dong melihat lautan api di atasnya, dia tiba-tiba berteriak kaget. Itu karena dia menyadari gadis yang berdiri di atas teratai hijau rupanya tak ada di sini.     

"Apa mungkin dia juga berhasil melewati formasi besar ini?" Ekspresi Lin Dong berubah-ubah. Dia bisa melewati formasi besar ini tanpa usaha keras karena mendapat petunjuk dari tikus kecil. Namun jika gadis itu bisa mengatasinya dengan kekuatannya sendiri, bukankah itu terasa luar biasa? Biar bagaimanapun, orang sekuat Lin Langtian dan yang lainnya pun masih terjebak di sini.     

Ketika ekspresi Lin Dong sedang berubah-ubah, sebuah pintu perunggu raksasa ilusi tiba-tiba muncul di lautan api di depannya.     

Sembari menatap pintu tembaga raksasa yang bagaikan ilusi itu, hati Lin Dong terasa menciut. Dia tidak mengira kalau ada orang yang sudah masuk ke sana duluan. Kalau dia tidak salah, pasti gadis misterius yang berdiri di atas teratai hijau.     

"Karena aku sudah di sini, tak peduli bagaimana, aku akan masuk dan melihat-lihat!"     

Di depan pintu tembaga besar, Lin Dong sempat ragu-ragu sejenak. Pada akhirnya, dia tidak mau pulang begitu saja. Sosoknya melesat, dan dia berhasil masuk ke dalam pintu ilusi tersebut.     

Setelah Lin Dong melewati pintu tembaga raksasa, warna merahnya pun menghilang sempurna. Sebuah aula batu yang damai muncul di depannya.     

Di aula batu itu tidak terdapat dekorasi yang terlalu mewah. Sebagai gantinya, aula itu tampak sederhana dan kosong. Tatapan Lin Dong menyapu aula besar sebanyak satu kali, kemudian terfokus di bagian tengah. Sebuah peti batu tanpa penutup berdiri di sana. Di atas peti batu terdapat bola cahaya yang memancarkan aura kehidupan yang dahsyat.     

Lin Dong sedikit menyipitkan mata sembari terfokus pada bola cahaya tersebut. Dia bisa melihat secara samar, di sana terdapat jantung berwarna hijau pekat yang tampak dibuat oleh energi yang sangat cerah, dan terlihat sedang berdetak lembut. Saat jantung hijau pekat itu berdetak, Yuan Power di aula besar pun terasa bergetar.     

"Jantung Nirvana!"     

Suara kagum tikus kecil terdengar pelan di dalam kepala Lin Dong.     

"Itukah Jantung Nirvana yang legendaris?!"     

Tatapan Lin Dong berkonsentrasi pada bola cahaya. Matanya sedikit berkilau saat dia maju perlahan.     

Namun ketika kaki Lin Dong melangkah maju, sebuah suara acuh yang dilapisi oleh energi jiwa, tiba-tiba terdengar di aula batu yang sunyi.     

"Ini bukanlah tempat yang bisa kaudatangi. Tolong pergilah."     

Langkah kaki Lin Dong membeku. Tak lama kemudian, dia mengangkat kepalanya. Pupilnya sedikit menyusut ketika menatap udara di atas. Di sana, sebuah teratai hijau melayang, sementara seseorang yang cantik dan setenang benih teratai sedang menatap padanya dengan sepasang mata jernih. Mata itu sama sekali tidak memperlihatkan sedikit pun riak di permukaannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.