Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Arena Pertarungan



Arena Pertarungan

0"Lin Dong!"     

Saat melihat sosok pemuda yang muncul tiba-tiba dan ikut campur, Jiang Lei juga tertegun. Rupanya dia tak menyangka pemuda itu akan tiba-tiba muncul. Dia segera berteriak memperingatkan, "Hati-hati. Luo Jiu sangat kuat!"     

Lin Dong mengangguk pelan dan memandang ke arah Luo Jiu yang berdiri tepat di depannya. Seorang praktisi Form Creation Tingkat Akhir. Hanya dari auranya saja, jelas kalau dia lebih kuat dibanding Form Creation Tingkat Awal. Pantas saja Jiang Lei yang merupakan praktisi Form Creation Tingkat Awal tidak bisa menandingi pria tersebut.     

"Dojo master Luo, mengapa marah begitu? Putramu kurang ajar dan aku hanya membantumu mendidiknya. Provinsi Gurun Besar cukup ramai. Jika dia sampai berjumpa dengan orang lain, bisa saja mereka sudah membunuhnya," kata Lin Dong sambil terkekeh.     

"Heh, sombong sekali kau!"     

Luo Jing jelas murka mendengar komentar Lin Dong. Dia lantas membalas dengan raut wajah yang mengerikan. "Kau pikir kau siapa? Memangnya apa yang membuatmu pantas mendidik putraku? Karena kau sepertinya suka mengajari orang lain, maka hari ini aku sebagai orang yang lebih tua, akan mengajari bocah tak tahu diri sepertimu!"     

Usai berteriak dengan lantang, Yuan Power sangat dahsyat menguar dari warhammer. Dia lantas menghempaskan senjata itu di tanah di depannya. Retakan seketika terbentuk di tanah. Dari retakan tersebut, keluar kekuatan yang sangat besar seakan-akan ada naga lumpur yang mengoyak tanah, dan segera menyerang Lin Dong dengan secepat kilat. Debu dan bebatuan ikut berterbangan. Rupanya serangan Luo Jing kali ini cukup kuat.     

"Huh!"     

Saat menghadapi serangan dari Luo Jiu, Lin Dong mendengus tak peduli dan menghentakkan halberd kuno di tanah. Kekuatan yang tersembunyi segera menyembur dari tanah seperti bola petir keemasan. Serangan tersebut kemudian menghantam naga lumpur.     

"Blar!"     

Setelah naga lumpur dan cahaya emas bertabrakan, kekuatan gelombang Yuan Power yang sangat dahsyat meledak-ledak. Sebagai akibatnya, retakan-retakan di tanah segera terbentuk setelahnya.     

"Rupanya kau cukup berbakat juga!" Saat melihat serangannya bisa dihalau mudah oleh Lin Dong, pupil Luo Jiu menciut.     

Hasil pertarungan kali ini tentu melampaui perkiraan dari beberapa anggota Eagle Martial Dojo. Sorot terkejut memenuhi mata mereka. Sebelumnya, menimbang fakta bahwa Luo Jin mampu mengalahkan Jiang Lei, mereka jadi tahu kalau kekuatan Luo Jiu telah mencapai level yang sangat kuat. Tapi, saat ini Lin Dong rupanya bisa mengimbangi kekuatan pria tersebut. Apa pemuda di depan mereka ini sebenarnya jauh lebih kuat daripada Jiang Lei?     

"Dojo master Luo Jiu, mengapa kau sangat tak sabaran? Besok di arena pertarungan, aku akan menggantikan dojo master Jiang Lei dan melawanmu. Jika saat itu tiba, silakan gunakan taktik apapun yang kau punya. Bahkan kau bisa menggunakan kesempatan itu untuk membalaskan dendam putramu." Halberd kuno di tangan Lin Dong lantas diarahkan ke tanah saat dia memandang ke arah Luo Jiu. Pemuda itu kemudian tertawa terbahak-bahak.     

"Kau?"     

Ketika mendengar ucapan Lin Dong, tak hanya Luo Jin melainkan Jiang Lei dan pasukan dari pihak keduanya juga sama-sama terkejut.     

"Huh. Masalah ini adalah masalah di antara Bloody Vulture Martial Dojo dan Eagle Martial Dojo. Kau kira kau siapa berani ikut campur urusan kami?" Mata Luo Jiu menggelap dan dia tertawa dingin.     

"Kurasa aku bisa dianggap sebagai murid Martial Eagle Dojo. Anggota baru, 'kan, Kak Jiang?" Lin Dong tersenyum. Dia memiringkan kepalanya, dan bertanya pada Jiang Lei.     

"Ah? Haha, Dik Lin Dong benar!" Meskipun Jiang Lei terkejut, tapi untung saja refleksnya bagus. Tak lama kemudian, dia tertawa terbahak-bahak. Hatinya yang menciut kini berangsur-angsur kembali bersemangat. Dia tak pernah bisa mengetahui seberapa besar kekuatan Lin Dong. Meskipun sosok ini terlihat sangat muda, tapi badannya mengeluarkan aura yang berbahaya. Dia tak terlalu yakin Lin Dong bisa mengalahkan Luo Jiu yang telah mencapai Form Creation Tingkat Akhir. Namun meskipun begitu dia tahu bahwa, Lin Dong punya kesempatan lebih besar untuk menang kalau dia yang bertarung melawan Luo Jiu!      

Dia sebelumnya memang berpikir untuk minta bantuan ke Lin Dong. Tapi, karena hubungan mereka belum terlalu dekat, dia khawatir permintaannya malah bakal membebani Lin Dong dan membuat pemuda tersebut segera pergi. Namun karena Lin Dong sendiri yang menawarkan bantuan, kini dia menjadi sangat senang.     

Saat mendengar kata-kata Lin Dong, Jiang Xue yang berdiri di luar dojo langsung menghela napas lega. Sementara itu, matanya yang cantik berkedip cepat ketika memandang pemuda yang sekarang memegang memegang halberd panjang.     

"Jiang Lei, setelah sekian lama, bala bantuan seperti ini yang kau temukan? Heh, menyedihkan…" Ekspresi mencemooh muncul di wajah Luo Jiu. Dari aura yang dikeluarkan oleh Lin Dong, dia bisa tahu kalau pemuda di depannya sekarang adalah praktisi Form Creation Tingkat Awal. Maka dari itu, meskipun pemuda itu lebih kuat dari Jiang Lei, tapi dia masih bukan tandingannya. Apabila ini kartu as Jiang Lei, maka eksistensi Eagle Martial Dojo tentu tak ada artinya.     

"Baiklah. Karena kau ingin menyerahkan nasib Eagle Martial Dojo ke bocah bedebah ini, maka akan kukabulkan permintaanmu. Besok di arena pertarungan, akan kubuktikan kalau tak peduli siapapun lawanku, nasib Eagle Martial Dojo tak akan berubah!"     

Luo Jiu menatap dengan sorot mengerikan ke arah Lin Dong. "Bocah bedebah, hari ini kau akan kubiarkan hidup. Besok di arena pertarungan, akan kuhancurkan semua tulang-tulangmu hingga menjadi debu!"     

"Ayo pergi!"     

Usai berteriak, Luo Jiu menatap dingin ke arah Jiang Lei dan semua anggota Eagle Martial Dojo. Pada akhirnya, dia kembali menaiki kudanya. Dia lantas melambaikan tangannya, dan memimpin anggota Bloody Vulture Martial Dojo untuk pergi dengan penuh rasa percaya diri.     

Saat memandang pada para anggota Bloody Vulture Martial Dojo yang makin menjauh, kilat dingin melintas di mata Lin Dong. Dia bisa saja langsung menyerang Luo Jiu. Tapi jika dia melakukannya, maka pertempuran yang sengit bakal langsung terjadi di antara dua dua dojo ilmu bela diri dan pasti menimbulkan beberapa korban. Namun jika dia bisa mengalahkan, atau bahkan membunuh Luo Jiu di depan semua orang di arena pertarungan, maka reputasi Bloody Vulture Martial Dojo dan semangat mereka akan hancur. Bahkan bisa saja beberapa anggota mereka mungkin akan keluar. Jika saat itu tiba, maka Bloody Vulture Martial Dojo bisa hancur sendiri.     

Terbukti Luo Jiu juga merencanakan hal yang sama. Karena kalau tidak, dia tak mungkin mundur begitu saja. Meskipun Bloody Vulture Martial Dojo milik Luo Jiu berkembang dengan stabil, namun apabila mereka benar-benar bertarung melawan anggota Eagle Martial Dojo, pasti akan ada korban berjatuhan di pihak mereka juga. Luo Jiu tentu tak ingin hal tersebut terjadi.     

"Dik Lin Dong, terima kasih atas bantuanmu!" Jiang Lei lantas menggenggam broadsword di tangannya. Dia lantas menangkupkan dua tangannya, dan berterima kasih pada Lin Dong dengan bersungguh-sungguh.     

Lin Dong tersenyum dan melambaikan tangannya. Dia memandang ke arah Jiang Lei, dan bertanya, "Kak Jiang Lei, apa kau benar-benar yakin memperbolehkanku mewakili Eagle Martial Dojo dan melawan Luo Jiu di arena pertarungan? Bagaimana jika aku kalah?"     

"Aku sudah sangat terbantu jika Dik Lin Dong mau membantu Eagle Martial Dojo. Mengenai hasilnya, biarkan langit yang menentukan. Tak perlu merasa bersalah!" kata Jiang Lei bersungguh-sungguh.     

"Tapi, jika hasil terburuk benar-benar terjadi, maka aku ingin Dik Lin Dong menjaga kedua putriku…" Jiang Lei ragu-ragu selama beberapa saat, dan akhirnya menjawab.     

"Kalau begitu … maka aku tak boleh kalah…" kata Lin Dong sambil menggeleng pasrah. Permintaan Jiang Lei terasa lebih berat dari beban apapun. Apabila dia harus menjaga Jiang Xue dan Yinyin kecil, sama saja dia bunuh diri.     

Lin Dong kemudian menoleh, dan memandang ke arah Luo Jiu pergi. Tiba-tiba dia bisa merasakan darahnya mendidih. Lin Dong sadar kalau keesokan hari, dia akan terlibat dalam pertarungan yang sengit!     

"Form Creation Tingkat Akhir. Mari kita lihat seberapa besar kekuatanmu!"     

…     

Keesokan harinya, saat matahari menyinari Kota Elang Agung, seluruh kota sepertinya sedang bersemangat. Tak terhitung berapa banyak orang yang berbondong-bondong menuju ke arah pusat kota. Bagaimanapun juga, semua orang tahu kalau hari ini bakal ada pertarungan yang menggemparkan bumi!     

Eagle Martial Dojo dan Bloody Vulture Martial Dojo merupakan dua fraksi terbesar di Kota Elang Agung. Keduanya telah bertarung berkali-kali, dan tak jelas siapa yang menang di tiap pertarungan tersebut. Tapi, hari ini akan menjadi penentu dari semua perselisihan mereka.     

Arena pertarungan terletak di tengah kota dan sangat luas. Bangunan itu adalah bangunan paling mencolok di Kota Elang Agung, karena tempat tersebut sering menjadi saksi penentuan atas penguasa di Kota Elang Agung.     

Saat ini, arena pertarungan tersebut dipenuhi oleh kerumunan. Semua orang tahu kalau pemenang pertarungan ini akan menjadi penguasa Kota Elang Agung selanjutnya!     

"Pertarungan ini adalah pertarungan terpenting bagi kedua dojo!"     

"Setelah pertarungan hari ini, hanya salah satu dari dua dojo ilmu bela diri di Kota Elang Agung yang tersisa…"     

"Kabarnya Luo Jiu berhasil mencapai Form Creation Tingkat Akhir. Jadi dia lebih kuat dibanding Jiang Lei. Sepertinya kemungkinan Bloody Vulture Martial Dojo memenangkan pertarungan ini bakal lebih besar..."     

"Tak semudah itu. Dari sumber yang kudengar, Eagle Martial Dojo dapat bala bantuan yang cukup kuat. Kabarnya kemarin dia telah melawan Luo Jiu, dan bisa mengimbangi kekuatannya. Hehe, sepertinya pertandingan di arena pertarungan kali ini sangat menarik!"     

"Pemuda yang diutus oleh Eagle Martial Dojo sepertinya belum berusia 20 tahun. Aku tak paham darimana bocah itu berasal. Meskipun dia terlihat cukup kuat, kurasa dia tak bisa mengalahkan Luo Jiu yang sudah berpengalaman menghadapi berbagai macam pertarungan hidup dan mati."     

"Memang, praktisi elit yang sesungguhnya tidak bisa dibentuk dengan penempaan di dalam ruangan. Karena kalau begitu, dia pasti kalah saat menghadapi pertarungan hidup dan mati."     

"Jiang Lei tidak bodoh. Dia pasti punya alasan di balik semua ini. Lagipula, pertandingan ini sepertinya akan menarik…"     

"..."     

Di arena pertarungan terdengar suara bisik-bisik penonton. Semua topik pembicaraan mereka sepertinya terpusat pada pertandingan hari ini.     

"Anggota Bloody Vulture Dojo telah tiba!"     

Di sela-sela suara bisik-bisik kerumunan, tiba-tiba sekelompok besar para pria datang dan membagi kerumunan menjadi dua. Mereka lantas berjalan ke lokasi terdekat dengan arena pertarungan.     

"Anggota Eagle Martial Dojo juga telah tiba!"     

Setelah anggota Bloody Vulture Martial Dojo tiba, kini terlihat sekelompok pria yang datang dari arah berlawanan, dan berhenti di bawah arena pertarungan. Saat dua fraksi tersebut saling memandang, seakan-akan muncul percikan api di udara. Suasana di sekitar langsung berubah tegang.     

Pandangan mata Luo Jiu menyapu ke semua anggota Eagle Martial Dojo seperti ular berbisa, dan akhirnya berhenti saat menatap Lin Dong. Senyum di wajahnya berubah mengerikan. Sepertinya dia sudah membayangkan bahwa dia berhasil meremukkan tulang-belulang Lin Dong.      

Luo Jiu menghentakkan kakinya di tanah, dan badannya terbang cepat seperti panah. Diiringi pandangan dari penonton, dia lantas mendarat di arena pertarungan. Luo Jiu lantas menatap kejam ke arah Lin Dong. "Bocah bedebah, belum terlambat bagimu untuk berlutut padaku dan meminta ampun!"     

Perhatian dari seluruh penonton terpusat pada suaranya, dan mereka menoleh ke arah pemuda yang saat ini mewakili Eagle Martial Dojo. Suara bisik-bisik segera kembali terdengar. Rupanya mereka terkejut mendapati usia pemuda tersebut.     

Saat menyadari pandangan orang-orang tertuju padanya, Lin Dong memilih untuk mengabaikannya dan meregangkan leher. Saat dia hendak melangkah maju, tiba-tiba tangan yang agak dingin tapi lembut seperti giok, meraih lengannya. Suara lembut dan manis memasuki indera pendengarannya.     

"Berhati-hatilah."     

Lin Dong menoleh dan tersenyum ke Jiang Xue. Alis wanita itu tertaut, dan dia terlihat cemas. Lin Dong segera menghentakkan kakinya di tanah dan melayang menuju ke arena pertarungan. Di waktu yang sama, suara tawanya menggema.     

"Kurasa kau tak mampu mendesakku agar berlutut padamu dan meminta ampun…"     

Saat melihat senyum Lin Dong, sorot kejam yang terpancar dari mata Luo Jiu makin terlihat jelas. Pria itu lantas menjilat bibirnya, dan tampak jelas niat membunuh terdengar dari suaranya yang kejam.     

"Bocah bedebah, kau baru saja kehilangan kesempatan terakhirmu! Kalau begitu … bersiaplah untuk mati!"     

Usai berbicara, Yuan Power berwarna merah gelap meledak keluar dari badan Luo Jiu, dan auranya yang dahsyat segera menyapu ke seluruh arena!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.