Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Jantung Nirvana



Jantung Nirvana

0Tak jauh darinya, Lin Dong menatap pada perempuan misterius yang kaki putih telanjangnya menginjak teratai hijau. Dia akhirnya menyadari kecantikannya yang membuat Lin Dong lupa bernapas. Matanya jernih bagaikan kolam yang tenang dan sunyi. Sementara gaun berwarna cerah miliknya tampak rapi menempel pada sosoknya yang nyaris sempurna.     

Perempuan semacam itu mirip seperti dewi yang jatuh dari langit ke dunia manusia. Dia memiliki kecantikan yang luar biasa. Kecantikan yang bisa mengejutkan hati dan bisa menggerakkan jiwa seseorang. Amat cantik sehingga rasanya tidak nyata. Namun disaat bersamaan, seseorang merasa tidak bisa mendekati gadis itu.     

Gadis itu merupakan tipe yang harus dipandang dari jauh dan tidak boleh disentuh, seperti teratai hijau di bawah kakinya.     

Saat pandangan Lin Dong tertuju pada gadis misterius itu, kekaguman di matanya hanya muncul sejenak, kemudian menghilang.     

"Tikus kecil, kalau kita bekerja sama, apa kita bisa mengalahkannya?"     

"Sulit. Perempuan itu tampak muda, tapi kekuatannya sangat mengerikan. Kelihatannya dia tidak kalah sedikit pun dari Lin Langtian. Bahkan kalau kita bekerja sama, sepertinya malah kalah daripada menang." Suara tikus kecil bernada sungguh-sungguh itu terdengar di kepala Lin Dong. Kalau tikus kecil itu memiliki kekuatan penuh, dia mungkin tidak akan terlalu memikirkannya. Tapi sekarang, dia tidak punya kekuatan yang bisa membuatnya bersikap sombong.     

Mendengarnya, Lin Dong tertawa pahit. Pandangannya teralih dan tiba-tiba menangkupkan tangan pada gadis misterius, lalu berujar, "Nama saya Lin Dong, dan saya tidak berniat berebut harta denganmu. Saya tak sengaja kemari hanya ingin tahu apa yang ditinggalkan seorang praktisi tingkat Nirvana. Bolehkah saya tahu siapa nama Anda?"     

"Bahkan Lin Langtian dan yang lain salah jalan, sampai-sampai jatuh dalam jebakan formasi besar. Hebat juga kau bisa sampai sini." Cadar di wajah perempuan misterius itu bergetar pelan. Suaranya mengalun bagaikan batu mulia yang berjatuhan. Nadanya pun seperti memiliki rasa yang tak dapat dideskripsikan. Jelas jika dia tidak percaya kalau Lin Dong bilang tak sengaja masuk. Dia bukan hanya memiliki paras cantik, tapi dia juga cerdas.     

"Namaku Ling Qingzhu. Karena tuan muda Lin Dong tidak mau berebut, maka Qingzhu harus berterima kasih dahulu. Mengusir orang secara paksa bukanlah sesuatu yang ingin Qingzhu lakukan. Karena itu, kuharap tuan muda Lin Dong tidak keberatan."     

Di udara, Ling Qingzhu membungkuk pada Lin Dong. Namun, meski kalimatnya sangat sopan, Lin Dong bisa mendengar ancaman yang tersirat di sana.     

Sebagai balasan, Lin Dong hanya merentangkan tangannya. Gadis itu terlalu menakutkan, dan dia tidak bisa mengalahkannya. Sehingga, dia hanya bisa berpura-pura menjadi orang lemah dan bertindak berdasar situasi. Ditambah lagi Lin Dong juga paham kalau dia tidak boleh percaya dengan kata-katanya. Dia yakin, kalau Lin Dong berani berbuat hal konyol, gadis itu tidak akan berbelas kasihan saat menyerangnya.     

Di Kota Yan, Zi Yue hanyalah gadis yang dingin di luar, tapi aslinya dia dianggap sangat baik. Tapi gadis yang amat cantik di depannya ini berbeda. Meski dia terlihat sopan dan bahkan terdengar lembut, hatinya seperti es hitam.     

Gadis itu terlalu kuat.     

Terlalu kuat, bahkan tikus kecil merasa takut padanya. Meski itu juga karena kekuatan tikus kecil yang sekarang masih belum pulih sepenuhnya.     

Melihat sikap Lin Dong, Ling Qingzhu mengalihkan pandangan. Dia sudah mengetahui kekuatan Lin Dong. Walaupun dia masih sedikit ragu bagaimana pemuda itu bisa masuk ke tempat ini, pada akhirnya, dia tidak terlalu peduli pada Lin Dong. Dia telah melihat terlalu banyak jenius muda sebelumnya. Sehingga, dia juga percaya diri, jika Lin Dong tetap ada di sana, dengan kekuatannya, Qingzhu bisa menaklukkannya jika Lin Dong bergerak sedikit saja.     

Karena itu, fakta bahwa dia tidak mengusir paksa Lin Dong sebenarnya adalah semacam tindakan yang sedang memandang rendah Lin Dong dari sudut pandang tertentu. Itu karena dia percaya apapun yang menjadi niat Lin Dong, tetap tidak akan bisa membuatnya terpengaruh.     

Mata Ling Qingzhu menjauh dari Lin Dong, kemudian melihat ke arah bola cahaya di atas peti batu. Dia juga telah melihat Jantung Nirvana yang tersembunyi di dalamnya. Namun, bahkan saat berhadapan dengan harta semacam itu, hanya terlihat beberapa riak kecil yang muncul di matanya yang jernih. Di wajahnya tak tampak rasa senang. Kontrol semacam itu benar-benar tidak biasa.     

"Aku tidak menyangka bisa menemukan Jantung Nirvana di sini..."     

Lantunan suara Ling Qingzhu terdengar sedikit terkejut. Tak lama kemudian, tangan putihnya terangkat, kemudian cahaya hijau melesat dari ujung jari. Cahaya itu berubah menjadi sebuah tangan yang langsung mencengkeram erat bola cahaya tersebut.     

"Bzzt bzzt!"     

Setelah dicengkeram Ling Qingzhu, bola cahaya itu pun langsung bergetar dan memancarkan kekuatan penolakan yang kuat.     

"Hancurlah!"     

Melihat bagaimana penolakan bola cahaya yang kuat, Ling Qingzhu mengacungkan jari di udara sekali lagi. Sebuah kelopak bunga pun jatuh dari teratai hijau di bawah kakinya, kemudian berubah menjadi sebuah benang cahaya hijau samar yang menghantam bola cahaya itu kuat-kuat.     

"Bzzt bzzt!"     

Saat cahaya hijaunya menyerang, bola cahaya itu langsung bergetar hebat. Retakan mulai muncul di permukaannya satu per satu. Kelihatannya, bola cahaya tersebut tak bisa menahan serangan Ling Qingzhu.     

Getaran pada bola cahaya itu tak berlangsung lama, kemudian bolanya meledak dengan suara 'dang'. Setelah meledak, jantung hijau yang terbentuk dari esensi pengembangan seumur hidup milik praktisi tingkat Nirvana, akhirnya muncul di udara.     

"Hua hua!"     

Setelah Jantung Nirvana-nya tampak, rasanya bagai ombak Yuan Power yang tiba-tiba muncul di aula batu. Suara aliran air yang nyaring pun terdengar.     

Lin Dong mendongak dan menatap lekat pada jantung energi yang memancarkan sinar hijau pekat. Itu adalah harta paling bernilai dan berharga di makam tua ini.     

Namun, hasratnya akan benda itu melemah saat Lin Dong melihat gadis cantik di atas teratai hijau. Alis Lin Dong mengernyit dalam. Meskipun dia tidak ingin mengakuinya, dia tahu kalau bergerak sedikit saja, kesempatan berhasilnya tidak tinggi. Apalagi, dia tidak percaya kalau gadis, yang bahkan diperlakukan hormat oleh Lin Langtian dan lainnya, itu hanya akan diam sementara Lin Dong berdiri di sana. Karena itu, Lin Dong jelas-jelas waspada dengan setiap gerakannya.     

Di udara, Ling Qingzhu menatap pada Jantung Nirvana berwarna hijau pekat yang melayang di depannya. Tangannya yang putih melakukan gerakan menggenggam secara lembut. Beberapa cahaya hijau melesat dari teratai hijau di bawah kakinya dan menyinari Jantung Nirvana.     

"Ch ch!"     

Saat cahaya hijau menyinari jantungnya, gelombang kabut putih tiba-tiba keluar dari Jantung Nirvana. Sementara itu, tanda-tanda jantungnya meleleh mulai tampak di permukaannya.     

"Wush wush!"     

Ling Qingzhu tidak heran dengan pemandangan di depannya. Tangannya yang kosong diangkat perlahan, kemudian cahaya hijau terpancar semakin banyak dari teratai hijau. Setelah itu cahayanya terfokus di titik di atas Jantung Nirvana.     

Setelah cahaya-cahaya hijau berkumpul, kecepatan Jantung Nirvana itu meleleh pun bertambah cepat. Beberapa menit kemudian, Jantung Nirvana tersebut berubah menjadi sebuah bola berisi cairan berwarna hijau emerald.     

Cairan itu melayang pelan di udara, memancarkan gelombang yang sangat mengerikan. Disaat bersamaan juga memancarkan tekanan yang sangat kuat.     

Di bawah tekanan itu, tubuh Lin Dong terasa lebih berat beberapa kali. Sampai-sampai aliran Yuan Power di tubuh Lin Dong pun menjadi terhambat. Ekspresinya pun berubah serius dalam sekejap.     

Tekanan semacam itu, yang membuat Lin Dong merasa sedang menggendong gunung, tampaknya tidak mempengaruhi Ling Qingzhu sama sekali. Matanya yang jernih terfokus pada bola cairan hijau emerald. Tak lama kemudian, dia mengulurkan tangannya yang putih, lantas mengangkat sudut cadarnya dengan lembut dan anggun. Dia membuka mulutnya sedikit, kemudian bola cairan hijau emerald di udara berdesing ke arah bibirnya yang merah.     

"Krak!"     

Lin Dong tidak punya waktu mengagumi sosok Ling Qingzhu yang sedang mengangkat sudut cadarnya dengan anggun. Ketika dia melihat gadis itu sedang menelan Jantung Nirvana dalam sekali lahap tanpa ragu-ragu, tinju Lin Dong tanpa sadar mengerat. Matanya terus berkedip sembari menghitung untung ruginya jika dia bergerak sekarang, serta memperhitungkan kesempatan sukses dan gagalnya.     

Kedipan mata itu hanya berlangsung sesaat, kemudian berubah tenang kembali. Ekspresi Lin Dong sedikit jelek, dan matanya dipenuhi oleh sorot tidak rela. Setelah mempertimbangkan pilihan, secara rasional dia masih memilih untuk tidak bergerak. Mungkin itu karena Mental Energy-nya. Dia terus merasakan kalau gadis di udara tersebut sedang mengamati setiap pergerakannya.     

"Lupakan saja. Meski Jantung Nirvana ini sangat berharga, tidak ada artinya kalau aku sampai kehilangan nyawa karenanya."     

Lin Dong menghibur dirinya dalam hati. Meskipun dia masih merasa tidak bersemangat, dia tidak punya pilihan lain. Situasi sedang tidak berpihak padanya, juga tidak ada untungnya jika dia memilih untuk bertarung.     

Sementara Lin Dong memutuskan untuk menyerah, Ling Qingzhu yang sudah menelan cairan yang terbentuk dari Jantung Nirvana, tiba-tiba berbalik. Matanya menatap Lin Dong. Tak lama kemudian, sebuah tawa acuh terdengar. "Tuan muda Lin Dong ternyata benar-benar orang yang menepati janjinya. Berikutnya, aku akan mengubah energi dari Jantung Nirvana. Kuharap tuan muda tidak menggangguku."     

Mendengarnya, Lin Dong tertawa hampa. Namun dia tetap mengangguk.     

Ling Qingzhu juga tidak peduli apakah senyum Lin Dong itu asli atau palsu. Dia duduk dengan anggun di atas teratai hijau. Matanya yang cantik terpejam perlahan. Tak lama kemudian, teratai hijau itu memancarkan lapisan cahaya hijau yang menyelimuti seluruh tubuhnya.     

"Aih, sial sekali!"     

Melihatnya, Lin Dong tak bisa menahan diri untuk memaki. Dia sudah mati-matian mencapai tempat terakhir. Tapi pada akhirnya, dia tidak bisa mendapatkan apa-apa. Dibandingkan dengan jarahan besar sebelumnya, ini merupakan hal yang berbeda.     

Makian tetap saja hanya sebuah makian. Lin Dong tetap tidak bisa berbuat apa-apa. Teratai hijau Ling Qingzhu memang sebuah benda yang sangat kuat. Apalagi, gadis itu masih sangat bersikap waspada terhadapnya.     

Karena itu, setelah memaki, tatapan Lin Dong hanya bisa menyapu ke sekeliling aula batu. Ketika dia melihat peti batu, dia sempat ragu-ragu sejenak, kemudian berjalan menghampiri perlahan. Karena dia sudah sampai sini, sekalian saja melihat apakah ada harta yang lain.     

Saat dia sampai di peti batu, dia melihat tulang kerangka sedang terbaring damai di dalamnya. Kerangka itu pasti kerangka dari praktisi tingkat Nirvana. Dia melihatnya sejenak, lantas menyadari tak terdapat apapun selain tulang kerangka. Sehingga Lin Dong menghela napas kecewa.     

"Sesepuh, saya sudah mengambil beberapa benda milik Anda. Anak muda ini hanya bermaksud memberikan hormat pada Anda." Sembari melirik pada kerangkanya, Lin Dong berujar pasrah. Setelahnya, dia membungkuk pada kerangka tersebut.     

"Oh?"     

Namun, saat Lin Dong akan menegakkan kembali tubuhnya, matanya tiba-tiba menyadari jika terdapat huruf-huruf kecil di satu sisi dinding peti batu. Dia pun cepat-cepat berkonsentrasi ke sana.     

"Selama hidupku, aku telah mencapai tingkat Nirvana lewat kekuatan Yin dan Yang. Apa yang kutinggalkan membutuhkan Yin dan Yang untuk memahaminya. Jika Yin dan Yang tidak saling menyatu, seseorang pasti hancur."     

Kalimat pendek itu mengejutkan Lin Dong. Dia menggumamkannya beberapa kali sembari mengernyit. Barulah dia tiba-tiba mengerti arti di balik kalimat tersebut. Dia pun melihat ke arah Ling Qingzhu di udara—seketika wajah Lin Dong berubah aneh, nampaknya menjadi tertarik pada sesuatu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.