Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Luo Jiu



Luo Jiu

0Saat Lin Dong bangun keesokan harinya, cahaya matahari yang hangat telah menyusup masuk dari jendela. Cahaya hangat itu berubah menjadi sinar yang menyinari ruangan.      

Lin Dong meregangkan badannya sebelum turun dari tempat tidur. Saat dia bergerak, terdengar suara gemuruh rendah petir dari badannya. Suara unik itu adalah penyatuan badannya dengan Yuan Power. Saat suara tersebut terdengar, Lin Dong bisa merasakan tenaga yang dahsyat mengalir di badannya.     

Lin Dong lantas mengerahkan beberapa teknik pukulan untuk pemanasan. Dia baru berhenti saat keringat mulai bermunculan di dahinya. Tak lama kemudian, pandangan berpindah ke pintu kamar yang mendadak terbuka dengan perlahan. Di depan pintu, muncul sosok Jiang Xue membawa baskom yang perlahan-lahan memasuki kamar. Mata cerahnya menatap Lin Dong, dan terlihat rona merah di wajahnya yang cantik dan lembut.     

"Sudah bangun?" sapa Jiang Xue lembut. Dia kemudian meletakkan baskom air di meja. Wanita itu lalu membasahi handuk dan meremasnya lembut dengan tangannya yang cantik. Jiang Xue lantas menawarkan handuk itu pada Lin Dong. Dia terlihat seperti istri yang sangat patuh. Lin Dong tercengang saat melihat ke arahnya. Bagaimanapun juga, pertama kalinya dalam hidupnya, dia ditunggui wanita secantik ini.     

Saat ditatap oleh Lin Dong, rona merah Jiang Xue makin terlihat. Dia menunduk dan berkata lembut, "Aku hanya bisa melakukan ini…"     

"Haha, terima kasih." Lin Dong tersenyum dan menerima handuk hangat yang ditawarkan. Samar-samar tercium aroma lembut Jiang Xue dari handuk tersebut. Seusai menggosok wajah dan menyeka keringat serta kotoran dari badannya, Lin Dong lantas mengembalikan handuk yang sekarang kotor ke Jiang Xue dengan canggung.     

Jiang Xue menjulurkan tangannya yang cantik seperti giok. Dia sama sekali tak terusik saat menerima handuk tersebut. Senyum lembut di wajahnya terasa sangat hangat. Meskipun ini kali pertama dia menemani seorang pria, Jiang Xue tak mengira hatinya akan berdegup kencang.     

Ketika menatap ke arah Jiang Xue yang sedang menundukkan kepala dan mencuci handuk, Lin Dong lantas menggaruk kepalanya. Mungkin dia salah paham, tapi Lin Dong merasa kalau hari ini Jiang Xue memandangnya dengan agak berbeda, tidak seperti biasanya. Perubahan ini sepertinya dimulai sejak kejadian semalam.     

"Tak perlu memaksakan diri untuk melayaniku seperti ini. Aku tak terbiasa. Meskipun kita baru kenal, aku sudah menganggapmu seorang teman baik." Lin Dong menatap ke arah Jiang Xue.     

Jiang Xue agak terkejut. Dia mendongak, dan mata cantiknya menatap langsung ke arah Lin Dong. Tak lama kemudian, muncul senyum memikat di wajah cantik tersebut.     

"Kakak pertama!"     

Saat kamar menjadi senyap, tiba-tiba terdengar suara panik dari luar. Jiang Xue segera berbalik dan meninggalkan kamar. Tak lama kemudian, Lin Dong juga bisa mendengar beberapa suara panik lainnya.     

"Kakak pertama, kabar buruk! Bloody Vulture Martial Dojo tiba-tiba membawa pasukan dan mengepung dojo kita!"     

Di dalam kamar, Lin Dong sedikit menyipitkan matanya. Dia merenggangkan punggungnya dan berjalan keluar. Lin Dong lantas tersenyum, dan menyapa Jiang Xue yang sekarang wajahnya berubah pucat. "Ayo keluar dan mari cek kondisi di luar."     

Selesai berbicara, dia segera berjalan ke arah pintu keluar dojo. Saat melihat tindakan Lin Dong, Jiang Xue segera tersadar dari kepanikannya.     

Dia memendam rasa khawatirnya dalam hati dan mengambil napas dalam-dalam. Jiang Xue segera mengikuti Lin Dong.     

...     

Sekarang ini Eagle Martial Dojo sudah terkepung. Mayoritas dari pasukan yang mengepung mempunyai logo yang sama di dada mereka. Logo itu adalah logo dari Bloody Vulture Martial Dojo. Jelas mereka berasal dari Bloody Vulture Martial Dojo.     

Tentu saja terdapat begitu banyak orang di tiap-tiap sudut di dalam Eagle Martial Dojo. Pandangan mata mereka terlihat tak ramah saat melihat kumpulan pasukan yang mengepung di luar. Semua orang di Kota Elang Agung tahu kalau Eagle Martial Dojo dan Bloody Vulture Martial Dojo bermusuhan, dan kedua fraksi tersebut saling membenci. Maka dari itu, suasana saling bermusuhan ini tak terlihat aneh bagi mereka.     

Di pintu masuk dojo, Jiang Lei membeku seperti es saat melihat sekumpulan anggota Bloody Vulture Martial Dojo yang mengepung mereka. Tak lama kemudian, dia akhirnya berkata acuh tak acu,. "Dojo master Luo Jiu, apa kau sangat terburu-buru ingin mengusir Eagle Martial Dojo dari Kota Elang Agung?"     

"Jiang Lei, urusan Bloody Vulture Martial Dojo dan Eagle Martial Dojo akan diselesaikan besok di arena pertarungan. Alasan kedatanganku hari ini adalah aku ingin kau menyerahkan bocah yang telah melukai putraku!"     

Di barisan depan pasukan Bloody Vulture Martial Dojo, terdapat pria paruh baya yang duduk di kuda. Sosoknya cukup kurus dan dia mengenakan baju yang tipis. Dua matanya terlihat cekung dan ekspresinya sekarang ini cukup mengerikan. Niat membunuh terpancar dari matanya. Terbukti dia sedang sangat murka.     

Usai berteriak, beberapa pria di belakangnya segera memapah sebuah tandu. Luo Shan yang seluruh bagian wajahnya rusak parah terbaring di tandu tersebut. Sekarang ini pemuda itu sepertinya dalam kondisi koma. Rupanya tamparan yang diberikan Lin Dong kemarin padanya sama sekali tidak ringan.      

Jiang Lei menatap ke arah Luo Shan yang sedang tidak sadarkan diri, dan sudut matanya berkedut. Dia memang mendengar bahwa kemarin Lin Dong telah melukai Luo Shan, tapi dia tak menyangka Lin Dong akan sekejam ini. Tapi bagaimanapun juga, apa yang dilakukan Lin Dong membuatnya merasa sangat puas.     

Anggota Eagle Martial Dojo saling bertukar pandang. Sorot suka cita yang serupa terpancar di mata mereka. Jika saja sedang tidak terjebak dalam situasi seperti sekarang, mereka yakin kalau mereka bakal tertawa terbahak-bahak.     

Meskipun mereka bisa menahan tawa masing-masing, Luo Jiu masih bisa merasakan hinaan yang ditujukan padanya. Raut wajahnya yang awalnya sudah menggelap, kini berubah makin mengerikan. Dia menatap tajam pada Jiang Lei, dan berkata dengan bersungguh-sungguh, "Kalau kau tidak menyerahkan bocah bedebah itu sekarang, jangan salahkan aku kalau bertindak kejam!"     

"Luo Jiu, jangan kira kalau aku takut denganmu!" Jiang Lei mencibir. Dia lantas mengepalkan tangannya dan broadsword muncul di sana. Aura yang dahsyat kemudian meledak-ledak setelahnya.     

"Haha, Jiang LeiーTingkat Form Creation. Aku sudah naik ke Tingkat Akhir. Perbedaan di antara kita semakin besar. Kau berani menantangku dengan kekuatanmu yang sekarang?" Saat dia mengetahui kondisi sekarang, Luo Jiu tertawa terbahak-bahak. Nada suaranya jelas terdengar mencemooh.     

"Coba saja!"     

Mata Jiang Lei menggelap. Tiba-tiba, kakinya menjejak tanah dan sosoknya melesat maju. Broadsword-nya menciptakan momentum yang kuat saat menyerang ganas ke arah Luo Jiu yang saat ini duduk di kuda.     

"Kau memang cari mati!"     

Ketika mendapati serangan Jiang Lei yang mengarah padanya, ekspresi Luo Jing menjadi serius. Dia mengeratkan kepalan tangannya, dan segera muncul warhammer yang megah dari sana. Luo Jing lantas menepuk kudanya, dan badannya melesat ke atas. Warhammer di tangan meraung-raung di udara seperti salju longsor, dan secepat kilat beradu dengan pedang Jiang Lei.     

"Klang!"     

Ruangan rendah dan gelombang Yuan Power yang dahsyat meledak di udara. Sosok Jiang Lei lantas terhempas ke belakang dan jatuh tersungkur. Sebagai akibatnya, bekas terseret sepanjang belasan meter bermunculan di tanah.     

"Hwa!"     

Saat melihat Jiang Lei tak unggul di serangan pertama, para anggota Eagle Martial Dojo seketika berteriak khawatir.     

"Karena kau yang ingin bertarung denganku, maka aku akan menghabisimu sekarang!" Usai menyerang dengan hammer-nya, muncul kilatan kejam di mata Luo Jiu. Tanpa ada niatan untuk berhenti, sosoknya menyerang dan menukik seperti burung hering. Warhammer di tangannya turut membawa aliran Yuan Power yang dahsyat dan mengerikan. Senjata tersebut dipukulkan dengan kejam ke arah Jiang Lei.     

"Klang klang!"     

Saat broadsword dan warhammer beradu, muncul percikan tenaga yang meledak-ledak. Sementara itu, gelombang Yuan Power bermunculan seperti ombak, dan langsung menimbulkan retakan-retakan di tanah. Sewaktu melihat pertandingan sengit di antara kedua pemimpin mereka, pasukan dari kedua dojo merasa jantung mereka berdegup kencang.     

"Haha, Jiang Lei. Kau masih lemah. Perbedaan kekuatan di antara Form Creation Tingkat Awal dan Akhir tak sekecil yang kaukira!" Keduanya saling menyerang dan Yuan Power terus-menerus menguar ke sekitar. Namun, warhammer terus menyerang broadsword itu. Tiap kali keduanya beradu, broadsword akan bergetar hebat sebelum akhirnya disentakkan. Sementara itu, darah segar mengalir dari telapak tangan yang menggenggam erat broadsword tersebut.     

"Klang!"     

Serangan hebat kembali dilakukan. Suara keras menggema, dan broadsword terpelanting ke belakang. Ketika mengetahui situasi tersebut, kilatan kejam terpancar dari mata Luo Jiu. Yuan Power yang dahsyat menguar dari warhammer di tangannya, dan Luo Jiu segera menggunakannya untuk menyerang ke arah dada Jiang Lei. Jika menimbang dari kekuatan Luo Jiu, pasti dada Jiang Lei akan meledak apabila dia sampai terkena serangan tersebut.     

"Sudah saatnya kau mati!"     

Luo Jiu memperlihatkan ekspresi yang kejam saat dia menghempaskan warhammer. Tapi, saat warhammer hampir mengenai sosok Jiang Lei, tiba-tiba muncul angin sangat kuat yang meledak di udara dengan suara nyaring.     

"Siapa itu?!"     

Badai yang tiba-tiba muncul menyebabkan ekspresi Luo Jiu membeku. Dia segera menoleh sambil menghantamkan warhammer-nya dengan keras ke arah badai angin yang kuat tersebut.     

"Klang!"     

Percikan api meledak ke sekitar. Tapi, hasil akhir yang diinginkan Luo Jiu malah tak terjadi. Terdapat kekuatan yang sangat besar di badai tersebut. Kekuatan besar itu pada akhirnya berhasil menghempaskan warhammer ke belakang.     

Kekuatan besar yang menyeruak ke sekitar itu lantas membuat hati Luo Jing mencelos. Warhammer di tangannya berayun, dan melindungi badannya saat dia mundur dengan tergesa-gesa. Dia lantas mendongak dan melihat sosok pemuda yang entah sejak kapan ada di depan Jiang Lei. Sosok itu memegang halberd panjang, dan samar-samar mengeluarkan aura yang berbahaya.     

"Bocah bedebah, akhirnya kau muncul juga!"     

Saat melihat ke arah sosok tersebut, kilatan berbahaya terpancar di mata Luo Jing. Dia jelas tahu kalau pemuda di depannya adalah pelaku yang sudah menghajar Luo Shan.     

"Jika kau cerdas, maka potong tanganmu yang memukul anakku! Karena kalau tidak, aku sendiri yang akan membuatmu menderita sampai kau memohon sendiri untuk mati!"     

Ketika mendengar nada penuh dendam yang terkandung di suara lantang Luo Jing, senyuman sedingin es muncul di wajah Lin Dong.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.