Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Masalah Hari Ini Akan Dibalas 100 Kali Lipat



Masalah Hari Ini Akan Dibalas 100 Kali Lipat

0Suara Wang Yan terdengar di aula batu, kemudian langkah Lin Dong terhenti. Dia berbalik dan melihat ke arah Wang Yan, lantas melirik pada Wang Pan serta teman-temannya yang sedang menyeringai di belakang. Lin Dong mengernyitkan alis dan bertanya, "Apa ada masalah?"     

"Kau sudah mengambil Soul Treasure milik Klan Wang, apa kau berpikir bisa pergi begitu saja?" balas Wang Yan dengan nada acuh.     

Mendengarnya, ekspresi Lin Dong menggelap. Dia tidak bisa menahan diri untuk menyeringai dan berujar, "Dasar orang tidak jelas. Ini lucu sekali. Benda-benda di makam itu tidak ada pemiliknya. Sejak kapan benda-benda itu jadi milik Klan Wang? Kalau begitu, bukannya orang-orang yang berhasil mendapatkan harta di sini harus mengembalikannya padamu?"     

"Huh, Bocah, jangan mengelak. Soul Treasure itu kudapatkan duluan, tapi dicuri lewat serangan diam-diammu!" Wang Pan mendengus dingin.     

Melihat orang yang sangat tak tahu malu itu, Lin Dong merasa sangat marah sampai-sampai dia tertawa keras. Kemampuan orang itu membalikkan hitam menjadi putih sangat luar biasa.     

Perubahan mendadak itu juga membuat orang-orang di sana sadar kalau terdapat perbedaan antara apa yang dikatakan oleh Klan Wang dan Lin Dong. Entah siapa yang benar, orang-orang di sana tidak peduli. Karena semua orang tahu kalau Klan Wang biasanya arogan dan mengintimidasi. Apalagi Lin Dong sendirian hari ini. Dengan sifat yang dimiliki oleh Wang Pan dan yang lain, mereka jelas tidak akan membiarkan masalah ini begitu saja.     

"Nona Qingzhu, ini adalah masalah antara Klan Wang dan orang ini." Wang Yan menatap santai pada Lin Dong, kemudian berujar pada Ling Qingzhu.     

Walaupun dia tidak menyelesaikan kalimatnya, Ling Qingzhu mengerti niatnya. Tanpa mengatakan apapun, gadis itu mundur dua langkah. Mengisyaratkan kalau dia tidak akan ikut campur.     

Lin Dong tidak heran dengan tindakan gadis itu. Fakta bahwa Ling Qingzhu tidak menusuknya saat ini sudah merupakan hal yang luar biasa. Berharap dia akan ikut campur dan membantu adalah hal mustahil.     

Lin Langtian dan Qin Shi acuh melihat kejadian ini.     

"Wang Pan, kau bicara omong kosong. Soul Treasure itu memang didapatkan oleh Lin Dong lebih dulu. Sejak kapan dia menyerangmu diam-diam? Kami semua bisa bersaksi kalau yang kaukatakan adalah bohong." Sementara orang-orang di sana menanti melihat pertunjukan yang menarik, sebuah suara yang memikat tiba-tiba terdengar. Kerumunan itu menengok dan melihat jika itu adalah suara Lin Ke-er.     

Ekspresi Wang Pan sedikit berubah, sementara alis Wang Yan mengernyit. Dia tidak menyangka kalau anggota Klan Lin akan ikut campur.     

"Ke-er, berhenti bicara omong kosong, dan jangan ikut campur dalam masalah keluarga lain!" Di satu sisi, Lin Langtian berujar dingin. Alisnya juga mengernyit ketika menyaksikan Lin Ke-er angkat bicara.     

"Kak Lin Langtian, Lin Dong juga termasuk anggota Klan Lin. Kenapa kau mengatakan itu adalah urusan keluarga lain?" ujar Lin Ke-er buru-buru. Wang Yan memang suka bertindak seperti bos. Hari ini, masalah itu mungkin baru bisa selesai kalau Lin Langtian turun tangan.     

"Aku tidak pernah melihatnya di klan. Datang dari keluarga mana dia?" Lin Langtian terkejut. Alisnya mengernyit sambil menatap pada Lin Dong.     

"Dia ... dia dari keluarga cabang." Lin Ke-er mengeratkan gigi. Dia tahu kalau di mata anggota klan, status keluarga cabang sangat rendah. Begitu rendah hingga kebanyakan tidak akan mengakui kalau anggota keluarga cabang juga merupakan bagian dari Klan Lin.     

"Keluarga cabang..." Lin Langtian mengangkat kepalanya. Matanya memancarkan sorot acuh. Kalau Lin Dong adalah anggota klan, dia mungkin akan turun tangan meski enggan. Namun karena dia dari keluarga cabang yang statusnya rendah, dia tak perlu melakukannya. Tidak pantas memperburuk hubungan dengan Klan Wang untuk seorang anggota keluarga cabang.     

"Kau tidak perlu mengurus masalah ini lagi." Mendengar nada acuh Lin Langtian, hati Lin Ke-er berubah dingin.     

Lin Dong berdiri di tempat. Tinjunya semakin mengerat. Dia bisa mendengar nada penghinaan di suara Lin Langtian. Walaupun nama keluarga mereka sama-sama Lin, jelas jika Lin Langtian tidak mengakuinya sebagai seseorang dari klan yang sama.     

Keacuhan dan penghinaan itu bagaikan pisau yang mengiris hati Lin Dong, membuat tatapannya berubah sedingin es.     

"Aku tidak mengira kalau orang itu ternyata seseorang dari keluarga cabang Klan Lin. Kalau begitu, aku tidak akan mempersulitnya. Kak Lin Langtian, masalah ini kau yang selesaikan." Wang Yan tertawa.     

Mendengarnya, Lin Langtian tertawa pelan. Tatapannya mengarah pada Lin Dong. Dia berpikir sejenak sebelum berujar, "Karena kau punya sedikit hubungan dengan Klan Lin, aku akan menjadi hakim kali ini. Bagaimana kalau kau mengembalikan Soul Treasure-nya dan minta maaf pada Wang Pan dan yang lain? Lalu masalah ini akan selesai."     

Mendengarnya, wajah cantik Lin Ke-er berubah. Menyerahkan Soul Treasure dan meminta maaf? Penilaian macam apa ini?     

"Krak!"     

Tinju Lin Dong yang mengerat menimbulkan suara tulang yang bergemeretak. Ekspresi Lin Dong terlihat datar. Tapi kemarahan di hatinya tak pernah membara sepanas ini. Dia menatap wajah tampan Lin Langtian, lalu tertawa dingin dan berujar, "Sungguh hakim yang luar biasa."     

"Kau berani mengabaikan kata-kataku?" Mendengar tawa Lin Dong, ekspresi Lin Langtian berubah dingin perlahan. Statusnya di Klan Lin sangat tinggi. Di antara anggota muda saja tidak ada yang berani membantahnya. Bahkan beberapa anggota tua pun bersikap sopan padanya. Tapi hari ini, anggota berstatus rendah dari keluarga cabang berani mempertanyakan kalimatnya?     

Kehormatannya seperti dihina!     

"Aku adalah pengurus kelompok penegak hukum keluarga Lin. Dari satu kalimatmu saja aku bisa menangkap dan membawamu ke aula leluhur klan untuk menerima hukuman!"     

"Kukatakan sekali lagi, kau haru melakukan apa yang kuperintahkan!"     

Ekspresi Lin Langtian sedingin es. Dia tiba-tiba mengambil satu langkah maju, lantas aura praktisi tahap Creation stage yang mengerikan terpancar keluar, kemudian menekan tubuh Lin Dong seperti gunung.     

"Krak!"     

Di bawah aura besar itu, lutut Lin Dong tiba-tiba tertekuk. Tak lama kemudian, matanya berubah merah sembari memaksa diri menahan tekanan itu. Sementara tulang-tulang di tubuhnya terus mengeluarkan suara retakan, seolah mereka sedang menahan beban berat.     

"Sungguh anak yang pemberani!"     

Melihat Lin Dong bisa menahan supaya tidak berlutut di bawah auranya, sorot dingin di mata Lin Langtian berubah semakin dingin. Lantas tekanan auranya semakin kuat. Bahkan lantai di mana Lin Dong berdiri sampai pecah dengan suara ledakan.     

Yuan Power di tubuh Lin Dong mengalir tak teratur, masih gigih menahan tekanan yang membuatnya tak bisa bergerak. Baru sekarang dia sangat memahami sebesar apa celah antara tingkat Yuan Dan dan Creation stage.     

Tekanan di sekitarnya terus memaksa Lin Dong berlutut, sementara matanya tak berhenti berkedip. Dia mengukur kekuatannya dan kartu yang dia miliki.     

Tapi ketika dia selesai menghitung, hatinya sedikit menciut. Tahap Qi Creation Lin Langtian terlalu kuat.     

"Kak Lin Langtian!"     

Saat melihat wajah merah Lin Dong seolah darah nyaris keluar dari kulitnya, Lin Ke-er berteriak khawatir sekali lagi. Biar bagaimanapun, Lin Dong masih punya hubungan dengan Klan Lin. Terlalu hina bagi Lin Dong jika diperlakukan seperti ini di depan semua orang.     

Mendengar nada memohon Lin Ke-er, alis Lin Langtian sedikit mengernyit. Tak lama kemudian, dia meletakkan tangannya di belakang punggung sembari menatap remeh ke arah Lin Dong yang tubuhnya sedang digencet dari atas hingga tubuhnya membungkuk. Dia berujar acuh lagi, "Atas nama Lin Ke-er, Lin Dong, kalau kau bisa menahan auraku dan berjalan keluar dari aula batu ini, kita bisa melupakan masalah ini."     

Tubuh Lin Dong gemetar hebat di bawah tatapan tersebut. Kemarahan yang menyentuh batas itu menyebabkan keinginan untuk langsung bertarung dengan Lin Langtian, meski hasil akhirnya adalah kematian Lin Dong di tempat ini!     

"Lin Dong, kau dan aku, ditambah Boneka Simbol kelas menengah itu punya 20% kesempatan melukainya sampai parah atau membunuhnya. Kalau kau mau melakukannya, aku akan membantumu." Sementara mata Lin Dong memerah karena amarah, suara tikus kecil terdengar sedikit murung di kepalanya.     

"Dua puluh persen."     

Mendengar kesempatan yang sangat rendah itu, logika Lin Dong, yang nyaris tertutup oleh amukan, tiba-tiba muncul kembali. Mata merahnya menatap Lin Langtian, yang sedang menatapnya rendah, dengan sorot gigih. Tanpa bicara lagi, dia berbalik perlahan dengan sangat kesusahan. Lin Dong pun mulai menggerakkan kakinya yang seberat gunung, selangkah demi selangkah menuju pintu keluar aula batu.     

Dia tahu kalau dia tak punya kekuatan untuk mengubah situasi ini. Walau dia berhasil membunuh Lin Langtian karena keberuntungan, lalu apa? Berikutnya dia pasti memancing kemarahan Klan Lin. Dengan kemarahan mereka, keluarga Lin pasti jadi yang pertama dibinasakan. Itu karena Lin Dong yang sekarang sangat tidak bernilai dibandingkan dengan Lin Langtian.     

Dia yang sekarang tidak punya kekuatan untuk melindungi keluarga Lin dari amarah Klan Lin, karena dia belum cukup kuat!     

"Lin Dong..."     

Melihat Lin Dong memilih logika daripada impuls belaka, hela napas tikus kecil terdengar pelan. Dia tahu sesulit apa pemuda itu mengambil keputusan. Meski itu adalah tindakan paling rasional dalam situasi ini.     

"Duk! Duk!"     

Langkah berat terdengar di aula batu. Di bawah tekanan luar biasa itu, tetesan darah merah pekat keluar dari pori-pori Lin Dong. Darah mengalir keluar tubuhnya. Setiap langkah yang terbentuk meninggalkan jejak merah darah di lantai. Sebuah pemandangan yang mengerikan.     

Sembari menatap punggung seseorang yang masih melangkahkan kakinya yang seberat gunung menuju pintu keluar sembari bersimbah darah, aula batu itu tiba-tiba berubah sangat hening. Mata orang-orang yang mulanya menunggu untuk melihat pertunjukan, mulai berubah serius. Kekuatan tekad pemuda itu membuat beberapa orang di sana merasa hatinya tergerak.     

Ling Qingzhu berdiri di depan aula batu. Dia menatap pada pemuda yang sedang berjalan menghampirinya sembari bersimbah darah dari ujung kepala hingga ujung kaki. Riak terbentuk di permukaan pupilnya yang jernih. Dia bisa melihat mata merah Lin Dong serta bara api yang terpendam jauh di dalam matanya. Ditambah dengan kegigihan yang bisa membuat jantung seseorang berdebar-debar.     

Tubuh Lin Dong penuh bau darah yang menyengat saat melewati Lin Qingzhu dengan amat kesulitan. Kepalan tangan putih gadis itu sedikit mengerat. Mungkin karena kegigihan di mata pemuda itu, atau malah karena kelembutan di hatinya yang jarang ditampakkan. Pada akhirnya, dia tidak mengatakan apapun.     

Diiringi tatapan orang-orang di aula batu yang hening, kaki Lin Dong melangkah keluar dari pintu perunggu besar. Barulah tekanan yang lebih berat dari gunung itu akhirnya lenyap.     

"Ohok!"     

Setelah tekanannya hilang, Lin Dong memuntahkan darah. Lututnya menghantam lantai dengan keras, kemudian diangkat lagi olehnya. Dia sama sekali tidak melihat ke belakang ketika menyeret jejak darah sembari bergerak pelan. Di bawah sinar matahari terbenam, jejak darah itu terlihat mencolok.     

Saat sosoknya menghilang dari pandangan, raungan serak dan murung, bagaikan hewan buas yang terluka, terdengar pelan dan menggema di aula batu.     

"Lin Langtian ... di reuni klan dua tahun lagi, masalah ini akan kubalas 100 kali lipat!"     

Sembari menatap jejak langkah merah itu, Lin Ke-er menggigit bibirnya yang merah. Tekad bagai gunung yang ditunjukkan Lin Dong membuat semua orang tergerak.     

Lin Ke-er menarik napas panjang, kemudian menatap pada Lin Langtian yang ekspresinya tetap tenang. Tapi dalam hati, gadis itu tahu kalau orang yang bertanggung jawab itu—yang juga sedang berdiri di puncak Klan Lin—sepertinya ... telah menciptakan satu musuh mengerikan untuk dirinya sendiri.     

Di reuni klan dua tahun lagi, Lin Ke-er percaya kalau pemuda itu pasti akan muncul lagi.     

Pada saat itu, langit dan bumi akan saling jungkir balik karena Lin Dong.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.