Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Hutan Kabut



Hutan Kabut

0"Apa-apaan tempat ini!"     

Lin Dong saat ini berada di hutan primitif yang dipenuhi kabut seputih susu. Kabut jenis ini sangat aneh dan susah ditembus, bahkan oleh Mental Energy. Langit di atas juga dipenuhi dengan Qi sedingin es, menyebabkan seseorang seperti Lin Dong tidak bisa mentolerirnya. Maka dari itu, selama dua hari berada di dalamnya, dia hanya bisa menyusuri hutan tanpa arah.     

Dua hari menyusuri hutan tanpa arah menyebabkan Lin Dong sedikit tidak tenang. Sepertinya dia terjebak di dalam.     

"Kabut di sini sangat aneh. Bahkan aku juga tak bisa banyak membantu." Di sisinya, tikus kecil melebarkan cakar, menandakan dia tak bisa melakukan apa-apa.     

Lin Dong menghela napas pasrah dan memijat kening. Dia mengambil peta dari tas Qiankun dan memandanginya selama beberapa saat. Lin Dong kemudian menggumam, "Sudah hampir empat bulan sejak kita meninggalkan Kota Yan. Provinsi Dayan dan empat provinsi lainnya ada di sebelah sini, dan kalau peta ini tidak salah, seharusnya kita sudah mencapai perbatasan dari Provinsi Gurun Besar…"     

"Oh benar. Sekarang aku ingat. Hutan ini adalah Hutan Kabut. Sebuah hutan aneh di perbatasan Provinsi Gurun Besar. Karena sudah memasuki hutan ini, pantas saja kita tidak bisa menemukan jalan keluar." Ketika menggumam, mata Lin Dong berkilat seakan dia baru saja mengingat sesuatu.     

"Jadi bagaimana cara kita keluar?" tanya Tikus kecil malas.     

Mendengar pertanyaannya, lagi-lagi Lin Dong tertegun. Tak lama kemudian, dia memaksakan diri untuk senyum dan berkata, "Kita tak tahu apa-apa tentang topografi di sini. Kudengar hanya ada satu jalan keluar yang benar dan tanpa seseorang yang bisa menunjukkan jalan, akan sangat sulit keluar dari sini…"     

"Jadi kita perlu orang untuk jadi penunjuk jalan?"     

Tikus kecil menggelengkan kepala pasrah dan duduk di kepala Api Kecil. "Jalanlah ke kanan, sepertinya ada gelombang kecil Yuan Power di sana…"     

Lin Dong terkejut. Jelas dia tidak menyangka tikus kecil bisa merasakan sesuatu yang begitu jauh bahkan di tempat seperti ini.     

"Jangan terkejut begitu. Batas kekuatanku sampai di sini. Kekuatan isolasi dari kabut ini terlalu besar. Aku tidak akan bisa berbuat apa-apa setelah ini," jelas tikus kecil sambil memutar bola matanya.     

Lin Dong tertawa kecut. Di perjalanan mereka kali ini, dia tak menyangka akan mengalami kesulitan seperti ini. Sebulan sebelumnya, meskipun dikejar-kejar dua Hewan Iblis Tingkat Qi Creation selama dua hari penuh, tapi mereka tetap bersemangat. Namun, tak pernah terbayang kalau mereka akan tersiksa oleh kondisi hutan yang mengerikan sampai separah ini.     

"Ayo pergi."     

Lin Dong melambaikan tangannya ke Api Kecil. Dia kemudian memperlebar langkah kakinya dan berjalan ke kanan. Di belakangnya, Api Kecil mengikuti dengan gesit.     

…     

"Dhuarr!"     

Di lahan kosong yang diselimuti kabut tebal, terlihat selusin orang berkumpul dengan rapat. Sesekali, Hewan Iblis yang ganas dan berbau amis darah, menyerang mereka dari segala arah. Hewan Iblis itu akhirnya dihantam keras hingga terkoyak-koyak oleh belasan Yuan Power yang kuat.     

"Hewan-hewan iblis ini sangat merepotkan! Dojo master, kapan ini berakhir?"     

Di kerumunan, terlihat seorang pria menusuk Hewan Iblis dengan pedang. Pemuda itu lalu menyeka darah di wajahnya dan menyumpah.     

"Jangan lengah dan tunggulah saatnya." Seseorang yang menjawab pertanyaan pemuda tersebut adalah pria paruh baya dan berbadan tegap. Di tangannya terdapat broadsword berwarna hitam. Saat broadsword itu terayun, muncul kekuatan hebat yang terkandung di sana. Setiap Hewan Iblis yang bersentuhan dengannya seketika terkoyak-koyak.     

Pria paruh baya itu jelas orang terkuat di kelompoknya, dan dia telah mencapai Form Creation Tingkat Awal. Bahkan saat menghadapi serangan Hewan Iblis yang amat banyak dari segala arah, pria itu tidak terlihat panik sedikit pun. Dia malah berhasil menghempaskan mereka hingga mundur menjauh.     

"Lanjutkan, Ayah!"     

Di tengah kelompok, terdapat seorang gadis berusia antara 12 atau 13 tahun yang mengenakan baju berwarna merah cerah. Saat memandang ke sosok pria paruh baya, dia seketika menepukkan kedua telapak tangannya dan memberi semangat dengan suaranya yang riang. Suaranya yang masih muda dan polos terdengar seperti malaikat kecil, dan menyebabkan pria-pria di sekelilingnya terkekeh. Seakan-akan rasa lelah di badan mereka baru saja menghilang berkat gadis cantik seperti boneka tersebut.     

"Yinyin, hati-hati!"     

Di samping si gadis kecil itu, ada wanita berusia 20 tahun yang menariknya mundur ke belakangnya. Wanita tersebut tinggi dan pakaian ketat yang dikenakannya menampilkan sosoknya yang elok dan langsing. Parasnya juga termasuk cantik, dan hidungnya yang mancung seakan-akan terkesan sombong.     

"Oh." Gadis kecil yang bernama Yinyin kemudian langsung bersembunyi di balik wanita itu dengan patuh. Sementara itu, matanya yang besar masih mencuri pandang situasi di luar sana.     

Pertarungan bertahan hampir setengah jam. Para Hewan Iblis akhirnya mundur, dan meninggalkan tumpukan mayat dalam jumlah besar.     

Saat musuh mereka akhirnya mundur, mayoritas pria-pria yang ada langsung duduk dan terengah-engah. Jelas mereka cukup kelelahan.     

Melihat kelompoknya kelelahan, pria paruh baya itu menggelengkan kepala. Tepat saat dia hendak berkomentar, tiba-tiba raut wajahnya berubah. Pandangannya diarahkan ke kabut di depan mereka, dan dia berteriak, "Siapa di situ?!"     

Mendengar teriakan tiba-tiba pria paruh baya, kerumunan yang baru saja duduk segera berdiri, dan mengambil senjata di sebelah mereka. Mereka memandang ke arah yang dimaksud dengan gugup.     

Selagi mereka menatap gugup, terlihat seseorang muncul dari balik kabut dan memandangi kerumunan tersebut. Sosok itu menggaruk kepalanya, "Jangan khawatir. Aku tak bermaksud jahat. Aku tak sengaja memasuki tempat ini dan tidak bisa keluar…"     

Saat melihat sosok pemuda yang muncul, mereka segera menghela napas lega. Tapi, pandangan pria paruh baya masih terpaku ke arah Lin Dong, dan dia tak melonggarkan pertahanannya meskipun Lin Dong terlihat masih muda. Itu karena dia bisa merasakan hawa berbahaya dari Lin Dong.     

"Kau pasti dari wilayah asing kan?" tanya pria paruh baya yang memandangi Lin Dong.     

"Benar." Lin Dong terkekeh. Dia menangkupkan kedua telapak tangannya dan berkata, "Kakak, bolehkah saya ikut denganmu? Saya pasti membalas budi dengan balasan yang setimpal jika kami berhasil keluar dari tempat ini."     

"Tidak bisa, kami tidak akan membawa orang asing ke rombongan! Lebih baik kau pergi sendiri," ujar wanita cantik sambil memperhatikan sosok Lin Dong. Dia dan gadis kecil berjalan mendekati mereka.     

"Kakak, dia hanya orang tersesat…" bisik gadis kecil cantik seperti boneka di sisinya.     

Wanita cantik itu memutar bola matanya ke arah gadis kecil, dan dia berkata dengan suara rendah ke pria paruh baya, "Ayah, situasi kita saat ini tidak terlalu baik. Resikonya terlalu besar kalau membawa orang asing. Dia bisa saja memperlambat gerakan kita."     

Mendengar komentarnya, pria paruh baya itu tak langsung menjawab. Matanya masih terpaku ke Lin Dong. Beberapa saat kemudian, dia berkomentar dengan suara rendah, "Nak, kelompok kami seringkali menarik perhatian dari sesuatu yang berbahaya di sini. Jika ingin ikut kami, aku khawatir kau akan terlibat bahaya. Tentu bukan berarti aku tak mau membantu, kau boleh ikut asal tak takut dengan bahaya dan kami akan membawamu keluar dari Hutan Kabut."     

"Ayah!" Wanita cantik itu segera protes saat mendengar pria paruh baya bersedia untuk membantu pemuda tersebut. Tapi, dia dihentikan oleh pria paruh baya hanya dengan lambaian tangannya.     

"Terima kasih banyak, Kakak."     

Lin Dong terkekeh dan sekali lagi menangkupkan kedua tangannya sebagai bukti terima kasih terhadap pria paruh baya. Kelompok ini adalah kelompok pertama yang ditemuinya selama beberapa hari dan jelas dia tak mau menyerah begitu saja. Lagipula, dia benar-benar tak ingin bertahan terlalu lama di tempat merepotkan ini.     

Saat mendapati Lin Dong mendekat, alis wanita cantik yang panjang dan indah kini menjadi agak tertaut.      

"Nama saya Lin Dong, terima kasih atas bantuan Kakak," ujar Lin Dong yang mendekat ke sisi pria paruh baya.     

Pria paruh baya itu tertawa dan merentangkan kedua lengannya. Dia memperhatikan Lin Dong dengan lebih teliti, sebelum akhirnya pandangannya tertuju pada hewan iblis kecil berwarna merah tua di lengan Lin Dong.     

Jelas hewan iblis kecil berwarna merah tua di lengan Lin Dong adalah Api Kecil. Setelah Api Kecil naik tingkat, dia bisa mengendalikan dan mengubah ukuran badannya. Agar tak menarik perhatian dan menimbulkan ketakutan pada orang-orang ini, Lin Dong menyuruh Api Kecil agar tak bertransformasi menjadi ke mode pertarungan.     

"Heh heh, namaku Jiang Lei, dojo master dari Eagle Martial Dojo. Dua orang ini adalah putriku, Jiang Xue dan Jiang Yinyin. Sisanya adalah saudaraku dari Eagle Martial Dojo," kata pria paruh baya berterus terang. Saat pria paruh baya itu tertawa terbahak-bahak, Lin Dong mulai merasa nyaman terhadapnya.     

"Lin Dong memberi hormat pada dojo master Jiang." Lin Dong tertawa dan menangkupkan kedua tangannya bersama. Dia diam-diam menghela napas. Seperti yang diharapkan dari daerah terkuat di Dinasti Agung Yan, bahkan sebuah perguruan ilmu bela diri mempunyai pemimpin seorang praktisi Tingkat Form Creation. Dibandingkan Raging Blade Dojo di Kota Qingyang, ini seperti langit dan bumi.     

"Haha, tak perlu sesopan itu, Nak Lin Dong. Istirahatlah dulu. Kami akan berberes terlebih dulu sebelum melanjutkan perjalanan. Aku yakin besok kita bisa keluar Hutan Kabut." Jiang Lei tertawa sambil menepuk bahu Lin Dong, dan berbalik demi menata kelompoknya.     

"Humph, aku sudah terbiasa dengan kebaikan hati ayah. Kuharap kau tidak melakukan hal buruk, atau akulah yang akan membunuhmu lebih dulu!" Jiang Xue memperingatkan dengan suara sedingin es, setelah melihat Jiang Lei berbalik menjauh dari mereka.     

Lin Dong tidak menanggapi aura permusuhan tersebut, demi menjaga harga diri wanita cantik itu. Mereka nantinya berpisah jalan setelah meninggalkan hutan, sehingga tak ada alasan baginya untuk beramah-tamah dengan wanita tersebut.     

"Kakak, itu cantik sekali!" Di sisinya, ada gadis kecil secantik boneka. Gadis itu seakan-akan terbuat dari ukiran batu giok. Dia sekarang sedang memandangi Api Kecil di lengan Lin Dong dengan matanya yang besar dan cantik.     

"Oh, kau bisa menggendongnya kalau mau." Senyum ramah muncul di wajah Lin Dong saat memandang ke gadis kecil cantik di depannya. Gadis kecil itu membuatnya teringat adiknya, Qingtan.     

Mendengar ini, ekspresi penuh suka cita seketika muncul di wajah mungil Jiang Yinyin. Dia berhati-hati meraih Api Kecil dengan tangan yang mungil dan meletakkannya di dada. Api Kecil memberontak selama beberapa saat, tapi akhirnya dia menyerah.      

Melihat keramahan Lin Dong saat berbincang dengan Jiang Yinyin, ekspresi dingin di mata indah Jiang Xue perlahan luluh. Tapi, nada bicaranya tetap tak ramah. "Kali ini, kau boleh ikut kami. Aku tak berharap kau bisa banyak membantu. Kau hanya perlu bersembunyi di bagian dalam kelompok. Sekali kau tertangkap Hewan Iblis, tak ada seorang pun yang bisa menolongmu!"     

Setelah mengatakan ini, dia menarik tangan mungil Yinyin dan berjalan ke tengah kelompok. Yinyin kecil membawa serta Api Kecil dengan satu tangan. Dia menoleh untuk membuat ekspresi imut dan lucu ke arah Lin Dong, membuat Lin Dong tanpa sadar terkekeh.     

"Kelompok ini sepertinya ditandai sesuatu…"     

Lin Dong meregangkan punggung, lalu melihat santai ke belakang. Dia samar-samar merasa ada sesuatu yang mengikuti Eagle Martial Dojo.     

"Kuharap kita bisa meninggalkan tempat merepotkan ini dengan lancar."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.