Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Pemilik Makam



Pemilik Makam

0Bayangan bercahaya itu dalam bentuk ilusi dan tidak memiliki bentuk padat. Bayangan itu terlihat berumur 30 tahun. Sosoknya tampak sangat muda dengan wajah berkilau dan terlihat pandai.     

"Siapa kau?!"     

Saat Ling Qingzhu melihat orang yang tiba-tiba muncul, alis panjang gadis itu sedikit mengernyit dan berujar dalam suara pelan.     

"Hehe, dasar perempuan kasar. Padahal sudah menghancurkan tulang dan petiku tapi masih tanya aku siapa." Mendengarnya, pria terpelajar itu menghela napas dan menyeringai.     

Ekspresi Lin Dong dan Ling Qingzhu pun langsung berubah. "Kau pemilik makam?"     

"Hehe, tidak usah gugup. Aku memang sudah mati. Ini hanyalah sisa jiwa Yuan. Apalagi aku disegel di dalam peti batu. Kalau kau tidak menghancurkan petinya, aku tidak akan muncul." Pria terpelajar itu terkekeh dan menjawab.     

"Menjijikkan! Ternyata sesepuh benar-benar menggunakan cara yang menyebalkan seperti ini!" Ling Qingzhu mengeratkan gigi, seiring dengan sorot kemarahan terpancar di matanya.     

"Masalah antara laki-laki dan perempuan awalnya memang berdasarkan Yin Yang di antara langit dan bumi. Bisa-bisanya kau bilang itu menjijikkan. Selama pasangan itu harmonis dan saling memuji satu sama lain, bukannya itu lebih baik?" ujar pria itu.     

"Omong kosong! Aku akan menyelesaikan masalah ini sendiri!" balas Ling Qingzhu.     

"Caramu itu tidak baik bagi pemuda itu." Sang pria membalas dengan nada acuh.     

"Aku pasti akan membayarnya, kau tak perlu ikut campur!"     

"Oh, tidak bisa. Aku sudah membuat rintangan ini supaya tidak sampai melukai orang lain, tapi demi keindahan menjadi dewasa."     

Senyum aneh tampak di wajah pria itu. Tatapannya menyapu pada tubuh Lin Dong dan Ling Qingzhu, lantas tersenyum tipis. "Anak muda, kau sungguh beruntung. Bahkan aku sendiri tidak pernah melihat perempuan secantik itu. Kau harus memperlakukannya dengan baik di masa depan nanti."     

Tatapan aneh muncul di wajah Lin Dong. Orang ini ... apa dia punya masalah dengan kepalanya?     

"Apa yang mau kau lakukan?" Ekspresi Ling Qingzhu berubah beku. Suaranya pun menjadi lebih dingin.     

"Keindahan menjadi dewasa."     

Pria itu terkekeh. Tak lama kemudian, tangannya menunjuk ke udara, lalu Jantung Nirvana yang sudah diserap ke dalam tubuh Ling Qingzhu pun meledak. Energi Yin yang sangat murni menyembur bagaikan ombak. Dalam sekejap, energi itu membekukan seluruh Yuan Power di tubuh Ling Qingzhu.     

Setelah Yuan Power di tubuh Ling Qingzhu membeku, dia merasa lemas. Sementara itu, sebuah cahaya terang terpancar dari teratai hijau di bawah kakinya. Cahaya tersebut berusaha mati-matian menghilangkan energi Yin murni di dalam tubuh Ling Qingzhu.     

Merasakan perubahan di tubuhnya, sorot waspada terpancar di mata jernih Ling Qingzhu.     

"Oh? Kau punya Soul Treasure sehebat itu. Sepertinya latar belakangmu bukan dari keluarga lemah. Tapi bagi orang mati sepertiku, itu tidak ada artinya." Menyaksikan teratai hijaunya bisa menahan penyebaran energi Yin murni, pria terpelajar itu pun sedikit kagum. Tak lama kemudian, dia tertawa. Jarinya lagi-lagi menunjuk ke udara. Sebuah berkas cahaya melesat dan langsung menyelimuti teratai hijau, memisahkannya dengan Ling Qingzhu.     

"Bzzt bzzt!"     

Teratai hijau itu memberontak panik dan menembakkan berkas cahaya. Namun benda itu masih tidak bisa melepaskan diri dari segel sang pria.     

Setelah teratai hijaunya disegel, tali cahaya hijau yang mengikat Lin Dong pun lenyap. Lin Dong langsung kabur setelah dia berhasil lolos dari ikatan. Dia tidak mengira kalau pada akhirnya praktisi tingkat Nirvana yang sudah meninggal pun akan menampakkan diri. Lebih baik dia tidak tinggal lebih lama di tempat menyeramkan ini.     

"Hehe, Nak, akan kuberikan sesuatu yang bagus padamu. Kenapa kau lari?" Pria terpelajar itu tertawa.     

"Heh heh, anak muda ini tahu niat sesepuh. Tapi aku tidak menginginkannya." Lin Dong tertawa hampa. Setelah melihat Ling Qingzhu, yang sudah ditekan sampai dia tak bisa menggerakkan jari, Lin Dong bisa mengira apa yang akan dilakukan pria itu. Mungkin bersetubuh dengan gadis secantik itu adalah mimpi semua laki-laki. Tapi setelahnya ... masalah yang mengikuti Lin Dong pasti besar.     

"Tidak ada yang bisa menolak sesuatu yang akan kuberikan." Pria itu tersenyum sambil menggeleng. Jarinya teracung dan tubuh Lin Dong membeku. Tubuhnya kemudian melayang ke arah Ling Qingzhu—tanpa bisa dikontrol—yang sedang berusaha melepaskan diri.     

Setelah cahaya merah jambu memasuki tubuhnya, Lin Dong merasa suhu tubuhnya naik. Sebuah api jahat muncul di bagian bawah perutnya dan langsung menyebar ke seluruh tubuhnya.     

Sementara tubuh Lin Dong sedang membara, kulit seputih salju milik Lin Qingzhu pun mulai berubah sangat merah. Matanya yang jernih pun bergerak tak beraturan karena mulai dipenuhi oleh nafsu erotis. Tubuhnya kini sedang dipenuhi oleh energi Yin murni. Di depannya, tubuh Lin Dong mengeluarkan energi Yang murni. Perasaan yang ditimbulkan semacam orang kedinginan yang melihat tungku penghangat, sehingga tidak bisa menahan diri untuk tidak melompat ke arahnya.     

"Menjijikkan!"     

Setelah logikanya mulai menghilang, sosok cantik Ling Qingzhu terus bergetar. Namun dia masih mengeratkan gigi sembari berujar pelan.     

"Segalanya terjadi karena sesuatu. Kalau kau tidak menghancurkan peti batu, aku tidak akan muncul. Tapi karena aku sudah muncul, kau harus mematuhi aturanku." Pria terpelajar itu tersenyum sembari berbicara.     

"Sesepuh, ini tidak lucu. Kurasa lebih baik kau melepaskanku." Lin Dong masih menahan diri.     

Pria itu hanya menaruh tangannya di belakang tubuh dan tersenyum, tapi dia tidak berujar apa-apa.     

"Sialan, ini keterlaluan! Tikus kecil! Tikus kecil!"     

Melihatnya, Lin Dong tak bisa melakukan apapun selain berteriak dalam hati. Namun, tikus kecil yang biasanya muncul kini benar-benar menghilang. Tak peduli Lin Dong terus berteriak-teriak, dia tidak membalas sepatah kata pun. Hal itu sangat membuat Lin Dong marah hingga dia nyaris pingsan. Tikus itu sangat tidak bisa diandalkan. Sangat mengecewakan disaat kritis seperti ini.     

Tapi Lin Dong sangat berusaha keras untuk menahan api nafsu yang membara di tubuhnya. Tangan yang ramping bagaikan akar teratai tiba-tiba menyentuh lehernya. Tubuh yang lembut dan halus, bagai ular air tak bertulang itu, masuk dalam pelukan Lin Dong, sementara aroma harum menyeruak ke dalam hidungnya.     

"Dhuaar!"     

Aroma harum dan kelembutan di pelukannya bagaikan sumbu yang disulut, membuat mata Lin Dong berubah merah sesaat. Ia terus bertahan, namun kekuatannya untuk menolak semakin melemah.     

"Lin Dong, kalau kau berani menyentuhku, saat aku sadar nanti aku pasti akan membunuhmu!"     

Gadis cantik itu tergolek tak berdaya dalam pelukan Lin Dong. Mata sang dewi yang tak terjangkau ini kini bagaikan sutera. Gadis itu berubah menjadi iblis elok yang dapat mencuri jiwa seseorang. Dia terengah-engah pelan sembari menyandar pada Lin Dong, namun suara lembut masih bisa terdengar dari balik cadarnya.     

Menyaksikan gadis itu yang masih bisa mengancam bahkan disaat seperti ini, Lin Dong terkejut sesaat. Tapi tak lama kemudian, dia berang. Lin Dong teringat ketika gadis itu berniat merebut paksa energi Yang miliknya dan tak peduli dirinya hidup atau mati karenanya, Lin Dong menjadi sangat marah dan tidak bisa memaafkan Ling Qingzhu.     

"Akan kupastikan kau melihat bagaimana aku menyentuhmu hari ini!"     

Kemarahannya membara. Mata Lin Dong berubah merah. Logikanya dihancurkan oleh kalimat Ling Qingzhu. Sembari meraung, dia membuang rasa takut di hatinya dan mengulurkan tangan, melepas cadar di wajah Ling Qingzhu dengan sekali ayun.     

"Ck!"     

Cadarnya jatuh perlahan, dan wajah yang sangat memikat di bawahnya pun tampak.     

Walaupun dia sudah tahu kalau wajah Qingzhu di balik cadar itu amat cantik, pada saat melihatnya langsung, Lin Dong masih lupa bernapas. Gadis itu sangat cantik, bahkan logikanya yang sudah menghilang sempat muncul kembali karena kecantikan Ling Qingzhu yang tak dapat dibandingkan dengan siapapun.     

"Satu lirikan bisa membuat kota hancur, dan lirikan kedua bisa menghancurkan satu negara. Kecantikan yang luar biasa."     

Bahkan pria itu pun memuji pelan. Tak lama kemudian, dia tersenyum tipis sembari mengangkat tangannya. Berkas cahaya pun muncul, kemudian berubah menjadi bola cahaya yang tebal, lantas membungkus tubuh Lin Dong dan Ling Qingzhu.     

"Nak, fakta bahwa kau mendapatkan Ancient Heavenly Scales Halberd membuatku merasa jika pertemuan kita sudah ditakdirkan. Karena kau sudah memberiku penghormatan, maka biarkan aku memberimu hadiah lain." Bola cahaya itu memadat, kemudian pria tersebut tertawa lagi. Berkas cahaya melesat dari ujung jarinya, lalu masuk ke dalam bola cahaya dan menembus masuk ke kepala Lin Dong.     

"Hehe, aku masih bisa menikmati keindahan menjadi dewasa bahkan setelah mati. Memang menakjubkan."     

Setelah menyelesaikan kalimatnya, pria itu mengangguk puas. Dia tertawa keras ke langit, kemudian tubuhnya meledak dan berubah menjadi kepingan cahaya yang tercerai-berai.     

Aula batu itu pun menjadi sangat hening setelah pria itu menghilang. Di aula besar hanya tersisa bola cahaya raksasa yang sedang melayang di udara. Detak perasaan cinta pun muncul dari dalam sana.     

Dua sosok yang terlihat kabur sedang menyatu di dalam bola cahaya, bagaikan Yin dan Yang, serta campuran antara air dan susu.     

Keheningan aula batu berlangsung cukup lama. Barulah bola itu pecah dengan suara 'ka cha' pelan. Di permukaan bola cahaya terbentuk garis-garis retakan.     

"Dang!"     

Retakannya menyebar cepat. Dalam sekejap, bola itu pecah dengan suara keras!     

Setelah bola cahaya itu berubah menjadi serpihan cahaya yang memenuhi langit, dua sosok itu pun langsung keluar.     

Sosok pemuda yang kuat dan sehat mendarat di lantai, sembari memakai kembali bajunya saat masih di udara. Setelah dia mendarat, tanpa ragu-ragu, ujung kakinya langsung menjejak tanah—Lin Dong berubah menjadi bayangan—dengan cepat menuju pintu tembaga raksasa.     

"Api Kecil, ayo pergi!"     

Lin Dong adalah orang yang sangat setia. Disaat seperti ini, dia tidak lupa memperingatkan Api Kecil yang sedang duduk di atas lantai dan menunggunya.     

Mendengar suara Lin Dong, Api Kecil pun langsung melompat, kemudian cepat-cepat kabur.     

Belasan meter dilewatinya dalam sekedip mata. Namun ketika Lin Dong nyaris kabur melewati pintu tembaga raksasa, aura iblis wanita sedingin es yang mematikan muncul di depannya.     

"Wush!"     

Sebuah figur cantik muncul, namun tidak berkata apa-apa. Tangan putihnya lantas terangkat. Sebuah cahaya hijau dipenuhi oleh aura membunuh dingin yang dahsyat ditembakkan ke arah Lin Dong!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.